Trenggalek
Melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap dua (2) kasus mengenai murid yang
melanggar peraturan di sekolah. Pada Demonstrasi Kontekstual 1.4 ini, saya akan
Ilustrasi Kasus 2 :
Pak Yuda selaku wali kelas mendapat laporan dari Bu Purwandari terkait kehadiran Septa, siswa
kelas XI TBSM yang tidak mengikuti pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK).
Padahal ketika pelajaran sebelumnya yaitu pelajaran Praktik Kejuruan Septa masih mengikuti
pelajaran. Untuk menangani perilaku Septa tersebut, Pak Yuda memanggilnya mengajak
Skenario Kasus 2 :
Pak Yuda : “Septa, Bapak mendapat laporan dari Bu Purwandari kenapa kamu tidak mengikuti
Kejuruan. ”
Septa : “Benar Pak. Saya minta maaf. Kemarin saya tidak mengikuti pelajaran PKK tetapi
bukan saya saja yang tidak masuk, ada beberapa teman lain yang juga tidak
masuk.”
Pak Yuda : “Ohh begitu….disini Bapak tidak mencari siapa yang memulai dan siapa yang ikut-
ikutan. Semua orang pasti pernah berbuat salah dan akan berusaha memperbaiki
Septa : “Saya membolos karena ikut-ikutan teman saya Pak, biar kelihatan kompak. Lagian
Pak Yuda : “Wahh Septa…meskipun kamu belum menyelesaikan tugas bukan berarti kamu
Septa : “Ingat Pak. Salah satu keyakinan kelas kita kalau tidak salah disiplin dan
bertanggung jawab.”
Pak Yuda : “Iya benar. kamu masih ingat. Menurut Septa bagaimana orang yang disiplin dan
bertanggungjawab itu?”
Septa : “Eeee…Orang yang disiplin itu orang yang taat peraturan kelas atau sekolah dan
orang yang bertanggungjawab itu orang yang melakukan tugasnya dengan baik.”
Septa : “Saya minta maaf Pak…saya juga akan meminta maaf pada Bu Purwandari karena
tidak mengikuti pelajaran Beliau. Saya tidak akan mengulangi kesalahan saya dan
Pak Yuda : “Baik Bapak maafkan…Bapak hargai usahamu untuk memperbaiki diri, besuk
https://youtu.be/IuAsa4ehO-Y