Kewirausahaan E Evy Verawaty 2804
Kewirausahaan E Evy Verawaty 2804
Penyusun:
Evy Verawaty - Sekolah Cikal Jakarta
draft
2
Tahun 2009, pemerintah membuat program pembangunan kepemudaan, yang salah satunya
adalah Program Kewirausahaan Pemuda. Program yang bertujuan membangun komitmen
peranan pemuda dalam pembangunan ekonomi nasional ini terdiri dari 3 pilar: penyadaran,
pemberdayaan, dan pengembangan. (http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
Tema Kewirausahaan SMA yang mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila, dengan
Projek “Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda” ini bertujuan untuk membangun
kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha.
Projek ini terdiri dari 5 tahap: pengenalan, kontekstualisasi, perencanaan, aksi, dan refleksi.
Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran kewirausahaan.
Mengacu pada Program Kewirausahaan Pemuda, kedua tahap ini:
“dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan pemacu untuk tumbuh dan berkembangnya
sikap mental, cara pandang (mindset) serta motivasi untuk berwirausaha. Program penyadaran
ini ditujukan untuk menumbuhkan beberapa sikap mental yang dibutuhkan untuk menjadi
seorang wirausahawan. Hal ini sangat penting dilaksanakan mengingat motivasi sebagian
besar pemuda Indonesia untuk berwirausaha masih cukup rendah.”
(http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
Tahap berikutnya adakah perencanaan, aksi, dan refleksi. Mengacu pada Program
Kewirausahaan Pemuda, ketiga tahap ini adalah bagian dari pemberdayaan:
“dilaksanakan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada pemuda dalam
mengembangkan wirausaha. Pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan setalah pemuda
tersebut sadar akan pentingnya berwirausaha, sehingga mereka memiliki motivasi dan sikap
mental untuk berwirausaha dengan mengembangkan ide-ide usaha yang ada. Pemberdayaan
ini dilaksanakan melalui penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan tentang
kewirausahaan. Pelatihan, pendidikan dan penyuluhan yang diberikan harus melalui tahap
anisis kebutuhan sehingga pelatihan dan pendidikan yang diberikan tepat sasaran.”
(http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
Diharapkan, melalui pengalaman belajar pada Program Kewirausahaan SMA dengan Projek
“Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda”, dapat tumbuh generasi muda yang
memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, visioner, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen,
3
pantang menyerah, dan mampu mengambil bagian masa depan bangsa yang berdaya dalam
memperkuat ekonomi nasional.
4
IV. Tahap Aksi. Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui
aksi nyata yang bermakna
10. Strategi dan Inovasi dalam 11. Penyempurnaan Karya dan 12. Wirausaha Mandiri dan
Berwirausaha Strategi Berkelanjutan
12 JP
4 JP 12 JP
V. Tahap Refleksi. Menggenapi proses dengan unjuk karya, evaluasi dan refleksi
13.Refleksi
4JP
Total: 72 JP
1 JP = 45 menit.
6
Mandiri Pemahaman diri Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan 1,2,3,4,5,13
dan situasi yang yang dihadapi
dihadapi
Gotong kolaborasi - kerja Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk 9,12
royong sama mencapai tujuan bersama sesuai dengan target
yang sudah ditentukan
Beriman, akhlak pribadi - Menyadari bahwa aturan agama dan sosial 6,13
bertakwa integritas merupakan aturan yang baik dan menjadi bagian
kepada dari diri sehingga bisa menerapkannya secara
Tuhan Yang bijak dan kontekstual.
Maha Esa,
dan
Berakhlak
Mulia
7
nyata pelaksanaan
program
kewirausahaan.
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia
Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran
Salah satu agenda strategis pembangunan kepemudaan adalah menciptakan generasi penerus
masa depan bangsa yang tangguh, mandiri dan berdaya saing, terlebih untuk memasuki era
Revolusi Industri 4.0 dan peluang bonus demografi. Menyadari pentingnya peran dan fungsi
yang melekat pada pemuda, maka pemerintah Indonesia berusaha untuk mengembangkan
segenap potensi yang ada melalui penyadaran, pemberdayaan, pengembangan kepemudaan
di segala bidang, sebagai bagian dari pembangunan nasional. (Statistik Pemuda Indonesia
2020).
Penyadaran dan pengembangan sikap wirausaha kepada para siswa SMA usia pemuda 16-18
tahun merupakan bagian dari kewajiban sekolah dalam menyiapkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk bekal kehidupan di dunia nyata. Sekolah memberikan
pengenalan, bimbingan, dan pendampingan bagi siswa dalam mengenal, memahami, dan
menumbuhkan nilai-nilai luhur dalam tema kewirausahaan. Sekolah dapat menjadi ekosistem
bagi siswa untuk belajar dan menggali pengalaman. Siswa yang memiliki daya kreasi dan
inovasi yang tinggi, visioner, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah
adalah siswa yang akan memberikan kontribusi positif dalam perannya di kelas, sekolah, dan
masyarakat baik secara akademik maupun non-akademik.
Rangkaian kegiatan pada Tema Kewirausahaan dengan Projek “Menggali Potensi Daerah
Lewat Wirausaha Muda” melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam pelaksanaannya. Pengenalan
etika dan integritas lewat pelajaran agama dan budi pekerti serta budaya lokal; pembuatan
berbagai macam teks seperti proposal, iklan, surat yang melibatkan pelajaran bahasa;
penghitungan dasar hasil survey, harga, dan biaya dari pelajaran Matematika; pengenalan
potensi daerah lewat pelajaran IPS dan IPA, menumbuhkan sikap kerjasama lewat kerja
kelompok berbagai bidang ilmu dan juga pelajaran Olahraga, dan lainnya.
Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat:
siswa, orangtua, guru, sekolah, masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan pihak lainnya.
11
Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA (Fase E) yang berada di
sekolah penggerak untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang mengusung tema
Kewirausahaan. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Menggali Potensi Daerah Lewat
Wirausaha Remaja” ini, ada 13 (tiga belas) aktivitas yang saling berkaitan.
Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester kedua kelas X atau
semester pertama kelas XI dan XII dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun dengan
sedemikian rupa agar siswa dapat memiliki kesempatan untuk melakukan rangkaian
pembelajaran secara penuh, dari mengenal, membangun sikap, hingga membuat aksi nyata
dan refleksi.
Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester, dengan
total kurang lebih 144 Jam Pelajaran. Projek ini membuat gambaran sederhana dari
pelaksanaan yang terdiri dari 72 Jam Pelajaran. Setiap tahap memiliki JP yang berbeda terkait
dengan karakteristik dari kegiatan pada tahap tersebut. Sisa JP yang ada dapat dimanfaatkan
guru untuk meramu kembali kegiatan dan JP yang dibutuhkan pada setiap tahap dengan
mempertimbangkan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi siswa. Siswa juga
mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan
baik.
Guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah
aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas diselesaikan dalam waktu
singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi ataupun rancangan aktivitas
juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri.
12
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan:
- Sebagai kegiatan awal dari tema, guru akan memperkenalkan tema kewirausahaan dengan projek
Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda
- Diskusi tentang harapan siswa akan pelaksanaan program ini
- Pembuatan perjanjian kelas tentang sikap belajar
Pelaksanaan:
- Diskusi tentang apa yang siswa ketahui tentang kewirausahaan
- Diskusi tentang petunjuk visual (gambar: pengusaha dan pegawai). Mana yang menggambarkan
pengusaha? Mana yang bukan? Apa perbedaannya?
- Guru memutar video tentang kewirausahaan.
- Guru membuka diskusi dan menjelaskan kembali tentang definisi wirausaha/entrepreneur: orang
yang pandai atau berbakat dan inovatif dalam melakukan aktivitas kewirausahaan baik mengenali
produk baru, menentukan cara produksi produk baru, menyusun manajemen operasional
pengadaan produk, memasarkan produk, dan mengatur sistem permodalan usahanya.
- Membaca artikel/menonton dokumentasi tentang tokoh wirausahawan sukses
- Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan dalam bacaan/tontonan:
Bagaimana sikap atau karakteristik tokoh? Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik yang
sama dengan tokoh?
Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Mencari tahu anggota keluarga/masyarakat yang adalah seorang wirausahawan. Mengidentifikasi
sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan: Apakah kamu mengenal seorang pengusaha atau
wiraswasta? Bagaimana sikap atau karakteristik mereka? Apakah kamu memiliki sikap dan
karakteristik yang sama dengan mereka?
13
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mengenal karakter dan kualitas diri yang berhubungan dengan karakteristik
kewirausahaan
Siswa dapat mengenal dan menggali minat dan bakat
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Pelaksanaan:
- Presentasi individu. Apakah hal yang menarik minatmu?. Siswa secara bergantian masing-
masing 1 menit tentang satu hal yang menarik minatnya.
- Diskusi kelompok. Bagaimana kalian dapat melihat bidang minat kalian sebagai sebuah bisnis,
produk, atau layanan sosial (kewirausahaan sosial?)
- Usaha impian. Siswa menuliskan dan mengilustrasikan tentang usaha impiannya pada lembar
kerja.
- Presentasi individu usaha impian.
- Guru mengajukan pertanyaan: Apa yang harus dilakukan agar impianmu berhasil? Siswa
mendeskripsikan jawaban mereka pada tabel.
- Diskusi kelompok. Siswa berbagi dengan teman-temannya tentang isi tabel mereka.
- Diskusi kelas. Menjadi Wirausahawan:
Tugas:
- Mengisi jurnal
- Membaca artikel/menonton topik terkait kegiatan di atas
- Membuat daftar potensi pribadi dan impian/cita cita masa depan (dream book)
14
Tujuan Pembelajaran:
- Membangun sikap wirausaha (berani mencoba, membuat keputusan
- Siswa dapat memahami dasar-dasar kewirausahaan dan pengambilan keputusan
- Memahami persepsi dan definisi kewirausahaan dan bisnis kecil
- Memahami peran kewirausahaan bagi komunitas
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan lembar kuis atau file kuis secara online. Guru dapat membuat kotak
tabulasi di papan untuk pengisian hasil survey.
Pelaksanaan:
- Mengisi kuis: Cocok jadi wirausahawan.
- Diskusi kelompok. Siswa dalam kelompok nilai yang sama berkumpul. Mereka saling berbagi
tentang persamaan dari sifat yang mereka miliki. Perwakilan dari tiap kelompok akan berbagi
hasil diskusi pada presentasi kelas.
- Survey pendapat siswa. Menjadi wirausahawan sukses itu: bakat, pilihan, atau keduanya?
