Anda di halaman 1dari 14

MAHA PRALAYA;Kiamat Menurut Agama Hindu

bernakah kiamat akan terjadi 21 Desember 2012? setelah film'2012,virus hari kiamat datang
lagi,padahal wacana ini sudah di bicarakan sejak tahun 500 M.Banyak ramalan
dilontarkan,perhitungan di utarakan.Hari kiamat muncul lagi setelah"The Mayan
Prophecies"(1995)spekulasi interpretasi Kalender Bangsa Maya,apalagi film"2012" dirilis,yang
meramalkan kiamat akan terjadi 21 Desember 2012 atau akhir siklus 5.125 kalender kuno bangsa
maya.Dramatis kiamat suku maya juga di kaitkan dengan Proceedings of the National Academy of
Sciencces,yang menyatakan lebah-lebah mati karena patogen dan 'pengurangan keragaman
genetik'yang terjadi.Juga spekulasi ilmiah ledakan Betelgeuse yang di gambarkan ilmuwan sebagai
Core-Collapse Type II Supernova yang mungkin menyebabkan pemusnahan bumi,ditambah mitos
planet Nibiru yang akan menghujam bumi tahun 2012.Hari kiamat sebenarnya berasal dari dari
kepercayaan Zoroaster.kemudiandiadopsi oleh agama-agama rumpun Yahudi.Juga agama-agama
Zamawi esksplisit menyebut-nyebut hari kiamat.Lalu bagaimana hari kiamat dalam terminologi
Hindu?

Dalam Hindu hari kiamat disebut pralaya, berkaitan erat dengan evolusi umur bumi yang disebut
Yuga.Kosmologi Hindu,mengatakan alam semesta di bangun dari lima unsur,disebut
Pancamahabhuta yakni:
1.Pertiwi(Zat padat)
2.Apah(Zat cair)
3.Teja(Plasma api)
4.Bayu(Zat gas udara)
5. Akasa(Ether)
Menurut  kitab purana dan upanisad,pancamahabhuta,berbentuk paramanu, atau benih yang lebih
halus dari atom. Saat penciptaan,pancamahabhuta bergerak dan menyusun alam semesta dan
mengisi ke hampaan.dimana
masing-masing zat mendominasi alam yang tersusun,misalnya unsur teja mendominasi
matahari,dan bumi didominasi pertiwi dan apah.Demikain Brahman menciptakan alam
semesta.Brahman menciptakan alam semesta melalui tapa.Tapa memancarkan panas.Saat
pencipta dan setelah alam semesta tercipta,Brahman menyatu ke dalam ciptaanNya

"sa tapo' tasyata, so tapas taptwa. idam sarwam asrjata, yad idam kim cat,tat srstwa tad ewa
anuprawicat,tad ewa anuprawicya sac tyao ca abhawat". "Tuhan melakukan tapa, setelah
mengadakan tapa, terciptalah semuanya.yaitu segala apa yang ada di alam ini.Setelah
menciptakan,ke dalam ciptaanNya Tuhan menjadi satau"(Taittriya Upanisad)
Awal proses penciptaan. terbentuklah Brahmanda (telur Tuhan).Pdad saat yang sama juga
terbentuk purusa( kekuatan kejiwaan) dan pradhana (kekuatan kebendaan).Pertemuan dua
kekuatan ini mengakibatkan terciptanya alam semesta secara berangsur-angsur.Mula-mula muncul
citta(alam pikiran) yang mulai di pengaruhi sattwam,rajas dan tamas.Tahap selanjutnya
terbentuknya triantahkarana,yang terdiri dari Buddhi(naluri-pengenal): Manah (akal pikiran dan
perasaan);Ahamkara (rasa keakuan).selanjutnya,muncullah pancabuddhindria dan
pancakarnendria,yang disebut pula DASENNDRIA( sepuluh indria)
PANCA BUDDHINDRIA
1.Srotendria(rangsangan pendengaran; indria telinga
2.Twakindria(rangsangan perasa;indria kulit)
3.Caksuindria(rangsangan penglihatan;indria mata)
4.Ghranendria(rangsangan penciuman;indria hidung)
5.Jihwendria(rangsangan pencecap;indria lidah)
PANCA KARMENDRIA
1.Garbendria(pergerakan perut;indria perut)
2.Panindria(pergerakan tangan;indria tangan)
3.Padendria(pergerakan kaki;indria kaki)
4Payuindria(pergerakan indra pelepasan)
5.Upasthendria(pergerakan indra kelamin)

Dasendri berevolusi menjadi pancatanmatra;5 benih unsur alam yang sangat halus,tidak
berukuran,terdiri dari;  1.Sabdatanmatra (benih suara)
         2.Rupatanmantra (benih penglihatan)
         3.Rsatanmatra (benih perasa)
         4.Gandhatanmatra (benih penciuman)
         5.Sparsatamatra (benih peraba)
Benih zat  itulah kemudian berevolusi menjadi benda nyata yang disebut pancamahabhuta
berbentuk paramanu (lebih halus dari atom) sehingga terjadi alam semesta yang terdiri dari
matahari,bulan,bintang,bumi, dan planet lainnya.semua tersublimassi dalam tujuh lapisan dunia,
yaitu
1.Bhurloka; jagra Pada= Atman
2.Bhuwaloka; Swapana Pada= Antara Atman
3.Swahloka atau Swargaloka;Supta Pada =Parama Atman
4.Mahaloka; Kewalya Pada= Niskalatma
5.Janaloka; Turyanta Pada= Adyatma
6.Tapaloka; Turya Pada = Niratma
7.Satyaloka atau Brahmaloka; Parama Kewalya Pada= Sunyatma
Bhurloka atau Manusaloka, alam manusia. Buwahloka atau Pitraloka,tempat para roh.Swahloka
atau Swargaloka tempat para dewa - Ketiganya disebut Triloka dalam Gayatri Manttram.Mahaloka
adalah kediaman Resi Bhrigu,Janaloka kediaman para putera Brahma,Tapaloka kediaman ras
mahluk yang disebut Weragi,dan Satyaloka atau Brahmaloka merupakan kediaman Brahma
Bila pancamahabhuta membentuk macrocosmos terdiri dari Saptaloka, maka microcosmos
membentuk trisasria yang terdiri dari stulasarira(badan kasar),suksmasarira( badan halus),dan
karanasarira(badan penyebab).Macrocosmos atau bhuwana agung dan microcosmos atau bhuana
alit,sejak pencipta(srsti) memiliki kesamaan unsur; perthiwi( zat padat);apah(zat
cair),teja(cahaya),bayu(gas).akasa(ether_

