Anda di halaman 1dari 8

Tugas Mata Kuliah Dasar Ilmu Tanah

Dr. Ir. Retno Suntari, MS


Nama : Elizabeth Annesia Lumbantoruan
Kelas : J
NIM : 205040101111087
1. Jelaskan mengapa pertumbuhan tanaman menjadi
buruk dan produksi tanaman menjadi rendah pada
tanah masam.
Jawab :
pH tanah merupakan suatu pengukuran atau derajat
keasaman tanah yang berpengaruh penting dan
langsung kepada pertumbuhan tanaman. pH tanah ada
yang asam dan ada yang basa. Pada konsentrasi yang
sama, semakin kuat suatu basa (pH lebih besar dari 7)
semakin besar konsentrasi ion OH- dalam larutan, yang
berarti semakin kecil konsentrasi ion H + dalam larutan.
Jadi, semakin kuat suatu basa semakin besar harga pH-
nya. Atau sebaliknya semakin kuat suatu asam (pH
lebih kecil dari 7) semakin besar konsentrasi ion H +
dalam larutan, artinya semakin kecil harga pH-nya.
Jadi, semakin kuat suatu asam semakin kecil harga pH-
nya. Derajat pH dalam tanah juga menunjukkan
keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi
tanaman. Jika tanah masam akan banyak ditemukan
unsur alumunium (Al) yang selain meracuni tanaman
juga mengikat phosphor sehingga tidak bisa diserap
tanaman dan juga menyebabkan penurunan hasil
tanaman. Pada tanah masam juga terlalu banyak unsur
mikro yang bisa meracuni tanaman. Sedangkan pada
tanah basa banyak ditemukan unsur Na (Natrium) dan
Mo (Molibdenum). Kondisi pH tanah juga menentukan
perkembangan mikroorganisme dalam tanah. Pada pH
5,5 – 7 jamur dan bakteri pengurai bahan organik akan
tumbuh dengan baik. Perbaikan tanah dengan bahan
ameliorant bahan organik dan biochar dapat meningakatan
pH tanah (Subiksa et al. 2014). Oleh karena itu
mikroorganisme juga akan berkembang dengan baik
dan pengaruh mikroorganisme ini juga sangat
menguntungkan bagi akar dan pertumbuhan tanaman
itu sendiri.
2. Berdasarkan kelarutannya, ada berapa macam kah
bentuk fosfat?
Jawab :
Fosfat (P) dalam tanaman berbentuk ion
ortofosfat misalnya H2PO4- (Ph < 7), HPO42- (Ph > 7)
dan HPO43- terutama berada di dalam larutan tanah.
Bentuk P dalam tanah :
(1). P-Organik, digolongkan menjadi 5 yaitu: Inositol
posfat (2-50%), asam nukleat (0,2-2,5%), fosfolipida
(1-5%), fosfoprotein, dan fosfat metabolik, dan dalam
bentuk ini tidak tersedia bagi tanaman walaupun
jumlahnya 50% P.
(2). P-Anorganik, Senyawa-senyawa fosfat dari
Kalsium (Ca), Besi (Fe) dan Aluminium (Al). Derajat
kemasaman (pH) yang menentukan jumlah relatif P-
anorganik dalam tanah terbagi 2 yaitu: Tanah netral-
alkalin (pH>7) → Ca-P dan Tanah masam (pH<7) →
Fe-P dan Al-P. Defisiensi fosfor selalu timbul akibat
dari terlalu rendahnya konsentrasi H2PO4- dan HPO42-
di dalam larutan tanah.
Menurut Rumhayati (2010), fosfat terlarut terdiri
dari fosfat organik dan fosfat anorganik yang terdiri dari
ortofosfat dan polifosfat. Ortofosfat merupakan
bentuk fosfat yang dapat dimanfaatkan secara langsung
oleh tumbuhan akuatik, sedangkan polifosfat harus
mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat terlebih dahulu
sebelum dapat dimanfaatkan sebagai sumber fosfat.
Berdasarkan kation-kation yang bersenyawa dengan
fosfor, fosfor anorganik dapat dikelompokkan ke dalam
calcium-bonded phosphates (Ca-P), aluminium-bonded
phosphates (Al-P), dan iron-bonded phosphates (Fe-P).
Bentuk fosfor yang dominan di dalam tanah tergantung
pada tingkat pelapukan dan pH tanah. Ketiga bentuk P
tersebut mengikat P, sehingga konsentrasi fosfor di
dalam larutan tanah selalu rendah.

