Anda di halaman 1dari 4

Agama Buddha

1. Unsur alam semesta


- Loka punya unsur, yaitu
 Rupa : Unsur materi di alam semesta ini. Bagi makhluk hidup dikenal dengan jasmani.
~Unsur materi lain di alam semesta seperti tanah, batu, tumbuhan, dan bangunan. Semua unsur
materi di alam semesta berproses dan mengalami kehancuran.

 Nama : Dikenal dengan batin yang terdiri atas perasaan (vedana), pencerapan (sanna), bentuk-
bentuk pikiran (sankhara), dan kesadaran (vinnana).
~ Perasaan, pencerapan dan bentuk-bentuk pikiran disebut juga cetasika, sedangkan kesadaran
disebut dengan citta.
~ Semua yang terkandung dalam hakikatnya terdiri atas 3 komponen, yaitu rupa, citta, dan
cetasika.

2. Terbentuknya alam semesta


- Diawali dengan dunia ini berproses dalam waktu cepat atau lambat mengalami kehancuran.
 Saat kehancuran bumi, makhluk sebagian besar terlahir di alam Abhassara (alam cahaya).
 Saat bumi terbentuk kembali, makhluk yang meninggal di alam Abhassara terlahir kembali ke
bumi sebagai manusia.
 Awal terbentuknya bumi, saat itu hanya ada air yanh diselimuti kegelapan. Tidak ada bulan,
matahari, bintang, siang, dan malam. Tidak ada laki-laki dan perempuan.

3. Hubungan karma dengan masa lampau

4. 31 alam kehidupan

- 4 Alam tanpa bentuk


 Keadaan dari konsepsi bukan pencerapan pun bukan tidak pencerapan (84,000 Maha Kappa)
 Keadaan dari konsepsi kekosongan (60,000 Maha Kappa)
 Keadaan dari konsepsi kesadaran tanpa batas (40,000 Maha Kappa)
 Keadaan dari konsepsi ruang tanpa batas (20,000 Maha Kappa)

- 16 Alam bentuk
a. Alam Jhana IV
 Alam brahma yang kuhur (16,000 Maha Kappa)
 Alam brahma yang berpandang terang (8,000 Maha Kappa)
 Alam brahma yang indah (2,000 Maha Kappa)
 Alam brahma yang suci (1,000 Maha Kappa)
 Alam brahma yang tidak bergerak
 Alam brahma yang kosong kesadarannya (500 Maha Kappa)
 Alam brahma yang besar pahalanya (500 Maha Kappa)

b. Alam Jhana III


 Alam brahma yang auranya penuh dan tetap (64 Maha kappa)
 Alam brahma yang tak terbatas auranya (32 Maha Kappa)
 Alam brahma yang kurang cahayanya (16 Maha Kappa)

c. Alam Jhana II
 Alam brahma yang gemerlapan cahayanya (8 Maha Kappa)
 Alam brahma yang tak terbatas auranya (4 Maha Kappa)
 Alam brahma yang kurang cahayanya (2 Maha Kappa)

d. Alam Jhana I
 Alam brahma yang besar (1 Asankheyya Kappa)
 Alam para menterinya brahma (½ Asankheyya kappa)
 Alam pengikut brahma (1/3 Asankheyya Kappa)

- 11 Alam nafsu
a. 7 Alam menyenangkan
 Alam dewa yang membantu menyempurnakan ciptaan dewa lainnya (16,000 Tahun Surgawi)
 Alam dewa yang menikmati ciptaannya (8,000 Tahun Surgawi)
 Alam kenikmatan (4,000 Tahun Surgawi)
 Alam dewa yama (2,000 Tahun Surgawi)
 Alam 33 dewa (1,000 Tahun Surgawi)
 Alam 4 dewa raja (1,000 Tahun Surgawi)
 Alam manusia

