Anda di halaman 1dari 6

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

PENDIDIKAN KARAKTER DAN ETIKA DALAM PENDIDIKAN

Yusri Fajri Annur1, Ririn Yuriska2, Shofia Tamara Arditasari3


Email : yusrifajriannur17@gmail.com
1,2,3
Universitas Bengkulu

Abstrak: Permasalahan tentang tantangan pendidikan di masa depan yang terletak pada usaha
menyiapkan penerus bangsa yang memiliki karakter sehingga dapat menjawab berbagai permasalahan
zaman. Pendidikan yang di berikan seharusnya tidak hanya menekankan pada ilmu pengetahuan dan daya
hafal siswa saja melainkan lebih ke nilai-nilai dan cara berfikir agar menjadi manusia unggul yang
berkarakter. Etika dan nilai-nilai itu dapat diberikan secara efektif dengan mengintegrasikan pendidikan
karakter. pendidikan moral pancasila, dan pendidikan keagamaan. Relevan dengan proses pendidikan
karakter sebagai upaya implementasi nilai-nilai karakter bagi calom penerus bangsa. Etika pendidikan
berdasarkan pada sebuah kajian nyata bahwa manusia harus melakukan suatu tindakan berdasarkan etika,
termasuk di dalamnya proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Ada kesalahan umum di
masyarakat sebagai lapangan pendidikan tempat mempraktikkan pendidikan tidak memberikan nilai-nilai
etika yang benar sebagai dasar yang mendidik. Kondisi ini akan terus terjadi dari generasi ke generasi dan
pengaruhnya terus berlangsung dan menghasilkan kerusakan moral bagi generasi selanjutnya, termasuk
juga di dalamnya pendidik. Oleh karena itu, dalam upaya mengatasi krisis moral dalam dunia pendidikan,
maka harus diterapkan model pendidikan berkarakter yang berbasis pada firman Tuhan, Pancasila dan
nilai luhur budaya bangsa (adat).

Kata Kunci: Etika, Pendidikan, Karakter, Moral

Abstract: The problem regarding the challenges of education in the future lies in the effort to prepare a
nation that has character so that it can answer the various problems of the times. The education that is
given should not only emphasize knowledge and memorization of students, but rather on values and ways
of thinking in order to become a superior human with character. Ethics and values can be provided
effectively by integrating character education. Pancasila moral education, and religious education.
Relevant to the character education process as an effort to implement character values for future
candidates for the nation. Educational ethics is based on a real study that humans must take action based
on ethics, including the teaching and learning process in education. There is a common mistake in society
as an educational field where practicing education does not provide correct ethical values as an
educational basis. This condition will continue from generation to generation and its influence will
continue and produce moral damage for the next generation, including educators. Therefore, in an effort
to overcome the moral crisis in the world of education, a character education model that is based on the
word of God, Pancasila and the noble values of national culture (adat) must be applied.

Keywords: Ethics, Education, Character, Morals

Pendahuluan Dalam tujuan pendidikan nasional ialah untuk


Bicara tentang pendidikan sudah umum meningkatkan kualitas manusia. Karena itu, bentuk
kiranya pendidikan dianggap satu-satunya jalan pendidikan lebih berupa mewariskan wawasan,
dalam mencapai kejayaan umat manusia bukan pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
hanya itu pendidikan juga merupakan penawar dari untuk kemajuan hidup manusia dari generasi ke
kebodohan sehingga dapat mengatasi segala generasi Pendidikan nasional bertujuan untuk
permasalahan dalam hidup dan kehidupan manusia mengembangkan potensi peserta didik agar
baik pribadi maupun sosial. Pendidikan merupakan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kata yang berasal dari kata “didik” dan kata kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
kerjanya menjadi mendidik yang telah sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
dilaksanakan semenjak manusia hadir di muka warga negara yang demokratis serta bertanggung
bumi dengan tujuan sederhana bahwa pendidikan jawab.(Kemdikbud, 2019)
diperlukanm untuk mendidik generasi muda untuk Etika dan pendidikan merupakan dua kata
bisa bertahan hidup sebagai seorang manusia. penting yang berbeda namun tidak dapat

