Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN RISIKO PASAR

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Risiko Bank Syariah

Nama Penulis :

Affifah Sindhiani Trisna (402190002)

Anindha Ilham I.M.P. (402190015)

Kelas :

Perbankan Syariah A

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2021
A. Pendahuluan
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu menagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Oleh karena itu manajemen dapat diartikan
sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang
1
dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen dalam
pandangan Islam adalah melakukan segala sesuatu secara rapi, benar, tertib dan teratur,
suatu proses yang diikuti dengan baik prosedurnya. Disadari atau tidak pekerjaan yang
dilakukan akan disaksikan oleh Allah dan Rasul (QS.At-Taubah 9:105).2
Risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa (events)
tertentu. Manajemen risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko
yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank. 3
Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial, baik yang
dapat diperkirakan (expected) maupun yang tidak dapat diperkirakan (unexpected) yang
berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan bank. Risiko yang sudah
diperkirakan atau expected loss sudah diperhitungkan sebagai bagian dari biaya untuk
menjalankan bisnis. Yang disebut risiko yang memerlukan modal untuk menutup risiko
tersebut adalah apabila kerugian yang terjadi melebihi atau menyimpang ekspektasi
tersebut, yaitu risiko yang tidak dapat diperkirakan (unexpected loss).
Risiko juga dapat dianggap sebagai kendala/penghambat pencapaian suatu
tujuan. Dengan kata lain, risiko adalah kemungkinan yang berpotensi memberikan
dampak negatif kepada sasaran yang ingin dicapai. 4 Risiko Pasar adalah risiko
perubahan harga pasar pada posisi portofolio dan rekening administratif, termasuk
transaksi derivatif. Perubahan harga terjadi akibat perubahan dari faktor pasar, termasuk
risiko perubahan harga option.5
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat
perubahan harga pasar, anatara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat

1
Maryono, Istilah-Istilah dalam Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, (Jawa Timur : Penerbit Qiara Media,
2018), 1.
2
Veithzal Rivai, Rifki Ismal, Islamic Risk Management For Islamic Bank, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,
2013), 2-3.
3
PBI hal 3 Nomor 13/23/PBI/2011 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah.
4
Ikatan Bankir Indonesia, Manajemen Risiko 1, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), 6. 5 Ibid,
hal. 9.

1
diperdagangkan atau disewakan. 5 Penerapan manajemen risiko pada bank berperan
besar dalam upaya meningkatkan share holder value melalui penerapan strategi bisnis
berbasis risiko. Manajemen risiko memberikan gambaran kepada pengelola bank
mengenai potensi kerugian di masa mendatang, serta memberikan informasi untuk
membuat keputusan yang tepat sehingga dapat membantu pengelola bank untuk
meningkatkan daya saing.6
Sebuah elemen penting dari manajemen risiko adalah untuk memahami risiko-
return trade-off. Investor bisa mengharapkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi
hanya dengan meningkatkan risiko 7. Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
18/POJK.03.2016 beberapa jenis risiko di sektor perbankan meliputi risiko kredit, risiko
pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko
reputasi, dan risiko strategis. 8
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengambil judul makalah mengenai “Manajemen
Risiko Pasar”.

B. Metodologi Penelitian
Berdasarkan judul dari makalah diatas, penelitian ini dapat dikategorikan
sebagaimana pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini tergolong jenis penelitian
kepustakaan (library research) yang bertumpu pada kajian dan telaah teks. Penelitian
pustaka yaitu menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data yang utama. Data-data
yang terkait dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi pustaka atau telaah, dan
pengumpulan data dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode
mengkaji beberapa sumber buku, jurnal dan juga peraturan bank indonesia tentang
Manajemen
Risiko Bank Syariah sebagai penelitian kepustakaan (library research).

5
PBI Nomor 13/23/PBI/2011 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah, hal.3.
6
Ibid, hal.26.
7
Veithzal Rivai, Rifki Ismal, Islamic Risk Management For Islamic Bank, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,
2013), 6.
8
Eko Sudarmanto, dkk. Manajemen Risiko Perbankan, (Medan : Yayasan Kita Menulis, 2021), hal.11.

