Anda di halaman 1dari 3

METODE IJTIHAD DALAM MEMENJARAKAN PELAKU SELAMA

PROSES PERSIDANGAN

Sheren Zhahrina Navtalya


3023210274

Syahirah
3023210281

Syarifah Namira
3023210283

Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Pancasila

Abstrak
Memenjarakan pelaku kejahatan yang belum tentu bersalah selama proses persidangan adalah sebuah masalah
yang serius. Maka dari itu, sistem hukum yang adil dan transparan sangat penting untuk mencegah
penyalahgunaan kekuasaan dan melindungi hak asasi manusia. Dalam menjalankan proses ijtihad terkait
dengan masalah ini, terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan oleh ulama untuk menghasilkan fatwa
yang sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam. Diperlukan pandangan dari hukum Islam, dikarenakan tentu
penegakan hukum Islam adalah untuk kesejahteraan manusia dan menciptakan keseimbangan dalam
kehidupan. Dapat dipergunakan sumber hukum Islam seperti Al-Quran, As-Sunnah, dan akal pikiran (Ra’yu).

Kata kunci : Ijtihad, Pelaku, Hukum Islam

Pendahuluan yang adil dan transparan sangat penting untuk


Memenjarakan pelaku kejahatan yang mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan
belum tentu bersalah selama proses persidangan melindungi hak asasi manusia.
adalah sebuah masalah yang serius. Sistem hukum Dalam menjalankan proses ijtihad terkait
harus memastikan bahwa semua individu dianggap dengan masalah ini, terdapat beberapa metode
tidak bersalah sampai terbukti bersalah di yang dapat diterapkan oleh ulama untuk
pengadilan. Sangat penting untuk memastikan menghasilkan fatwa yang sesuai dengan prinsip-
bahwa terdapat cukup bukti yang meyakinkan prinsip hukum Islam. Metode-metode tersebut
sebelum seseorang dipenjarakan. Sistem hukum mencakup Ijma’, yang merupakan kesepakatan
ulama dalam menetapkan hukum berdasarkan hukum Islam, dikarenakan tentu penegakan hukum
nash-nash Al-Quran dan hadis; Istihsan, yaitu Islam adalah untuk kesejahteraan manusia dan
penarikan keputusan hukum berdasarkan pada menciptakan keseimbangan dalam kehidupan.
keadilan atau kemaslahatan yang dianggap Dapat dipergunakan sumber hukum Islam
penting; Istinbath, yang merupakan proses seperti Al-Quran, As-Sunnah, dan akal pikiran
penarikan hukum dari dalil-dalil Al-Quran dan (Ra’yu). Berbagai metode (ijtihad) yang akan
hadis, serta metode-metode lain yang relevan digunakan dalam paper case method ini adalah
dengan konteks spesifik masalah yang dibahas. metode Istihsan, Istinbath, dan Ijma.
Dengan menggunakan berbagai metode ijtihad ini, 1. Metode Istihsan
diharapkan dapat dihasilkan pemahaman yang Perbuatan adil terhadap suatu permasalahan
komprehensif dan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum dengan memandang hukum yang lain,
hukum Islam selama proses persidangan. karena adanya suatu yang lebih kuat dan
Dalam paper case method ini, kami akan membutuhkan keadilan. Dalam artinya, istihsan
membahas sumber hukum Islam yang menjadi adalah upaya untuk menetapkan hukum. Dengan
dasar hukum dalam memenjarakan pelaku memenjarakan pelaku kejahatan yang belum tentu
kejahatan selama proses persidangan serta seseorang tersebut melakukan kejahatannya, hal
menentukan metode ijtihad apa saja yang tersebut tergolong perbuatan tidak adil,
digunakan dalam fenomena tersebut. dikarenakan putusan hakim yang belum bersifat
final. Untuk menanganinya, dapat dipergunakan
Analisis hukum Islam. Karena hukum Islam sudah menjadi
Islam merupakan agama hukum. Di dalam hukum positif di Indonesia. Dalam menangani
Islam, segala urusan di dunia sudah ada aturan nya kasus pun, tidak diperbolehkan bersikap zalim.
(hukumnya). Dalam kepustakaan hukum Islam di 2. Metode Istinbath
Indonesia, sumber hukum Islam terkadang disebut Diperlukan pendapat para ulama untuk
‘dalil’ hukum Islam atas pokok’ hukum Islam atau memecahkan kasus menurut Al-Quran dan hadist.
‘dasar’ hukum Islam. Allah telah menentukan Dapat dijelaskan dalam Surat Al-Maidah ayat 45:
sendiri sumber hukum (agama dan ajaran) Islam ‫َو َكَتْبَنا َع َلْيِهْم ِفْيَهٓا َاَّن الَّنْفَس ِبالَّنْفِس َو اْلَع ْيَن ِباْلَع ْيِن َو اَاْلْنَف ِباَاْلْنِف‬