330
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

dipisahkan dalam praktiknya. Untuk dapat yang memberi tekanan pejabat-pejabat pendidikan
memahami kedua pokok ini sebagai modal awal untuk memelihara kesadaran nilai yang tinggi dan
dalam pemahaman yang benar tentang etika jujur serta adil dalam memberi layanan kepada
pendidikan harus didasarkan pada suatu pengertian publik. Jika pendidikan yang dimaksudkan di
yang benar tentang etika pendidikan itu sendiri. institusi secara formal, maka Guru, siswa, dan
Dapat dikatakan bahwa etika pendidikan semua personil lainnya harus memiliki etika yang
merupakan sebuah proses pendidikan yang baik dalam bertingkah laku sehari-hari.(Tas’adi,
berlangsung secara etis dan terus-menerus dalam 2016)
kehidupan seseorang melalui pengajaran dan 1. Etika
penekanan terhadap etika itu sendiri sehingga Secara etimologi Etika berasal dari bahasa
kebiasaan, kemampuan, bakat, dan minatnya dapat Yunani adalah “Ethos”, yang biasanya berkaitan
dikembangkan seimbang dengan etika yang baik erat dengan perkataan moral yang merupakan
dan benar dalam menjalani kehidupannya. “Rata- istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam
rata semua orang mengenali pendidikan dan bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat
melaksanakan pendidikan baik formal atau non kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
formal. Pendidikan tidak terpisah dari etika dalam melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
kehidupan manusia. Anak-anak menerima menghin- dari hal-hal tindakan yang buruk. Etika
pendidikan dari orang tuanya dan setelah anak- dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi
anak ini sudah dewasa dan berkeluarga, mereka dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan,
juga akan memberi pendidikan dari orang tuanya yaitu moral atau moralitas untuk penilaian
dan mendidik anak mereka dengan baik sesuai perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah
dengan etika yang biasanya diwariskan atau bisa untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku”.
disebut adat istiadat.” Dan pada praktiknya, pendidikan moral cenderung
Etika dan pendidikan dua pokok yang sangat memiliki cakupan lebih sempit, yaitu hanya pada
erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain, perkembangan keilmuan kognitif, sedangkan
seorang yang memiliki pendidikan dan dikatakan pendidikan karakter memilik cakupan lebih luas
berpendidikan akan dilihat dari cara dan gaya dan komprehensif.(Reksiana., 2018) Istilah lain
hidupnya yang menunjukkan etika (perbuatan dan yang identik dengan etika, yaitu: kata Etiket
perkataan) yang baik, sopan dan santun. Hal ini menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus
menjadi landasan etika, karena menurut Umar dilakukan manusia. “Susila (Sanskerta), lebih
Tirtaraharja bahwa, “Pendidikan bermaksud menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan
membantu peserta didik untuk menumbuh hidup (sila) yang lebih baik (su). Akhlak (Arab),
kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
Potensi kemanusiaan merupakan benih Sedang secara terminologis menurut Kamus
kemungkinan untuk menjadi manusia. Pendidikan Besar Bahasa Indonesia, kata “Etika adalah ilmu
itu berlangsung dengan baik dan berhasil, jika tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak
seorang pendidik memahami dan menerapkan dan kewajiban moral. Kumpulan asas/nilai yang
konsep keteladanan yang baik berdasarkan etika berkenaan dengan akhlak, nilai mengenai yang
dan moral yang baik.” benar dan salah yang dianut masyarakat.”. Dari
Sedang karakter mengacu kepada asal usul kata, “Etika berasal dari bahasa Yunani
serangkaian sikap (attitude), perilaku (behavior), “ethos” yang berarti adat istiadat/kebiasaan yang
motivasi (motivation), dan keterampilan (skill) baik. Menurut Tanyid 2014 “etika tidak hanya
yang dimiliki manusia dan seorang yang sekadar sebuah ilmu tentang yang baik dan buruk
berkarakter baik akan menerapkan dan ataupun bukan hanya sekadar sebuah nilai, tetapi
mencerminkan etika yang baik. Tujuan pendidikan lebih dari itu bahwa etika adalah sebuah kebiasaan
karakter memuat gambaran tentang nilai-nilai yang yang baik dan sebuah kesepakatan yang diambil
baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk berdasarkan suatu yang baik dan benar” Etika
kehidupan. mempersoalkan bagaimana manusia bertindak,
sedangkan moral mempersoalkan bagaimana
Pembahasan semestinya tindakan manusia itu. (Muhammad
Etika Pendidikan Kristiawan, 2016).
Etika Pendidikan bisa diartikan sebagai ilmu 2. Ciri-ciri Etika
atau pelajaran etika, mengenai teori bagaimana Ciri-ciri etika diantaranya tetap berlaku
seharusnya berperilaku atau berbuat dan tidak meskipun tidak ada orang lain yang menyaksikan,
berbuat terhadap orang lain, khususnya dalam etika bersifat absolute atau mutlak. etika terdapat
praktik pendidikan. Etika pendidikan itu sendiri dalam cara pandang dari sisi batiniah manusia dan
berisi aturan perilaku yang diterima secara sosial

