Anda di halaman 1dari 19

STUDI LITERATUR: DAMPAK PENYALAHGUNAAN

FORMALIN SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP)


TERHADAP KESEHATAN KONSUMEN

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Ujian Sekolah

Disusun Oleh:
Habiburrahman Samosir
NIS. 123456789
Muhammad Syauqan Rizieq
NIS.123456789
Kholil Zikri Agsya
NIS.123456789
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SMA ISLAM TERPADU ULIL ALBAB BATAM
2024

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah Swt. atas
segala karunia dan rahmat-Nya dan salawat serta salam selalu ter-curahkan
kepada baginda nabi Muhammad Saw. sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Tugas Akhir (TA) ini yang berjudul “Dampak penyalahgunaan formalin sebagai
bahan tambahan pangan (BTP) terhadap kesehatan manusia“ Tugas Akhir ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti Ujian Sekolah (US).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir (TA) ini dapat
terwujud berkat bantuan, arahan, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penyusun ucapkan terima kasih kepada Hartika Sari, S.Th. I., S. Pd.
selaku kepala sekolah serta guru-guru SMA Islam Terpadu Ulil Albab Batam
yang sudah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menuntut ilmu di
sekolah ini. Secara khusus, penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada
Domi Saputra, M. Pd selaku guru pembimbing yang telah memberikan
pendampingan selama proses menyusun Tugas Akhir (TA) ini. Semoga Allah
Swt. membalas semua kebaikan yang telah bapak, ibu, dan saudara berikan
kepada penyusun dengan kebaikan yang lebih besar disertai dengan curahan
rahmat dan kasih sayang-Nya.

Penyusun menyadari Tugas Akhir (TA) ini masih belum sempurna, baik
dari materi, penulisan, maupun dari segi penyajian karena keterbatasan dan
kemampuan penyusun. Oleh sebab itu, diharapkan saran dan kritik untuk
kesempurnaan Tugas Akhir (TA) ini di masa yang akan datang. Besar harapan
penyusun agar Tugas Akhir (TA) ini dapat bermanfaat bagi pembaca secara
umum, serta dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan
terutama pembelajaran di sekolah.

2
DAFTAR ISI

hal.

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................................

ABSTRAK................................................................................................................................

ABSTRACT............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................

B. Identifikasi Masalah...........................................................................................................

C. Batasan Masalah.................................................................................................................

D. Rumusan Masalah..............................................................................................................

E. Tujuan Penelitian................................................................................................................

F. Manfaat Penelitian..............................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................................

A. Bahan tambahan pangan.....................................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................................

A. Jenis Penelitian.................................................................................................................

3
B. Prosedur Penelitian...........................................................................................................

C. Sumber Data.....................................................................................................................

D. Teknik Pengumpulan Data...............................................................................................

E. Teknik Analisis Data........................................................................................................

F. Teknik Pengabsahan Data.................................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN..........................................................

A. Hasil Penelitian................................................................................................................

B. Pembahasan......................................................................................................................

BAB V PENUTUP....................................................................................................................

A. Simpulan..........................................................................................................................

B. Saran.................................................................................................................................