- Membahas hasil survey. Siswa memberikan alasan atas jawaban yang mereka pilih.
- Permainan. Arkade Bola Kertas. Siswa mendapat 3x kesempatan melempar bola kertas ke
dalam keranjang yang ditaruh di depan kelas. Terdapat 3 titik untuk melempar. Setiap titik
mempunyai poin. Titik terjauh memiliki poin terbesar, titik terdekat memiliki poin terkecil. Jika
berhasil masuk, siswa mendapat poin, jika tidak 0. Siswa yang memiliki poin tertinggi menjadi
pemenangnya.
- Diskusi. Wirausahawan adalah individu yang menggunakan sumber daya ekonomi
dan menciptakan produk baru atau bisnis baru. Mereka menanggung risiko dan menerima
imbalan/keuntungan dari usaha mereka. Pertanyaan: Apa saja kerugian yang bisa dialami oleh
seorang wirausahawan? Mengapa mereka berani untuk mengambil resiko dalam berusaha?
Tugas:
15
- Mengisi jurnal
- Membuat satu komitmen untuk mencoba atau melakukan hal baru minggu ini.
16
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal potensi daerah
Waktu: 8JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan gambar/tulisan negara baik yang dibuat sendiri ataupun mencontoh dari
panduan dan memuat pada format digital.
Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang negara maju dan
negara berkembang dan menyebutkan daftar negara maju dan negara berkembang
yang mereka ketahui
- Guru memberikan 3 contoh gambar berpasangan berbagai negara dan meminta
mereka menebak mana yang merupakan negara maju dan berkembang dan
menyebutkan alasannya.
- Guru menjelaskan definisi tentang negara maju dan berkembang. 4 faktor yang
mendukung kemajuan ekonomi suatu negara: Sumber daya alam, sumber daya modal,
sumber daya manusia, kewirausahaan
- Guru meminta siswa mengamati contoh negara pada kegiatan sebelumnya. Guru
meminta siswa menyimpulkan tentang kesamaan yangyagn dimiliki oleh negara-
negara maju (lewat hasil diskusi juga dari kegiatan membaca artikel).
- Guru
Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Guru meminta siswa melakukan riset dan observasi (lewat kunjungan, wawancara,
atau pengamatan langsung) terhadap sumber daya yang ada di daerah tempat tinggal.
Panduan riset dan observasi ada pada jurnal.
17
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal potensi daerah
Waktu: 4 JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan artikel tentang daerah Wisata Borobudur (bisa dengan gambarnya),
lembar diagram SWOT baik dalam bentuk cetak atau digital. Guru meminta siswa menyiapkan hasil
wawancara/diskusi/survey/kunjungan luar sekolah guna mencari tahu tentang potensi daerah dari
kegiatan sebelumnya.
Pelaksanaan:
- Guru membuka pertemuan dengan menunjukkan gambar Candi Borobudur dan bertanya:
Siapa yang pernah mengunjungi Candi Borobudur? Apa tempat wisata lainnya yang ada di
sekitar Candi?
- Guru meminta siswa membaca artikel 1 “Borobudur Ramai Wisatawan Tetapi 3 Desanya
Dilanda Kemiskinan” dan bertanya tentang isi artikel (Apa kelebihan tempat wisata Candi
Borobudur? Apa kekurangan pada daerah wisata tersebut? Apa tantangan untuk daerah
sekitar tempat wisata? Apa peluang atau potensi yang ada di kawasan wisata Candi
Borobudur? Apa strategi atau langkah yang dapat dilakukan agar desa di kawasan wisata
Candi Borobudur dapat sejahtera?
- Setelah selesai mendengar jawaban dari siswa, guru meminta siswa membaca artikel 2. Siswa
menyebutkan langkah-langkah yang dilakukan oleh para penduduk desa di kawasan wisata
Candi Borobudur untuk meningkatkan perekonomian mereka.
- Guru menjelaskan tentang analisis SWOT, sebagai alat untuk mengidentifikasi faktor internal
dan faktor eksternal diri/daerah/suatu usaha dan hasil digunakan sebagai salah satu dasar
untuk pengambilan keputusan
- Guru meminta siswa duduk berkelompok dan membaca kembali artikel 1 dan 2 dan
18
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal kearifan lokal dari berbagai daerah yang berhubungan dengan
kewirausahaan
- Siswa memahami kearifan lokal sebagai bagian yang mendukung kelangsungan
kewirausahaan
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan gambar/tulisan negara baik yang dibuat sendiri ataupun mencontoh dari
panduan dan memuat pada format digital.
Pelaksanaan:
- Guru menyebutkan sebuah pepatah/petuah dalam bahasa daerah yang betema
kebijakan hidup, integritas, dan kerja kertas. Guru meminta kepada siswa untuk
menebak arti dari pepatah/petuah tersebut, dan menyebut apakah pernah mendengar
hal tersebut? Guru meminta siswa menyebutkan pepatah/petuah lainnya yang mereka
ketahui
- Guru meminta siswa membaca artikel “Kearifan Lokal Dalam Praktik Bisnis di
Indonesia” lalu secara mandiri atau berpasangan mengerjakan kegiatan lanjutan:
mendata kearifan lokal dari berbagai daerah pada tabel dan menjawab pertanyaan
diskusi terkait tema kegiatan.
- Guru menjelaskan tentang formatif 1 yang dilakukan oleh guru dengan menilai
partisipasi siswa dan refleksi yang dituliskan pada jurnal. Formatif 2 yang dilakukan di
akhir kegiatan 6 yaitu Esai singkat (150 - 400 kata) tentang topik pilihan:
● Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila
● Analisis sumberdaya daerahku
● Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah
Tugas:
- Melengkapi jurnal
- Membuat kerangka penulisan topik pilihan
20
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mampu menemukan dan mengembangkan ide yang layak, berdampak, dan kreatif
- Siswa mampu memberikan solusi atas masalah
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan materi kegiatan kreativitas seperti pada jurnal. Guru dapat menjadikan
kegiatan pada jurnal sebagai panduan, tetapi dapat mencari alternatif yang lain atau melakukan dalam
urutan yang berbeda. Siapkan situasi dan suasana kelas dalam keadaan relaks. Tunjukkan sikap
terbuka dalam menerima dan menyimak ide yang diekspresikan siswa pada kegiatan-kegiatan yang
dilakukan.
Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan imajinasi gambar. Siswa melengkapi gambar
garis atau simbol yang ada pada kotak sesuai imajinasinya. Siswa dapat melengkapi gambar
dengan warna. Siswa berbagi dan membandingkan hasil imajinasinya dengan teman
sebangku/sekelompok menggunakan pertanyaan panduan.
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan imajinasi komunikasi antar dua karakter pada
komik. Siswa melengkapi komik dengan kalimat percakapan sesuai imajinasinya. Siswa dapat
melengkapi komik dengan tambahan latar dan warna. Siswa berbagi dan membandingkan
hasil imajinasinya dengan teman sebangku/sekelompok menggunakan pertanyaan panduan.
- Guru meminta perwakilan siswa berbagi hasil diskusi dengan temannya.
- Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan ketiga yaitu Sepatu Ajaib. Guru memberikan
sebuah konteks dengan situasi berikut: Siswa adalah salah satu peserta kompetisi inovasi
muda, di mana mereka diminta untuk membuat inovasi atas salah satu produk kelengkapan
sekolah. Siswa melengkapi gambar dasar pada jurnal (atau bisa menggambar kembali pada
kertas kosong atau pada media digital) menggunakan daya imajinasinya sekreatif mungkin.
- Guru dapat mengadakan kegiatan gallery walk agar siswa dapat saling melihat hasil kerja
21
teman-temannya
- Guru menunjukkan diagram tentang Karakteristik dari Kreativitas (Unik, Baru, Inovatif, Asli) dan
bagaimana Pengembangan kreativitas dapat dilaksanakan pada: kreativitas lingkungan,
kreativitas produk, kreativitas proses, kreativitas SDM. Guru membuka diskusi dengan siswa
tentang apa yang mereka pahami dari diagram tersebut. Guru meminta siswa menjelaskan
kreativitas yang mereka sajikan dari tugas Sepatu Impian.
Tugas:
- Menulis jurnal
- Melengkapi tugas sepatu impian pada kegiatan mandiri atau di rumah.
22
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mampu memahami komponen penyusunan perencanaan usaha
- Siswa memahami langkah-langkah pembuatan perencanaan usaha
- Siswa mampu menulis sebuah perencanaan usaha yang sederhana dan logis
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan lembar perencanaan usaha secara cetak ataupun dalam bentuk digital.
Guru menekankan kegiatan ini adalah kegiatan contoh untuk memahami bagaimana membuat sebuah
perencanaan usaha. Contoh yang siswa buat pada kegiatan ini dapat digunakan/tidak digunakan pada
kegiatan selanjutnya.
Pelaksanaan:
- Guru membuka kegiatan dengan menyambungkan kegiatan sebelumnya dengan kegiatan kini.
Ketika seorang wirausahawan mendapat ide dan mengidentifikasi sebuah peluang bisnis yang
potensial, langkah selanjutnya adalah membuat sebuah perencanaan usaha. Bagaimana
membuat perencanaan usaha yang baik?
- Guru meminta siswa mengamati lembar perencanaan usaha dan elemen penting yang ada di
sana.
- Guru meminta siswa untuk mengembangkan ide usahanya (bisa dari inspirasi kegiatan 2, 6, 7)
dan menuliskan perencanaan usaha pada lembar yang diberikan.
- Guru membantu memberi penjelasan jika siswa memiliki kesulitan dalam menentukan ide
usaha. Ide yang dikembangkan haruslah ide yang: layak (karena berfokus untuk membantu
orang lain), berdampak (karena fokus pada pemecahan masalah, bukan pada produk), kreatif
(karena menggunakan masalah sebagai inspirasi usaha)
Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Melakukan riset mandiri untuk pengisian lembar perencanaan usaha agar perencanaan
sederhana yang dihasilkan memiliki kelengkapan yang baik dan logis.
23
Tujuan Pembelajaran:
- mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim
- melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada projek
- merefleksikan kinerja diri dalam perannya sebagai anggota tim
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan alat-alat dan ruang kelas untuk permainan berkelompok yang bertujuan
untuk membangun semangat kolaborasi dan kerja sama. Beberapa kegiatan alternatif diberikan pada
lampiran kegiatan, guru dapat memilih permainan yang sesuai dengan situasi dan kondisi..
Pelaksanaan:
- Guru mengajak siswa berpartisipasi dalam permainan agar memperoleh pengalaman
berinteraksiberinterkasi dalam kerja tim. (inspirasi permainan ada pada jurnal)
- Guru meminta siswa membagikan kesan-kesan dalam mengikuti permainan.