b. 4 Alam tidak menyenangkan


 Alam raksasa-asura
 Alam setan
 Alam binatang
 Alam neraka

5. Perbuatan yang berakibat dimasa mendatang

6. Jenis-jenis neraka dalam agama Buddha


- 8 Mahaniraya
 Sanjiva : alam kehidupan bagi makhluk yang secara bertubi-tubi dibantai dengan pelbagai
senjata. (Mereka yang suka mempergunakan kekuasaan yang dimiliki untuk menyiksa makhluk
lain yang lebih lemah atau rendah kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.)
 Kalasuta : benang hitam (Mereka yang suka menganiaya atau membunuh bhikkhu, sâ maó era
atau pertapa; atau para bhikkhu-sâ maó era yang suka melanggar vinaya kebanyakan akan
terlahirkan di alam ini.)
 Saoghata : neraka penghancur (Mereka yang tugas atau pekerjaannya melibatkan penyiksaan
terhadap makhluk-makhluk lain, misalnya pemburu, penjagal dan lain-lain kebanyakan akan
terlahirkan di alam ini.)
 Dhamaroruva : daerah tertarus (Mereka yang membakar hutan tempat tinggal binatang; atau
nelayan yang menangkap ikan dengan mempergunakan racun dan sebagainya kebanyakan akan
terlahirkan di alam ini dan disiksa melalui 9 lubang tubuh manusia sehingga menjerit
kepengapan)
 Maha roruva : daeerah tartarus yang besar (Mereka yang suka mencuri kekayaan orangtua atau
barang milik bhikkhu, sâ maó era atau pertapa; atau mencoleng benda-benda yang dipakai untuk
pemujaan kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.)
 Tapana : pembakar (alam kehidupan bagi makhluk yang dibentangkan di atas besi membara.
Mereka yang membakar kota, vihâ ra, sekolahan dan sebagainya kebanyakan akan terlahirkan di
alam ini.)
 Patapana : pembakaran yang hebat (Mereka yang menganut pandangan sesat bahwa pemberian
dâ na tidak membuahkan pahala, pemujaan kepada Tiga Mestika tidak berguna, penghormatan
kepada dewa tidak berakibat, tidak ada akibat dari perbuatan baik maupun buruk, ayah-ibu
tidak berjasa, tidak ada kehidupan sekarang maupun mendatang, dan tidak ada makhluk yang
terlahirkan dengan seketika kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.)
 Avici : tanpa penghentian (alam kehidupan bagi makhluk yang direntangkan dengan besi
membara di empat sisi dan dibakar dengan api sepanjang waktu. Mereka yang pernah
melakukan kejahatan terberat, yakni membunuh ayah, ibu atau Arahanta, melukai
Sammâ sambuddha, atau memecah-belah pasamuan Saõ gha niscaya akan terlahirkan di alam ini.
Avîci kerap diang-gap sebagai alam kehidupan yang paling rendah.)

- Neraka kecil terdiri atas delapan alam:

 Angâ rakâ su (alam neraka yang terpenuhi oleh bara api)


 Loharasa (alam neraka yang terpenuhi oleh besi mencair)
 Kukkula (alam neraka yang terpenuhi oleh abu bara)
 Aggisamohaka (alam neraka yang terpenuhi oleh air panas)
 Lohakhumbhî (alam neraka yang merupakan panci tembaga)
 Gû tha (alam neraka yang terpenuhi oleh tahi membusuk)
 Simpalivana (alam neraka yang merupakan hutan pohon ber-duri)
 Vettaranî (alam neraka yang merupakan air garam berisi duri rotan)

7. Kehancuran alam semesta

Kehancuran alam semesta dalam pandangan agama Buddha terdapat dalam Suriya Sutta.
 Kehancuran karena api
Kehancuran bumi menurut Kitab Anggutara Nikaya, Sattakanipata berawal dari musim kemarau yang
lama sekali, Tidak ada hujan dalam waktu yang lama (ratusan tahun hingga ratusan ribu tahun).
Selanjutnya dengan berlangsungnya musim kemarau yang panjang ini muncullah matahari yang kedua.
Berselang suatu masa yang lama muncul matahari ketiga, matahari keempat, matahari kelima, matahari
keenam dan akhirnya matahari ketujuh.

 Kehancuran karena air


a) Masa Penyusutan (samvatto). Masa ini ditandai dengan timbulnya awan yang mengawali
kehancuran kappa sampai air kaustik surut.
b) Masa Setelah Penyusutan (samvattathayi). Masa ini ditandai dengan surutnya air kaustik sampai
timbulnya awan besar pemulihan yang menyirami seratus milyar tata surya.
c) Masa Pengembangan (vivato). Masa ini setelah pemulihan sampai munculnya bulan dan matahari.
d) Masa Setelah Ekspansi (vivatthayi). Masa setelah munculnya bulan dan matahari sampai munculnya
awan yang mengawali kehancuran.

 Kehancuran karena angin


Kehancuran alam semesta ini karena adanya munculnya angin yang awal menerbangkan debu.
Setelah itu munculnya angin yang menerbangkan pasir, pasir kasar, kerikil, dan batu. Akibat angin
kencang banyak batu besar dan pohon besar tertiup ke angkasa kemudian hancur dan musnah.
Periode waktu awan besar sampai surutnya angin yang menghancurkan adalah satu asankheyya
kappa, periode surutnya angin sampai munculnya awan pemulihan adalah satu asankeyya kappa
dan seterusnya.

8. Batas usia setiap alam

Anda mungkin juga menyukai