Anda di halaman 1dari 8

JSSF 1 (2) (2012)

Journal of Sport Sciences and Fitness

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf

ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK KETERAMPILAN TUBUH


PADA OLAHRAGA LEMPAR LEMBING

Adelita Dimas Prasetya  Musyafari Waluyo, Sri Sumartiningsih

Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan penelitian untuk mengetahui analisis teknik keterampilan tubuh gaya cross-step pegangan
Diterima Oktober 2012 Finlandia terhadap hasil lemparan pada olahraga lempar lembing yang ditinjau dari segi
Disetujui November 2012 kinesiologi (anatomi, fisiologi, dan biomekanika). Metode yang digunakan dalam penelitian
Dipublikasikan Desember adalah metode survey dengan jenis penelitian korelasioner dan menggunakan pendekatan
2012 kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas sebelas Sekolah Menengah Atas Negeri
________________ 1 Limbangan kecamatan Limbangan kabupaten Kendal dengan jumlah populasi 171 siswa dan
Keywords: sampel pada penelitian ini adalah 25 siswa putra kelas sebelas. Teknik pengambilan sampel dengan
Analysis of kinesiology; cara random sampling sistem undian. Variabel penelitian ini adalah analisis teknik keterampilan
Technical skills body; tubuh gaya cross-step pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan pada olahraga lempar lembing
Javelin throw yang ditinjau dari segi kinesiologi (anatomi, fisiologi dan biomekanika) tubuh. Data yang
____________________ terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan teknik
keterampilan tubuh gaya cross-step pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan pada olahraga
lempar lembing yang ditinjau dari segi anatomi, fisiologi, dan biomekanika serta ditinjau dari segi
kinesiologi (anatomi, fisiologi, dan biomekanika) dalam kategori baik.

Abstract
___________________________________________________________________
The goal of the research to know the analysing of cross-step style body skill technique in finland grip toward the
result in javelin throw that in terms of kinesiology (anatomy, physiology, and biomechanics). The method used
in this study is a survey method with the type of korelasioner research and quantitative approach. The
population in this study is the eleventh graders in Senior High School 1 Limbangan sub-district Kendal
regency with a population of 171 students and the samples in this study are 25 students eleventh grade of boy.
Sampling technique use random sampling lottery system. The variables of this research are the analysing of
cross-step style body skill technique in finland grip toward the result in javelin throw that in terms of
kinesiology (anatomy, physiology, and biomechanics) of body. The collected data was analyzed using
descriptive analysis. The results showed cross-step style body skill technique in finland grip toward the result in
javelin throw that in terms of anatomi, fisiologi, and biomechanic, also in terms of kinesiology (anatomy,
physiology, and biomechanics) are in good category.

© 2012 Universitas Negeri Semarang

 Alamat korespondensi: ISSN 2252-6528


Gedung F1 Kampus Sekaran Gunung Pati Semarang 50229
Telp.(024) 8508007. Fax. 8508007
Email: adelitaprasetya@ymail.com

