Anda di halaman 1dari 4

Nama: Rifani Safitri Nursyaf

NIM: 13412065

1. Gross Domestic Product (GDP)


GDP adalah ukuran mengenai nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh keseluruhan
produksi di wilayah suatu negara tertentu selama satu tahun. GDP memperhitungkan
semua

hasil

produksi

di

dalam

suatu

wilayah

negara

tertentu,

tanpa

mempertimbangkan kewarganegaraan. Jadi semua hasil produksi yang berada dalam


wilayah suatu negara, baik dikelola oleh pribumi maupun warga negara asing, tetap
diperhitungkan sebagai GDP.
GDP terbagi menjadi dua yaitu GDP nominal dan GDP riil. GDp nominal menghitung
nilai barang atau jasa berdasarkan harga yang berlaku pada saat itu, sedangkan GDP
riil menghitung nilai barang dan jasa berdasarkan harga yang konstan.
GDP terdiri dari empat komponen biaya, yaitu konsumsi (C), investasi (I), pembelian
yang dilakukan pemerintah (G), dan total bersih ekspor (X-M). Notasi X
melambangkan ekspor dan notasi M melambangkan impor. Berikut adalah rumusan
matematis untuk menghitung GDP.
Y =C + I +G+(X M )
Konsumsi disini merupakan konsumsi pribadi seperti konsumsi untuk rumah tangga.
Konsumsi juga berkaitan dengan pendapatan pribadi, dimana pendapatan pribadi
berkorelasi positif terhadap tingkat konsumsi. Semakin tinggi pendapatan seseorang
maka tingkatan konsumsinya pun akan semakin tinggi. Hal ini menendakan bahwa
tingkat pendapatan seseorang dapat menyebabkan meningkatnya GDP.
Investasi yang dimaksud adalah investasi bisnis atau modal. Investasi ini dipengaruhi
oleh tingkat bunga dan pengembalian modal. Ketika tingkat bunga sedang tinggi,
maka orang akan lebih memilih untuk menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan
atau deposito di bank. Sehingga, GDP akan menurun apabila tingkat bunga sedang
tinggi.
Pembelian yang dilakukan oleh pemerintah ini meliputi pembangunan sarana umum,
gaji karyawan, dll. GDP akan menurun apabila pembelian pemerintah turun. Atau
dengan kata lain, apabila tingkat pembelian pemerintah melonjak, maka GDP suatu
negara pun akan meningkat. Pajak adalah salah satu pendapatan pemerintah. Sehingga
apabila pajak naik, pembelian pemerintah pun akan meingkat, yang menyebabkan
meningkatnya GDP.

Ekspor adalah menjual barang ke luar negeri, sedangkan impor adalah membeli
barang dari luar negeri, sehingga apabila nilai impor lebih besar daripada nilai ekspor,
maka neraca perdagangan menjadi defisit dan mengakibatkan turunnya GDP.
GDP digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian suatu
negara. Namun, banyak pihak pula yang beranggapan bahwa GDP tidak
merepresentasikan

tingkat

kesehatan

perekonomian

negara

karena

tidak

mencantumkan transaksi ekonomi pada level yang lebih rendah.


2. Gross National Product (GNP)
GNP mirip dengan GDP yaitu ukuran nilai dari barang dan jasa yang diproduksi oleh
penduduk suatu negara. Jadi, GNP ini hanya memperhitungkan semua produksi di
dalam negeri yang dilakukan oleh warga negaranya sendiri, dan juga termasuk
produksi yang dilakukan warga negaranya yang berdomisili di luar negeri. Perusahaan
atau warga negara asing yang melakukan kegiatan produksi di negara tersebut tidak
akan diukur nilai produksinya.
Berikut adalah cara perhitungan GNP.
GNP=G DP produk netto terhadap luar negeri
3. Gross National Happiness (GNH)
Istilah GNH pertama kali diperkenalkan oleh Jigme Singye Wangchuck, Raja Bhutan
Keempat, pada tahun 1970-an. Konsep ini mengatakan bahwa pembangunan yang
berkelanjutan harus menggunakan pendekatan holistik terhadap gagasan kemajuan
dan memberikan tingkat kepentingan yang sama terhadap aspek non-ekonomis, yaitu
kesejahteraan. Terdapat empat pilar pokok yang menjelaskan konsep GNH, yaitu:
1. Good governance
2. Pembangunan sosio-ekonomi yang berkelanjutan
3. Pelestarian budaya
4. Konservasi lingkungan
Namun keempat pilar ini telah diturunkan lagi menjadi sembilan elemen untuk
mencipatakan pemahaman yang lebih luas dari GNH, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kesejahteraan psikologis
Kesehatan
Pendidikan
Penggunaan waktu
Keragaman budaya dan ketahanan
Tata pemerintahan yang baik
Vitalitas masyarakat
Keragaman ekologi
Standar hidup

GHH index dikembangkan dari 33 indikator yang dikategorikan ke dalam sembilan


elemen. GNH index ini dibuat berdasarkan metodologi multidimensional yang kokoh
yaitu metode Alkire-Foster.
Pengukuran GNH dilakukan melalui survei. Berikut adalah GNH Index untuk tahun
2015:
2015 GNH
Deeply Happy
Extensively Happy
Narrowly Happy
Unhappy

Rentang Skor
77-100%
66-76%
50-65%
0-49%

4. Human Development Index (HDI)


HDI merupakan ukuran komparatif dari harapan hidup, melek huruf, derajat
pendidikan, dan standar hidup di seluruh dunia. HDI adalah sebuah indeks yang
mengklasifikasikan negara ke dalam negara yang maju, berkembang, atau terbelakang
berdasarkan aspek kualitas hidup. HDI mengukur 3 dimensi dasar pembangunan
manusia, yaitu:
1. Hidup sehat dan panjang umur diukur dengan haraan hidup saat lahir,
2. Pengetahuan diukur dengan tingkat baca-tulis deawasa dan kombinasi tingkat
pendidikan,
3. Standar kehidupan layak diukur dengan log dari GDP.

Berdasarkan ketiga indikator di atas, kemudian ditetapkanlah tiga kelompok negara:


Nilai HDI
0-50
51-79
80-100

Sumber:

Tingkat pembangunan
manusia
Rendah
Sedang
Tinggi

http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/pengertian-gross-domestic-product-produkdomestik-bruto-gdp/ diakses pukul 11.38 pada tanggal 12 April 2016


http://belajarforex.com/indikator-fundamental/gdp-gross-domestic-product.html
diakses
pukul 11.40 pada tanggal 12 April 2016
http://geograph88.blogspot.co.id/2014/12/perbedaan-rumus-gdp-dan-gnp.html diakses pukul
11.55 pada tanggal 12 April 2016
http://www.grossnationalhappiness.com/ diakses pukul 12.15 pada tanggal 12 April 2016
http://biecantik.blogspot.co.id/2012/12/hdi-human-development-index.html diakses pukul
12.38 pada tanggal 12 April 2016

Anda mungkin juga menyukai