"Dunia" yang tercipta saat penciptaan(srsti) bersifat kekal abadi karena di ciptakan dariNya sendiri
seperti dinyatakan kitab upanisad;"purnamadah purnamidan, purnat purnam udayate purnasya
purnamadaya,purnam eva awacisyate" ("Tuhan Itu Mha Sempurna,alam semesta inipun
sempurna(Tuhan) diambil oleh yang sempurna(" alam semesta) tetapi sisanya ( Tuhan)tetap
sempurna adanya")

Sloka ini menunjukkan bahwa alam diciptakan dan akan kembali kepadaNya.saat itulah terjadi maha
pralaya(kiamat).Ibarat laba-laba membentuk jaringan dari badanya dan saat maha pralaya(urna
nabhawat) benang akan ditarik lagi ke dalam dirinya.Jadi maha pralaya akan terjadi dalam suatu
siklus yang sangat panjang dan rumit.Karena maha pralaya berhubungan dengan siklus waktu yang
di sebut yuga,kalpa,manwantara

YUGA,KALPA,MANWANTARA DAN MAHA PRALAYA


Bahwa alam semesta diciptakan,dimusnahkan,dan diciptakan lagi menurut siklus yang berputar
abadi.Siklus ini dinamakan Kalpa(seribu yuga)Satu Kalpa sama denagn 4.320.000.000 tahun
manusia,atau sama dengan satu hari bagi Brahma.Kosmologi Hindu,mengatakan alam semesta
berlangsung satu kalpa,setelah itu di hancurkan oleh unsur api atau air.Lalu Brahma beristirahat
semalam.Proses itu disebut maha pralaya(katalismik) dan berulang-ulang selama seratus tahun
bagi brahma(311 Triliun tahun bagi manusia)

Alam semesta ini sedang berada di tahun ke-51 Brahma atau 155 triliun tahun setelah Brahma
lahir.setelah Brahma melewati usia ke 100,siklus baru di mulai lagi.segala ciptaan yang sudah
dimusnahkan diciptakan kembali,begitu seterusnya.Tiap satu siklus Brahma disebut Mhayuga yuga
terdiri dari empat bagian,tiap bagian memiliki karakter berbeda-beda.Mahayuga memiliki 71
siklus,tiap siklus terdiri dari 14 Manwantara (1000) tahun
Mahayuga di awali zaman keemasan disebut Satyayuga,diakhiri zaman kegelapan disebut
kaliyuga.ketika kaliyuga berakhir,zaman baru akan muncul,dimana manusia-manusia jahat sudah
dibinasakan sebelum untuk memulai kehidupan baru lebih damai.itulah siklus Satyayuga menuju
Kaliyuga,dan Kaliyuga kembali ke Satyayuga.seperti musim panas ke musim dingin dan
sebaliknya,terus menerus setelah 14 Manwantara berlangsung.disebut suatu periode Kalpa.Saat
periode ini, alam semesta lebur disebut Maha pralaya.
Pralaya adalah sinom Samhara,satu dari fungsi Siwa yang berarti"berakhir",menyerap kembali alam
di akhir jaman.Menurut Wisnu Purana dan Agni Purana, ada 4 jenis Pralaya

1.Prakritika Pralaya,yaitu pralaya secara total setelah manwantara ke -14 Alam semesta dan
isinya,kembali pada Brahma dalam waktu satu malam Brahma.Selanjutnya akan terjadi penciptaan
lagi dengan manwantara pertama.Prakritika Pralaya inilah yang mungkin identik dengan konsep
kiamat menurut kepercayaan lainnya

2.Naimittika Pralaya,yaiti pralaya yang terjadi dalam satu periode manu.Yaitu pralaya terbatas dalam
setiap akhir manwantara.ini artinya akan terjadi 14 kaliNaimittika Pralaya atau kiamat terbatas atau
kehancuran alam secara terbatas

3,Atyantika Pralaya,yaitu pralaya yang di sebabkan oleh kemampuan spiritualnya melalui suatu
pemberdayaan jnyana yang amat kuat sehingga seluruh dirinya masuk secara utuh lahir bathin
kepada Brahma