331
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

etika sangat berkaitan dengan perbuatan atau mengedepankan esensi dan makna
perlakuan manusia.(Rukiyanti, 2018.) terhadapmoral dan akhlak sehingga hal
3. Jenis-jenis Etika tersebut akan mampu membentuk pribadi
Secara umum etika dapat di bagi menjadi peserta didik yang baik.
dua jenis. Mengacu pada pengertian etika di atas, 2) Suyanto (2009): Pendidikan sebagai cara
beberapa jenisnya adalah sebagai berikut: berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri
1) Etika Filosofis adalah suatu etika yang khas tiap individu untuk hidup dan bkerja
bersumber dari aktivitas berpikir yang sama, bai dalam lingkup keluarga,
dilakukan oleh manusia dengan kata lain, masyarakat, bangsa, maupun Negara.
etika merupakan bagian dari filsafat. 3) Elkind (2004): Pendidikan karakter ialah
Berbicara tentang filsafat maka kita perlu segala sesuatu yanh dilakukan guru, yang
mengetahui sifat dari etika tersebut, yaitu; mampu mempengaruhi karakter peserta
Empiris, yaitu cabang filsafat yang didi. Guru membantu membentuk watak
membahas sesuatu yang ada atau konkret. peserta didik. Hal tersebut mencakup
Misalnya filsafat hukum yang mempelajari bagaimana perilaku guru, cara berbicara
mengenai hukum; Non Empiris, yaitu guru ataucara guru menyampaikan materi,
filsafat yang berusaha melampaui hal bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai
konkret dengan seolah- olah menanyakan hal terkait lainnya.
sesuatu yang ada di balik semua gejala 4) John W. Santrock (2007): Pendidikan
konkret. karakter adalah pendidikan yang dilakukan
2) Etika Teologis Pada dasarnya etika dengan pendekatan langsung kepada
teologis terdapat pada setiap agama. Etika peserta didik untuk menanamkan nilai
teologis ini adalah bagian dari etika secara moral dan memberi kan pelajaran kepada
umum karena mengandung berbagai unsur murid mengenai pengetahuan moral dalam
etika umum dan dapat dimengerti jika upaya mencegah perilaku yang yang
memahami etika secara umum. Masyarakat dilarang.
Indonesia berkeyakinan bahwa pencipta 5) Thomas Lickona (1991): Pendidikan
alam semesta adalah Tuhan yang Maha karakter itu merupakan sebuah usaha yang
Kuasa. Setiap yang hidup akan kembali dilakukan seseorang dengan sengaja untuk
lagi kepada-Nya dan akan membantu seseorang sehingga seseorang
mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut dapat memahami, memperhatikan,
di dunia (Muhammad Kristiawan, 2016). serta melakukan nilai-nilai etika yang inti.
6) Kertajaya (2010): Karakter adalah ciri khas
Pendidikan Karakter yang dimiliki oleh suatu objek atau
Pendidikan karakter adalah suatu sistem individu. Katakteristik ang asli dan berakar
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga pada kepribadian atau individu benda, serta
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, “mesin” yang mendorong
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk bagaimanabertindak, berperilaku, dan
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap menanggapi sesuatu.
Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, 1. Pendidikan
sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga Modal awal dalam sebuah pemahaman yang
menjadi manusia insan kamil. benar tentang pendidikan, harus didasarkan pada
Pengertian pendidikan karakter adalah suatu suatu pengertian yang benar tentang pendidikan itu
usaha manusia secara sadar dan terencana untuk sendiri. Pendidikan merupakan sebuah proses yang
mendidik dan memberdayakan potensi peserta dapat terjadi secara terus-menerus dalam
didik guna membangun karakter pribadinya kehidupan seseorang melalui pengajaran sehingga
sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat kemampuan, bakat, kecakapan dan minatnya dapat
bagi diri sendiri dan lingkungannya. Bisa dikatakan dikembangkan. Di bawah ini, beberapa pengertian
bahwa pendidikan karakter itu sangat erat tentang pendidikan yaitu:
hubungannya dengan pendidikan moral dimana a. “Education is the process by which the
tujuannya untuk membentuk dan melatih human mind is disciplined and developed.”
kemampuan individu secara terus-menerus guna (Pendidikan adalah suatu proses dengan
penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik. mana pemikiran, rasio, mental manusia
Adapun pengertian Pendidikan Karakter menurut didisiplin dan dikembangkan). Hal ini
para ahli, yaitu : didasarkan pada sebuah pemikiran bahwa
1) T. Ramli (2003): Pengertian pendidikan manusia itu adalah “Homosapiens” artinya
karakter adalah pendidikan yang

