Anda di halaman 1dari 5

Keamanan dan Manajemen Resiko

Perbankan Terbuka
(Open Banking)
Muhammad Ibnu Atho'ilah | Ridha | Muhammad Fadhilla

Open Banking sebagai perkembangan tekonologi yang tumbuh pesat menjadi salah satu
keunggulan dalam memudahkan transaksi yang terhubung API sebagai pihak ketiga,
keamanan dan manajemen resiko sebagai langkah tepat dalam perbankan terbuka.
Open banking merupakan sebuah konsep lainnya pada perkembangan teknologi di
layanan perbankan terbuka. Dalam artian industri keuangan, perbankan terus bersaing
open banking membuka akses dalam dalam peningkatan kualitas layanan dan
pembangunan kerjasama dengan pihak ketiga. keamanan tentunya. Dalam hal ini perbankan
Khususnya, dalam berbagai jenis aplikasi dan pihak ketiga harus bekerja sama untuk
digital. Hal tersebut memungkinkan para memastikan keamanan data nasabah, pihak
developer aplikasi untuk terhubung dengan ketiga harus memiliki kebijakan dan prosedur
nasabah bank secara aman. Konektivitas yang kuat untuk melindungi data nasabah saat
dengan nasabah dapat dilaksanakan dengan diakses. Aturan yang menjamin keamanan
penggunaan teknologi Application nasabah harus memiliki kesepakatan bersama
Programming Interface (API). Dengan antara bank dan pihak ketiga serta bank dan
hadirnya teknologi ini memungkinkan nasabah.
penyedia layanan keuangan pihak ketiga Resiko yang disebabkan oleh serangan
untuk mengakses data perbankan, transaksi cyber dan lainnya tentunya dapat
dan data keuangan lainnya dari bank dan diminimalisir dan diatasi dengan
lembaga keuangan non-bank. Di Indonesia memanajemen resiko-resiko yang
konsep open banking telah menyebar cepat komprehensif. pemanajemenan resiko yang
dalam era digitalisasi dan personalisasi saat tepat dapat membuat peruntungan dan
ini. peningkatan kepercayaan nasabah dalam
keamanan data dan transaksi. Manajemen
risiko didefinisikan sebagai aktivitas
organisasi yang terarah dan terkoordinasi,
yang berkaitan dengan resiko (Susilo &
Victor, 2019). Manajemen resiko juga
didefinisikan sebagai suatu metode logis dan
sistematik dalam identifikasi, kuantifikasi,
menentukan sikap, menetapkan solusi, serta
Resiko keamanan open banking API melakukan monitor dan pelaporan risiko yang
termasuk keamanan cyber yaitu dasar berlangsung pada setiap aktivitas atau proses
keamanan perbankan terbuka ditetapkan dan (Idroes, 2008). Salah satu definisi dari risiko
diatur oleh regulator keuangan, perusahaan (risk) adalah ketidakpastian (uncertainty).
fintech harus menunjukkan bahwa mereka Dalam hal ini, resiko dibedakan ke dalam dua
memenuhi standar tertentu sebelum diizinkan jenis, yaitu: Yang pertama Risiko Murni (pure
bergabung kedalam ekosistem, bank dan risk), Risiko murni adalah ketidakpastian
perusahaan dapat menerapkan pertukaran terjadinya suatu kerugian yang hanya ada satu
informasi untuk terus mendapatkan informasi peluang merugi dan tidak ada peluang
terbaru tentang tahap-tahap dan ancaman keuntungan. Risiko murni adalah suatu resiko
keamanan cyber baru. Resiko keamanan yang terdapat apabila terjadi maka akan
menjadi salah satu hal penting pada open menimbulkan kerugian yang besar dan
banking, Hal ini penggunaan teknologi API apabila tidak terjadi maka tidak menimbulkan
sebagai pihak ketiga tentunya berpotensi kerugian juga tidak menimbulkan
menimbulkan resiko besar terhadap data keuntungan. Resiko jenis ini akibatnya hanya
pribadi dan privasi keuangan nasabah. Dalam ada dua macam kondisi yaitu rugi atau break
kemudahan bertransaksi dan akses layanan event. Sebagai contoh adalah apabila terjadi
kecelakaan, pencurian, atau kebakaran. Yang subjektif memegang peranan penting karena
kedua Resiko spekulasi (speculative risk), mempengaruhi cara menjelaskan perilaku
Resiko spekulasi merupakan suatu resiko individu yang mengalami suatu situasi dan
yang mengakibatkan terjadinya dua kondisi yang belum terjadi. Sedangkan risiko
kemungkinan, yaitu peluang mengalami objektif adalah risiko yang probabilitas
kerugian atau memperoleh keuntungan. penyimpangannya aktual dari rata-rata sesuai
Sehingga akibat dari resiko ini ada tiga pengalaman.Terminologi ini sering digunakan
macam kondisi, yaitu rugi, untung atau break dalam pembahasan risiko murni statis.
event. Sebagai contoh adalah investasi pada