4,Nitya Pralaya,yaitu proses kematian setiap saat semua mahluk hidup.Bahkan dalam diri kita pun
tiap detik ada sel tubuh pralaya dan di ganti dengan sel baru.sel tubuh manusia mengalami peristiwa
utpati(penciptaan),sthiti(pemeliharaan),pralina(peleburan) setiap saat
Di luar itu,ada yuga pralaya, di akhir maha yuga,pada saat itu terjadi banyak kematian misalnya
akibat perang maupun bencana alam
Pralaya dalam Filsafat Samkya berarti  " kosong' tiada apapun,keadaan yang di capai ketiga
triguna(satwam,raja,tamas)berada pada kondisi yang seimbang.Maha Pralaya adalah suatu proses
alamiah yang dikehendaki Brahma,digambarkan sebagai Maha Kriya sekaligus Maha kuasa
Sebelum Maha pralaya terjadi,bila awidya(kegelapan) mengakibatkan manusia mengalami
kesengsaraan, maka Brahma sendiri muncul berwujud awatara(Bhagawadgita II.7) Dikenal ada
sepuluh awatara yaitu;
1.Matsya(ikan)
2.Kurma(kura-kura)
3.Waraha(babi hutan)
4.Narasinga(manusia berkepala singa)
5.Wamana(Brahmana kerdil)
6.Parasurama(Brahma bersenjata kapak)
7.Rma(Raja Ayodhya)
8.Kresna(Pengembala)
9.Buddha atau Baladewa(siddhartha Gautama)
10.Kalki(Sang Penghancur)
Hari kiamat sebagai hari penghitungan dosa atau hari penghukuman berbeda dengan Maha Pralaya
Hindu. Mha Pralaya merupakan periode observasi atau istirahat planet,kosmik,alam merupakan
masa manifestasi yang di kembalikan lagi oleh manwantara.segala yang di ciptakan akan kembali
menyatu dengan Tuhan. Maha Pralaya bukanlah suatu kejadian yang menakutkan tetapi suatu
kejadian yang menyenangkan(santa) karena pada itu,segala wujud yang berasal dari Brahman
kepada Brahman.Moksartham Jagadhita......Disaikan dari berbagai sumber OM SHANTI
...SHANTI...SHANTI....OM
MAHA PRALAYA (HARI KIAMAT) DAN TANDA-
TANDANYA
06.19  PHDI Provinsi NTT  12 comments

Om Swastyastu,
Hari kiamat merupakan hari yang datangnya bagi sebagian umat manusia merupakan hari yang sangat ditakuti, akan
tetapi bagi sebagian umat dimuka bumi lainnya hari yang sangat ditunggu-tunggui. Terlepas dari dua paradigma di
atas, bagi umat hindu sendiri mengenal adanya hari kiamat, lebih jauh bahwa setelah masa itu, akan diganti lagi
dengan kehidupan yang baru dimulai dari proses awal penciptaannya. Dalam Kitab Brahmanda Purana dengan
salah satu ajarannya yang ditekankan adalah mengenai adanya hari kiamat (Pralaya).

Pralaya diartikan sebagai suatu keadaan dimana seluruh makhluk, manusia,

tumbuh-tumbuhan dikatakan musnah sehingga tidak ada lagi kehidupan di dunia

ini. Kejadian ini terjadi pada akhir jaman Kali (Kaliyuga).

Terdapat empat macam Pralaya, yaitu:

1.     Nityapralaya; merupakan suatu kejadian setiap hari dari semua makhluk hidup mengalami saat kematian hingga
masa kematian.

2.     Brahmapralaya; ialah pralaya yang dialami oleh Brahma, diartikan sebagai Brahma tidur/istirahat dan pada saat
itulah semua kehidupan tidak ada lagi, musnah.

3.     Praktrapralaya; diartikan sebagai masa awal penciptaan dimana saat ini merupakan saat dimana alam yang tidak
nyata (alam awyaka).

4.     Atyantikapralaya; masa dimana dari alam yang tidak nyata menjadi nyata.

Di sini akan kita coba membahas mengenai Brahma Pralaya. Pada saat itu dikatakan merupakan hari kiamat. Tapi
jika kita telaah lebih lanjut dengan adanya pralaya yang ke tiga dan ke empat, ternyata hari kiamat yang
dimaksudkan bukanlah merupakan akhir dari kehidupan itu sesungguhnya, karena kehidupan berikutnya akan terjadi
lagi. Akan tetapi kehidupan yang baru tersebut adalah bukan dari lanjutan kehidupan yang lalu. Hal ini karena Tuhan
akan melakukan kerja kembali dan menciptakan lagi suatu kehidupan dengan melalui suatu proses yang dari awal
lagi, yaitu dari sesuatu yang tidak ada menjadi sesuatu yang ada yang selanjutnya akan terciptalah sesuatu yang
lainnya seperti awalnya dan masa kemusnahan ini memakan waktu yang sangat lama (satu pararddha yang sama
dengan 17 angka nol) dan kembali lagi ke jaman Krtayuga. Demikian kalau kita artikan dalam kitab Brahmanda
Purana mengenai Maha Pralaya.

Pralaya dikatakan akan terjadi pada jaman Kaliyuga. Jaman Kaliyuga merupakan jaman terakhir dari ke empat jaman
yang ada yang antara lain adalah jaman Kretayuga, jaman Tretayuga, dan jaman Dwaparayuga, dan terakhir adalah
jaman Kaliyuga. Dikatakan bahwa umur manusia pada setiap jaman rata-rata tidaklah sama, rata-rata panjang umur
manusia akan semakin berkurang dari satu jaman ke jaman lainnya, pada tiga jaman yang pertama rata-rata umur
manusia masih di atas 100 tahun, selanjutnya hingga ke jaman Kaliyuga dikatakan bahwa rata-rata umur manusia
tidak lebih dari 100 tahun.
Terjadinya Brahma Pralaya adalah sebagai berikut; pada akhir masa satu kalpa atau sehari Brahma, yaitu sama
dengan 1000 yuga, dunia akan musnah. Selama 1000 tahun dunia akan timbul masa kekeringan sehingga dapat
memusnahkan semua ciptaan ini. Kejadian ini dimulai dengan terjadinya pengisapan yang terus menerus yang
dilakukan oleh tujuh macam sinar matahari yang akan mengosongkan air-air ini yang ada di muka bumi, yaitu di alam
patala dan samudra.

Dengan telah habisnya air itu akibat diserap oleh ketujuh sinar matahari tersebut, maka akan timbul tujuh gumpalan
air yang terpisah dan seterusnya akan menjadi tujuh bola pijar yang sekaligus akan membakar habis segala yang
ada dimuka bumi dan planet lainnya sampai surga pun musnah. Sedangkan penghuni yang ada akan dipindahkan ke
Mahaloka dan dari situ kelak akan dipindahkan ke Janaloka. Dikatakan selanjutnya adalah dunia akan kembali lagi
dari jaman Krtayuga melalui Bathara Wisnu sebagai kekuatan dan fungsi Brahman sebagai pemelihara suatu
kehidupan hingga kemudian ke Bathara Brahma sebagai fungsiNya sebagai pencipta.

Apakah Brahma Pralaya sudah semakin dekat?. Kalau kita cermati keterangan di atas tentang bagaimana proses
terjadinya Brahma Pralaya, kemudian kita mencoba untuk menghubung-hubungkan dengan keadaan dunia yang
akhir-akhir ini dengan segala problemanya, seperti:

1.     Hutan semakin gundul; terjadi pembalakan hutan secara ilegal, penebangan pohon dimana-mana, luasan hutan
sudah semakin berkurang, peralihan fungsi hutan terjadi dimana-mana,  lahan-lahan kosong sudah semakin
menyempit yang kemudian diganti dengan pembangunan pemukiman, keserakahan manusia sudah merajalela
dengan merusak lingkungan yang ada, ruang terbuka hijau sudah hampir-hampir sulit dijumpai, dlsbgnya.

2.     Moral manusia semakin merosot; moral manusia saat ini sudah sangat merosot, terjadi perkosaan dimana-mana,
antara bapak kandung dengan anak kandungnya atau anak tirinya, terjadinya perselingkuhan yang sangat terbuka
bisa terjadi dimana-mana, hubungan sex bebas, anak-anak dengan cara yang begitu mudah dapat mengakses
gambar atau foto-foto atau film-film porno. Anak sudah tidak menghargai orang tuanya lagi, anak sekolah tidak lagi
menghormati gurunya dll.

3.     Kejahatan yang semakin meningkat; kejahatan dari tingkat anak-anak, remaja, dan kejahatan orang tua sudah sangat
tinggi, bahkan perbedaan antara kejahatan anak-anak, remaja, dan orang tua sudah tidak jelas perbedaannya, pada
bagian mana yang menunjukkan perbedaannya. Perampokan, pencurian, pemerasan, korupsi, semuanya sudah
semakin mengkhawatirkan.

4.     Dunia semakin panas/kekeringan dimana-mana; kekeringan telah terjadi dimana-mana, sumber air semakin
sulit/berkurang. Beberapa sumber mata air telah kering, beberapa danau telah berubah bentuk, yang tadinya sebagai
sumber air, telah berubah menjadi kompleks hunian. Demikian pula daerah-daerah yang tadinya berfungsi sebagai
sumber resapan telah beralih fungsi. Kekeringan terjadi dimana-mana, kerawanan pangan adalah sebagai dampak
dari kekeringan tadi. Sumber air bersih sudah sangat langka, akibatnya yang tadinya kotor dan berbau, kini diolah
agar dapat dikonsumsi. Sumber penyakit pun merajalela akibat dari pengolahan air yang tidak higenis oleh karena air
tersebut berasal dari sumber air yang sangat kotor.

5.     Terjadi perang dimana-mana; perang dimaksudkan adalah bukan saja perang yang terjadi antara negara, akan tetapi
juga perang yang terjadi antara suku, perang antara desa satu dengan desa lainnya, kampung satu dengan
kampung lainnya, perang antara kelompok, perang antara anak sekolah dengan segala bentuk permasalahan,
semuanya akibat dari masalah perut yang kosong, masalah tanah, masalah kekayaan, dengan segala bentuknya.

6.     Manusia saling membunuh dengan sadisnya; saat ini hanya karena masalah uang Rp 1000 saja orang sudah begitu
tega saling membunuh. Pembunuhan multilasi, tanpa perasaan dan tanpa penyesalan telah begitu gampang
dilaksanakan oleh seseorang terhadap teman akrabnya sendiri. Bahkan seorang anak dengan sadisnya membunuh
orang tuanya hanya karena hal yang sepele (tidak diberi uang), hanya karena sebiji buah nangka saja seorang anak
tega membunuh kakaknya, anak SD secara nekad telah menggantung dirinya karena belum membayar uang
sekolah ataupun karena tidak dibelikan HP, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.

7.     Bencana terjadi dimana-mana; bencana sepertinya tidak putus-putusnya terjadi dimuka bumi ini. Dari Tsunami, angin
puting beliung, topan George dll yang begitu banyak namanya. Gempa bumi, gunung-gunung meletus mengeluarkan
kawahnya dan tanah longsor maupun banjir yang semuanya memakan banyak korban jiwa maupun materi yang
tidak sedikit jumlahnya.

Tampaknya dunia/bumi sudah sangat panyah menompang segala macam bentuk kehidupan dan perbuatan manusia
yang berada di atasnya yang diandaikan bumi sebagai seorang manusia yang sudah renta dan sedang kesakitan
berjalan tertatih-tatih memikul beban yang sangat berat. Bahwa jaman Kaliyuga sudah semakin tua dan semakin
dekat berakhirnya, masa kerja Brahma tampaknya sudah semakin dekat untuk menuju masa istirahat-Nya dan jika
Brahma beristirahat, maka bersamaan dengan itu pula terjadilah suatu kehancuran dengan bumi. Bumi dengan
segala isinya beserta planet-planet lainnya akan hancur lebur dan yang akhirnya menjadi musnah, keadaan inilah
yang dikenal dengan istilah kiamat. Apakah tanda-tanda yang telah disebutkan di atas merupakan tanda-tanda akan
datangnya sebuah peristiwa luar biasa (kiamat) dan merupakan akhirnya jaman Kaliyuga, oleh karena Brahman telah
payah (capek) dan perlu beristirahat???