2
C. Pembahasan
1. Pengertian Manajemen Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko pada laporan posisi keuangan dan rekening
administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan
secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga opsi. Risiko
pasar terdiri atas risiko spesifik dan risiko pasar umum. Risiko spesifik adalah risiko
yang timbul akibat pergerakan atas surat berharga individual yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang terkait dengan surat berharga atau penerbitnya. Risiko umum
adalah risiko yang timbul akibat pergerakan harga pasar yang berpengaruh terhadap
beberapa instrumen keuangan. 9
Risiko Pasar meliputi antara lain Risiko suku bunga, Risiko nilai tukar, Risiko
ekuitas, dan Risiko komoditas. Risiko ini dapat berasal baik dari posisi trading book
maupun posisi banking book. Gondodiyoto (2007:110) berpendapat bahwa risiko
adalah suatu chance, perusahaan dapat memperkecil risiko dengan antisipasi berupa
kontrol, namun tidak mungkin dapat sepenuhnya menghindari adanya exposure,
bahkan dengan struktur pengendalian maksimal sekalipun. 10
Risiko didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat menciptakan rintangan dalam
pencapaian tujuan organisasi, karena faktor internal dan eksternal, tergnatung dari
tipe risiko yang ada dalam situasi tertentu (Kanchu dan Khumar, 2013). Risiko ini
dapat mempengaruhi kita dalam mencapai tujuan. Risiko dapat mengurangi fokus
terhadap kesuksesan dan menghentikan kita dalam mencapai hasil yang diinginkan
(Pickett,2005).12 Menurut Mawardi (2005) salah satu proksi dari risiko pasar adalah
suku bunga, yang diukur dari selisih antara suku bunga pendanaan (funding) dengan
suku bunga pinjaman yang diberikan (lending) atau dalam bentuk absolut adalah
selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinjaman. 11
Dalam dunia bisnis selalu terjadi perubahan yang sifatnya dinamis sehingga
selalu terdapat ketidakpastian. Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, dan

9
Bambang Rianto Rustam, Manajemen Risiko, (Jakarta : Salemba Empat, 2017), hal.137.
10
Rexsa Lombogia, “Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Berdasarkan Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko
Likuiditas, dan Liquidity Coverage Ratio”, Jurnal EMBA , No.3, Vol.3, 2015, hal.800. 12 Yuha Nadhirah
Qintharah, “Perancangan Penerapan Manajemen Risiko”, Jurnal Riset Akuntansi dan Komputerisasi Akuntansi,
No.1, Vol.10, 2019, hal.70.
11
Anis Nursatyani, “Analisis Pengaruh Efisiensi Operasi, Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Modal Terhadap
Kinerja Keungan Perbankan”, Skripsi, 2011, hal.42.

3
risiko akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Setiap aktivitas
manusia selalu mengandung risiko karena adanya keterbatasan dalam
mempresiksikan hal yang akan terjadi di masa yang akan datang, untuk itu ada
beberapa alasan mengapa manajemen risiko harus diterapkan di perbankan Islam. 12
Risiko pasar dapat bersumber dari berbagai aktivitas bank, antara lain aktivitas
tresuri dan investasi dalam bentuk surat berharga dan pasar uang. Tujuan
manajemen risiko adalah meminimalkan kemungkinan dampak negatif akibat
perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan bank. 13

2. Risiko Inheren Pada Manajemen Risiko Pasar


Risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan
bisnis bank, baik yang dapat dikuantifikasikan maupun yang tidak, yang berpotensi
mempengaruhi posisi keuangan bank. 14
Karakteristik risiko inheren bank ditentukan oleh faktor eksternal maupun internal,
antara lain kondisi makroekonomi, industri dimana bank melakukan aktivitas
usaha, strategi bisnis, dan kompleksitas produk dan aktivitas bank. 15
Penetapan tingkat Risiko inheren atas masing-masing jenis Risiko mengacu
pada prinsip-prinsip umum penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Penetapan
tingkat Risiko inheren untuk masing-masing jenis Risiko dikategorikan ke dalam
peringkat 1 (low), peringkat 2 (low to moderate), peringkat 3 (moderate), peringkat
4 (moderate to high), dan peringkat 5 (high).
Penilaian risiko inheren dari tiap jenis risiko dilakukan dengan memperhatikan
parameter/indikator yang bersifatt kuantitatif maupun kualitatif, mengacu pada
prinsip-prinsip umum penilaian tingkat kesehatan bank umum. 16 Dalam menilai
Risiko inheren atas Risiko Pasar, parameter/indikator yang digunakan adalah: (i)
volume dan komposisi portofolio, (ii) kerugian potensial (potential loss) Risiko
Suku Bunga dalam Banking Book (Interest Rate Risk in Banking Book-IRRBB)
dan (iii) strategi dan kebijakan bisnis. Bank dalam menilai Risiko inheren atas

12
Veithzal Rivai, Rifki Ismal, Islamic Risk Management For Islamic Bank, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama, 2013), hal.10.
13
BSI, Manajemen Risiko PT Bank Syariah Indonesia,Tbk, BAB V, artikel 500.
14
Herman Darmawi, Manajemen Risiko, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), hal.18.
15
Ikatan Bankir Indonesia, Supervisi Manajemen Risiko Bank, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2016),
hal.14.
16
Ibid, hal.15.