Mikroba pelarut fosfat mampu melarutkan Cafosfat.


Spesies dari Pseudomonas, Bacillus, Flavobacterium,
Mycobacterium, Micrococcus, Penicillium, Sclerotium,
Aspergillus mampu menggunakan Ca3(PO4)2 (apatit)
atau material fosfat tidak terlarut lainnya sebagai
sumber fosfat. Asam organik mampu mengubah
Ca3(PO4)2 (apatit) menjadi menjadi fosfat bervalensi
satu (H2PO4-) dan bervalensi dua (HPO4-2).
3. Kehilangan K yang relatif terbesar adalah karena
proses pencucian, terutama pada tanah bertekstur
pasir. Berikan penjelasan.
Jawab :
Tingkat ketersediaan K sangat dipengaruhi oleh pH dan
kejenuhan basa. Pada pH dan kejenuhan basa rendah
kalium mudah hilang tercuci, pada pH netral dan kejenuhan
basa tinggi kalium diikat oleh Ca. Kapasitas tukar kation
yang makin besar meningkatkan kemampuan tanah untuk
menahan K sehingga menurunkan potensi pencucian.
Pencucian hara juga dipengaruhi oleh sifat fisik tanah, yaitu
tekstur. Suharta (2010) menjelaskan tanah bertekstur kasar
seperti pasir dicirikan oleh kemampuan meretensi air dan
hara yang rendah, sehingga tanah rawan kekeringan pada
musim kemarau dan pencucian hara atau basa-basa dapat
tukar secara intensif pada musim hujan.

4. Jelaskan jawaban saudara, mengapa pencemaran


oleh pupuk pertanian merupakan masalah di
Indonesia?.
Jawab : Pupuk merupakan bahan material yang
ditambahkan kepada media tanam atau tanaman dalam
mencukupi kebutuhan unsur hara di dalam tanah
sehingga tanaman mampu tumbuh dan berkembang
dengan baik. Pupuk terbagi dua, yaitu pupuk organik
dan pupuk anorganik. Alasan menjadi masalah dengan
kehadiran pupuk pertanian atau biasa disebut dengan
pupuk anorganik ini karena memiliki pengaruh
langsung terhadap tanah maupun kepada organisme di
dalam tanah. Penurunan kualitas lahan pertanian
merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi
dalam pembangunan pertanian indonesia. Sedangkan
kebutuhan produksi pangan semakin meningkat setiap
harinya seiring dengan bertambahnya penduduk
diIndonesia. Degradasi tanah merupakan salah satu
penyebab rendahnya produktifitas di Indonesia.
Menurut Havlin et al (2005), kesuburan tanah
akan semakin menurun akibat penggunaan pupuk
anorganik secara terus-menerus dan menyebabkan
rusaknya sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Dalam
jangka pendek, pupuk kimia memang mampu
mempercepat masa tanam karena kandungan haranya
bisa diserap langsung oleh tanah, namun di sisi lain
dalam jangka panjang justru akan menimbulkan
dampak yang negatif. Pada umumnya tanaman tidak
bisa menyerap 100% pupuk kimia. Selalu akan ada
residua atau sisanya. Beberapa binatang yang
menggemburkan tanah seperti cacing tidak mampu
hidup di kawasan tersebut dan kehilangan unsur
alamiahnya. Bila ini terjadi, maka tanah tidak bisa
menyediakan makanan secara mandiri lagi, dan
akhirnya menjadi sangat tergantung pada pupuk
tambahan, khususnya pupuk kimia. Apabila
ketergantungan pada pupuk kimia tidak terelakkan,
maka tanah pertanian Indonesia seperti masuk dalam
lingkaran bahaya dan masalah besar karena memakai
banyak pupuk membuat tanah semakin rusak. Sehingga
penurunan kualitas lahan pertanian merupakan salah
satu permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan
pertanian indonesia.
5. Terangkan beberapa faktor yang mempengaruhi
erosi.
Jawab : 1. Iklim
Curah hujan dan suhu tidak jauh berbeda di berbagai
wilayah/tempat. Intensitas hujan yang cukup tinggi
akan menimbulkan erosi. Energi kinetik akibat tetesan
butiran-butiran hujan yang jatuh ke atas tanah
menyebabkan pecahnya agregat-agregat tanah. Jumlah
hujan yang besar tapi intensitasnya rendah tidak
menyebabkan erosi berat. Hujan yang lebat dengan
intensitas tinggi dalam waktu singkat dapat
menyebabkan sedikit erosi. Jika jumlah hujan dan
intensitasnya sama-sama tinggi, maka erosi tanah yang
terjadi cenderung tinggi.
2. Topografi
Topografi yang mampu mempengaruhi adanya eros
dilihat dari kemiringan lereng dan panjang lereng.
Semakin miring suatu lereng maka energi kinetik aliran
air yang mengalir semakin besar, sedangkan untuk
kemiringan lerengnya yaitu makin besar kemiringan
lereng maka intensitas erosi air makin tinggi.
3. Vegetasi
Vegetasi dapat memperlambat dampak erosi karena
akar tanaman yang melekat pada partikel tanah dan
batu, mencegah transportasi selama hujan atau angin.
Pepohonan, semak dan tanaman lain dapat membatasi
dampak erosi yang besar seperti tanah longsor atau
bahaya alam lain seperti angin topan. Sedang di daerah
gurun pasir umumnya tidak memiliki kehidupan untuk
vegetasi sehingga merupakan landskap yang paling
mudah akan mengalami erosi.
4. Tanah Aktivitas tektonik
Dari sini mampu membentuk lanskap tanah itu sendiri.
Sehingga memengaruhi dampak erosi di suatu daerah.
Sifat – sifat tanah yang berpengaruh pada erosi adalah
tekstur, struktur, bahan organik, kedalaman tanah, sifat
lapisan tanah dan tingkat kesuburan tanah
(Arsyad,1989). Sifat tanah yang mempengaruhi erosi
adalah erodibilitas. Utomo (1994) berpendapat bahwa
kepekaan suatu tanah terhadap erosi atau nilai
erodibililtas suatu tanah ditentukan oleh ketahanan
tanah terhadap daya rusak dari luar dan kemampuan
tanah untuk menyerap air.
5. Manusia
Aktivitas manusia bisa mengubah vegetasi suatu daerah
berkontribusi besar terhadap terjadinya erosi. Padahal
pohon dan tumbuhan lainnya mampu menahan tanah
pada tempatnya. Saat dilakukan menebang pepohonan
di hutan secara liar dan membuat lahan pertanian atau
melakukan pengembangan lahan maka tanah akan
menjadi rentan terhadap pengikisan. Pengikisan tanah
secara besar-besaran akan menyebabkan tanah longsor
dimana tanah tidak mampu lagi menyerap air yang
kebanyakan disebabkan adanya banjir.