Apa yang kita harus lakukan jika demikian???????!.

Semua yang ada didunia baik itu merupakan benda mati maupun benda hidup akan menuju kamusnahannya juga.
Bahwa yang ada di dunia ini adalah bersifat tidak kekal (sementara). Semua akan termakan oleh waktu, waktu jualah
yang akan menentukan akan datangnya peristiwa yang maha dahsyat tersebut, k i a m a t ..........

Berputar/berjalannya waktu tidaklah dapat ditunda atau dibatalkan, dia akan berjalan terus sesuai dengan hukum
yang ada (Rta). Demikian pula dengan jaman Kretayuga telah berlalu, kemudian diganti jaman Tretayuga demikian
pula jaman Tretayuga berganti dengan jaman Dwaparayuga  selanjutnya berganti lagi ke jaman sekarang yaitu
jaman Kaliyuga, seperti jaman-jaman lainnya, jaman Kaliyuga pun akan segera berakhir dan kiamat pun akan
datang yang kemudian akan kembali ke jaman Tretayuga, suatu jaman ketenangan, kedamaian, kemakmuran.

Manusia hanya bisa menunggu kapan hari kiamat itu akan datang, akan tetapi tanda-tanda akan datangnya hari
kiamat itu menunjukkan saatnya sudah semakin dekat. Oleh karena itu manusia atau mereka yang selama ini lebih
banyak membaktikan dirinya terhadap duniawi, dunia materi dan telah lupa akan ajaran Dharma, mulailah kembali
ke jalan Dharma, ke jalan kebaikan, yang merupakan jalan menuju Tuhan (Brahman).

Ajaran dalam kitab suci Weda, mengajarkan tentang tujuan hidup yang sesungguhnya yaitu Moksa (Moksartham
jagadhita ya caiti Dharma), adalah suatu kehidupan yang kekal dimana Atman yang berada pada setiap makhluk
hidup/insan,  mencapai tujuannya bersatu dengan Brahman sebagai pusat atau sumber dari Atman itu sendiri. Atman
merupakan bagian dari Brahman, Atman hanyalah bagian dari Brahman yang dititipkan pada manusia (pada
jazad kasar) agar dapat hidup, tanpa Atman badan kasar tidak dapat berfungsi. Atman dan Brahman adalah satu
(Brahman Atman Aikyam).

Bagawadgita Bab VI, sloka 30 menyatakan:

dia yang jiwanya terkonsentrasikan oleh yoga melihat Atman ada pada semua

insan dan semua insan ada pada Atman, dimana-mana ia melihat yang sama.

Sedangkan pada Bab V, sloka 26 berbunyi:

dia yang menguasai diri pribadinya mengontrol pikirannya, bebas dari nafsu
dan murka mengetahui Atman ada disekitar dirinya mencapai nirwana bersatu

dengan Brahman.

Untuk itu hindarilah apa yang disebut dengan punarbawa  atau samsara atau reinkarnasi (kehidupan yang berulang
ulang kembali ke dunia), yang memiliki makna sebagai kelahiran yang berulang kali adalah akibat dari
perbuatan asubha karma (perbuatan buruk) yang lebih banyak dari pada perbuatan yang baik (subha
karma). Keterikatan manusia akan materi akan mengakibatkan atman akan selalu terikat pada materi sehingga selalu
ingin lahir kembali untuk menemui materi yang belum didapatkan akibat dari rantai kehidupannya yang telah
terputus. Manusia diberi akal dan budhi untuk dapat mengatur tingkah lakunya agar tidak terikat oleh benda duniawi.
Manusia diberi akal dan budi untuk dapat membedakan dan memilah dan memilih mana perbuatan/tindakan yang
baik dan yang mana merupakan perbuatan yang tidak baik.

Bagawadgita Bab VIII, Sloka 14 menyatakan: 

dia yang terus-menerus mengenang Aku tidak memikirkan apa dan apalagi selalu menguasai dirinya sebagai
yogi. Oh Parta, dengan mudah sampai kepada-Ku.

Sedangkan dalam Bab VIII sloka 15 menyatakan:

setelah sampai kepada-Ku, mereka yang berjiwa besar ini tidak lagi menjelma

ketempat penuh duka di dunia tak kekal ini dan mereka tiba pada kesempurnaan

tertinggi.

Berdasarkan sloka-sloka tersebut di atas, maka wajiblah manusia akan selalu ingat/eling kepada Brahman, eling
bahwa manusia adalah hanyalah sebagai suatu ciptaan Brahman yang akan pergi dan musnah jika Brahman
berkehendak. Dengan demikian sebelum kejadian itu menimpa engkau umat manusia lebih banyaklah berbuat baik,
lebih banyaklah berdoa. Dalam Slokantara disebutkan bahwa

“agar engkau tidak keliru dalam melakukan kegiatan apapun, sebutlah Oum. Agar semua yang engkau
kerjakan akan mendapatkan keselamatan dan pekerjaan tersebut akan direstui dan dilindungi Brahman”.

Om Santi, Santi, Santi, Om

Penulis: I.N. Widiartha Mahayasa, Ketua PHDI Kota Kupang

Telah disetujui dan diedit oleh Lembaga Dharma Duta Kab./Kota Kupang

a.n Ketua LDD Kab./Kota Kupang Waket/Bid. Dharmawacana

Pratama B.A.P. Samosir, S.Ag

4. Hindu
Dalam Hindu, kiamat bukanlah akhir dari segalanya. Dalam konsep kehidupan
mereka, dunia ini memiliki siklus dari penciptaan hingga akhir zaman. Setelah
akhir zaman datang maka kehidupan baru akan dimulai lagi dari awal. Siklus
kehidupan dari Hindu disebut dengan kalpas. Satu siklus dari kalpas berjalan
selama 4,1-8,2 miliar tahun.
Kalki [image source]Sebelum akhir dari zaman tiba, pemeluk dari Hindu percaya akan
kedatangan kalki. Hampir sama dengan Agama Abrahamik yang mengenal
adanya Imam Mahdi atau Messiah, dalam kiamat Hindu juga muncul seseorang
pada hari penghabisan. Dalam kepercayaan ini, kalki atau avatar terakhir Wisnu
akan datang dalam wujud manusia berkuda putih
Kiamat Menurut Hindu
21 Desember 2009   07:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:50  12664  0 0

Untuk berbagi dan menambah cakrawala pikir, berikut saya cuplikkan tulisan
mengenai Kiamat Menurut Hindu. Mudah-mudahan ada manfaatnya.

Berikut tulisannya.

OM Awighnam Astu Namo Sidham,


Om Swastyastu

Hari ini sebagaimana kita ketahui merupakan rainan Purnama Sasih Kanem. Marilah kita
menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas anugerah yang diberikan-Nya sehingga
kita ada dalam keadaan sehat tidak kurang suatu apapun juga. Yang kedua kami pribadi
menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk membawakan dharma
wacana kali ini, karena dengan kesempatan ini memacu kami untuk mencari tahu lebih banyak,
membaca lebih banyak sehingga harapan kami mampu tampil mewartakan dharma dengan baik.

Pada kesempatan ini, kami sangat tertarik untuk mencari permasalahan aktual yang berkembang
akhir-akhir ini, dan kebetulan pada saat kami jalan-jalan di Gramedia, kami menemukan banyak
sekali buku (lebih dari 3 judul) yang membahas tentang tahun 2012, lebih spesifik lagi,
KIAMAT 2012. Dan ternyata bukan buku saja yang banyak mengulas tentang Kiamat 2012 ini,
tetapi juga berbagai acara TV dalam 1 bulan belakangan ini. Tidak sedikit yang percaya akan
ramalan yang sebenarnya bermula dari Suku Maya ini (–manuskrip peninggalan suku Maya
system penanggalannya berakhir pada 21-12-2012 yang diinterpretasikan sebagai kiamat–), Dan
bahkan yang paling fenomenal adalah diluncurkannya film Hollywood dengan judul “2012” dan
mencetak box office (–MUI Jatim melarang untuk menonton film ini–), karena keingintahuan
yang sedemikian besar tentang kiamat.

Berbagai kalangan baik agama ataupun secara ilmiah sudah mengungkapkan tentang kiamat.
Bahkan yang paling menghebohkan adalah Teori Kiamat Planet X/Nibiru yang akan menabrak
Bumi pada 21-12-2012 (–hal ini kemudian terbantahkan secara ilmu astronomi–). Untuk itu,
dalam dharma wacana kali ini kami mengangkat Tema : KIAMAT MENURUT AGAMA
HINDU. Hal-hal akan dicoba diulas adalah sebagai berikut :

- Apakah Hindu mengenal konsep kiamat? Jika ya, Bagaimanakah konsep kiamat menurut
agama Hindu?

- Kapan kiamat menurut Hindu?

- Bagaimana kita menyikapi jaman Kali saat ini?


Baiklah kita mencoba membahas kedua hal tsb satu per satu :

a. Kiamat menurut agama Hindu


Bapak-bapak, Ibu-ibu serta adik-adik yang kami banggakan, Setelah kami cuplik bagaimana
kiamat menurut Suku Maya dan juga Ilmu Pengetahuan Modern sebelumnya, walaupun
sebenarnya masih ada banyak lagi paham, golongan maupun agama yang memiliki konsep
mengenai Kiamat ini. Pendapat atau pandangan tentang dunia kiamat itu dalam era demokrasi
dewasa ini tentunya boleh-boleh saja. Yang patut dijelaskan, khususnya pada kesempatan yang
berbahagia ini adalah, bagaimanakah pandangan Hindu tentang dunia kiamat ini.

Semua ciptaan Tuhan ditata berdasarkan hukum utpati (tercipta), sthiti (hidup terpelihara) dan
pralina (lenyap kembali kepada asalnya). Alam dan isinya ini, setelah masanya selesai beredar
dan berputar-putar, akan pralina atau pralaya.

Istilah kiamat memang tidak dijumpai dalam ajaran Hindu, karena memang itu bukan bahasa
Sansekerta, bahasa yang dipakai dalam ajaran Hindu. Namun, yang sejajar dengan konsep
kiamat adalah konsep pralina atau pralaya yang ada dalam kitab-kitab Purana. Dalam kitab-kitab
Purana, utpati, sthiti dan pralina dibahas secara khusus. Memang terdapat sedikit perbedaan
antara Purana satu dan Purana lainnya mengenai konsep ini. Namun, secara umum menyangkut
hal-hal yang substansial tentang pralaya, semua Purana isinya sama, bahwa semua ciptaan Tuhan
ini kena hukum TRI KONA yaitu utpati, sthiti dan pralina itu.

Empat Konsep Pralaya

Konsep pralaya dalam Wisnu dan Brahma Purana ada dinyatakan empat konsep pralaya yaitu:

* Nitya Pralaya yaitu proses kematian yang terjadi setiap hari dari semua makhluk hidup.
Bahkan dalam diri manusia pun setiap detik ada sel tubuhnya yang mati dan diganti dengan sel
baru. Sel tubuh manusia terjadi utpati, sthiti dan pralina.

*Naimitika pralaya adalah pralaya yang terjadi dalam satu periode manu. Menurut pandangan ini
akan terjadi pralaya terbatas dalam setiap akhir manwantara. Ini artinya akan terjadi 14 kali
naimitika pralaya atau kiamat terbatas atau kehancuran alam secara terbatas.

