Anda di halaman 1dari 5

BAB Ⅰ

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia dikenal sebagai salah satu bangsa besar yang terdiri dari berbagai

suku, etnis, ras, bahasa, sosial dan budaya serta agama sehingga sering terjadi

gesekan-gesekan sosial budaya, agama yang berujung pada perilaku tindak kekerasan,

dan konflik sosial di masyarakat. Menurut Ida Fauziyah, bahwa pluralitas budaya ini

seringkali dijadikan alat pemicu munculnya konflik suku bangsa,agama, ras, dan

antargolongan (SARA), meskipun sebenarnya faktor-faktor penyebab dari pertikaian

tersebut lebih pada persoalan-persoalan politik, ketidakadilan sosial dan ketimpangan

ekonomi.

Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang menjadi landasan atau nilai

dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai luhur Pancasila haruslah

dijadikan dasar dalam setiap bertindak sehingga apa yang dicita-citakan para pendiri

bangsa ini dapat tercapai. Namun, nilai-nilai Pancasila dianggap pudar pada generasi

muda karena pengaruh globalisasi dan kemajuan IPTEK, kurangnya peranan orang

tua, pendidikan agama, tidak efektifnya pembinaan moral, dan kurangnya kesadaran

dari setiap individu. Oleh karena itu, perlu adanya revitalisasi nilai-nilai Pancasila

agar Indonesia memiliki generasi unggul yang mencintai dan menerapkan dengan

baik nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupannya.

1.2 V

1.3 V
BAB Ⅱ

PEMBAHASAN

2.1 PANCASILA DAN PERKEMBANGANNYA

A. Lahirnya Pancasila

1. Periode pengusulan Pancasila

Jauh sebelum periode pengusulan Pancasila, cikal bakal munculnya ideologi

bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi pembuka ke

pintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia. Ahli sejarah, Sartono Kartodirdjo,

menengarai bahwa benih nasionalisme sudah mulai tertanam kuat dalam gerakan

Perhimpoenan Indonesia yang sangat menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa.

Perhimpoenan Indonesia menghimbau agar segenap suku bangsa bersatu teguh

menghadapi penjajahan dan keterjajahan. Kemudian, disusul lahirnya Soempah

Pemoeda28 Oktober 1928 merupakan momen- momen perumusan diri bagi bangsa

Indonesia.

Pancasila diusulkan dalam beberapa periode. Rumusan pertama disebut

Piagam Jakarta dan diusulkan pada tanggal 22 Juni 1945. Rumusan kedua disebut

Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dan diusulkan pada tanggal 18 Agustus

1945. Rumusan ketiga disebut Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat

dan diusulkan pada tanggal 27 Desember 1949. Rumusan keempat disebut

Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara dan diusulkan pada tanggal 15

Agustus 1950. Pancasila diusulkan dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-

usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 Mei hingga 1 Juni

1945.Dalam mengakhiri sidangsidang BPUPKI periode pertama, sebanyak 38 orang

anggota mengadakan pertemuan dan kemudian membentuk Panitia Kecil yang terdiri
dari dua kepanitiaan: pertama, Panitia 8 (delapan), dan kedua, Panitia 9 (sembilan).

Panitia 8 berhasil menyusun inventarisasi usulan-usulan sebagai berikut:

a. Usulan yang meminta Indonesia Merdeka selekas-lekasnya;

b. Usulan yang meminta mengenai dasar negara;

c. Usulan yang meminta mengenai soal unifikasi atau federasi;

d. Usulan yang meminta mengenai bentuk negara dan kepala negara;

e. Usulan yang meminta mengenai warga negara:

f. Usulan yang meminta mengenai daerah;

g. Usulan yang meminta mengenai agama dan negara;

h. Usulan yang meminta mengenai pembelaan; dan

i. Usulan yang meminta mengenai soal keuangan.

Sementara itu Panitia 9 yang bertugas menyusun "Pembukaan Hukum Dasar"

terbagi dalam dua kelompok besar yaitu pihak nasionalis Islam dan pihak nasionalis

sekuler. Antara dua kelompok tersebut terdapat perbedaan dalam melihat masalah

agama dan negara, namun pada akhirnya dicapai kesepakatan yang berhasil

dituangkan dalam "Rancangan Pembukaan" yang ditandatangani oleh sembilan orang

anggota pada tanggal 22 Juni 1945 di Jakarta dan dikenal dengan "Piagam Jakarta".

2. Periode perumusan Pancasila

Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara dimulai pada masa akhir

pendudukan Jepang di Indonesia sekitar tahun 1942. Perumusan Pancasila dilakukan

dalam beberapa tahap, yaitu:

a. . Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) – tanggal 22 Juni

1945.

b. Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 – tanggal 18

Agustus 1945.
c. . Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat

– tanggal 27 Desember 1949.

d. Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara –

tanggal 15 Agustus 1950.

Sidang resmi pertama dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni

1945, membahas tentang dasar negara. Sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai

dengan 17 Juli 1945 dengan membahas rancangan Undang-Undang Dasar.

3. Periode pengesahan Pancasila

Pengesahan Pancasila merupakan suatu proses sejarah penting dalam

pembentukan dasar negara Republik Indonesia.

a. Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928): Meskipun Sumpah Pemuda lebih

fokus pada semangat persatuan dan bahasa, gagasan kebangsaan dan

kemerdekaan mulai muncul. Hal ini menjadi awal mula perjuangan

menuju kemerdekaan

b. Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus 1945): Soekarno dan Hatta

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Meskipun Pancasila

belum secara eksplisit diakui pada saat itu, semangatnya tercermin

dalam tekad untuk membentuk negara yang berdasarkan keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

c. Piagam Jakarta (22 Juni 1945): Pembahasan tentang dasar negara

dimulai dengan Piagam Jakarta yang menyatakan bahwa negara

Indonesia akan berdasarkan atas hukum yang adil dan saksama, serta

ketuhanan yang maha esa. Meskipun belum disebutkan sebagai

Pancasila, elemen-elemen awalnya sudah muncul.


d. Sidang BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945):bidang Badan Penyelidik Usaha

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) membahas dasar negara

Indonesia. Muncul usulan 5 sila yang menjadi cikal bakal Pancasila.

e. Rapat PPKI (18-19 Agustus 1945): Sidang ini mencetuskan konsep

dasar negara Indonesia yang terdiri dari Pancasila. Pada tanggal 18

Agustus 1945, Sukarno membacakan teks pembuka UUD 1945 yang

berisi Pancasila sebagai dasar negara.

f. Pengesahan UUD 1945 (18 Agustus 1945): Pembukaan UUD 1945

mencantumkan Pancasila sebagai dasar negara. Hal ini menjadikan

Pancasila sebagai ideologi negara yang diakui secara resmi

Periode-periode ini mencerminkan evolusi pemikiran dan perjuangan untuk

meneguhkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila kemudian menjadi

landasan bagi pembangunan dan penyelenggaraan negara Indonesia.

B. Ds

C. S

D. s

2.2V

2.3C

2.4C

Anda mungkin juga menyukai