1
Adelita Dimas Prasetya / Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (2) (2012)

PENDAHULUAN diayunkan lagi ke samping kiri. Setelah kaki kiri


mendarat, kaki kanan segera dilangkahkan
Prestasi olahraga yang ada di Indonesia menyilang lagi, seterusnya kaki kiri diayunkan
saat ini sangat jauh dari kata “Memuaskan” agak jauh dan rendah ke samping kiri untuk
karena dari berbagai macam event atau mengambil sikap lempar seperti halnya pada
kejuaraan di tingkat internasional Indonesia gaya jingkat. Dalam gaya silang ini, gerakan
tidak dapat berprestasi secara maksimal, padahal kaki silang juga dapat pula untuk mengambil
jika dilihat dari luasnya wilayah Indonesia dan sikap melempar seperti halnya pada gaya
banyaknya rakyat Indonesia seharusnya tidak jingkat. Gaya cross-step atau gaya silang dapat
sulit untuk mencari bakat-bakat dari masing- pula dilakukan lebih dari dua langkah, ketika
masing individu dalam lingkup olahraga, hanya mengambil awalan dapat dilakukan dengan 13
saja pemerintah dalam hal tersebut Kementerian langkah sebelum melakukan gerakan cross atau
Pemuda dan Olahraga kurang tanggap dalam menyilang.
menangani hal ini. Lempar lembing memiliki Sekolah selain sebagai lembaga
bebarapa pegangan ketika membawa pendidikan formal, juga dapat berfungsi sebagai
lembingnya, yaitu : (1) Pegangan Finlandia, (2) tempat pengembangan dan pembinaan olahraga.
Pegangan Amerika, dan (3) Pegangan Tang atau Terbukti dengan masuknya olahraga, khususnya
“V”. Diantara ketiga pegangan tersebut, atletik kedalam kurikulum sekolah, mulai dari
pegangan Finlandia yang paling banyak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.
dilakukan oleh atlet lempar lembing dan pemula Dalam penelitian ini tempat penelitian yang
seperti halnya siswa, karena pegangan tersebut diambil adalah SMA N 1 Limbangan, dengan
familiar dengan masyarakat Indonesia, yang pertimbangan bahwa materi lempar lembing
mana pegangannya hampir sama dengan diajarkan mulai tingkat sekolah menengah atas
pegangan raket bulutangkis. Hal tersebut dan di SMA N 1 Limbangan masih minim akan
dikuatkan oleh pernyataan Jonath (1992) bahwa peralatan yang memadai, kebanyakan hanya
pada pegangan Finlandia, ibu jari dan dua ruas menggunakan tongkat bambu sebagai alat
atas jari tengah terletak di belakang lilitan, dan lembingnya, padahal berat dari masing-masing
telunjuknya sepanjang batang lembing. Ini tongkat lembing yang terbuat dari bambu itu
adalah pegangan yang paling banyak digunakan, tidak sama antara satu dengan yang lainnya,
sebab dengan pegangan demikian lembing dapat serta pendalaman materi seputar olahraga
diarahkan dengan baik. Dalam lempar lembing lempar lembing hanya terbatas pada modul atau
memiliki dua gaya yang menjadi patokan, yaitu Lembar Kerja Siswa ( LKS), serta tidak adanya
: gaya hop-step atau jingkat dan gaya cross-step kegiatan ekstrakurikuler atletik terutama cabang
atau silang. Bagi kebanyakan atlet lempar lempar lembing
lembing di regional Indonesia dan yang Penulis tertarik untuk meneliti Analisis
diajarkan di sekolah-sekolah sering teknik keterampilan gerak tubuh gaya cross-step
menggunakan gaya cross-step atau silang, karena pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan
mudah dilakukan dibandingkan dengan gaya pada olahraga lempar lembing (ditinjau dari segi
hop-step atau jingkat. Kinesiologi). Masalah yang timbul adalah
Khomsin (2008) mengemukakan, dalam bagaimanakah analisis teknik keterampilan
pelaksanaan awalan dengan gaya cross-step yang gerak tubuh gaya cross-step pegangan Finlandia
menjadi patokan adalah kaki kiri (bukan kidal), terhadap hasil lemparan pada olahraga lempar
yaitu setelah kaki kiri menginjak garis tanda, lembing yang ditinjau dari segi kinesiologi
lengan kanan yang membawa lembing mulai (anatomi, fisiologi dan biomekanika) tubuh, dari
diayunkan ke bawah hingga digerakan lurus ke masalah tersebut memiliki tujuan yaitu untuk
belakang. Pada saat itu pula kaki kanan mengatahui analisis teknik keterampilan gerak
dilangkahkan menyilang ke depan dan setelah tubuh gaya cross-step pegangan Finlandia
kaki kanan mendarat segera kaki kiri cepat terhadap hasil lemparan pada olahraga lempar
2
Adelita Dimas Prasetya / Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (2) (2012)

lembing yang ditinjau dari segi METODE PENELITIAN


kinesiologi (anatomi, fisiologi dan biomekanika)
tubuh. Karena lempar lembing memiliki Metode yang digunakan dalam penelitian
kekhususan bila dibandingkan dengan olahraga adalah metode survey dengan cara dokumentasi
lempar yang lain seperti lempar cakram dan dan observasi Populasi pada penelitian ini
tolak peluru, dimana lempar lembing tidak adalah siswa kelas XI dengan jumlah 171 siswa,
ditentukan oleh tinggi badan, berat badan dan sedangkan sampel pada penelitian ini adalah 25
kekuatan maksimum atlet tersebut, akan tetapi siswa putra kelas XI Teknik pengambilan
membutuhkan power dan kekuatan khusus sampelnya adalah random sampling dengan tipe
lempar atlet tersebut sebagai hasil dari undian. Variabel bebas dalam penelitian ini
panjangnya lari awalan. Oleh karena itu secara adalah analisis anatomi, fisiologi dan
teknis lembing hanya dapat dilempar dengan Biomekanika. Variabel terikat adalah hasil
baik bila dilakukan dengan irama, timing, serta lemparan (teknik keterampilan gerak tubuh)
koordinasi gerakan yang halus dimulai dari kaki, Instrument dalam penelitian ini meliputi a)
tungkai, togok, dan lengan (Purnomo, 2011). Berat dan tinggi badan untuk mengukur dan
Unsur-unsur biomekanika yng terpenting membedakan berat dan tinggi badan. b)
pada posisi lempar : Mata fokus ke arah Observasi gerakan untuk mengetahui analisis
lemparan, poros lembing dan poros bahu sejajar, Teknik lempar lembing gaya cross-step dengan
dengan lengan atas pada perpanjangan poros pegangan Finlandia yang ditinjau dari segi
bahu; sikap badan hiperekstensi ke belakang, kinesiologi tubuh (anatomi, fisiologi dan
langkah terakhir lebih panjang menyebabkan biomeknika). Analisis data penelitian
penurunan titik berat badan, dan langkah menggunakan teknik deskriptif persentase
pinggul hampir sejajar dengan poros bahu, (Sugiyono, 2009).
terdapat kontak dengan tanah yang baik pada
kedua kaki: kaki kiri (kaki pengerem) terletak 0- HASIL DAN PEMBAHASAN
300 di sebelah kiri arah lemparan dengan tapak
sepenuhnya diatas tanah, dan kaki kanan yang Deskriptif Data
ditempatkan 10-450 ke luar, mempercepat jalan Deskriptif data dari tiap-tiap komponen
percepatan lembing dan mencegah tubuh keterampilan gerak tubuh gaya cross-step
merosok kebawah pada pinggul (Jonath, 1992). pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan
pada olahraga lempar lembing diperoleh hasil
data sebagai berikut :