4
ABSTRAK

Samosir, dkk (2024): Dampak penyalahgunaan formalin sebagai bahan


tambahan pangan (BTP) terhadap kesehatan konsumen

Dalam era perkembangan pesat ilmu teknologi pangan, semakin banyak bahan
pangan yang diproduksi dan konsumsi dalam bentuk awet dan praktis. Namun,
keamanan pangan menjadi krusial, sesuai dengan peraturan No. 86 Tahun 2019
yang menegaskan pentingnya mencegah cemaran pada pangan. Bahan tambahan
pangan, meski memungkinkan produk lebih tahan lama, bisa membawa risiko jika
mengandung bahan berbahaya seperti Boraks, Formalin, Rhodamin B, Methanil
Yellow, dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kepustakaan, dengan fokus pada keterbatasan pengetahuan konsumen. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan bahaya
penggunaan bahan tambahan pangan berbahaya, terutama setelah adanya edukasi.
Sebelumnya, hanya 36,5% memiliki pengetahuan baik mengenai bahan
berbahaya, namun setelah edukasi, angka ini meningkat secara signifikan menjadi
76%. Edukasi mengenai bahan tambahan pangan berbahaya dapat dilakukan
melalui berbagai cara, seperti survei, penyuluhan, dan diskusi. Contohnya,
ADPERTISI telah berhasil menyadarkan masyarakat akan pentingnya keamanan
pangan. Kesadaran ini penting dalam menjaga kesehatan diri, keluarga, serta
upaya pencegahan stunting dan keracunan pangan. Dengan demikian, pentingnya
bagi produsen dan pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terhadap
keamanan pangan. Dampak bahan tambahan pangan berbahaya terhadap
kesehatan harus dipahami secara luas oleh semua pihak, sehingga masyarakat
bisa memilih dan mengonsumsi pangan yang aman dan sehat.

Kata kunci: Penyalahgunaan, Bahan tambahan pangan, Konsumen.

5
ABSTRACT

Samosir, et al (2024): Impact of hazardous food additives on health

In the era of rapid development of food technology, more and more food is
produced and consumed in a durable and practical form. However, food safety
has become crucial, in accordance with regulation No. 86/2019 which
emphasizes the importance of preventing contamination in food. Food additives,
while allowing products to last longer, can carry risks if they contain harmful
ingredients such as Borax, Formalin, Rhodamin B, and Methanil Yellow. This
research uses the literature research method, focussing on the negative impact of
food additives n health. The results showed that people are increasingly aware of
the dangers of using hazardous food additives, especially after education.
Previously, only 36.5% had good knowledge about hazardous materials, but after
education, this figure increased significantly to 76%. Education on hazardous
food additives can be done through various means, such as surveys, counseling,
and discussions. For example, ADPERTISI has succesfully sensitized the public
on the importance of food safety. This awareness is important in maintaining
personal and family health, as well as in preventing stunting and food poisioning.
Thus, it is important for producers and the government to pay more attention to
food safety. The impact of hazardous food additives on health must be widely
understood by all parties, so that people can choose and consume safe and
healthy food.

Keywords: Hazardous food additives, Education, Consumers.

6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Saat ini ilmu dan teknologi berkembang pesat, maka semakin banyak jenis
bahan yang diproduksi, dijual, dan dikonsumsi. Terutama bahan yang digunakan
untuk ditambahkan ke dalam suatu produk olahan bisa berupa bahan yang aman
maupun yang tidak aman dikonsumsi, seperti Formalin yang apabila digunakan
secara benar, akan banyak kita rasakan manfaatnya, misalnya sebagai antibakteri
dalam berbagai jenis keperluan industri, yakni pembersih lantai, pembasmi
serangga, dan lainnya, serta bisa juga sebagai pengawet.

Di Indonesia terdapat banyak produsen pangan yang menggunakan bahan


berbahaya untuk produk pangan yang nantinya akan dijual dan dikonsumsi oleh
masyarakat. Penyalahgunaan Formalin sebagai bahan tambahan pangan (BTP)
menjadi perhatian utama dalam konteks kesehatan masyarakat di berbagai negara.
Formalin adalah senyawa kimia yang sering disalahgunakan sebagai pengawet
dalam makanan. Produsen sering kali tidak tahu kalau penggunaan Formalin
sebagai bahan pengawet makanan tidaklah tepat karena bisa menimbulkan
berbagai gangguan kesehatan bagi yang mengonsumsinya. Secara umum,
formalin diketahui sebagai zat berpotensi karsinogenik. Penggunaan Formalin
dapat meningkatkan risiko jangka panjang pada konsumen seperti kanker
nasofaring, leukemia, dan kanker lainnya. Selain efek karsinogenik,
penyalahgunaan Formalin juga memiliki dampak langsung yang dapat dirasakan
oleh konsumen sehari-hari seperti iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan.