332
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

jenis makhluk yang dapat berpikir dengan dihasilkan kualitas manusia yang memiliki
menggunakan logika. kehalusan budi dan jiwa, memiliki kecemerlangan
b. “Education is the process by which the pikiran, kecekatan raga, dan memiliki kesadaran
individual is thought loyalty and penciptaan dirinya. Dibanding faktor lain,
conformity to the group and to social pendidikan memberikan dampak dua atau tiga kali
institutions.” (Pendidikan adalah kegiatan lebih kuat dalam pembentukan kualitas manusia.
atau proses dengan mana individual dibina 3. Fungsi Pendidikan Karakter
agar loyal setia tanpa syarat dan Secara umum fungsi pendidikan ini adalah
penyesuaian membuat pada kelompok atau untuk membentuk karakter seorang peserta didik
lembaga sosial). sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak
c. “Education is a process of growth in which mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku baik.
the individual is helped to developed his Adapun beberapa fungsi pendidikan karakter
powers, his talent, his abilities, and his menurut Zubaedi (dalam Muhammad Fadhillah &
interest.” (Pendidikan adalah suatu proses Lilif Mulifatu Khorida, 2013: 27-28) adalah
pertumbuhan dalam mana individu dibantu sebagai berikut :
mengembangkan daya-daya a. Fungsi pembentukan dan
kemampuannya, bakatnya, kecakapannya pengembangan potensi supaya
dan minatnya) (Tanyid, 2014) berpikiran baik, berhati baik, berprilaku
2. Karakter baik, sesuai falsafah hidup Pancasila.
Secara harfiah istilah karakter berasal dari b. Fungsi perbaikan dan penguatan
bahasa Inggris “character” yang berarti watak, dimaksudkan pendidikan karakter
karakter, atau sifat. Dalam KBBI watak diartikan dapat memperbaiki dan menguatkan
sebagai sifat batin manusia yang mempengaruhi peran keluarga, satuan pendidikan,
segenap pikiran dan perbuatannya, atau berarti masyarakat dan pemerintah demi
tabiat, dan budi pekerti. Karakter adalah tabiat, menuju bangsa yang maju, mandiri, dan
sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang sejahtera.
membedakan seseorang dengan yang lain. c. Fungsi penyaring, dengan adanya
Karakter adalah “distinctive trait, distinctive pendidikan karakter akan memudahkan
quality, moral strength, the pattern of behavior dalam memilah dan menyaring budaya
found in an individual or group.” “Character asing yang tidak sesuai dengan
determines someone’s private thought and Pancasila dan karakteristik budaya
someoen’s perfect done. Good character is the bangsa.
inward motivation to do what is rigth, according to 4. Tujuan Pendidikan Karakter
the highest standard of behavior in every situation. Pada dasarnya konsep awal pendidikan
“Character is the sum of all the qualities that make karakter adalah seperti tujuan pendidikan yang
you who you are. It’s your values, your thoughts, pada intinya yaitu memanusiakan manusia,
your words, and your action.” Karakter merupakan membangun dan membentuk insan kamil atau
serangkaian sikap, perilaku, motivasi, dan manusia yang seutuhnya. Maksudnya adalah
keterampilan untuk melakukan hal yang terbaik. pendidikan diharapkan dapat menghasilkan
Karakter adalah keseluruhan nilai- nilai, pemikiran, manusia yang mampu mengaktualisasikan dirinya
perkataan, dan perilaku atau perbuatan yang telah dengan kemampuan yang dimilikinya serta dapat
membentuk diri seseorang. Karakter merupakan mengubah dan membentuk hidup manusia secara
jati diri, kepribadian, dan watak yang melekat pada mandiri, cerdas dan berkarakter seutuhnya.
diri seseorang. Sebagai aspek kepribadian, karakter (Lickona , 2003)
merupakan cerminan dari kepribadian secara utuh Hal tersebut didukung oleh statement Mark
dari mentalitas, sikap, dan perilaku seseorang. dan Terence yakni :
(Purnamasari, 2017) “Morality is directed and constructed to
Karakter seseorang berkembang berdasarkan perform a large range of independent functions to
potensi yang dibawa sejak lahir atau yang dikenal prohibit destruction and harm, to promote
sebagai karakter dasar yang bersifat biologis. harmony and stability, to develop what is best in
Menurut Ki Hajar Dewantara, aktualisasi karakter us. It promotes she social and economic conditions
dalam bentuk perilaku sebagai hasil perpaduan that sustain mutually benefical trust and
antara karakter biologis dan hasil interaksi dengan cooperation, articulates ideals and excel lence, sets
lingkungannya. Karakter dapat dibentuk melalui priorities among the activities that constitute our
pendidikan karena pendidikan merupakan alat yang lives”.
paling efektif untuk menyadarkan individu dalam
jati diri kemanusiaannya. Dengan pendidikan akan