- Guru berdiskusi dengan siswa tentang nilai-nilai yang didapat dari permainan.
Apakah kamu 'berpikir bersama' sebelum mulai melakukan permainan? -> membuat
perencanaan penting tetapi menjadi fleksibel saat situasi yang berbeda muncul juga sama
pentingnya.
➔ Apakah setiap anggota di kelompokmu memiliki peran yang jelas? Apakah peranmu?
Apakah kamu menikmati permainan? jika tidak, apa sebabnya?
(Tekankan bahwa dalam kerja tim, pembagian peran (pemimpin dan anggota) itu penting agar
tim berfungsi dengan baik. Dalam kolaborasi, meskipun tidak ada pembagian peran yang
signifikan, setiap anggota yang berkontribusi maksimal dan berkomunikasi dengan baik akan
menghasilkan kerjasama yang baik.
➔ Apakah kamu dapat menyelesaikan tantangan tepat waktu?
Jika tidak, menurutmu mengapa hal itu terjadi? Pentingnya
manajemen waktu untuk tim.)
24
Tugas:
- Menulis jurnal
- Berdiskusi kelompok
25
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa memahami bauran pemasaran sebagai bagian dari strategi dalam berwirausaha
- Siswa mendemonstrasikan kemampuan berpikir kritis tentang konsep pemasaran melalui
aktivitas yang dilakukan
- Siswa memahami inovasi sebagai bagian dari keberlanjutan sebuah usaha
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan materi untuk penjelasan tentang bauran pemasaran 4P. Guru dapat
mengundang guru mapel ekonomi/bisnis dan manajemen untuk menjadi pemateri tamu di kelas. Guru
juga dapat memutarkan video untuk penjelasan ini. Untuk kegiatan pembuka, guru dapat memantik
siswa dengan membawa beberapa barang konsumsi (atau menunjukkan gambarnya).
Pelaksanaan:
- Guru menunjukkan gambar produk lalu mendiskusikan dengan siswa pertanyaan-pertanyaan
tentang produk. Contoh ada pada jurnal.
Guru memberikan penjelasan: Produk dapat berupa barang, jasa, atau acara. Barang adalah
sesuatu yang digunakan atau dikonsumsi (contoh: makanan, minuman, alat tulis). Jasa adalah
sesuatu yang orang lakukan untuk membantu kita (jasa angkutan, potong rambut). Acara
adalah kegiatan bertema untuk suatu tujuan (contoh: konser musik, kompetensi olahraga)
- Guru mendiskusikan dengan siswa pertanyaan-pertanyaan tentang produk, harga, promosi,
dan tempat . (pertanyaan panduan ada pada jurnal)
- Guru membuka diskusi dengan siswa tentang teknologi. Siswa berbagi pengalaman mereka
menggunakan teknologi sehari-hari dan bagaimana teknologi mempengaruhi kehidupan.
- Guru bersama siswa menyaksikan contoh inovasi pada teknologi. Pertanyaan: bagaimana
inovasi dengan menggunakan teknologi membantu memecahkan masalah dan meningkatkan
26
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim
- Siswa melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada penyelesaian projek
- Siswa mampu mengkomunikasikan ide di depan khalayak
Waktu: 12JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru meluangkan waktu secara berkala untuk mengecek perkembangan siswa. Kegiatan
ini lebih banyak dilakukan secara mandiri oleh siswa. Guru dapat mendampingi jika siswa memerlukan
bantuan dalam hal berhubungan dengan pihak ketiga atau pihak lain di luar sekolah.
Pelaksanaan:
- Guru mendiskusikan progres perkembangan pembuatan rencana usaha siswa. Diskusi
dilakukan per kelompok.
- Guru menginformasikan sumber-sumber belajar tambahan yang membantu siswa
menyelesaikan perencanaan usahanya.
- Guru memfasilitasi kegiatan siswa yang berhubungan dengan penyelesaian
perencanaan usaha (melakukan survey, wawancara, pembuatan prototype,
peminjaman alat/ruang sekolah, komunikasi dengan orang tua, komunikasi dengan
guru mapel yang terkait seperti guru ekonomi/manajemen, guru matematika, dan
lainnya, atau pihak lain yang dapat membantu siswa)
- Guru membagikan jadwal presentasi kelompok dan check list kelengkapan presentasi
proposal usaha kepada siswa
- (pada hari yang ditentukan) Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan proposal
usaha. Guru (bersama tim penilai) akan memberikan masukan bagi perbaikan
proposal usaha siswa.
- Siswa melanjutkan penyempurnaan proposal usaha dan prototype produk.
Tugas:
- Melakukan kegiatan mandiri (bersama kelompok) penyelesaian proposal usaha dan persiapan
28
presentasi proposal
- Membuat perbaikan dan penyempurnaan proposal usaha da prototype produk.
29
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa memahami tantangan yang dihadapi oleh wirausahawan
- Siswa memahami faktor-faktor penting dalam menciptakan usaha yang berkelanjutan
Waktu: 12JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Ada dua hal yang akan dilakukan pada kegiatan ini, yaitu Projek Unjuk Kerja dan juga studi
kasus tentang ketangguhan dalam menghadapi tantangan. Untuk Projek Unjuk Kerja, Guru dapat
berkoordinasi bersama guru pendamping Projek Kewirausahaan dan P5 lainnya, Kepala Sekolah,
orangtua dan/atau pengurus OSIS agar kegiatan Projek Unjuk Kerja berjalan dengan baik. Sambil
siswa bersama kelompoknya berproses menyiapkan projek unjuk kerja selama jadwal Kegiatan 12
berlangsung, guru dapat mengecek kesiapan siswa dan tantangan yang mereka hadapi sambil
membawakan materi tentang ketangguhan dalam menghadapi tantangan (Hukum Karnel dan Kuis
Ketangguhan). Panduan pelaksanaan di bawah ini dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan:
- Siswa bekerja secara mandiri dengan kelompoknya menyiapkan Projek Unjuk Kerja
- Guru mendiskusikan perkembangan persiapan Projek Unjuk Kerja Siswa berdasarkan
proposal dan timeline yang sudah dibuat
- Guru mendiskusikan dengan siswa tantangan yang dihadapi selama pengerjaan
proposal dan persiapan Projek Unjuk Kerja
- Guru meminta siswa mengisi Kuis Ketangguhan pada jurnal
- Guru meminta siswa mendiskusikan hasilnya
- Guru meminta siswa membaca teks Hukum Karnel dan menghubungkannya dengan
pengalaman kewirausahaan siswa. Pertanyaan diskusi: Apa tantangan terbesar yang
kamu miliki? Bagaimana usahamu mengatasinya? Apakah tantangan ini menyurutkan
motivasimu untuk menyelesaikan/melangsungkan projek yang sedang kamu lakukan?
Jika menghadapi tantangan apa yang sebaiknya dilakukan? Berhenti dan mencari
tantangan baru atau mencari cara mengatasinya?
30
- Guru mendiskusikan dengan siswa faktor -faktor penting (inovasi, kreasi, relasi, dan
motivasi) dalam usaha yang berkelanjutan. Pertanyaan diskusi: Apa hubungan faktor
inovasi, kreasi, relasi, dan motivasi pada usaha yang berkelanjutan? Jika dihubungkan
dengan Projek yang sedang kalian buat, bagaimana kalian membuat faktor inovasi,
kreasi, relasi , dan motivasi mendukung keberlanjutan usaha kalian? Jika memiliki
banyak tantangan, kenapa seorang wirausahawan tetap tangguh menjalankan
usahanya?
Tugas:
- Siswa menyiapkan kelengkapan persiapan Projek Unjuk Kerja sesuai panduan
- Siswa berlatih presentasi untuk persiapan Projek Unjuk Kerja
- Siswa membersihkan dan merapikan ruangan dan dokumen setelah Projek Unjuk Kerja selesai
31
Kegiatan 13 Refleksi
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa merefleksikan pengalaman belajar mereka lewat jurnal refleksi
- Siswa mampu merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan yang
dibangun untuk masa depan
Waktu: 4JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet,
narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan: Guru menyiapkan lembar refleksi (secara cetak atau digital) atau menuliskan pertanyaan
refleksi pada papan tulis
Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa mengerjakan refleksi pribadi dengan menggunakan pertanyaan panduan
pada jurnal
- Guru meminta siswa duduk berkelompok dan berbagi hasil refleksinya
- Guru mengajak seluruh siswa untuk sebuah diskusi kelas, meminta perwakilan untuk berbagi
tentang refleksi pribadi dan refleksi kelompok
- Guru meminta siswa melihat pohon harapan dan kekhawatiran yang dibuat di awal kegiatan
dan meminta pendapat siswa tentang hal ini.
- Guru memberi penutup dengan mengucapkan selamat atas komitmen dan keberhasilan siswa
menjalani Projek Kewirausahaan dan memberikan pesan bahwa pengetahuan, keterampilan,
dan sikap kewirausahaan yang dibangun pada projek ini dapat diaplikasikan dan membawa
manfaat bagi kehidupan kini dan masa depan
Tugas:
- siswa memastikan kelengkapan jurnal atau berkas belajar Projek Kewirausahaan lalu
mengumpulkannya dalam bentuk portfolio
32
JURNAL
33
Lampiran: Kegiatan 1
Apa yang kalian harapkan dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda pada
P5 Tema Wirausaha ini?
Apa kekhawatiran yang kalian miliki dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha
Muda pada P5 Tema Wirausaha ini?
Apa tantangan yang kalian perkirakan akan kalian hadapi dari Projek Menggali Potensi
Daerah Lewat Wirausaha Muda pada P5 Tema Wirausaha ini?
Agar projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda dapat terlaksana dengan baik, maka
kita wajib:
Gambar B
Gambar A
Gambar C Gambar D
35
Gambar E
Gambar F
Indonesia bukan hanya kaya akan hasil alam saja namun juga sumber daya manusia yang kompeten.
Ada banyak tokoh terkenal dengan perjalanan hidup inspiratif dari berbagai bidang termasuk usaha.
Berikut biografi salah satu pengusaha pangan dan peternakan sukses Bob Sadino.
Pengusaha nyentrik dengan gaya berbusana khas baju safari dan celana pendek ini memiliki nama asli
Bambang Mustari Sadino. Ia lahir dari pasangan suami istri Sadino dan Itinah Soeraputra pada 9 maret
1933 di Tanjungkarang, Lampung kemudian wafat di Jakarta tanggal 19 januari 2015.