Penyalahgunaan Formalin sering kali bertujuan untuk memperpanjang masa


simpan produk atau menyamarkan kerusakan. Hal tersebut menggambarkan
bagaimana Formalin tidak hanya menjadi ancaman kesehatan, tetapi juga
merupakan bentuk penipuan terhadap konsumen yang berpotensi merugikan.
Langkah-langkah tegas diperlukan untuk mengatasi penyalahgunaan Formalin
dalam industri pangan guna melindungi kesehatan konsumen, mengembalikan

7
kepercayaan pada produk pangan, dan memastikan keamanan pangan sesuai
standar kesehatan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu diharapkan Tugas Akhir
(TA) yang berjudul “Dampak penyalahgunaan Formalin sebagai bahan tambahan
pangan (BTP) terhadap kesehatan konsumen” dapat mengedukasi bagi yang
membacanya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan di atas, maka dapat


diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Penyalahgunaan Formalin sebagai pengawet makanan


2. Dampak kesehatan akibat Formalin
3. Keraguan konsumen terhadap keamanan pangan
C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah sebelumnya, salah satu fokus masalah yang


dapat dipilih untuk diteliti adalah Penyalahgunaan Formalin sebagai pengawet
makanan

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah “Penyalahgunaan Formalin sebagai pengawet


makanan”, berikut adalah beberapa rumusan masalah yang dapat diidentifikasi:

1. Bagaimana dampak penyalahgunaan formalin terhadap kesehatan


konsumen?
2. Bagaimana praktik penyalahgunaan formalin dalam industri pangan di
Indonesia?
3. Bagaimana langkah-langkah perlindungan dan penanganan terhadap
penyalahgunaan formalin?
E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya, berikut


adalah tujuan penelitian yang dapat ditetapkan:

1. Meneliti dampak penyalahgunaan formalin terhadap kesehatan konsumen

8
2. Mengidentifikasi penggunaan formalin oleh produsen pangan dan faktor-
faktor yang mendorong penyalahgunaan tersebut
3. Mencari solusi dan rekomendasi untuk mengurangi penyalahgunaan
formalin dalam industri pangan

F. Manfaat Penelitian

Dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, penelitian ini


diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang risiko yang
dihadapi konsumen akibat bahan berbahaya ini. Selain itu, penelitian ini memiliki
potensi untuk meningkatkan keselamatan pangan, melindungi konsumen dari
ancaman kesehatan, serta memberikan panduan bagi produsen untuk
menghasilkan produk pangan yang lebih aman dan berkualitas.

9
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bahan Tambahan Pangan

Menurut UU RI No. 18 Tahun 2012 bahan tambahan pangan adalah zat


atau campuran zat yang sengaja ditambahkan ke dalam pangan selama proses
produksi, pengolahan, persiapan, pengemasan, penyimpanan, pengangkutan,
atau penanganan pangan, yang dapat mempengaruhi sifat fisik, kimia,
biologis, atau organoleptik pangan. Peraturan Menteri Kesehatan No. 33
Tahun 2012 mengatur tentang bahan tambahan pangan yang boleh digunakan
dalam pangan, golongan bahan tambahan pangan jenis dan batas maksimum
penggunaannya, bahan yang dilarang, serta persyaratan produksi, impor,
distribusi, dan label pangan yang mengandung bahan tambahan pangan.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 33 Tahun 2012 Terdapat 27


jenis bahan tambahan pangan (BTP), seperti pengawet, pemanis, pewarna,
perisa, antioksidan, pengembang, dan lainnya. Bahan tambahan pangan (BTP)
ada yang diperbolehkan dan ada juga yang dilarang penggunaannya, salah satu
bahan tambahan pangan (BTP) yang dilarang penggunaannya yaitu Formalin.