333
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

Artinya adalah:
“Moralitas diarahkan dan dibangun untuk Kesimpulan
melakukan berbagai macam fungsi independen Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan
untuk melarang perusakan dan membahayakan, pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan
untuk mempromosikan harmoni dan stabilitas, pendidikan yang di dalamnya terdapat suatu
untuk mengembangkan apa yang terbaik dalam diri tindakan yang mendidik untuk membentuk atau
kita.Hal ini mendorong kondisi sosial dan ekonomi melatih kemampuan diri demi menuju kearah
yang menopang kepercayaan yang saling hidup yang lebih baik, sedangkan Etika pendidikan
menguntungkan dan kerjasama, mengartikulasikan adalah suatu poses pendidikan berjalan sesuai etika
cita-cita dan unggul, menetapkan prioritas diantara di masyarakat dan teori terapan dalam masyarakat.
kegiatan yang menerapkan hidup kita”. Keduanya memiliki hubungan yang erat
5. Pentingnya Pendidikan Karakter pendidikan karakter dapat menanamkan etika
(Lickona, 1991) Mengatakan bahwa pendidikan yang baik dan dapat disebut
setidaknya ada tujuh alas an mengapa pendidikan berpendidikan dengan etika pendidikan akan
karakter harus diberikan kepada warga Negara mewujudkan pribadi yang pancasilais yang
sejak dini, yaitu: berkualitas yang akan membentuk masyarakat yang
a. Merupakan cara paling baik untuk berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, beradab
memastikan para murid memiliki dan beradat.
kepribadian dan karakter yang baik dalam
hidupnya. Daftar Pustaka
b. Pendidikan ini dapat membantu
meningkatkan prestasi akademik anak 1. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
didik. Pustaka Indonesia, 2000.
c. Sebagian anak tidak bisa membentuk 2. Kemdikbud. (2019). Model Penilaian Karakter.
karaker yang kuat untuk dirinya sendiri di 1–59.
tempat lain. 3. Kristiawan, M. (2016). Filsafat Pendidikan: The
d. Dapat membentuk individu yang Choice is Yours. Jogjakarta: Valia Pustaka
menghargai dan menghormati orang lain Jogjakarta. viii + 273 hlm. ISBN 978-602-
dan dapat hidup di dalam masyarakat yang 71540-8-7.
majemuk. 4. Purnamasari, D. (2017). Pendidikan Karakter
e. Sebagai upaya mengatasi akar masalah Berbasis Al-Quran. Islamic Counseling: Jurnal
moral sosial, seperti ketidakjujuran, Bimbingan Konseling Islam, 1(1), 1.