Catatan: Tugas dikerjakan disertai pencantuman


Pustaka yang diacu dan mengisi absensi pada
saat mengumpulkan tugas pada Kamis,3 juni
2021,jam 08.45 WIB.

Dafus
Ismunadji, 1989. Kalium. Kebutuhan dan
Penggunaannya Dalam Pertanian Modern. Balai
Penelitian Tanaman Pangan Bogor. 46 Halaman.
Havlin, J.L., Tisdale, S.L., Nelson, W.L., Beaton, J.D. 2005.
Soil Fertility and Fertilizers: An Introduction to
Nutrient Management, 7th Edition. Macmillan Coll
Div; 5th edition.
Subiksa IGM, Dariah A, Rochayati S. 2014. Development of
non-lime ameliorant to improve productivity of acid
upland. 11th International Conference The East and
Southeast Asia Federation of Soil Science Societies.
Bogor, 21- 24 October. Indonesian Society of Soil
Science.
Rumhayati, B. (2010). Studi Senyawa Fosfat dalam Sedimen
dan Air menggunakan Teknik. Jurnal ILMU DASAR,
Vol. 11 No. 2, 160-166 .
file:///C:/Users/USER/Downloads/Documents/77203-
ID-pengaruh-erosivitas-dan-topografi-terhad.pdf
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/70887/
Pengaruh-Ph-Tanah-Terhadap-Pertumbuhan-
Tanaman--Di-Kecamatan-Ringinarum/
https://www.nongguan-biotek.com/35-galeri/152-
dampak-penggunaan-pupuk-kimia-yang-berlebih
file:///C:/Users/USER/Downloads/Documents/107105-
ID-none.pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/Documents/
Kesuburan-Tanah-7.pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/Documents/3262-
7034-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai