Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2 Antek

Muhammad Afi Junaidi


231920101010

𝑓(𝑥+ℎ)−𝑓(𝑥)
1. Asal 𝑓′(𝑥) = 𝑙𝑖𝑚 ℎ→0 ℎ

Batas turunan dari suatu fungsi f(x) pada suatu titik x dapat didefinisikan sebagai
berikut:

Untuk suatu fungsi f(x), turunan dari fungsi tersebut pada titik x , dinotasikan sebagai
f '(x), didefinisikan sebagai batas dari rasio perubahan dalam nilai fungsi terhadap
perubahan dalam variabel independen saat perubahan dalam variabel independen
mendekati 0. Secara matematis, turunan dari ( f(x) ) pada titik ( x ) dinyatakan sebagai
berikut:

𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓′(𝑥) = 𝑙𝑖𝑚ℎ→0

di mana h adalah perubahan dalam variabel independen (biasanya x ).

Dengan kata lain, turunan dari suatu fungsi f(x) pada titik x mengukur laju
perubahan nilai fungsi tersebut pada titik x terhadap perubahan kecil dalam variabel
independen x saat perubahan x mendekati nol.

2. Aturan I’Hospital

Aturan L'Hôpital adalah sebuah teorema dalam kalkulus yang digunakan


untuk mengevaluasi limit dari bentuk tak tentu 0/0 atau ∞/∞. Aturan ini pertama kali
diperkenalkan oleh seorang matematikawan Prancis bernama Guillaume de l'Hôpital
dalam bukunya yang berjudul "Analyse des Infiniment Petits pour l'Intelligence des
Lignes Courbes", yang diterbitkan pada tahun 1696. Namun, meskipun aturan ini
dikenal sebagai aturan L'Hôpital, ia sebenarnya diperoleh dari pekerjaan John
Bernoulli, seorang matematikawan Swiss, yang diajukan kepada L'Hôpital.
menyelesaikan berbagai masalah dalam matematika, fisika, dan bidang ilmu lainnya
yang memerlukan penanganan limit dan perhitungan yang akurat.

Misalkan kita memiliki limit dengan hasil tak tentu berikut:

di mana α dapat berupa sembarang bilangan riil, tak hingga negatif maupun positif.
Menurut Aturan L’Hospital, kita peroleh hasil berikut:
Jadi, Aturan L’Hospital memberitahu kita bahwa jika kita memiliki limit bentuk tak
tentu 0/0 atau ∞/∞, maka limit tersebut dapat diselesaikan dengan menurunkan
pembilang dan penyebut dari fungsi limitnya, kemudian substitusi nilai x ke fungsi
yang telah diturunkan tersebut untuk memperoleh nilai limit yang diinginkan.

3. Deret Tylor

Deret Taylor adalah representasi dari fungsi matematika yang kompleks sebagai
jumlah tak hingga dari suku-suku polinomial. Deret ini dinamai dari matematikawan
Inggris bernama Brook Taylor yang pertama kali memperkenalkannya dalam
bukunya yang berjudul "Methodus Incrementorum Directa et Inversa" pada tahun
1715.

Pada dasarnya, Deret Taylor memungkinkan kita untuk mengaproksimasi fungsi


yang rumit dengan polinomial yang lebih sederhana dalam suatu rentang nilai
tertentu. Ini sangat berguna dalam matematika terutama untuk mengatasi masalah
yang sulit dipecahkan secara langsung.

Deret Taylor didefinisikan


sebagai:

𝑓(𝑛)(𝑎)
𝑓( 𝑥 ) = ∑ (𝑥 − 𝑎)𝑛
𝑛!
𝑛=0

di mana:

- f(x) adalah fungsi yang ingin diaproksimasi.


- f(n)(a) adalah turunan ke-n dari fungsi f(x) dievaluasi di titik (a).
- n! adalah faktorial dari n
-(x - a)n adalah pangkat n-th dari perbedaan antara variabel x dan titik a.

Deret Taylor ini dapat digunakan untuk mengaproksimasi nilai fungsi


dalam suatu rentang yang lebih kecil. Semakin banyak suku yang diambil dalam
deret,
semakin akurat aproksimasi fungsi tersebut. Namun, pada prakteknya, seringkali kita
hanya menggunakan beberapa suku pertama untuk mendapatkan hasil yang cukup
akurat dalam kasus-kasus tertentu.

Deret Taylor memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang matematika


dan ilmu terapan, termasuk dalam fisika, teknik, ekonomi, dan bidang ilmu lainnya.
Hal
ini karena deret Taylor memungkinkan kita untuk memahami dan menganalisis sifat-
sifat fungsi kompleks secara lebih baik, serta memberikan alat yang kuat untuk
memecahkan berbagai masalah.

Anda mungkin juga menyukai