4
Risiko Pasar menggunakan parameter/indikator Risiko inheren dengan berpedoman
pada lampiran SE BI No. 13/24/DPNP/2011.17

3. Prinsip-prinsip Islamic Financial Services Board (IFSB) Pada Manajemen


Risiko Pasar
Islamic Financial Service Board (IFSB) adalah suatu lembaga internasional
yang didirikan pada tahun 2002. IFSB berfungsi sebagai lembaga pengatur dan
pengawas (regulatory and supervisory Agency) yang mengembangkan dan
menetapakan standar internasional di industry jasa keuangan islam. IFSB juga aktif
terlibat dalam mempromosikan kesadaran dan edukasi masyarakat mengenai
berbagai isu yang memiliki dampal di bidang jasa keuangan islam. IFBS melakukan
sidang Dewan sebanyak 2 (dua) kali setahun dan Sidang Umum sebanyak 1 (satu)
kali setahun.18
Prinsip IFSB atas manajamen risiko, sebagai berikut :
a. Institusi keuangan islam harus memiliki proses untuk menghilangkan semua
elemen manajemen risiko, termasuk risiko identifikasi, pengukuran, mitigasi,
monitoring, pelaporan, dan kontrol. Proses ini melibatkan implementasi
kebijakan yang sesuai, batasan, prosedur dan sistem informasi manajemen yang
efektif
b. Institusi keuangan islam, harus menjamin sebuah sistem pengendalian yang
mencukupi dengan pemeriksaanyang sesuai. Kontrolnya 1) harus sesuai dengan
aturan syariah, 2) sesuai dengan peraturan dan kebijakan serta prosedur internal,
3) melakukan penyatuan proses risiko.
c. Institusi keuangan islam harus menjamin kualitas dan pelaporan risiko akan
tersedia untuk pemegang wewenang pengaturan.
d. Institusi keuangan islam harus membuat informasi terbuka yang sesuai dantepat
waktu bagi para pemegang investasi sehingga dapat memperkirakan risiko

17
Nugroho, AA.Risiko Inheren dan Penerapan Manajemen Risiko Pasar. Skripsi. 2017, Hal.30.
18
Fadilah, AN,“Manajemen Risiko Investasi Pada Perbankan Syariah Indonesia,” Jurnal eksisbank
Vol. 3 No. 1 (2019), 45

5
potensial dan upah atas investasi mereka dan juga untuk melindungi bunga
mereka atas keputusan melakukan proses. 19
Adapun Prinsip Islamic Financial Service Board pada manajemen risiko pasar
adalah sebagai berikut :
4.1 Lembaga keuangan syariah harus memiliki kerangka kerja yang sesuai untuk
manajemen risiko pasar (mencakup pelaporan) sehubungan dengan semua aktiva
yang dimiliki, termasuk yang tidak mempunyai pasar yang siap dan/atau rawan
terhadap volatilitas harga yang tinggi. 20

4. Penerapan Manajemen Risiko Pada Manajemen Risiko Pasar


Penerapan manajemen risiko untuk risiko pasar secara ideal mencakup :
a. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi.21
Kewenangan dan tanggungjawab direksi dan komisaris meliputi :
Memastikan bahwa dalam kebijakan dan prosedur mengenai manajemen risiko
pasar telah mencakup aktivitas harian, jangka menengan, maupun jangka
panjang.
1) Memastikan kejelasan wewenang dan tanggungjawab pengelolaan risiko
pasar, kecukupan sistem untuk mengukur risiko pasar, struktur limit untuk
pengambilan risiko, pengendalian internal yang aktif, dan sistem pelaporan
yang komperhensif, berkala dan tepat waktu.
2) Memastikan bahwa kebijakan dan prosedur mengenai manajemen risiko
untuk posisi banking book menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
kebijakan manajemen asset dan kewajiban perusahaan secara keseluruhan.
Kualitas pegawai terkait dengan risiko pasar harus memiliki filosofi
pengambilan risiko dan faktor-faktro yang mempengaruhi risiko pasar. Dalam
hal yang semacam ini perusahaan akan menjual produk dengan karakteristik
yang tentunya lebih komplek, maka dari itu dibutuhkan pegawai pelaksana yang
lebih spesialis dan berpengalaman serta pegawai pemantau risiko yang

19
Veithzal rivai dan Rifki Ismail, Islamic risk management for islam bank, (Jakarta: PT Gramedia pustaka utama,
2013) hal 232-233
20
Siti Mujiatun dan Sugianto, “Market Risk And Mitigation Methode For Islamic Banking,” Jurnal umsu, 4
21
Bambang Rianto Rustam, Manajemen Resiko Perbankan Syariah di Indonesia (Jakarta:Salemba Empat, 2013),
141

6
memahami model pengukuran risiko yang lebih komplek sesuai produk yang
dimaksud. Penetapan organisasi manajemen risiko pasar, perangkat dan
kelengkapan unit yang berkaitan dengan penerapan manajemen risiko untuk
risiko pasar harus sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha
yang ada di perusahaan.
b. Kebijakan, Prosedur, dan Penerapan Limit22
Kebijakan dan prosedur harus memuat dengan jelas :
1) Kriteria instrument keuangan yang dapat ditetapkan sebagai trading book
dan banking book serta mekanisme untuk memastikan bahwa kriteria
tersebut telah diterapkan secara konsisten.
2) Tujuan memiliki posisi trading book dan banking book.
3) Kebijakan pengelolaan portofolio trading book dan banking book.
4) Penetapan metodologi valuasi terhadap instrument keuangan trading book
dengan menggunakan nilai wajar secara harian berdasarkan harga pasar
modal maupun melalui teknik penilaian.
5) Metode yang digunakan untuk menghitung risiko pasar di dalam
perusahaan, baik untuk keperluan pemantauan risiko secara periodic
maupun perhitungan kecukupan modal.
6) Penetapan pihak independen untuk melakukan pengujian dan validasi model
pengukuran risiko dan model penetapan harga secara berkala.
7) Mekanisme penetapan dan pendokumentasian setiap strategi perdagangan
atas posisi trading book.
Perusahaan harus memastikan konsistensi antara berbagai jenis limit yang
berbeda. Penetapan limit dapat ditetapkan secara berjenjang , misalnya limit
secara keseluruhan, limit portofolio, dan limit dealer. Maka perusahaan dapat
menetapkan limit sebagai trigger internal untuk antisipasi pencapaian
maksimum limit dalam rangka mencegah terjadinya pelampauan batasan yang
ditetapkan oleh ketentuan yang berlaku dan membatasi posisi terbuka surat
berharga dan nilai tukar 23 , terutama dalam hal seluruh limit internal yang
ditetapkann telah digunakan.
c. Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian

22
Bank Syariah Indonesia, Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank Syariah Indonesia (2021) V-510-1
23
Ibid, hal. V-510-1

7
Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Pasar24
1) Identifikasi Risiko
a) Bank melakukan identifikasi risiko benchmark suku bunga, risiko nilai
tukar, dan ekposur risiko pasar lainnya pada seluruh asset dan kewajiban
baik pada aktivitas fungsional tertentu maupun aktivitas Bank secara
keseluruhan.
b) Satuan kerja operasional mengidentifikasi risiko pasar yang melekat
pada seluruh produk dan aktivitas yang dilakukannya.
2) Pengukuran Risiko
a) Risiko Benchmark Suku Bunga
i. Tujuan pengukuran risiko benchmark suku bunga adalah untuk
mengatur dampak perubahan benchmark suku bunga terhadap
nilai pasar instrument yang dimiliki bank.
ii. Bank menggunakan metode statistic serta metode lainnya dalam
pengukuran risiko, antara lain sentivitas surat berharga, Value at
Risk dan tools lain yang dikembangkan Bank. Bank mengukur
posisi dan sensitivitas yang terkait risiko benckmark suku bunga
baik pada kondisi normal maupun stress.
iii. Bank menggunakan model penilaian yang telah divalidasi oleh
unit independen.
iv. Bank melakukan kaji ulang secara berkala terhadap
metodologi/tools pengukuran risiko pasar untuk memastikan
kesesuaian asumsi, akurasi, kewajaran, dan integrasi data.
b) Pengukuran Risiko Nilai Tukar
i. Tujuan pengukuran risiko nilai tukar adalah untuk mengukur
dampak perubahan nilai tukar terhadap portofolio bank.
ii. Bank menggunakan metode statistic serta metode lainnya
dalam pengukuran risiko, antara lain: Posisi Devisa Neto,
Value at Rick dan tools lain yang dikembangkan Bank. Bank
mengukur posisi dan sensitivitas yang terkait Risiko nilai tukar
pada kondiri normal maupun stress.