Bob sadino merupakan bungsu dari lima bersaudara. Ia menikah dengan Soelami Soejoed dan
mempunyai dua anak perempuan bernama Shanti Dwi Ratih serta Mira Andiani.
Beliau berasal dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya, Sadino merupakan seorang guru dan
menjadi kepala sekolah. Pergaulannya tentu lebih baik mengingat sang ayah termasuk amteenar atau
pegawai negeri zaman Hindia Belanda. Ibunya sendiri bernama Itinah Soeraputra.
sehingga dapat menghasilkan sayuran segar. Padahal saat itu belum ada satupun perladangan yang
menerapkan sistem tersebut. Ia pun bekerjasama dengan para petani lokal untuk mengembangkan
bisnis Kem Farm.
5. Mendirikan Perusahaan
Akhirnya Bob Sadino mendirikan perusahaannya sendiri di tahun 1970 bernama Kem Chicks. Ini
merupakan supermarket yang menyediakan berbagai produk pangan impor untuk masyarakat Jakarta.
Lokasinya berada di jalan Kemang Raya nomor 3-5 di Ibu Kota.
Melihat permintaan daging sosis semakin meningkat Bob Sadino memanfaatkan peluang tersebut
untuk mendirikan perusahaan Kemfood pada tahun 1975. Ini merupakan pelopor industri daging olahan
di Indonesia. Produk andalannya yaitu burger, bakso dan lain sebagainya.
Perusahaan Bob Sadino terbilang sukses jika melihat catatan awal 1985 yang menunjukkan rata-rata
penjualannya sudah konsisten 40 – 50 ton daging segar, 60 – 70 ton daging olahan, dan 100 ton
sayuran.
6. Melebarkan Bisnis ke Bidang Properti
Bob Sadino tidak berhenti mengembangkan bisnisnya. Kali ini ia merambah bidang properti dengan
melakukan kerjasama bersama Agung Sedayu Group untuk mendirikan The Mansion at Kemang yaitu
perpaduan pusat perbelanjaan, apartemen dan perkantoran.
Mansion at Kemang masih satu lokasi bersama Kem Chicks yaitu berada di jalan Kemang Raya nomor
3-5 Jakarta. Bob Sadino melengkapi gedung 32 lantai dengan ruang apartemen sejumlah 180 unit dan
pertokoan 10 unit.
Sumber:
https://www.akudigital.com/bisnis-tips/biografi-bob-sadino/
https://www.youtube.com/watch?v=AMDtLJGT7m4
https://www.youtube.com/watch?v=jOWhn9El5fg
Lampiran Kegiatan 2
Usaha Impian
Andai ini adalah tokomu. Tulislah dan hiaslah toko ini dengan usaha impianmu.
Tulis nama toko, harga barang/jasa, gambar produk, keterangan lain.
Saya saat ini Impian saya di masa depan Yang saya usahakan agar
impian saya menjadi
kenyataan
42
Karena…….
Lampiran Kegiatan 3.
Kuesioner Cocok jadi wirausahawan.
Berilah bobot pada 10 pertanyaan kuesioner di bawah ini sesuai dengan apa yang kamu
rasakan.
1-------------------2----------------------3--------------------4----------------------5
Sangat tidak cukup setuju sangat
tidak setuju setuju setuju
setuju
1. ….. Saya menyukai tantangan untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru
2. ….. Saya rela bekerja keras asal dapat mewujudkan mimpi saya
3. ….. Saya adalah orang yang jujur, dapat dipercaya dan diandalkan oleh teman, guru, dan
keluarga.
4. ….. Saya merasa sangat puas saat dapat menyelesaikan tugas dengan baik
5. ….. Saya selalu menyelesaikan tugas yang saya miliki meskipun banyak tantangan yang
dihadapi
6. ….. Saya dapat membuat keputusan secara mandiri
7. ….. Saya berani mengambil resiko dan belajar dari kesalahan
8. ….. Saya dapat bekerja dengan baik pada situasi yang beragam
9. ….. Saya memiliki kepribadian/keahlian/keterampilan yang unik yang tidak dimiliki semua
orang.
10. ….. Ayah/Ibu saya adalah seorang pengusaha
Menjadi Seorang
Pengusaha Sukses
⇦ bakat ?
⇨
pilihan ?
Minggu ini, cobalah melakukan sesuatu hal baru yang selalu kamu inginkan, dan tuliskan
perasaanmu atas pengalaman tersebut. Berikut beberapa ide baik yang dapat kamu lakukan
minggu ini.
- Menelepon kerabat jauh atau sahabat lama menanyakan kabar mereka
- Memasak menu baru dari inspirasi
- Melukis dengan
- Mendaftar seminar atau pelatihan keterampilan
- Dan sebagainya
Lampiran Kegiatan 4
Mengamati peta penyebaran negara-negara menurut
Sumber:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Developed_and_developing_countries.PNG
47
Kegiatan
Kegiatan mengamati dan membandingkan sumber daya dua negara dan kemampuan
ekonomi yang dimiliki.
Pertanyaan:
- Di mana letak geografis negara tersebut?
- Apa sumber daya yang dimiliki tiap negara?
- Apakah negara tersebut termasuk dalam berkembang atau maju menurut kemampuan
perekonomiannya? Apa yang menyebabkan?
Negara B: Singapura
Negara A: Indonesia
Kekayaan alam yang mendukung proses Kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang
produksi (luas wilayah, kesuburan tanah, dibutuhkan dalam proses produksi
hutan, bahan tambang, minyak, gas, laut)
Kekayaan teknologi, uang, mesin, serta alat Para wirausahawan yang menggabungkan
dan infrastruktur lainnya yang mendukung input sumber daya alam, tenaga kerja, dan
proses produksi
modal untuk menghasilkan barang atau jasa
dengan tujuan menghasilkan keuntungan
atau mencapai tujuan nirlaba.
Sumber: https://pressbooks.senecacollege.ca/introbusinessbam101/chapter/chapter-1-
economic-systems-and-business/ diterjemahkan.
49
Sumber:
50
Lampiran Kegiatan 5
Lampiran: Artikel
Daya pikat Candi Borobudur sebagai destinasi wisata memang tak perlu diragukan. Dibangun pada
abad ke-IX, di atas bukit yang dikelilingi pegunungan kembar (Merapi-Merbabu & Sindoro Sumbing),
monumen Buddha terbesar di dunia itu adalah magnet bagi para pelancong lokal dan mancanegara.
Dengan kunjungan rata-rata 3,5-3,8 juta turis per tahun, wisata Candi Borobudur jadi penopang
pendapatan pariwisata di Kabupaten Magelang—pada 2015 menyetor Rp96,49 miliar atau 95,93
persen dari total pendapatan obyek wisata.
Namun, besarnya pendapatan itu tak serta-merta berdampak pada perekonomian masyarakat desa di
sekitarnya.
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPD) Jawa Tengah mencatat, tiga desa di Kecamatan
Borobudur masih masuk dalam zona merah kemiskinan, yakni Giri Tengah, Ngadiharjo dan
Wringinputih.
Saya menyaksikan langsung bagaimana kondisi Giri Tengah, berjarak sekitar 7 kilometer dari Candi
Borobudur, pada Rabu, 13 November lalu. Dibandingkan desa yang lebih dekat lokasinya dengan
Candi Borobudur, pembangunan infrastruktur Giri Tengah memang terlihat masih minim.
Beberapa titik jalan belum teraspal, berlubang dan terlihat gelap saat saya melewatinya jelang Maghrib
karena tak ada penerangan. Kondisi ini membuat akses ke Giri Tengah yang menanjak dan berkelok di
kaki perbukitan Menoreh rawan kecelakaan.
Turis dari Candi Borobudur juga jarang ada yang berkunjung meski desa itu punya potensi pariwisata
yang tak kalah menarik: kerajinan pahat topeng kayu, anyaman bambu, batik tulis, hingga gamelan.
Balai yang diresmikan serentak di 20 desa pada tahun 2017 itu diharapkan jadi ruang bagi masyarakat
untuk mengembangkan potensi ekonomi desanya masing-masing.
Namun hingga sekarang, manfaatnya belum benar-benar dirasakan. Pengelola Balkondes Giri Tengah,
Cahyo Sipiani mengatakan, waktu kunjungan turis yang relatif sebentar di Candi Borobudur jadi salah
satu penyebab sepinya kunjungan ke desanya.
Para pelancong biasanya hanya mampir ke Borobudur, lalu kembali ke penginapan mereka di
Yogyakarta. Padahal, jika mereka singgah lebih lama, banyak potensi pariwisata lain yang bakal
51
"Sejarah Giri Tengah ini jadi saksi peperangan Pangeran Diponegoro dulu, jadi banyak petilasan-
petilasan, dari ujung sana sampai ujung sana, itu ada ceritanya semuanya," ungkapnya.
Selain itu, menurut Cahyo, pengelola Candi Borobudur juga masih kurang promotif terhadap potensi
wisata desa-desa setempat.
Hal serupa juga disampaikan oleh Aan Hermawan, 42 tahun, salah satu pengelola Balkondes di Desa
Majaksingi. Menurutnya masih ada ketimpangan antara Balkondes Majaksingi dengan Balkondes lain
yang lokasinya lebih dekat dengan candi.
Desa Majaksingi sendiri memiliki beberapa produk unggulan seperti sangkar burung, kesenian pitutur,
kerajinan bambu, dan kerajinan besek. Mereka juga menawarkan wisata caving Gua Maria Watu
Tumpeng.
Aan bahkan menyebut tak hanya Balkondes Majaksingi dan Giri Tengah saja yang lesu dan sepi.
"Balkondes Kebonsari, Balkondes Tanjungsari, dan Balkondes Wringinputih seperti 'mati suri'. Bahkan
Wringinputih bangunannya lapuk sebab pakai bambu," tuturnya.
Supoyo, 38 tahun, seorang pengrajin gerabah di Dusun Klipoh, Desa Karanganyar, Borobodur,
mengamini hal tersebut. Dusun Klipoh sendiri jadi desa wisata kerajinan gerabah tradisional; ada 85
keluarga yang memproduksi gerabah berbentuk kendi, asbak, hingga patung dari tanah.
Supoyo mengatakan, efek domino pariwisata Candi Borobudur terhadap dusunnya masih minim
karena sedikitnya para turis untuk berkunjung.
Padahal harga gerabah produksi Supoyo dan komunitas masyarakat lain di sekitar Borobudur relatif
terjangkau. Sebuah piring kecil dari gerabah yang biasa digunakan untuk tempat sambal, misalnya,
hanya dibandrol dua ribu rupiah.
Tapi, sepinya aktivitas pariwisata di Klipoh bukan sepenuhnya salah para turis. Supoyo mengatakan,
minimnya informasi mengenai desa-desa wisata di desa-desa sekitar Borobudur juga jadi salah satu
penyebab.
"Yang pasti kan untuk kegiatan wisata kan harus kontinyu, kalau misalnya cuma beberapa langkah
terus wisatawan sudah lelah setelah dari Candi Borobudur, enggak menutup kemungkinan tamu yang
hadir akhirnya enggak mampir ke desa-desa wisata," ujarnya saat ditemui Tirto, Rabu (13/11/2019)
lalu.
Karena itu, pemerintah tengah merancang konsep wisata Borobudur dengan gaya interpretative tour
dan storytelling.
Pasalnya, selama ini tour guide yang membawa wisatawan ke Candi Borobudur hanya menceritakan
52
Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Seni, Tradisi, dan Budaya
Kemenparekraf RI, Revalino Tobing, mengatakan akademisi penting untuk dilibatkan karena mereka
dapat menggali konsep wisata dari narasi-narasi sejarah yang telah ada.
Beberapa yang telah ditawarkan untuk ikut bekerja sama adalah dosen sejarah, antropologi, arkeologi,
dan kajian budaya dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Bisa juga diangkat mengenai orang-orang sekitar Borobudur di masa lampau dan masa kini sehingga
bagaimana faktor yang membuat Borobudur menunjang kehidupan warga sekitar sampai sekarang.
Semisal pengrajin gerabah sekarang, itu kan ada di relief-relief sejak zaman dahulu," katanya, Rabu
(13/11/2019) lalu.
Dalam hal ini, lanjut Revalino, Supoyo dan komunitas masyarakat pengrajin gerabah di Dusun Klipoh
juga akan dilibatkan. Sementara di Giri Tengah, yang sempat menjadi lokasi perang Pangeran
Diponegoro, sangat memungkinkan masuk ke dalam wisata interpretatif tour.
Salah satu anggota Tim Penyusun Narasi Legenda Borobudur UGM, Louie Buana, membenarkan
ucapan Revalino.
Menurutnya, perlu para akademisi dan dosen yang paham mengenai narasi-narasi alternatif dari
sejarah Borobudur perlu dilibatkan agar para wisatawan agar lebih tertarik.
"Karena memang selama ini tour wisata Candi Borobudur hanya sebatas sejarah kapan dan oleh siapa
candi dibangun, tanpa pernah dipaparkan cerita-cerita menarik di balik semua relief-reliefnya. Kami
ingin mencoba memaparkan itu, tentu dengan kajian historis yang ketat dan saintifik," kata Louie.
Sumber: https://tirto.id/borobudur-ramai-wisatawan-tapi-3-desanya-dilanda-kemiskinan-elHV
"Jangan sampai mereka hanya menjadi objek tapi sudah harus menjadi subjek. Caranya dengan
membuat batik motif relief candi," kata salah satu perwakilan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)
Jawa Tengah Wahyu Astuti saat membuka Pameran Batik Lokal Binaan Unesco, Kamis (2/6/2016).
Pembuatan batik motif relief candi sudah dimulai oleh Unesco, organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa
yang memiliki perhatian pada pelestarian budaya. Sejak satu tahun lalu, Unesco telah mendampingi
warga di sekitar candi Borobudur, Prambanan, dan Candi Ijo untuk memproduksi kain batik dengan
motif yang mengeksplorasi lingkungan sekitar.
Masyarakat di sekitar Candi Sojiwan Prambanan menciptakan kain dengan motif binatang seperti yang
53
"Ada motif monyet, burung gagak, ular, kepiting, angsa, dan kambing," kata warga binaan Unesco ,
Hendra Pram, dari Dusun Kebon Dalam Kidul Prambanan.
Dalam sebulan, ia dan 13 temannya mampu membuat 13 potong kain batik. Kain tersebut dijual mulai
Rp250.000-Rp660.000 kepada para wisawatan yang berwisata ke Candi Sojiwan maupun di desa
wisata di dekat candi tersebut. Pembeli tidak hanya dari kalangan wisatawan tetapi juga kolektor kain
batik.
"Otomatis kegiatan ini akan meningkatkan perekonomian karena pendapatan kami jadi bertambah.
Semoga masyarakat lain juga akan bergabung," kata Hendra.
Batik produksi para warga binaan Unesco dipamerkan di Tirana House Kotabaru hingga 31 Juli 2016.
Project Coordinator Unesco Jakarta Diana mengatakan, acara pameran ini serangkaian proses yang
dilakukan Unesco sejak 2013. Selain memberi pendampingan dan pelatihan tentang cara membatik,
warga binaan juga dilatih dalam bidang pemasaran.
"Terakhir mereka [warga binaan Unesco] kami ikutkan pameran di Inna Garuda. Kami mencoba
antarkan komunitas ini from zero to hero," tandasnya.
Sumber: https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2016/06/06/512/725991/ekonomi-kreatif-warga-
sekitar-candi-diberdayakan-dengan-cara-ini
54
Lampiran: Kegiatan 5
Analisis SWOT
ANALISIS SWOT
Lembar Kerja
ANALISIS SWOT
Lembar Kerja
ANALISIS SWOT
Studi Kasus Potensi Daerah ………………………..
Nama Siswa:
Lampiran Kegiatan 6
Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha
Kearifan lokal dapat diartikan sebagai kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil dari
upaya kognitif yang dianut masyarakat tertentu atau masyarakat setempat yang dianggap baik dan
bijaksana, yang dilaksanakan dan dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Gagasan-gagasan dari kearifan
lokal tersebut dapat terwujud ke dalam berbagai bentuk, mulai dari kebiasaan-kebiasaan, aturan, nilai-
nilai, tradisi, bahkan agama yang dianut masyarakat setempat.
Bentuk-bentuk kearifan lokal lainnya dalam masyarakat misalnya adalah norma, etika, kepercayaan,
adat-istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus. Secara substansi kearifan lokal dapat berupa
aturan mengenai kelembagaan dan sanksi sosial, ketentuan tentang pemanfaatan ruang dan perkiraan
musim untuk bercocok tanam, pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan sensitif, serta bentuk
adaptasi dan mitigasi tempat tinggal terhadap iklim, bencana atau ancaman lainnya.
Proses sosialisasi nilai-nilai kearifan lokal dilakukan sejak anak-anak. Pada usia anak-anak, nilai-nilai
tertentu biasanya akan mudah mengendap dibandingkan pada usia dewasa. Tidak hanya nilai-nilai
filosofis yang disosialisasikan sejak dini, demikian juga dengan nilai-nilai utama dalam bidang bisnis.
Pada masa anak-anak nilai-nilai penting dalam bidang bisnis di Indonesia umumnya ditanamkan
melalui permainan-permainan. Indrawati (2007) pernah melakukan penelitian terhadap 17 jenis
permainan anak-anak pada masyarakat Sunda. Penelitiannya menemukan berbagai nilai-nilai kearifan
lokal yang sangat penting dalam membentuk jiwa bisnis dalam diri anak-anak, misalnya adalah
kejujuran, kesabaran, patuh pada aturan dan peran, melatih tanggung jawab, kebijaksanaan untuk
membedakan mana yang baik dan buruk, melatih jiwa kepemimpinan, kerjasama, kebersamaan,
kekompakan, musyawarah untuk mencapai kesepakatan, tidak egois, tidak mudah putus asa,
berkorban untuk kepentingan orang lain, kewaspadaan, berani mengambil risiko dan konsekuensi
terhadap pilihan yang dibuatnya, disiplin diri, kemurahan hati, menghargai kawan dan lawan,
mengetahui tugas dan kewajiban, menempatkan diri berdasarkan batasan aturan dan peran, keuletan,
semangat daya juang, melatih kepekaan, self-endurance, tahan terhadap godaan, serta teguh pada
pendirian.
Pada masyarakat Jawa, barangkali salah satu ungkapan yang paling populer dan merupakan produk
kearifan lokal adalah ungkapan “alon-alon asal kelakon”. Ungkapan ini seringkali dimaknai secara
salah yaitu diartikan sebagai kelambanan atau tidak responsif terhadap perubahan yang terjadi.
Padahal dalam ungkapan ini terdapat nilai kearifan lokal yang ingin disampaikan kepada masyarakat
Jawa, khususnya dalam pengambilan keputusan yang merupakan salah satu fungsi terpenting dalam
kepemimpina bisnis. Nilai-nilai tersebut adalah tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, penuh
kehati-hatian, cermat dan teliti, dikaji dan dipertimbangkan secara mendalam sebelum mengambil
keputusan.
Kepemimpinan dalam masyarakat Jawa juga diwarnai oleh falsafah Ing Ngarsa Sung tuladha, Ing
Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Seorang pemimpin harus bisa memberi contoh yang baik,
membangun prakarsa atau ide dan kemauan, serta memberi dorongan atau motivasi kepada staf
bawahan. Budiyanto (2010) dalam penelitiannya mengenai pengembangan ketahanan pangan
57
berbasis pisang melalui revitalisasi nilai kearifan lokal di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang, dan
Blitar menyebutkan bahwa terdapat beberapa nilai-nilai kearifan lokal yang sangat mendukung
pengembangan bisnis pisang di kawasan tersebut. Misalnya adalah adanya tradisi pemanfaatan pisang
dalam acara-acara budaya dan tradisi, seperti untuk acara kemantenan, sunatan, nyadran, maupun
acara adat lainnya sebagaimana berkembangnya usaha ternak di daerah Sumba karena digunakan
dalam acara-acara budaya dan tradisi (priyanto dalam Budiyanto, 2010). Nilai-nilai 5 kerjasama
sebagai salah satu nilai penting dalam organisasi bisnis juga dapat dilihat dengan kegiatan usaha yang
dilakukan dengan semangat gotong-royong.
Pada sebagian masyarakat Indonesia, nilai-nilai kearifan lokal dalam praktik bisnis juga banyak
diwarnai oleh nilai-nilai religi. Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, nilai-
nilai islam cukup mewarnai kearifan lokal dalam praktik bisnis. Sebagai missal nilai-nilai tentang riba,
timbangan jual beli, pola hidup sederhana, tidak berlebihan dan tidak melampaui batas, tidak berbuat
kerusakan pada lingkungan sekitar, kewajiban zakat dan shadaqah, serta bekerjasama dalam usaha.
Sementara itu Setyadi (2012) melakukan penelitian nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam
tembang Macapat bagi masyarakat Jawa. Beberapa nilai kearifan lokal dalam tembang Macapat yang
relevan bagi praktik bisnis di Indonesia terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu klasifikasi permintaan dan
klasifikasi larangan. Berupa permintaan antara lain adalah hendaklah menjaga keprofesionalan,
berusaha keras dalam meraih cita-cita, rajin dan teliti, sabar, hati-hati dan cermat, musyawarah untuk
perkara yang kecil maupun besar, tidak individualis, senang menimba ilmu atau belajar tekun, berhati-
hati dalam mengambil keputusan, serta mencari kesempurnaan hidup. Sedangkan yang berupa
larangan misalnya adalah tidak sombong, angkuh, dan congkak, tidak suka disanjung dan disuap
maupun menyuap, tidak suka mengobral janji.
Di Indonesia, salah satu etnis yang terkenal keuletannya dalam melakukan bisnis selain masyarakat
Minang dan Bugis adalah masyarakat Madura. Seperti halnya masyarakat Minang, aktifitas bisnis
masyarakat Madura bisa ditemui hampir di seluruh kota-kota di Indonesia. Djakfar (2011) meneliti
kearifan lokal masyarakat Madura yang menjadi landasan etos kerja mereka. Hasil penelitiannya
menemukan bahwa bagi masyarakat Madura berlaku ungkapan "abantal omba' asapo' angin"
(berbantal ombak dan berselimut angin). Ungkapan ini menyiratkan bahwa orang Madura selama dua
puluh empat jam dalam kondisi bekerja dan pantang menyerah. Peribahasa inilah yang menjadi
landasan sikap kerja keras pebisnis etnis Madura perantau. Peribahasa lainnya yang dianut antara lain
adalah atonggul to'ot (memeluk lutut) dan nampah cangkem (bertopang dagu) untuk menyebut mereka
yang bersikap malas. Bahkan ungkapan yang lebih sinis lagi bagi masyarakat Madura misalnya adalah
ja' gun karo abandha peller (jangan hanya bermodalkan kemaluan saja) untuk menyebut para suami
kepala keluarga yang malas bekerja untuk menafkahi anak istri. Semangat juang para pebisnis dari
Madura untuk berwirausaha juga kental dengan semangat untuk memiliki harga diri yang tercermin dari
ungkapan "etembang noro' oreng, ango'an alako dhibi' make lane'kene'." yang artinya, daripada ikut
orang lain lebih baik bekerja (usaha) sendiri walaupun hanya kecil-kecilan (Triyuwono dalam Djakfar,
2011). Masih banyak lagi falsafah pebisnis Madura yang menyebabkan mereka merasa malu jika gagal
berusaha sehingga membentuk sikap kerja keras dan ulet.
Sementara itu bagi para pebisnis dari Bugis berlaku motto Lempu’ (jujur), Acca (cerdas), Warani
(berani), Getteng (integritas; teguh pendirian), dan Sipakatau (saling memanusiakan) merupakan sifat-
sifat yang baik bagi kepemimpinan dalam rangka memajukan usaha. Konsep ini secara nyata
diterapkan pada perusahaan PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), yang mana prinsip Akkatenningeng
(prinsip dasar hidup personal sebagai pegangan hidup bermasyarakat) dan Siri’ (malu/harga diri) tidak
hanya sekedar konsepsi, tetapi merupakan pencerminan diri dalam setiap perilaku dan kebijakan yang
mewarnai manajemen perusahaan tersebut. Penerapan kearifan lokal dalam menjaga stabilitas kerja
dan manajemen perusahaan itu tergambar dalam Motto Perusahaan PT. BKI yaitu “TERPERCAYA”
(lempu/malempu), yang berarti jasa yang 6 diberikan haruslah berkualitas, dalam arti dapat diandalkan,
efisien, tepat waktu dan memiliki reputasi. Perusahaan juga menetapkan nilai-nilai yang harus dijaga
dan dikembangkan, yaitu INTEGRITAS (getteng), PROFESIONALISME (acca/macca) (Makkulau,
2012).
58
Pada masyarakat Bali yang kental dengan keindahan seni dan budaya juga terdapat ungkapan yang
dianut dalam praktik bisnis, yaitu ''bani meli bani ngadep''. Kalimat ini artinya adalah “berani membeli
berani menjual”. Maksud kalimat pendek ini sangat dalam bahwa dalam menentukan harga barang
atau jasa harus ada keadilan dan tidak saling merugikan. Harga itu harus tidak merugikan pembeli dan
juga penjual. Dalam menentukan satuan harga itu harus ada berbagai perhitungan dengan
menggunakan berbagai ilmu (Gobyah dalam Balipost, 17 September 2003).
Indonesia kaya akan khasanah seni dan budaya yang salah satunya berupa nilainilai, kebiasaan dan
tradisi yang membentuk kearifan lokal. Banyak diantaranya berkaitan dengan tatanan sosial budaya
masyarakat yang menciptakan keteraturan. Meski banyak nilai-nilai kearifan lokal yang positip bagi
praktik bisnis, namun kajiankajian yang ada lebih banyak menyoroti mengenai bagaimana kearifan
lokal mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial budaya dan konservasi sumberdaya alam.
Penulis yakin bahwa masih banyak nilai-nilai kearifan lokal yang penting bagi praktik bisnis, namun
tidak banyak yang dapat penulis temukan dari berbagai literatur yang ada, tidak seperti halnya kearifan
lokal dalam bidang sosial, budaya, dan konservasi sumberdaya alam. Pada beberapa daerah di
wilayah Indonesia kearifan lokal tersebut makin lama makin memudar digantikan oleh nilai-nilai global.
Meskipun nilai global tidak selalu sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia, namun nampaknya di
kalangan muda nilai-nilai tersebut tak lagi menjadi idola.
Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting dilakukan. Namun yang
lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan nilainilai tersebut pada generasi muda
sehingga tidak lenyap ditelan nilai-nilai global. Hal ini dikarenakan meskipun banyak perusahaan-
perusahaan telah telah go global namun masih tetap memegang prinsip “Think Globally, Act Locally”.
Berfikir global, bertindak menurut nilai-nilai lokal adalah falsafah yang dianut perusahaan-perusahaan
multinasional. Untuk dapat bertindak secara lokal, maka pemahaman terhadap kearifan lokal menjadi
sangat penting dalam dunia bisnis.
Kearifan lokal merupakan kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil dari upaya kognitif
yang dianut masyarakat tertentu atau masyarakat setempat yang dianggap baik dan bijaksana, yang
dilaksanakan dan dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Terdapat berbagai nilai-nilai kearifan lokal yang
menjadi landasan bagi berbagai praktik bisnis di Indonesia. Nilai-nilai tersebut umumnya bervariasi
menurut etnik mengingat bahwa Indonesia terdiri dari berbagai sukubangsa. Umumnya di setiap suku
ataupun suatu komunal di Indonesia dapat ditemui nilai-nilai tersebut, baik pada masyarakat Jawa,
Sunda, Bali, Lombok, Minang, Dayak, Bugis, hingga Papua.
Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting dilakukan. Namun yang
lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan nilainilai tersebut pada generasi muda
sehingga tidak lenyap ditelan nilai-nilai global.
Berdasarkan bacaan di atas, buatlah daftar kearifan lokal dari berbagai daerah yang
dapat diterapkan dalam berwirausaha. Tambahkan dalam tabel kearifan lokal daerahmu
dan daerah lain dari hasil risetmu.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pertanyaan diskusi:
1. Apa peran kearifan lokal dalam praktik baik kewirausahaan?
2. Apa peran kearifan lokal dalam menjaga integritas seorang wirausahawan dalam
menjalankan usahanya?
3. Apakah dengan menjunjung kearifan lokal sebuah usaha dapat berhasil dan
mengglobal?
4. Apakah kearifan lokal dalam berusaha yang dikenal di daerahmu? Bagaimana
kearifan lokal tersebut dapat diterapkan dalam mengelola sumberdaya daerah dan
menjalankan
60
Asesmen Formatif
1. Anekdotal
Partisipasi Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif. Tidak aktif.
diskusi Tepat sasaran Tepat sasaran Tepat sasaran Tepat sasaran
Bertanya dan Bertanya dan Bertanya dan Bertanya dan
merespon merespon merespon merespon
sesuai konteks sesuai konteks sesuai konteks sesuai konteks
dalam setiap dalam dalam dalam setiap
diskusi kebanyakan beberapa diskusi
diskusi diskusi
Refleksi Jurnal Seluruh jurnal Seluruh atau Sebagian Sebagian Tidak mengisi
terisi. sebagian besar jurnal jurnal terisi. jurnal.
Tepat sasaran. besar jurnal terisi. Merespon
Merespon terisi. Tepat sasaran. sesuai konteks
sesuai konteks Tepat sasaran. Merespon dengan
dengan rinci Merespon sesuai konteks penjelasan
dan sesuai konteks dengan sederhana.
memberikan penjelasan Beberapa
pandangan sederhana. jawaban tidak
baru. tepat sasaran.
Isi Isi esai sesuai Isi esai sesuai Isi esai cukup Isi esai cukup Tidak
dengan tema dengan tema sesuai dengan sesuai dengan membuat
esail / esai
yang dipilih. yang dipilih. tema yang tema yang
tidak selesai
Esai Esai dipilih. Esai dipilih. Esai
mencakup mencakup mencakup mencakup
61
Organisasi Esai mengikuti Esai mengikuti Esai mengikuti Esai mengikuti Tidak
petunjuk petunjuk petunjuk sebagian membuat
penulisan dan penulisan dan penulisan dan petunjuk proposal /
ditulis dengan sebagian sebagian penulisan dan proposal tidak
alur yang besar ditulis ditulis dengan sebagian tidak selesai
jelas, logis, dengan alur alur yang jelas, ditulis dengan
dan informatif. yang jelas, logis, dan alur yang jelas,
logis, dan informatif. logis, dan
informatif. informatif
sehingga
mempengaruhi
pemahaman
pembaca.
Sumber gambar:
Lengkapilah simbol pada kotak di atas sesuai dengan imajinasimu. Kamu dapat menambah
gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan hasil
akhir gambarmu dengan temanmu.
Lengkapilah komik bergambar berikut ini dengan mengisi kolom percakapan pada buble.
Kamu dapat menambah gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada
teman. Bandingkan jalan cerita percakapan komikmu dengan temanmu.
Sepatu Ajaib
Lengkapilah gambar sepatu di atas dengan sebuah ide kreatif. Kreativitas bisa pada produk,
proses (produksi, promosi, pemasaran). Kamu dapat menambah keterangan dan
mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan ide kreatifmu dengan
temanmu.