‫ِّۙن‬
yang wajib diikuti oleh setiap Muslim. Menurut ‫َو اُاْلُذ َن ِباُاْلُذ ِن َو الِّس َّن ِبالِّس َو اْلُجُرْو َح ِقَص اٌۗص َفَم ْن َتَص َّد َق ِبٖه َفُهَو‬
‫ٰۤل‬
Al-Quran surat An-Nisa (4) ayat 59, setiap Muslim ‫۝‬٤٥ ‫َك َّفاَر ٌة َّلۗٗه َوَم ْن َّلْم َيْح ُك ْم ِبَم ٓا َاْنَز َل ُهّٰللا َفُاو ِٕىَك ُهُم الّٰظ ِلُم ْو َن‬
wajib menaati kemauan atau kehendak Allah, Artinya: “….Barangsiapa tidak memutuskan
kehendak rasul dan kehendak ulil amri (penguasa). perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka
Untuk menelaah kasus memenjarakan mereka itu adalah orang-orang yang zalim.”
pelaku kejahatan selama proses persidangan, maka Kemudian dalam Al Maidah Ayat 8:
diperlukan sumber hukum Islam untuk ditinjau
dari segi hukum Islam. Diperlukan pandangan dari
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ْو ُنْو ا َقَّواِم ْيَن ِهّٰلِل ُش َهَد ۤا َء ِباْلِقْس ِۖط َو اَل َيْج ِرَم َّنُك ْم َشَنٰا ُن‬ yang tidak adil dan melanggar hak asasi manusia.
‫َقْو ٍم َع ٰٓلى َااَّل َتْع ِد ُلْو ۗا ِاْع ِد ُلْو ۗا ُهَو َاْقَر ُب ِللَّتْقٰو ۖى َو اَّتُقوا َۗهّٰللا ِاَّن َهّٰللا َخ ِبْيٌۢر‬ Pelaku kejahatan selama masih persidangan,
‫ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن‬ belum tentu menjadi terdakwa dalam kasus yang
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman sedang dijalankan. Hal ini bersangkutan pula
hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu dengan Asas Praduga Tak Bersalah, maka setiap
menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi orang harus dianggap tidak bersalah sebelum
saksi dengan adil.” adanya putusan hakim yang tetap. Untuk
Selain itu terdapat pada Surat An-Nahl penarikan proses hukum, dapat dipergunakan
Ayat 90: dalil-dalil dan hadis Al-Quran.
۞ ‫ِاَّن َهّٰللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اِاْل ْح َس اِن َو ِاْيَتۤا ِئ ِذ ى اْلُقْر ٰب ى َو َيْنٰه ى َع ِن‬ 3. Metode Ijma
‫۝‬٩٠ ‫اْلَفْح َش ۤا ِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن‬ Dalam memecahkan suatu kasus, diperlukan
Arinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) pendapat para ulama dengan mempertimbangkan
berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi Al-Quran dan hadis. Dalam kasus memenjarakan
bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang pelaku kejahatan selama proses persidangan, dapat
(melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan diambil pendapat salah satu ulama Salaf dan
permusuhan. Khalaf, yaitu menurut Ibnu ‘Arabi, yaitu “Adil
Surat berikutnya adalah Surat An-Nisa 58: adalah setiap kewajiban yang berupa akidah,
۞ ‫ِاَّن َهّٰللا َي ْأُم ُر ُك ْم َاْن ُت َؤ ُّد وا اَاْلٰم ٰن ِت ِآٰلى َاْهِلَه ۙا َوِاَذ ا َح َك ْم ُتْم َبْيَن‬ syariat, melaksanakan amanat, meninggalkan
ۢ‫الَّناِس َاْن َتْح ُك ُم ْو ا ِباْلَع ْدِۗل ِاَّن َهّٰللا ِنِع َّم ا َيِع ُظُك ْم ِب ٖۗه ِاَّن َهّٰللا َك اَن َس ِم ْيًعا‬ kezaliman, inshaf dan memberikan hak.” Ulama
‫َبِص ْيًرا‬ kedua adalah dari ulama mufassirin yaitu
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu Muhammad Rasyid Ridha yakni, “Adil adalah
menyampaikan amanah kepada pemiliknya. menyampaikan hak kepada pemiliknya dengan
Apabila kamu menetapkan hukum diantara cara yang benar dan tepat, dengan menegakan dua
manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil.” rukun berikut, yaitu dakwaan dan hakim yang
Selain itu, Rasulullah bersabda, istiqomah. Adapun yang keluar dari dua rukun
“Sesungguhnya orang-orang yang adil di sisi Allah tersebut maka dinamakan zalim.” Pendapat-
adalah berada pada mimbar-mimbar dari cahaya di pendapat para ulama tersebut tentu sebelumnya
sisi kanan, yaitu mereka yang berbuat adil dalam telah dipertimbangkan atas dalil-dalil Al-Quran
hukum, keluarga, dan kekuasaan mereka.” yang ada maupun hadis.
Surat dan Nash di atas menunjukan bahwa
penegakan keadilan merupakan gagasan penting
dalam ajaran Islam. Surat dalam Al-Quran juga Daftar Pustaka

mengecam orang-orang yang berlaku zalim.


Memenjarakan pelaku kejahatan selama proses
persidangan, dapat dikatakan sebagai perbuatan

Anda mungkin juga menyukai