24
Ibid, hal V-510-1

8
iii. Bank menggunakan model penilaian yang telah divalidasi oleh
unit independen
iv. Bank melakukan kaji ulang secara berkala terhadap
metodologi/tools pengukuran risiko nilai tukar untuk
memastikan kesesuaian asumsi, akurasi, kewajaran, dan
integritas data.
v. Pengukuran Risiko Pasar Lainnya
vi. Tujuan pengukuran risiko pasar lainnya adalah untuk
mengukur dampak perubahan nilai asset atau kewajiban
terhadap portofolio bank.
vii. Bank menggunakan metide statistic serta metode lainnya dalam
pengukuran risiko. Bank mengukur posisi dan sensitivitas yang
terkait Risiko pasar lainnya tersebut pada kondisi normal
maupun stress.
viii. Bank menggunakan model penilaian yang telah divalidasi oleh
unit independen.
ix. Bank melakukan kaji ulang secara berkala terhadap
metodologi/tools pengukuran risiko untuk memastikan
kesesuain asumsi, akurasi, kewajiban, dan integritas data.
3) Pemantauan Risiko
a) Bank memantau risiko pasar untuk mengetahui
eksposur risiko pasar pada seluruh portofolio bank.
b) Bank melakukan pemantauan eksposur risiko pasar
antara lain melalui laporan risiko pasar, profil risiko
dan laporan lainnya.
c) Bank melakukan review secara berkala terhadap
faktorfaktor penyebab timbulnya risiko pasar dan
dampak kerugiannya.
4) Pengendalian Risiko
a) Pengendalian risiko pasar bertujuan untuk
membatasi kerugian atas transaksi yang
mengandung risiko pasar.

9
b) Bank melakukan pengendalian risiko pasar antara
lain melalui penetapan limit portofolio, penetapan
tingkat kewenangan dalam pelaksanaan transaksi
yang mengandung risiko pasar.
c) Bank menetapkan jenis valuta yang dapat
ditransaksikan sesuai dengan likuiditas di pasar dna
potensi bisnis.
d) Bank melakukan kaji ulang secara berkala terhadap
mekanisme pengendalian risiko pasar.
5) Sistem Informasi Manajemen Risiko
a) Bank mengembangkan dan enetapkan sistem
informasi manajemen risiko pasar yang mampu
menyediakan informasi secara lengkap, akurat dan
tepat waktu.
b) Bank menetapkan jenis dan format laporan
manajemen risiko passer yang mencerminkan
eksposur risiko pasar sebagai dasar pertimbangkan
pengembalian keputusan.

5. Sistem Pengendalian Intern Pada Manajemen Risiko Pasar


Pengendalian internal secara luas diartikan sebagai prosedur-prosedur serta
proses-proses yang digunakan perusahaan untuk melindungi asset perusahaan,
mengelola informasi secara akurat, serta memastikan kepatuhan pada hukum dan
peraturan yang berlaku. Committee on Auditing Procedure American Institute of
Carified Public Accountant (AICPA) mengemukakan bahwa pengendalian internal
mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah
digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek
kecermatan dan keandalan data akuntansi, memajukan efisiensi operasi, dan
mendorong ketaatan pada kebijakan yang telah ditetapkan.25

25
Rahmany, S, “Sistem Pengendalian Internal Dan Sistem Manajemen Risiko Pembiayaan Pada Bank Syariah,”
IQTISHADUNA:Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita (2017), 205

10
Dalam melakukan penerapan manajemen risiko melalui pelaksanaan sistem
pengendalian intern untuk risiko pasar, perusahaan perlu menambahkan penerapan
dalam beberapa hal pada tiap aspek pengendalian intern, meliputi : 26
a. Perusahaan harus memiliki sistem pengendalian intern yang memadai untuk
memastikan transaksi dan proses terkait dengan market risk taking dilakukan
dengan mengacu pada kebijakan, prosedur, dan limit yang telah ditetapkan.
b. Penerapan prinsip pemisahan fungsi harus memadai dan dilaksanakan secara
konsisten.
c. Pemerintah harus memiliki fungsi/unit yang melakukan evaluasi posisi trading
dan fungsi/unit yang melakukan validasi terhadap model pengukuran risiko
pasar.
d. Fungsi atau unit yang melakukan valuasi harus independen terhadap fungsi atau
unit pengambil risiko dan fungsi/unit yang melakukan validasi model
independen dari yang melakukan pengembangan model pengukuran risiko
pasar.