Kreativitas
Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/304105996_The_Creative_Entrepreneur_A_Fr
amework_of_Analysis/download
66
Ilustrasi produk/jasa:
(tambahkan keterangan lain seperti alat dan bahan)
Investasi awal:
gerobak 3.000.000
kompor 1.000.000
tabung gas 500.000
loyang martabak besar 500.000
loyang martabak kecil 350.000
wadah adonan martabak (ember) besar 100.000
wadah campuran martabak (cangkir) 50.000
pisau 20.000
parutan keju 30.000
lain-lain 200.000
Total investasi = ………………………...
sumber: https://www.anginbisniss.com/2017/09/sukses-dengan-memulai-usaha-
68
martabak.html disesuaikan
Tugas.
Siswa dibagi menjadi dua Siswa bermain dalam kelompok Siswa bermain dalam kelompok.
kelompok besar. Setiap berdiri berbaris atau membentuk Setiap kelompok bertugas
kelompok menentukan lingkaran. Siswa pertama akan menemukan benda yang terletak
bentengnya. Setiap kelompok mengoper benda ke siswa di tempat rahasia dari petunjuk-
bertugas mengatur strategi sebelahnya, terus begitu sampai petunjuk yang diberikan.
untuk menjaga bentengnya dan ke siswa terakhir. Kelompok Kelompok pertama yang
merebut benteng orang lain. yang menyelesaikan operan memecahkan kode dari petunjuk
Kelompok yang berhasil pertama kali tanpa menjatuhkan dan menemukan benda menjadi
merebut benteng lawan akan benda akan menjadi pemenangnya.
71
Instruksi Umum
Secara Berkelompok:
● Buatlah sebuah proposal usaha barang/jasa yang memanfaatkan sumberdaya
daerahmu.
● Usaha yang diajukan adalah usaha kreatif yang berlingkup usaha kecil dan menengah
(UKM).
● Usaha yang diajukan adalah usaha yang memungkinkan untuk dibuatkan
percobaannya dalam skala kecil untuk menguji keefektifan usaha.
● Proposal dapat dibuat dalam bentuk dokumen atau salinda presentasi
Instruksi Khusus
Proposal terdiri dari
1. Pendahuluan (Latar Belakang Usaha, Visi dan Misi Usaha, Jenis dan Tujuan Usaha)
2. Analisis Usaha (Peluang Usaha, Tantangan Usaha, Potensi Usaha,
3. Aspek Produksi (Variasi Produk, Waktu dan Tempat Produksi, Peralatan Produksi,
Bahan Baku Produksi, Proses Produksi)
4. Strategi Usaha (Kondisi Pasar, Konsumen, Strategi Pemasaran)
5. Aspek Keuangan (Rencana Produksi, Rencana Anggaran,Perkiraan Pemasukan,
Perkiraan Laba/Rugi)
6. Kesimpulan
Video panduan:
Merancang proposal usaha untuk PKWU pengolahan di SMA:
https://www.youtube.com/watch?v=G4aFLfvCyPI
73
1. Kesepakatan Kerja
2. Pembagian Peran
3. Jadwal diskusi/tindak lanjut
4. Jadwal kerja
5. Lainnya (yang disepakati bersama)
Tertanda
Checklist Kegiatan
Perencanaan Pelaksanaan
1 Menggali Ide
2 Menentukan Produk/Jasa
7 Membuat prototype
11 Perhitungan laba-rugi
Pertanyaan:
1. Produk mana yang menjadi favoritmu?
2. Produk mana yang sering kamu konsumsi/gunakan?
3. Apa yang menjadi alasan kamu mengkonsumsi/menggunakannya?
76
77
No.
1.
2.
3
78
Bauran pemasaran, atau 4 P, adalah sebuah kerangka kerja ciptaan Jerome E. McCarthy
untuk pengambilan keputusan pemasaran. Empat pilar penting dari 4P adalah: Produk,
Harga, Tempat dan Promosi. Masing-masing 4P saling berhubungan satu sama lain dan
dapat dikombinasikan dalam menghadapi situasi pasar yang beragam. Kemampuan dalam
memahami dan menerapkan 4 P berperan penting dalam kesuksesan sebuah usaha yang
berkelanjutan. Berikut adalah penjelasan rinci dari 4P.
PRODUCT - PRODUK adalah barang atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi minat atau
permintaan konsumen. Bentuknya dapat sangat beragam dan unik. Produk sangat
bergantung pada minat atau kebutuhan pasar.
PRICE - HARGA adalah biaya yang dibayar orang (pembeli) untuk suatu produk. Ini termasuk
biaya pokok (bahan, produksi, dan pengiriman) ditambah biaya lainnya (sewa, perlengkapan,
upah, dll.). Hal yang harus juga diperhatikan dalam penetapan harga adalah: harga yang
dibuat pesaing yang memproduksi barang/jasa sejenis, besar harga yang rela dibayar
pembeli agar kebutuhannya atas barang/jasa tersebut terpenuhi. Harga jual harus berada di
atas biaya produksi, dan total pendapatan harus melebihi total pengeluaran agar
mendapatkan keuntungan.
PLACE TEMPAT. adalah "rumah" tempat produk berada, dan "rumah" tersebut dapat hidup di
banyak saluran yang berbeda, seperti tampilan toko fisik, iklan koran, radio atau TV, atau
situs web atau blog yang menjadi sorotan. Berfokuslah pada tempat di mana Anda bisa
menampilkan produk Anda di depan calon pembeli Anda yang memiliki daya beli dan minat
terhadap produk Anda.
Dengan kondisi pasar yang berubah, dan juga dengan dikenalnya teknologi, strategi 4P
masih sangat relevan untuk diterapkan. Setiap usaha memiliki karakternya masing-masing.
Personalisasi terhadap 4P akan membawa manfaat bagi usaha yang sedang dibangun atau
dijalankan.
Kegiatan
Setelah menyaksikan video tersebut, lihatlah kembali proposal usaha yang telah kamu buat,
dan lengkapilah dengan menerapkan pengetahuan yang kamu dapat dari video tersebut.
80
Presentasi Proposal
Sumber gambar:
https://www.dreamstime.com/illustration/business-team-presentation.html
Tentang Presentasi:
Setiap kelompok mendapat waktu 30 menit: 20 menit untuk presentasi, dan 10 menit untuk
mendengarkan umpan balik.
Alur presentasi: Salam pembuka, perkenalan nama anggota, pembahasan elemen proposal
usaha (setiap anggota kelompok mendapat giliran untuk presentasi), penerimaan umpan
balik.
Kelengkapan presentasi: salindia/ slide digital atau poster, lembar perencanaan usaha,
protype produk.
81
Pernahkah kamu merasakan situasi di mana setiap kali kamu mempelajari sesuatu yang
baru, mengembangkan kebiasaan baru, atau menjalankan proyek besar, selalu ada saat-saat
di mana kekhawatiran datang secara tiba-tiba? Kamu merasa tidak ada perubahan yang
berarti, kamu menjadi tidak nyaman, dan putus asa karena masih jauh perjalananmu menuju
keberhasilan.
Kamu tidak sendiri. Kamu dan orang-orang yang yang sedang berjuang mengalami sebuah
pergulatan emosi yang jika digambarkan dalam bentuk grafik akan berbentuk seperti sebuah
senyuman (atau U). Di awal dan di akhir emosi cenderung sangat positif. Pada awalnya kamu
sangat optimis dan memiliki harapan, dan dengan semangat memutuskan untuk memulai
sesuatu yang kamu yakini akan sangat menarik (jika tidak, tentu kamu tidak akan
melakukannya, bukan?) Dan ketika kamu hampir mencapai tujuan, kamu menjadi penuh
percaya diri.
Lalu, perasaan apa yang muncul di antara awal dan akhir? Menurut Rosabeth Moss Kanter,
profesor di Harvard Business School, "di tengah, semuanya tampak seperti kegagalan"
(hukum Kanter). Setiap orang merasa termotivasi di awal perjalanan, dan akan sangat
bahagia saat tujuannya tercapai, tetapi di tengah-tengah proseslah di mana kerja keras
terjadi.
Berikut adalah ilustrasi dari perjalanan emosi dalam mencapai sebuah tujuan.
82
Di tengah perjalanan mencapai tujuan, kita semua memiliki keraguan. Perasaan ini pada
dasarnya dihasilkan karena rencana tidak selalu berjalan lurus dan mulus, karena tantangan
dan perubahan dapat muncul tiba tiba dan tidak terduga . Perubahan yang tersisa biasanya
memberikan dua pilihan dampak: langkah maju dan langkah mundur.
Selain itu, mudah untuk merasakan bahwa ketika kita berada di tengah-tengah proses, kita
merasa sangat jauh dari tujuan yang ingin kita capai. Berbagai peristiwa yang tak terduga,
perubahan arah tujuan, masalah ketidakcukupan sumberdaya (waktu, uang, tenaga,
keterampilan, dan lainnya) dapat membuat munculnya keputusasaan.
Inilah mengapa penting untuk memahami sepenuhnya bahwa kegagalan adalah bagian
penting dari perubahan, karena akan ada periode kebingungan di mana godaan untuk
meninggalkan apa yang sudah kita rintis akan menjadi besar. Di perusahaan, di tim kerja
manapun, dan secara individu, sangat penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan
pola pikir bahwa kegagalan adalah bagian alami dari sebuah proses.
Sumber: https://facilethings.com/blog/en/everything-looks-like-a-failure-in-the-middle
Diterjemahkan langsung
Video: https://bigthink.com/videos/what-do-you-believe
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud Profesor Kanter dengan "segala sesuatu tampak seperti
kegagalan di tengah?"
2. Diskusikan contoh saat kamu "sedang berada di tengah proses" menjalankan sesuatu
dan rasanya seperti gagal. Bagaimana hasilnya? Apa yang kamu pelajari? Apakah
83
Tugas Individu
Tuliskan pengalaman yang berhubungan dengan Hukum Kanter. Pengalaman tersebut dapat
berhubungan dengan pengalaman dalam kehidupan pribadi, organisasi, usaha, akademik
ataupun non-akademik tentang: menetapkan tujuan/rencana, melaksanakan setiap rencana,
situasi yang dialami, dan langkah serta keputusan yang diambil.
Diskusi kelompok
Siswa duduk berkelompok. Setiap peserta dalam kelompok mempresentasikan selama 1-2
menit tentang pengalaman mereka sendiri dengan "Hukum Kanter".
Refleksi
● Apa yang akan terjadi jika saya akan menghadapi tantangan dalam hidup, dan karier
saya, atau dalam memulai bisnis suatu hari nanti?
