Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BADAN GEOLOGI
BALAI KONSERVASI AIR TANAH – PUSAT AIR TANAH DAN GEOLOGI TATA LINGKUNGAN

Alur dan Tata Cara Permohonan


Persetujuan Dewatering

Public Hearing Perizinan Air Tanah


13 September 2023

1
Pendahuluan
Dewatering merupakan proses pengeringan bawah permukaan tanah dengan cara
menurunkan muka air tanah. Kegiatan dewatering dilakukan sebagai upaya pengendalian
kendala faktor ke-airan selama proses kegiatan penggalian lapisan tanah atau batuan
berlangsung, seperti kegiatan konstruksi teknik/bangunan maupun penambangan.

13/09/23
Dewatering digunakan dalam proses penggalian atau pembangunan
konstruksi teknik yang berada di bawah muka air tanah yang bersifat tidak
tahan air atau tahan air akan tetapi tidak didesain tahan terhadap tekanan
hidrostatis.

13/09/23
Metode dewatering :

• Sump pumping

• Well points

• Deep wells à submersible pumps


13/09/23
Beberapa hal penting terkait dewatering untuk kegiatan konstruksi teknik;

1. Dewatering dilakukan karena adanya rembesan/aliran air tanah ketika dilakukan


penggalian. Kegiatan dewatering sifatnya sementara, yaitu dilakukan saat
kegiatan konstruksi berlangsung dan dihentikan setelah pekerjaan konstruksi
selesei.
2. Dewatering secara umum dilakukan pada air tanah dangkal (akuifer bebas/tidak
tertekan), sehingga air tanah mudah mengalami pemulihan pada kondisi semula
bila kegiatan dewatering selesei.
3. Air tanah yang dipompa dari kegiatan dewatering tersebut tidak digunakan untuk
keperluan pengusahaan.

5
Permohonan perizinan dewatering saat ini:
No Jenis Nama Pemohon Proyek/Kegiatan Lokasi Surat Laporan Studi Surat
Permohonan Permohonan Izin Kelayakan / Data Permohonan
Dewatering Teknis Studi
Kelayakan
1 Baru PT MRT JAKARTA PROYEK JAKARTA MRT FASE 2 Jl. Gajah Mada dan Jl. Hayam Sudah ada Sudah Ada Belum
CP202 Wuruk, Jakarta Pusat dan
Jakarta Barat
2 Perpanjangan PT MRT JAKARTA PROYEK JAKARTA MRT FASE 2 Stasiun Thamrin, Stasiun Sudah ada Sudah ada, Tidak
CP201 Monas, Jalur Terowongan BHI, proposal teknis diperlukan
Harmoni, Jakarta Pusat
3 Perpanjangan PT MRT JAKARTA PROYEK JAKARTA MRT FASE 2 Jl. Gajah Mada, Jl. Hayam Sudah ada Belum ada Tidak
CP203 Wuruk diperlukan
4 Perpanjangan RS. Kanker Dharmais Pengurusan IMB Gedung C Jalan Letjen S.Parman Kav. 84- Sudah ada Data teknis Tidak
RS. Kanker Dharmais 86 Slipi Jakarta Barat 11420 sumur ada diperlukan
5 Baru Balai Prasarana JAKARTA SEWERAGE Jl. Gatot Subroto, Jl. S. Sudah ada Sudah ada Belum
Permukiman Wilayah DEVELOPMENT PROJECT Parman, Jl. Daan Mogot dan
Jakarta Metropolitan (JSDP) ZONA 6 PHASE 1 Paket Jl. Lingkar Luar Barat sampai
2 IPAL Duri Kosambi, Jakarta
Barat, DKI Jakarta
6 Baru Balai Prasarana JAKARTA SEWERAGE Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Sudah ada Sudah ada Belum
Pemukiman Wilayah DEVELOPMENT PROJECT Jakarta Barat
Jakarta Metropolitan (JSDP) ZONA 1 Paket 4
7 Baru Balai Prasarana Sistem Hilir Tahap 1 SPAM Jakarta Sudah ada Sudah ada Belum
Pemukiman Wilayah Regional Jatiluhur I Jakarta
Jakarta Metropolitan