saham, ikut dalam undian dan sebagainya.
Statis, meskipun tidak menutup kemungkinan
pada pembahasan jenis ketidakpastian.
Resiko objektif lebih mudah diamati dan
lebih akurat dalam pengukurannya. Cara lain
dalam mengklasifikasikan resiko yaitu
dengan mengetahui sejauh mana
ketidakpastian berubah karena perubahan
waktu. Dalam hal ini resiko dapat dibedakan
ke dalam dua jenis, yaitu risiko statis dan Dalam sektor perbankan, perbankan
resiko dinamis. Risiko statis mungkin bisa memiliki dua risiko yaitu risiko non-finansial
bersifat murni ataupun spekulatif, apabila dan resiko finansial. resiko non-finansial
berada pada suatu masyarakat yang statis dan biasanya tidak langsung dapat dirasakan oleh
sulit untuk adanya perubahan. Salah satu suatu perusahaan perbankan karena terkait
contoh risiko murni statis adalah dengan kerugian yang tidak bisa
ketidakpastian karena adanya angin topan, dikalkulasikan jumlahnya sedangkan resiko
kebakaran, kematian secara random, dan lain finansial dapat dirasakan secara langsung
sebagainya. Sedangkan resiko dinamis adalah jumlah kerugian hilangnya uang atau aset
resiko yang diakibatkan karena adanya akibat resiko yang terjadi. Resiko perbankan
perubahan di dalam masyarakat. Resiko memiliki beberapa jenis yang telah diatur
dinamis juga bisa bersifat murni maupun dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
spekulatif. Sebagai contoh sederhana adalah peraturan ini dikeluarkan OJK dalam bentuk
adanya urbanisasi, perubahan dan pengawasan sektor perbankan yang saat ini
perkembangan teknologi yang kompleks, telah merambah ke era digitalisasi sebagai
termasuk adanya perubahan kebijakan keamanan dan operasional yang layak, yang
pemerintah. Pengelompokan resiko yang mana di atur dalam peraturan Nomor
lainnya adalah resiko subjektif (subjective 18/POJK.03.2016 yang berisi terdiri Resiko
risk) dan resiko objektif (objective risk). Kredit, Resiko Pasar, Resiko Likuiditas,
Resiko subjektif adalah resiko atau Resiko Kepatuhan, Resiko Operasional,
ketidakpastian yang disebabkan karena Resiko Hukum, Resiko Reputasi dan Risiko
kejiwaan yang berasal dari sikap mental atau Strategis. Penerapan manajemen risiko
pikiran seseorang yang berupa ragu-ragu atau menjadi sangat penting pada perbankan
kecemasan terhadap suatu masalah. Resiko dengan membantu dalam menghindari
subjektif bisa bersifat murni atau spekulatif, kerugian akibat resiko yang kemungkinan
dan juga statis atau dinamis. Konsep resiko terjadi.
Berdasarkan resiko yang terjadi, dalam
dunia perbankan dapat menyebabkan
beberapa konsekuensi, yaitu terdapat 2 jenis
seperti jika terjadi sesuatu harus dinyatakan
secara terukur baik secara objektif maupun
subjektif, dapat diukur secara umum serta
matematis (probabilitas) atau istilah ini sering
dikenal dengan sebutan Likelihood. Selain itu
kegiatan suatu peristiwa yang dapat
mempengaruhi sasaran, dapat berupa dampak
pada sasaran yang pasti, baik secara langsung
maupun tidak langsung atau bernilai positif
dan negatif yang bernilai kualitatif dan
kuantitatif dapat mengalami sebuah proses
yang berjenjang atau dampak yang kumulatif
hal ini disebut dengan Consequence. Akibat
peluang (likelihood) dan konsekuensi
(consequence), resiko terdiri dari 4 jenis yaitu
Unacceptable risk (resiko yang tidak dapat
diterima), Undesirable risk (risiko yang tidak
diinginkan), Acceptable risk (resiko yang
dapat diterima) dan Negligible risk (resiko
yang tidak dapat diabaikan).
Daftar Pustaka

News, N. N. (2022, August 25). Open Banking API Security: Risks And Standards. Nok Nok.
https://noknok.com/open-banking-api-security-risks-and-standards/

Open Banking Adalah: Panduan Perbankan Terbuka Terlengkap. (n.d.). Retrieved December
18, 2023, from
https://developers.bri.co.id/en/news/what-open-banking-most-complete-open-banking-guide

Open Banking: Definition, How It Works, and Risks. (n.d.). Investopedia. Retrieved
December 18, 2023, from https://www.investopedia.com/terms/o/open-banking.asp

Sudarmanto, E., Astuti, A., Kato, I., Basmar, E., Simarmata, H. M. P., Yuniningsih, Y.,
Irdawati, I., Wisnujati, N. S., & Siagian, V. (2021). Manajemen Risiko Perbankan. Yayasan
Kita Menulis. https://repository.unai.edu/id/eprint/654/

Anda mungkin juga menyukai