Menurut Wikipedia senyawa kimia Formaldehida (juga disebut Metanal


atau Formalin) merupakan aldehida dengan rumus kimia CH2O, yang berbentuk
gas, atau cair yang dikenal sebagai Formalin, atau padatan yang dikenal
sebagai Paraformaldehyde atau trioxane. Meskipun dalam udara bebas
formaldehida berwujud gas, tetapi bisa larut dalam air (biasanya dijual dalam
kadar larutan 37% menggunakan merek dagang Formalin atau Formol).
Secara industri, Formaldehida dibuat dari oksidasi katalitik metanol. Oksidasi
katalitik adalah proses yang mengandalkan katalis untuk memasukkan oksigen
ke dalam senyawa organik dan anorganik.

10
CH2O Formaldehida
Nama IUPAC Metanal
Nama yang dijual di pasaran Formol, Morbicid, Formic aldehyde,
Methyl oxide, dan lainnya
Kepadatan 815 kg/m3
Berat molekul/ Massa molar 30,031 gr/mol
Titik didih -19°C

Titik lebur -117°C

1. Sifat fisik Formalin

11
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penyusunan Tugas Akhir (TA) ini, penyusun menggunakan


jenis penelitian metode penelitian berupa penelitian kepustakaan (library
research). Menurut Nazir (1988) dalam Sari (2021: 62), penelitian
kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan
penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang
berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah sistematis yang diikuti


oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan data, menganalisis informasi,
dan menyusun kesimpulan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian

12
atau mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Menurut Kuhlthau
(2002) dalam Imah (2018: 12) langkah-langkah penelitian kepustakaan
adalah sebagai berikut: (1)Pemilihan topik, (2)Eksplorasi informasi,
(3)Menentukan fokus penelitian, (4)Pengumpulan sumber data,
(5)Persiapan penyajian data, (6)Penyusunan laporan.

C. Sumber Data

Sumber data pada penelitian dengan metode penelitian kepustakaan


merupakan data sekunder. Menurut Nur Indrianto dan Bambang Supomo
(2013) dalam Adriani (2022: 942) data sekunder merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data ini tidak langsung
dikumpulkan oleh peneliti, melainkan diperoleh dari berbagai sumber
seperti jurnal ilmiah, buku, dokumen resmi, atau data statistik yang telah
dipublikasikan sebelumnya. Dalam konteks penelitian, data sekunder
digunakan untuk mendukung analisis yang dilakukan oleh peneliti yang
bersangkutan. Sumber data pada penelitian kali ini terdiri dari dua jurnal
tentang dampak bahan tambahan pangan berbahaya terhadap kesehatan.

Tabel 3.1 Judul Jurnal

Judul jurnal penulis Tahun terbit


Identifikasi kandungan Nurkhamidah dkk 2017
Boraks dan Formalin
pada makanan dengan
menggunakan
scientific vs simple
methods
Mengenali bahan Wahyudi 2017
tambahan pangan
berbahaya

D. Teknik Pengumpulan Data

13
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
studi kepustakaan. Menurut Mardalis (1999) dalam Sari (2021: 62)
penelitian kepustakaan merupakan suatu studi yang digunakan dalam
mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam
material yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, majalah, kisah-
kisah sejarah, dan sebagainya. Menurut Zed (2004) dalam Adlini (2022:
975) ada 4 tahap kegiatan studi kepustakaan yaitu: (1) Menyiapkan alat
perlengkapan yang diperlukan, (2) Menyiapkan bibliografi kerja, (3)
Mengorganisasikan waktu, (4) Kegiatan membaca dan mencatat bahan
penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data-data yang diperlukan untuk penelitian sudah terkumpul,


langkah yang akan dilakukan selanjutnya adalah menganalisis data yang
sudah terkumpul untuk menarik kesimpulan. Dalam menganalisis data
penelitian ini, penyusun menggunakan teknik analisis isi (content
analysis). Menurut Subiakto (2006) dalam Sumarno (2020:49)
menyatakan bahwa langkah-langkah analisis isi meliputi: (1) Merumuskan
masalah penelitian, (2) Menyusun kerangka kerja teoritis, (3) Penentuan
perangkat metodologi, (4) Penentuan teknik analisis data, (5) Pembahasan
hasil penelitian yang merupakan interpretasi terhadap hasil analisis data.