* Prakrtika Pralaya yaitu terjadinya pralaya secara total setelah manwantara ke-14. Saat
terjadinya Prakrtika Pralaya, seluruh alam semesta beserta isinya lenyap dan kembali pada
Brahman atau Tuhan Yang Mahaesa dalam waktu yang panjang atau satu malamnya Brahma.
Setelah itu akan terjadi penciptaan lagi dan memulai dengan manwantara pertama lagi. Prakrtika
Pralaya inilah yang mungkin identik dengan konsep kiamat menurut kepercayaan lainnya.
Karena, semua unsur alam dengan segala isinya kembali pada Brahman. Menurut keyakinan
Hindu, hanya Tuhanlah yang kekal abadi. Tapi gambaran dan keadaan mahapralaya sangat
berbeda dengan gambaran dan keadaan hari Kiamat. Hari Kiamat digambarkan sebagai
kehancuran dasyat yang membawa siksa dan penderitaan tiada taranya bagi manusia.
Mahapralaya digambar dengan sangat berbeda: Brahman adalah kebahagian; sebab dari
kebahagiaan semua mahluk hidup, dalam kebahagiaan mereka semua hidup, dan ke dalam
kebahagiaan mereka semua kembali”!. (Tattiriya Upanishad). Seperti seorang meninggal dengan
tenang pada usia tua.

* Atyantika Pralaya yaitu pralaya yang disebabkan oleh kemampuan spiritualnya melalui suatu
pemberdayaan jnana yang amat kuat sehingga seluruh dirinya masuk secara utuh lahir batin
kepada Tuhan Brahman.

b. Kapan Pralaya menurut Hindu?


Dalam kitab Brahma Purana, dinyatakan satu hari Brahman (satu kalpa) atau satu siang dan satu
malamnya Tuhan lamanya 14 manwantara. Satu manwantara = 71 maha yuga. Satu maha yuga =
empat zaman yaitu kerta, treta, dwapara dan kali yuga. Satu maha yuga = 4,32 juta tahun
manusia.

Sekarang peredaran alam semesta sedang berada pada manwantara ketujuh dibawah pimpinan
Vaivasvata Manu. Ini artinya pralaya atau kiamat total akan terjadi setelah manu ke-14 berakhir
(14×71x10000×432=4.294.800.000 tahun manusia). Manu ke-14 adalah Suci sebagai Indra
Savarni Manu.

Ada 2 sisi yang kontradiktif antara ilmu pengetahuan dengan agama. Agama : Believing is
Seeing (percaya dulu baru bisa melihat), Science : Seeing is Believing (melihat dulu baru bisa
percaya). Oleh karena itu, semua dikembalikan pada kita, karena semua perhitungan di atas
diluar kemampuan manusia.

Demikianlah konsep pralaya (semacam kiamat) menurut Hindu. Yakinlah, pralaya dalam arti
Prakrtika Pralaya tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini, apalagi dinyatakan akhir tahun ini
atau 21-12 tahun 2012 mendatang. Sedangkan Nitya Pralaya akan terjadi dalam setiap hari, ada
makhluk hidup yang mati dan ada yang lahir.

c. Bagaimana menyikapi jaman Kali?


Lalu, jika memang kiamat itu akan datang, baik dalam waktu dekat ataupun kapan pun
datangnya, apakah kita harus khawatir?

Jawabnya adalah : TIDAK. Mengapa?

Dalam Bhagavadgita 4.7 disampaikan :

yada yada hi dharmasya


glanir bhavati bharata
abhyutthanam adharmasya
tadatmanam srjam y aham
Kapanpun dan dimanapun pelaksanaan dharma merosot dan hal-hal yang bertentangan dengan
dharma merajalela, pada waktu itulah Aku (Tuhan) sendiri turun untuk menegakkannya kembali”

Jadi disana jelas disebutkan bahwa Tuhan akan turun (mengambil wujud ) setiap terjadi
kemerosotan Dharma , kondisi ini akan terjadi terus menerus tidak berhenti pada suatu titik tapi
terus terjadi sesuai dengan siklus waktu.

Dalam Bhagavata Purana (1.1.10) disampaikan

präyeëälpäyuñaù sabhya
kaläv asmin yuge janäù
mandäù sumanda-matayo
manda-bhägyä hy upadrutäù

“Wahai orang-orang yang terpelajar,


dalam jaman Kali, atau jaman besi,
umur manusia sangat pendek.

Mereka suka bertengkar, malas, mudah


disesatkan (salah pimpin), bernasib
malang, dan diatas segala-galanya,
mereka selalu gelisah.”

Berikutnya kami kutipkan dari Manawa Dharmasastra, I.86

Tapah param krta yuge

Tretayam jnanamuscyate.

Dwapare yajnaewahur

Danamekam kalau yuge.

Artinya: Pada zaman Kerta Yuga, dengan bertapalah cara beragama yang paling utama. Zaman
Treta Yuga, beragama dengan mengamalkan ilmu pengetahuan suci (jnana) itulah yang paling
utama. Zaman Dwapara, yadnya-lah yang paling utama. Sedangkan pada zaman Kali Yuga, dana
punia-lah cara beragama yang paling utama.

Untuk menyelamatkan diri dari pengaruh buruk pada setiap perjalanan yuga itu, Swami Satya
Narayana menyatakan agar manusia berperilaku seperti zaman atau mengikuti yuga sebelumnya.
Misalnya, pada zaman treta, Sri Rama dan para pengikutnya berperilaku mengikuti zaman kerta
yuga meskipun Sri Rama hidup pada zaman treta yuga. Sedangkan Rahwana berperilaku seperti
zaman kali. Karena itu, Sri Rama dengan pengikutnya selamat hidup di bawah lindungan dharma
dan Rahwana hancur karena hidup berdasarkan adharma.