● Bagaimana saya bisa melewati tengah di mana 'segala sesuatu tampak seperti
kegagalan?
● Mengapa kemampuan untuk mengatasi tantangan ini penting?
85
Lampiran
Kuis Ketangguhan
Nilai dirimu dari 1 hingga 5 untuk hal-hal berikut: (1 = sangat tidak setuju, 5 = sangat setuju)
Dalam situasi krisis atau kacau, saya menenangkan diri dan fokus untuk mengambil tindakan
yang berguna.
Saya biasanya optimis. Saya melihat kesulitan sebagai sementara dan berharap untuk
mengatasinya.
Saya dapat mentolerir tingkat ambiguitas dan ketidakpastian yang tinggi tentang situasi.
Saya beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan baru. Saya pandai bangkit kembali
dari kesulitan.
Saya suka bercanda. Saya menemukan humor dalam situasi yang sulit, dan dapat
menertawakan diri saya sendiri.
Saya bisa pulih secara emosional dari kerugian dan kemunduran. Saya punya teman yang bisa
saya ajak bicara. Saya bisa mengungkapkan perasaan saya kepada orang lain dan meminta
bantuan. Perasaan marah, kehilangan dan putus asa tidak berlangsung lama.
Saya merasa percaya diri, menghargai diri sendiri. dan memiliki konsep yang sehat tentang
siapa saya.
Saya penasaran. Saya mengajukan pertanyaan. Saya ingin tahu bagaimana segala sesuatunya
bekerja. Saya suka mencoba cara baru dalam melakukan sesuatu.
Saya belajar pelajaran berharga dari pengalaman saya dan dari pengalaman orang lain.
Saya pandai memecahkan masalah. Saya dapat menggunakan logika analitis, menjadi kreatif,
atau menggunakan akal sehat praktis.
Saya pandai membuat semuanya berjalan dengan baik. Saya sering diminta untuk memimpin
kelompok dan proyek.
Saya sangat fleksibel. Saya merasa nyaman dengan kompleksitas paradoks saya. Saya
optimis dan pesimis, percaya dan berhati-hati, tidak egois dan egois, dan lain sebagainya.
Saya selalu menjadi diri saya sendiri, tetapi saya menyadari bahwa saya berbeda dalam situasi
yang berbeda.
Saya lebih suka bekerja tanpa deskripsi pekerjaan tertulis. Saya lebih efektif jika saya bebas
melakukan apa yang menurut saya terbaik dalam setiap situasi.
Saya pendengar yang baik. Saya memiliki keterampilan empati yang baik.
Saya tidak menghakimi orang lain dan beradaptasi dengan gaya kepribadian orang yang
berbeda.
86
Saya sangat tahan lama. Saya bertahan dengan baik selama masa-masa sulit. Saya memiliki
semangat mandiri di balik cara kerja sama saya dalam bekerja dengan orang lain.
Saya telah dibuat lebih kuat dan lebih baik oleh pengalaman yang sulit.
Saya telah mengubah kemalangan menjadi keberuntungan dan menemukan manfaat dalam
pengalaman buruk.
Hasil quiz:
>80 sangat tangguh!
65-80 lebih tangguh dari kebanyakan orang
50-65 cukup tangguh
40-50 belajar menjadi tangguh
<40 belum tangguh. harus belajar
Keingintahuan yang lucu dan kekanak-kanakan. Ajukan banyak pertanyaan, ingin tahu cara
kerjanya. Mainkan perkembangan baru. Nikmati diri mereka sendiri seperti anak-anak. Selamat
bersenang-senang hampir di mana saja. Bertanya-tanya tentang banyak hal, bereksperimen,
membuat kesalahan, terluka, tertawa. Tanyakan: "Apa yang berbeda sekarang? Bagaimana jika
saya melakukan ini? Siapa yang dapat menjawab pertanyaan saya? Apa yang lucu tentang
ini?"
Belajar terus menerus dari pengalaman. Dengan cepat mengasimilasi pengalaman baru atau
tak terduga dan memfasilitasi perubahannya. Tanyakan "Apa pelajarannya di sini? Petunjuk
awal apa yang saya abaikan? Jika hal itu terjadi lagi, saya akan ...."
Beradaptasi dengan cepat. Sangat fleksibel secara mental dan emosional. Nyaman dengan
kualitas kepribadian yang kontradiktif. Bisa kuat dan lembut, sensitif dan tangguh, logis dan
intuitif, tenang dan emosional, serius dan menyenangkan, dan sebagainya. Lebih banyak lebih
baik. Dapat berpikir dengan cara negatif untuk mencapai hasil yang positif. "Apa yang bisa
salah, jadi bisa dihindari?"
Memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang kuat. Harga diri adalah bagaimana perasaan
Anda tentang diri Anda sendiri. Ini menentukan seberapa banyak Anda belajar setelah terjadi
kesalahan. Ini memungkinkan Anda untuk menerima pujian dan pujian. Ini bertindak sebagai
penyangga terhadap pernyataan yang menyakitkan sekaligus menerima kritik yang
membangun. "Saya suka, menghargai, dan mencintai diri sendiri ...."
Berharap semuanya berjalan dengan baik. Optimisme yang mendalam dipandu oleh nilai dan
standar internal. Toleransi tinggi untuk ambiguitas dan ketidakpastian. Dapat bekerja tanpa
deskripsi pekerjaan, merupakan teladan profesionalisme yang baik. Memiliki efek sinergis,
membawa stabilitas pada krisis dan kekacauan. Tanyakan "Bagaimana saya bisa berinteraksi
dengan ini sehingga semuanya berjalan dengan baik bagi kita semua?"
Baca orang lain dengan empati. Lihat sesuatu melalui perspektif orang lain, bahkan antagonis.
87
Sikap menang / menang / menang dalam konflik. Tanyakan "Apa yang dipikirkan dan dirasakan
orang lain? Bagaimana rasanya menjadi mereka? Bagaimana mereka mengalamiku? Apa yang
sah tentang apa yang mereka rasakan, katakan, dan lakukan?"
Gunakan intuisi, firasat kreatif. Terimalah persepsi dan intuisi bawah sadar sebagai sumber
informasi yang valid dan berguna. Tanyakan "Apa yang dikatakan tubuh saya? Apakah
lamunan itu berarti apa-apa? Mengapa saya tidak percaya apa yang dikatakan kepada saya?
Bagaimana jika saya melakukan ini?"
Pertahankan diri dengan baik. Hindari dan blokir serangan, lawan. Lihat dan lihat kontra,
"permainan", dan manipulasi yang dicoba orang lain. Temukan sekutu, sumber daya, dan
dukungan.
Indikator yang baik dari kesehatan mental yang luar biasa adalah ketika seseorang yang
berbicara tentang pengalaman kasar berkata, "Saya tidak akan pernah rela mengalami hal
seperti itu lagi, tetapi itu adalah salah satu hal terbaik yang pernah terjadi pada saya."
Tanyakan "Bagaimana saya bisa membalikkan ini? Mengapa bagus jika ini terjadi? Apa
hadiahnya?"
Menjadi lebih baik dan lebih baik setiap dekade. Menjadi semakin kompeten dalam hidup,
tangguh, tahan lama, menyenangkan, dan bebas. Luangkan lebih sedikit waktu untuk bertahan
hidup daripada yang lain dan selamat dari kesulitan besar dengan lebih baik. Nikmati hidup
lebih dan lebih.
88
Unjuk Karya
Pengetahuan yang aku dapat Keterampilan yang aku Sikap yang aku bangun dari
dari Projek Kewirausahaan ini bangun dari Projek Projek Kewirausahaan ini
Kewirausahaan ini
Di masa depan, pengetahuan dan keterampilan, dan sikap dari project kewirausahaan akan
membantuku dalam…….. …...
90
Asesmen Sumatif
1. Penulisan dan Presentasi Proposal
beberapa
perbaikan
2. Unjuk Karya
92
Isi Projek Unjuk Projek Unjuk Projek Unjuk Projek Unjuk Tidak
Karya Karya Karya Karya membuat
unjuk karya
mencakup mencakup mencakup mencakup
seluruh seluruh sebagian sebagian dari
elemen yang elemen yang besar dari elemen yang
dibutuhkan. dibutuhkan. elemen yang dibutuhkan.
Penjelasan Penjelasan dibutuhkan. Penjelasan
dan analisis lengkap Penjelasan diberikan untuk
lengkap diberikan untuk lengkap sebagian dari
diberikan sebagian diberikan untuk elemen
untuk setiap besar dari sebagian tersebut,
elemen elemen - elemen Sementara
tersebut. elemen tersebut. bagian lainnya
Projek ini tersebut. Sementara kurang
logis dan bisa Projek ini bagian kecil lengkap atau
diterapkan logis dan bisa lainnya kurang tepat sehingga
dalam konteks diterapkan lengkap atau mempengaruhi
nyata dalam konteks kurang tepat pemahaman
dunia. nyata tetapi tidak pengunjung.
dunia. mempengaruhi
pemahaman
pengunjung.
Sumber:
https://www.files.ethz.ch/isn/130368/policy_brief_11-01_web_rev.pdf
https://youngentrepreneurfoundation.wordpress.com/
https://jausa.ja.org/dA/3e7dc6f73b/file/JA%20High%20School%20Experience%20JA
%20Entrepreneurial%20Mindset%20Course%20Overview%20and%20Outline.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/33426135.pdf
https://bigthink.com/videos/what-do-you-believe
https://facilethings.com/blog/en/everything-looks-like-a-failure-in-the-middle
http://ilo.org/dyn/youthpol/en/equest.fileutils.dochandle?p_uploaded_file_id=109
https://www.kansascityfed.org/documents/7572/entrepreneurial-self-assessment.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=gjGwlM5s-lw
https://wol.iza.org/articles/entrepreneurs-and-their-impact-on-jobs-and-economic-
growth/long#:~:text=Entrepreneurs%20boost%20economic%20growth%20by,the
%20short%20and%20long%20term.
https://www.researchgate.net/publication/
282118691_Creativity_exercises_in_the_field_of_entrepreneurship
https://www.entrepreneur.com/article/245599#:~:text=Being%20able%20to%20work
%20with,as%20opportunity%20recognition%20and%20determination.
https://www.onestopenglish.com/esp-lesson-plans/eap-for-the-21st-century-learner-
lesson-3-collaboration-and-teamwork/555722.article
https://multiliteraciesproject.com/wp-content/uploads/2016/06/Marketing-Mix-Lesson-
Plan.pdf