26
Bambang Rianto Rustam, Manajemen Resiko Perbankan Syariah di Indonesia (Jakarta:Salemba Empat, 2013),
145
11
D. KESIMPULAN
1. Risiko pasar adalah risiko pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif
akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan secara
keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga opsi.
2. Tujuan manajemen risiko adalah meminimalkan kemungkinan dampak negatif
akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan bank
3. Risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis
bank, baik yang dapat dikuantifikasikan maupun yang tidak, yang berpotensi
mempengaruhi posisi keuangan bank
4. Penilaian risiko inheren dari tiap jenis risiko dilakukan dengan memperhatikan
parameter/indikator yang bersifatt kuantitatif maupun kualitatif, mengacu pada
prinsip-prinsip umum penilaian tingkat kesehatan bank umum.
5. Adapun Prinsip Islamic Financial Service Board pada manajemen risiko pasar
adalah : nomor 4.1 Lembaga keuangan syariah harus memiliki kerangka kerja yang
sesuai untuk manajemen risiko pasar (mencakup pelaporan) sehubungan dengan
semua aktiva yang dimiliki, termasuk yang tidak mempunyai pasar yang siap
dan/atau rawan terhadap volatilitas harga yang tinggi.
6. Penerapan manajemen risiko untuk risiko pasar secara ideal mencakup :
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi ; Kebijakan, Prosedur, dan
Penerapan Limit ; Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian
Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Pasar
7. Committee on Auditing Procedure American Institute of Carified Public
Accountant (AICPA) mengemukakan bahwa pengendalian internal mencakup
rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam
perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan
data akuntansi, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada
kebijakan yang telah ditetapkan.

12
E. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku dan Jurnal
Maryono. 2018. Istilah-Istilah dalam Kebijakan dan Manajemen Kesehatan. Jawa
Timur : Penerbit Qiara Media.
Rivai, Veithzal, Rifki Ismal. 2013. Islamic Risk Management For Islamic Bank. Jakarta
: PT Gramedia Pustaka Utama.
PBI. 13/23/PBI/2011 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah.
Ikatan Bankir Indonesia. 2012. Manajemen Risiko 1. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Sudarmanto, Eko. 2021. Manajemen Risiko Perbankan, Medan : Yayasan Kita Menulis.
Rustam, Bambang Rianto. 2017. Manajemen Risiko. Jakarta : Salemba Empat.
Nugroho, AA. 2017. Risiko Inheren dan Penerapan Manajemen Risiko Pasar. Skripsi.
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1819/2/BAB%20II.pdf
Lombogia, Rexsa. 2015. “Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Berdasarkan Risiko
Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, dan
Liquidity Coverage Ratio”. Jurnal EMBA , No.3, Vol.3.
Qintharah, Yuha Nadhirah. 2019. “Perancangan Penerapan Manajemen Risiko”.
Jurnal Riset Akuntansi dan Komputerisasi Akuntansi, No.1, Vol.10.
Nursatyani, Anis. 2011.“Analisis Pengaruh Efisiensi Operasi, Risiko Kredit,
Risiko Pasar, dan Modal Terhadap Kinerja Keungan Perbankan”. Skripsi.
BSI. 2002. Manajemen Risiko PT Bank Syariah Indonesia,Tbk. BAB V. artikel 500.
http://repository.uin-suska.ac.id/5063/3/BAB%20II.pdf
Darmawi, Herman. 2002. Manajemen Risiko. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ikatan Bankir Indonesia. 2016. Supervisi Manajemen Risiko Bank. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Fadilah, AN. 2019. “Manajemen Risiko Investasi Pada Perbankan Syariah Indonesia,”
Jurnal eksisbank Vol. 3 No. 1.
Rifki Ismail, Veithzal rivai. 2013. Islamic risk management for islam bank. Jakarta: PT
Gramedia pustaka utama.
Mujiatun, Siti dan Sugianto. “Market Risk And Mitigation Methode For
Islamic Banking,” Jurnal umsu, 4.

13
Bank Syariah Indonesia, Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank Syariah Indonesia
(2021) V-510-1
Rahmany, S. 2017. “Sistem Pengendalian Internal Dan Sistem Manajemen Risiko
Pembiayaan Pada Bank Syariah,” IQTISHADUNA Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita.

14

Anda mungkin juga menyukai