Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dima Dwiyana Halil

Nim : A1A022067

Kelas : B/IESP Sem. 3

TUGAS RESUME KSP EKONOMI MAKRO

Latar Belakang :

GDP atau Gross Domestic Product sering kali dijadikan indikator untuk menggambarkan
perekonomian suatu negara, menggambarkan kesejahteraan suatu negara, menggambarkan
kekayaan suatu negara, menggambarkan pendapatan suatu negara dan lain sebagainya.
Statemen mengenai hal ini kurang tepat, karna pada kenyataanya GDP tidak bisa dijadikan
sebagai satu satunya indicator alat pengukur perekonomian di suatu negara. Banyak orang
beranggapan bahwa semakin tinggi suatu GDP maka penduduk di suatu negara itu semakin
sejahtera padahal kenyataanya tidak demikian.

Pembahasan :

GDP adalah kumpulan atau total usaha barang dan jasa di suatu negara yang dilakukan suatu
unit usaha ataupun warga negara asing yang tinggal di negara tersebut yang dihitung dalam
jangka waktu tertentu biasanya dalam kurun waktu 1 tahun. Rumus perhitungan GDP
menurut pendekatan pengeluaran adalah:

G=C+I+Gs+X-M.

Keterangan :

G= GDP

C= Konsumsi Rumah Tangga

I= Investasi

Gs= Pengeluaran pemerintah

X= Ekspor

M= Impor

Salah satu faktor yang sangat menentukan besar atau tidaknya GDP adalah total populasi dari
suatu negara tersebut, itulah sebabnya beberapa negara yang memiliki tingkat GDP yang
tinggi itu adalah negara negara dengan populasi yang banyak salah satunya Indonesia.
Indonesia memiliki tingkat GDP yang besar, namun belum berarti bahwa Indonesia adalah
negara yang makmur dan sejahtera. Peran dari pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini
disamping secara fisik juga dari segi infrastruktur, kesehatan dan Pendidikan untuk
masyarakat.

GDP di negara Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia, namun dapat
dipahami bahwa salah satu komponen penyusun GDP adalah putaran uang yang dihasilkan
dari WNA yang ada di Indonesia, dan ketika WNA ini tidak lagi berada di Indonesia maka itu
tidak bisa disebut GDP melainkan GNI atau Gross National Income.

GDP dapat dikatakan sebagai ilusi untuk menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena
volumenya bisa saja besar dipengaruhi oleh banyak hal yaitu jumlah penduduk yang sangat
banyak atau kesenjangan yang sangat lebar. Sebagai contoh, GDP Indonesia jauh lebih tinggi
dibandingkan GDP Singapura namun tingkat kesejahteraan masyarakat Singapura jauh lebih
baik dari pada masyarakat Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena pendapatan per kapita di
Singapura lebih tinggi. GDP memang mampu menggambarkan volume dan pertumbuhan
ekonomi suatu negara tapi GDP saja tidak cukup untuk menggambarkan kenyataan
kesejahteraan masyarakat di suatu negara, karena GDP adalah ukuran agregat. Kalau kita
butuh yang lebih tepat untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan maka gunakan GNI di
bagi dengan jumlah penduduk.

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari pemaparan materi diatas yaitu GDP adalah indicator
awal yang penting tapi bukan berarti kita bisa cuma bergantung pada nilai GDP itu sendiri
Karena GDP suatu negara itu besar belum tentu seluruh rakyatnya makmur karena banyak
sekali instrumen atau indikator ekonomi lain yang harus di perhatikan.

Anda mungkin juga menyukai