Demikian juga Pandawa dengan Sri Krisna hidup pada zaman dwapara yuga, tetapi perilakunya
mengikuti zaman kerta dan treta yuga. Dengan demikian Pandawa dan Sri Krisna memenangkan
hidup berdasarkan dharma, sedangkan Korawa hancur karena mengikuti cara hidup yang
adharma.

Demikianlah kini, kalau ingin selamat dari pengaruh zaman kali, hiduplah seperti zaman
dwapara. Bahkan kalau bisa, ikuti treta atau kerta, maka akan selamatlah dari pengaruh buruk
zaman kali. Justru pengaruh baiknya yang akan didapatkan.

Kesimpulan :

Bapak-bapak, Ibu-ibu serta adik-adik yang kami banggakan, dari pemaparan di atas, dapat kami
simpulkan beberapa hal sebagai berikut :

- Dalam agama Hindu dikenal konsep Pralina atau Pralaya yang dibagi dalam 4 konsep, yaitu :
Nitya, Naimitika, Prakrtika dan Atyantika Pralaya.

- Untuk Prakrtika Pralaya (semacam kiamat) akan terjadi setelah manvantara ke-14 (4,294 milyar
tahun), sementara kita saat ini berada pada manvantara ke-7.

Di jaman Kali ini, kita harus mengutamakan sikap/perilaku di jaman Dwapara (beryadnya) dan
jika memungkinkan mengikuti Treta Yuga (jnana) atau Kerta Yuga (tapa), untuk menyelamatkan
diri dari pengaruh buruk pada setiap perjalanan yuga. Mudah-mudahan apa yang kami
sampaikan ada manfaatnya dan sebagai penutup, ijinkan kami menyampaikan Parama Shanti :

Om Shanti, Shanti, Shanti Om.

Makassar, 1 Desember 2009

Pembawa Dharma Wacana,

A.A. Pemayun, SE, MM

Daftar Pustaka :

1.I Ketut Wiana, Posted on 10. Aug, 2009 by Speqlen in Hindu.


2.A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada. 1989. Bhagavad-Gita menurut aslinya.
3.Berbagai sumber di internet.
Hinduisme[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Eskatologi Hindu

Umat Hindu mempunyai pemahaman siklis tentang sejarah eksternal/spiritualitas internal. Siklus
atau "Kalpa" menggambarkan pola kemerosotan keadaan alam dan peradaban antara periode-
periode ketakberwaktuan ketika Brahman (aspek Sang Pencipta dari pikiran/roh) melahirkan
kembali keberadaan/realitas dunia. Ada empat yug atau zaman dalam proses ini dari yang
sepenuhnya murni kepada yang sepenuhnya najis. Yang terakhir adalah Kali Yuga atau zaman
Besi di mana peradaban akan merosot secara rohani, hidup manusia berkurang karena kekerasan
dan penyakit dan alam pada umumnya mengalami kematian. Ini adalah periode terburuk sebelum
kehancuran total yang kemudian diikuti oleh suatu zaman Emas, lihat [1].
Nubuat-nubuat tradisional Hindu, seperti digambarkan dalam Puranas dan beberapa teks lainnya,
mengatakan bahwa dunia akan jatuh ke dalam kekacauan dan kerusakan. Kemudian akan terjadi
serangkaian penyimpangan, keserakahan dan konflik dengan cepat, dan keadaan ini digambarkan
sebagai:
"Yada Yada Hi Dharmasya Glanir Bhavati Bharata,
Abhyuthanam Adharmasya Tadatmanam Srijami Aham". Bhagavad Gita (Bab IV-7)
"Di mana kebenaran itu mati O! Bharatha
Dan ketidakbenaran muncul, maka Aku akan muncul menampakkan Diriku!"
Jadi di mana ada kejahatan dan kekacauan yang tidak dapat ditolerir di dunia, di situlah akan
muncul seorang avatar. Dalam yuga yang sekarang, yang dikenal sebagai Kali (yang paling jahat)
yuga, "Tuhan akan menampakkan diri-Nya sebagai sang Kalki Avatar... Ia akan menegakkan
kebenaran di muka bumi dan pikiran bangsa-bangsa akan menjadi semurni kristal."
Dalam Hinduisme, tidak dikenal penghukuman kekal terhadap jiwa. Akhir zaman juga tidak ada.
Setelah Kali yuga yang jahat ini berakhir, yuga atau zaman berikutnya adalah Satya yuga di mana
setiap orang adalah orang yang benar, diikuti oleh Treta yuga, Dwapara yuga dan kemudian Kali
Yuga yang lain. Dengan demikian waktu bersifat siklis dan zaman terus berulang tanpa akhir.
Namun, keberadaan kejahatan dan kemerostan yang dapat ditolerir dalma masing-masing zaman
itu berbeda dan karenanya ambang yang perlu untuk perwujudan penjelmaan Dewa juga berbeda-
beda untuk masing-masing yuga. Yuga yang sekarang adalah yang paling jahat sehingga ambang
untuk munculnya avatar juga begitu tinggi sehingga dunia perlu menurunkan tingkat maksimumnya.
Lamanya Kalpa dikatakan berlangsung 5.000 tahun menurut Brahma Kumaris World Spiritual
University (BKWSU). BKWSU percaya akan zaman ke-5 yang disebut zaman Percampuran, suatu
masa kehancuran dunia dan pada saat bersamaan Wahyu Tuhan, bahwa umat manusia telah
memasuik Akhir zaman kira-kira pada 1936 dan periode ini akan berakhir kira-kira pada 2036. [17][18]

Anda mungkin juga menyukai