6
Konstruksi MRT Jakarta

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur

7
TATA CARA PERSETUJUAN DEWATERING (BARU)
Pemohon Kementerian ESDM Kementerian ESDM

Kepala Badan
• Perseorangan Geologi
• Kelompok Masyarakat
• Instansi Pemerintah
• Badah Hukum
Penetapan/Penolakan
• Lembaga Sosial
Persetujuan Dewatering
Baru
Persyaratan:
• Formulir Permohonan
• Berita acara hasil
konsultasi publik Kepala PATGTL

• Laporan studi kelayakan


kegiatan Dewatering
Verifikasi dan Evaluasi
Persyaratan Persetujuan Dewatering Baru
1. Formulir/Surat 2. Berita acara hasil konsultasi publik yang memuat rencana
Permohonan memuat: kegiatan Dewatering
a) Identitas pemohon; 3. Laporan studi kelayakan Dewatering, paling sedikit memuat:
a) Lokasi kegiatan Dewatering;
b) Alamat lokasi kegiatan
Dewatering; b) Kondisi geologi, hidrogeologi, hidrologi, dan geologi teknik;
c) Koordinat sumur c) Kondisi lingkungan Air Tanah dan potensi dampak
pengambilan Air Tanah;
bor/gali (decimal
degree); d) Gambar teknis kegiatan Dewatering yang mencantumkan
luas, kedalaman galian konstruksi,dan kedalaman cut-off wall;
d) Jangka waktu rencana
e) Metode Dewatering;
kegiatan Dewatering;
dan f) Jenis dan kapasitas pompa;
e) Identitas pelaksana g) Kedalaman akuifer yang disadap dan kedalaman pompa;
kegiatan Dewatering. h) Jangka waktu kegiatan Dewatering; dan
i) Rencana jumlah debit pemompaan air dalam m3/hari dan
durasi pemompaan setiap hari.
Persetujuan Dewatering Baru
1) Pemohon melakukan pengeboran/penggalian Air Tanah untuk kegiatan
Dewatering setelah terbit Persetujuan Dewatering

2) Dalam hal ditemukan ketidaksesuaian teknis dan/atau hal lain yang dapat
membahayakan lingkungan dan keselamatan masyarakat, Menteri melalui
Kepala Badan berwenang untuk menghentikan kegiatan Dewatering yang
dilakukan pemegang Persetujuan Dewatering

3) Masa berlaku Persetujuan Dewatering diberikan untuk jangka waktu


paling lama 1 (satu) tahun

4) Dalam hal kegiatan Dewatering selesai dilaksanakan, maka pemegang


Persetujuan Dewatering wajib melaporkan kepada Kepala Badan melalui
Kepala PATGTL
TATA CARA PERSETUJUAN DEWATERING (PERPANJANGAN)
Pemohon Kementerian ESDM Kementerian ESDM

Kepala Badan
• Perseorangan Geologi
• Kelompok Masyarakat
• Instansi Pemerintah
• Badah Hukum
Penetapan/Penolakan
• Lembaga Sosial
Persetujuan Dewatering
Perpanjangan
Persyaratan:
• Formulir Permohonan
• Salinan Persetujuan Dewatering yang akan
diperpanjang
• Bukti setor pajak Air Tanah terakhir sesuai
dengan peraturan perundang-undangan Kepala PATGTL
• Laporan pengukuran kedalaman muka Air
Tanah dan rekapitulasi debit air setiap bulan
• Foto kegiatan Dewatering dengan
geotagging Verifikasi dan Evaluasi
Persyaratan Perpanjangan Persetujuan Dewatering
1. Formulir/Surat Permohonan 2. Salinan Persetujuan Dewatering yang akan
Memuat: diperpanjang;
a) Identitas pemohon; 3. Bukti setor pajak Air Tanah terakhir sesuai
b) Alamat lokasi kegiatan dengan ketentuan peraturan perundang-
Dewatering; undangan di bidang keuangan negara;
c) Koordinat sumur bor/gali 4. Laporan pengukuran kedalaman muka Air
(decimal degree); Tanah dan rekapitulasi debit air yang
dikeluarkan setiap bulan sejak Persetujuan
d) Jangka waktu perpanjangan Dewatering diterbitkan; dan
kegiatan Dewatering yang
dimohonkan; dan 5. Foto pelaksanaan kegiatan Dewatering dengan
geotagging yang tertuang dalam kompilasi
e) Identitas pelaksana kegiatan foto dalam 1 (satu) lembar kertas ukuran A4.
Dewatering.
Permohonan perpanjangan persetujuan Dewatering diajukan paling lambat 30 (tiga puluh)
hari kalender sebelum jangka waktu Persetujuan Dewatering berakhir.
Kewajiban Pemegang Persetujuan Dewatering
a. Memasang meter air pada pipa keluar (outlet) Dewatering;
B. Menyediakan air bersih kepada masyarakat yang berada di sekitar
lokasi kegiatan yang terkena dampak langsung berupa keringnya
sumur masyarakat akibat proses kegiatan Dewatering; dan
c. Melaporkan kepada Menteri melalui Kepala Badan apabila dalam
pelaksanaan kegiatan Dewatering ditemukan hal-hal yang dapat
membahayakan lingkungan;

Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Persetujuan


Dewatering dilaksanakan oleh Kepala Badan melalui Kepala PATGTL.
Lampiran: Format Laporan Studi Kelayakan
BAB 1. PENDAHULUAN
Berisi latar belakang beserta maksud dan tujuan dilakukan dewatering, lokasi kegiatan (peta dan
deskripsi lokasi), dan dokumentasi foto kondisi lokasi kegiatan.

BAB 2. KONDISI LOKASI KEGIATAN


2.1. Berisi kondisi geologi, hidrogeologi, dan hidrologi
Berisi penjelasan kondisi geologi, hidrogeologi (air tanah), serta hidrologi yang bersifat regional.
2.2. Kondisi lingkungan air tanah
Berisi kedalaman akuifer, kondisi muka air tanah, pola aliran air tanah, karakteristik/sifat hidrolika akuifer,
dan dampak pengambilan air tanah.
2.3. Kondisi geologi teknik
Berisi data pengeboran, penampang bawah permukaan, ada atau tidaknya indikasi amblesan tanah, dan
data geoteknik lainnya yang terkait.

14
BAB 3. PERENCANAAN PEMBANGUNAN
3.1. Gambar perencanaan
Berisi deskripsi kegiatan/proyek dewatering, denah seluruh perencanaan bangunan bawah tanah, dan
potongan melintang seluruh perencanaan bangunan bawah tanah.
3.2. Gambar kondisi eksisting
Berisi denah perencanaan disertai kontur topografi (muka tanah) dan kontur muka air tanah, serta
potongan lokasi perencanaan pembangunan disertai profil topografi dan muka air tanah.

BAB 4. METODE DEWATERING


Berisi metode pelaksanaan kegiatan dewatering, antara lain;
1) Rencana luas dan kedalaman galian;
2) Rencana kedalaman dan elevasi muka air tanah desain;
3) Pemasangan dinding pengaman/cut off wall;
4) Metode pelaksanaan dewatering;
5) Jenis dan spesifikasi peralatan dewatering;
6) Perhitungan debit air dewatering;
7) Perhitungan kapasitas pompa;
8) Jumlah sumur dewatering;
9) Peta lokasi sumur dan sistem arah aliran air dewatering;
10)Gambar desain sumur dewatering.

15
BAB 5. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
Berisi monitoring atau pemantauan muka air tanah dan air yang dikeluarkan selama proses dewatering.

BAB 6. JADWAL KEGIATAN


Berisi jadwal rencana pelaksanaan kegiatan dewatering.

BAB 7. KESIMPULAN TEKNIS


Berisi:
1) Kondisi geologi dan hidrogeologi (air tanah);
2) Kondisi lingkungan air tanah dan potensi dampak pengambilan air tanah;
3) Informasi tentang luas serta kedalaman galian konstruksi dan cut-off wall disertai gambar
teknis dewatering, cara pengeluaran air, kedalaman pompa, dan tenggang (jangka) waktu
kegiatan dewatering;
4) Rencana jumlah debit pemompaan air dalam m3/hari;
5) Kedalaman akuifer yang disadap;
6) Jenis pompa;
7) Kapasitas pompa; dan
8) Durasi pemompaan setiap hari.

16
Lampiran: Format Tabel Data Sumur Bor/Gali Dewatering
Koordinat Sumur Kedalaman
Sumur Kedalaman Debit
Sumur
Dewatering Longitude (X) Lattitude (Y) pompa (m) (m3/hari)
Dewatering (m)

17

Anda mungkin juga menyukai