F. Teknik Pengabsahan Data

Pengabsahan data adalah untuk menjamin bahwa semua yang telah


diamati dan diteliti penyusun sesuai dengan data yang sesungguhnya ada
dan memang benar-benar terjadi. Dalam penelitian ini penyusun
menggunakan Teknik triangulasi sumber data. Menurut Moleong (2014)
dalam Maulidiya (2021: 37) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data
tersebut. Dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini penyusun bersama

14
anggota tim melakukan pengecekan kembali data-data yang diperoleh,
yaitu jurnal.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Dalam bab ini, penyusun akan memaparkan data-data hasil penelitian dari
jurnal ilmiah yang dikumpulkan. Dalam pemaparan ini, penyusun hanya
mendeskripsikan atau mengemukakan saja apa yang ada dalam jurnal
tanpa ada perubahan dan pembahasan baru.

1. Hasil dari jurnal 1

B. Pembahasan

15
Pada pembahasan kali ini, penyusun akan mendeskripsikan hasil dari
penelitian.

Judul penelitian:

Dampak penyalahgunaan formalin sebagai bahan tambahan pangan


(BTP) terhadap kesehatan konsumen

Jurnal I

Judul:

Jurnal II

Judul:

16
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
B. Saran

17
DAFTAR PUSTAKA
Adlini, M. N. (2022). METODE PENELITIAN KUALITATIF STUDI
PUSTAKA. Jurnal Edumaspul, Vol. 6, No. 1, Tahun 2022, 6, 974-980.
Dalam https://ummaspul.e-journal.id/maspuljr/article/view/3394 (diakses
tanggal 26 Maret 2024)
Abriani, W. D. (2022). PENGGUNAAN FRASA DALAM KARANGAN SISWA
SMA KELAS XI KARTIKA WIRABUANA XXI MAKASSAR. Journal
of Educational and Language Research Vol. 1, No. 7, Februari 2022, 939-
946. Dalam https://bajangjournal.com/index.php/JOEL/article/view/1484
(diakses tanggal 26 Maret 2024)
Imah, T. M. (2018). STUDI KEPUSTAKAAN PENERAPAN KONSELING
NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM LINGKUP
PENDIDIKAN. 10-18. Dalam
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/23121
(diakses tanggal 26 Maret 2024)
Nurkhamidah, S. (2017). Identifikasi kandungan boraks dan formalin pada
makanan dengan menggunakan scientific and simple methods. Sewagati,
Vol. 1, No. 1, 2017, 1, 26-34. Dalam
https://journal.its.ac.id/index.php/sewagati/article/view/295 (diakses
tanggal 26 Maret 2024)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012
Tentang Bahan Tambahan Pangan, Jakarta: Depkes. (2012). Dalam
https://farmalkes.kemkes.go.id/unduh/permenkes0332012bahan-
tambahan-pangan/ (diakses tanggal 26 Maret 2024)
Sari, R. K. (2021). PENELITIAN KEPUSTAKAAN DALAM
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA. JURNAL
BORNEO HUMANIORA, AGUSTUS 2021, 60-69. Dalam
http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/borneo_humaniora/article/view/2249
(diakses tanggal 26 Maret 2024)

18
Sumarno. (2020). ANALISIS ISI DALAM PENELITIAN PEMBELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA. Jurnal Elsa, Vol. 18, No. 2, September 2020 ,
36-55. Dalam https://jurnal.umko.ac.id/index.php/elsa/article/view/299
(diakses tanggal 26 Maret 2024)
Wahyudi, J. (2017). MENGENALI BAHAN TAMBAHAN PANGAN
BERBAHAYA: ULASAN. Jurnal Litbang, Vol. XIII, No. 1, Juni 2017, 3-
13. Dalam https://ejurnal-litbang.patikab.go.id/index.php/jl/article/view/88
(diakses tanggal 26 Maret 2024)

19

Anda mungkin juga menyukai