ketidaksopanan, kekerasan, etos kerja https://doi.org/10.29240/jbk.v1i1.233
rendah, dan lain-lain 5. Tanyid, M. (2014). Etika dalam Pendidikan:
f. Merupakan cara terbaik untuk membentuk Kajian Etis tentang Krisis Moral Berdampak
perilaku individu sebelum masuk ke dunia Pada Pendidikan. Jurnal Jaffray, 12(2), 235.
kerja/ usaha. https://doi.org/10.25278/jj71.v12i2.13
g. Sebagai cara untuk mengajarkan nilai-nilai 6. Fadhillah, M. dan Khorida, Lilif M. (2013).
budaya yang merupakan bagian dari kerja Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.
suatu peradaban. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
h. Dari yang penjelasan diatas, kita 7. Timmons, M. Terence, Terry H. (1996) From
menyadari bahwa pendidikan karakter Moral Realism to Moral Relativism in One Easy
sangat penting bagi setiap orang. Dengan Step. Criticia 28 (83):3-39. University of
begitu, maka para guru, dosen, dan orang Arizona
tua sudah seharusnya senantiasa 8. Lickona, T., Schaps, E., and Lewis, C. 2003,
menanamkan nilai-ilai karakter yang baik CEP`s Eleven Principles of effective character
kepada anak didiknya. Pembinaan karakter education. Washington, DC: Character
harus terus menerus dilakukan secara Education Partnership.
holistik dari semua lingkungan pendidikan 9. Santrock, John W.(2007). “Child Development,
yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. elevent edition” (terjemah) Perkembangan
(Muhammad Kristiawan, 2016). Anak, edisi ketujuh, jilid dua. Jakarta: Erlangga
10. Suyanto (2009). Hasil Implementasi Pendidikan
Karakter di Amerika Serikat: Meta-analisis
Study, Jogjakarta: Balai Pustaka
11. Kertajaya (2010). Positioning Differentation
Brand, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
12. Lickona, T.(1991). Educating for Character,

334
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

New Yok: Bantam Books.


13. Tirtarahardja, U. (2005). Pengantar Pendidikan:
Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. viii, 320
hlm
14. Tas’adi, R. (2016). Pentingnya Etika Dalam
Pendidikan. Ta’dib, 17(2), 189.
https://doi.org/10.31958/jt.v17i2.272
15. Rukiyati, P. L. A. Haryatmoko. (2018). Etika
Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit ANDI
(Anggota IKAPI) viii + 152 hlm. ISBN: 978-
979-29-7103-3

335

Anda mungkin juga menyukai