Tabel 1. Ringkasan Data Segi Anatomi Dan Fisiologi

Segi Anatomi dan Fisiologi Sesuai Tidak sesuai

Jumlah 493 132

Presentase 78,88% 21,12%

Kategori Baik

Sumber : Hasil analisis data penelitian 2012

3
Adelita Dimas Prasetya / Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (2) (2012)

Persentase Analisis Anatomi dan Fisiologi


Tidak Sesuai
21%

Sesuai
79%

Sumber : Hasil analisis data penelitian 2012

Gambar 1. Diagram Pie Persentase Analisis Anatomi Dan Fisiologi

Hasil pengamatan teknik keterampilan menggunakan 25 butir indikator pengamatan


gerak tubuh gaya cross-step pegangan Finlandia pilihan sesuai dan tidak sesuai, menunjukan
terhadap hasil lemparan pada olahraga lempar nilai persentase indikator kriteria sesuai sebesar
lembing ditinjau dari segi anatomi dan fisiologi 78,88%.
terhadap 25 siswa atau sampel penelitian yang

Tabel 2. Ringkasan Data Segi Biomekanika

Segi Biomekanika Sesuai Tidak sesuai

Jumlah 472 153

Presentase 75,52% 24,48%

Kategori Baik

Sumber : Hasil analisis data penelitian 2012

Persentase Analisis Biomekanika


0%
Tidak Sesuai 0%
24%

Sesuai
76%

Sumber : Hasil analisis data penelitian 2012

Gambar 2. Diagram Pie Persentase Analisis Biomekanika

4
Adelita Dimas Prasetya / Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (2) (2012)

Hasil teknik keterampilan gerak tubuh menggunakan 25 butir indikator pengamatan


gaya cross-step pegangan Finlandia terhadap hasil pilihan sesuai dan tidak sesuai, menunjukan
lemparan pada olahraga lempar lembing ditinjau nilai persentase indikator kriteria sesuai sebesar
dari segi biomekanika terhadap 25 sampel yang 75,52%.

Tabel 3. Ringkasan Data Segi Kinesiologi (Anatomi, Fisiologi Dan Biomekanika)

Variabel Sesuai Tidak sesuai

Anatomi dan Fisiologi 493 132

Biomekanika 472 153

Jumlah 965 285

Presentase 77,20% 22,80%

Kategori Baik

Sumber : Hasil analisis data penelitian 2012

Persentase Analisis Kinesiologi


Tidak Sesuai 0%
23%

Sesuai
77%

Sumber : Hasil analisis data penelitian 2012

Gambar 3. Diagram Pie Persentase Analisis Kinesiologi

Hasil teknik keterampilan gerak tubuh pada olahraga lempar lembing pada siswa putra
gaya cross-step pegangan Finlandia terhadap hasil kelas sebelas di Sekolah Menengah Atas Negeri
lemparan pada olahraga lempar lembing ditinjau 1 Limbangan menghasilkan: Teknik
dari segi kinesiologi (anatomi, fisiologi dan keterampilan gerak tubuh gaya cross-step
biomekanika) terhadap 25 sampel yang pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan
menggunakan 50 butir indikator pengamatan pada olahraga lempar lembing ditinjau dari segi
pilihan sesuai dan tidak sesuai, menunjukan anatomi dan fisiologi dikategorikan baik,
nilai persentase indikator kriteria sesuai sebesar sehingga hipotesis penelitian pertama diterima.
77,20%. Teknik keterampilan gerak tubuh gaya cross-step
pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan
Hasil Data Penelitian pada olahraga lempar lembing ditinjau dari segi
Berdasarkan hasil analisis data teknik biomekanika dikategorikan baik, sehingga
keterampilan gerak tubuh gaya cross-step hipotesis penelitian kedua diterima. Teknik
pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan keterampilan gerak tubuh gaya cross-step
5
Adelita Dimas Prasetya / Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (2) (2012)

pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan ditinjau dari segi biomekanika yang dilakukan
pada olahraga lempar lembing ditinjau dari segi siswa putra kelas XI SMA N 1 Limbangan
kinesiologi (anatomi, fisiologi dan tahun 2012 dalam kategori baik. Hasil tersebut
biomekanika) dikategorikan baik, sehingga sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan
hipotesis penelitian ketiga diterima. teknik keterampilan gerak tubuh gaya cross-step
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan
hipotesis awal diterima, selanjutnya akan pada olahraga lempar lembing ditinjau dari segi
dibahas sebagai berikut : biomekanika dikategorikan baik. Dengan
demikian hipotesi penelitian diterima.
Analisis teknik keterampilan gerak tubuh gaya Hal tersebut dikarenakan koordinasi
cross-step pegangan Finlandia pada olahraga gerakan yang harmonis antara lengan, togok,
lempar lembing ditinjau dari segi anatomi dan dan tungkai, dominasi power lengan, togok, dan
fisiologi tungkai. Power lengan terjadi ketika fase
Berdasarkan hasil penelitian teknik penarikan lembing dan saat pelemparan
keterampilan gerak tubuh gaya cross-step lembing, power togok, terutama perut
pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan mendominasi gerakan saat tahap pelepasan
pada olahraga lempar lembing ditinjau dari segi lembing dari tangan. Sedangkan power tungkai
anatomi dan fisiologi yang dilakukan siswa terjadi saat mulai dari fase lari awalan sampai
putra kelas XI SMA N 1 Limbangan tahun 2012 melepaskan lembing.
dalam kategori baik, hasil tersebut sesuai
dengan hipotesis awal yang menyatakan teknik Analisis teknik keterampilan gerak tubuh gaya
keterampilan tubuh gaya cross-step pegangan cross-step pegangan Finlandia pada olahraga
Finlandia terhadap hasil lemparan pada lempar lembing ditinjau dari segi kinesiologi
olahraga lempar lembing ditinjau dari segi (anatomi, fisiologi dan biomekanika)
anatomi dan fisiologi dikategorikan baik. Berdasarkan hasil penelitian mengenai
Dengan demikian hipotesi penelitian diterima. analisis teknik keterampilan gerak tubuh gaya
Hal ini karena adanya koordinasi antara cross-step pegangan Finlandia terhadap hasil
masing-masing otot, syaraf, dan tulang setiap lemparan pada olahraga lempar lembing
siswa dan kemampuan mengendalikan kontraksi ditinjau dari segi kinesiologi (anatomi, fisiologi
dan relaksasi otot. Rangkaian gerakan lempar dan biomekanika) yang dilakukan siswa putra
lembing merupakan suatu koordinasi bagian kelas XI SMA N 1 Limbangan tahun 2012
anggota gerak yang terdiri dari pergelangan dalam kategori baik. Hasil tersebut sesuai
tangan, lengan atas, lengan bawah,tulang dengan hipotesis awal yang menyatakan teknik
belakang, panggul, perut, bahu, dan tungkai, keterampilan gerak tubuh gaya cross-step
karena semakin baik koordinasi antara anggota pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan
gerak badan berarti semakin baik pula pada olahraga lempar lembing ditinjau dari segi
keterampilan yang dihasilkan untuk melakukan kinesiologi (anatomi, fisiologi dan biomekanika)
serangkaian gerakan lempar lembing, sehingga dikategorikan baik. Dengan demikian hipotesi
diperoleh hasil gerakan yang indah dan seirama penelitian diterima.
serta lemparan yang jauh, tepat, dan akurat. Hal ini karena adanya faktor yang
mempengaruhi hasil tersebut adalah dukungan
Analisis teknik keterampilan tubuh gaya cross- dari berbagai alat gerak tubuh seperti otot,
step pegangan Finlandia pada olahraga lempar tulang, sendi, ligamen yang bekerja sedemikian
lembing ditinjau dari segi biomekanika rupa sehingga menghasilkan tenaga yang
Berdasarkan hasil penelitian mengenai berguna saat melakukan lari awalan, penarikan
analisis teknik keterampilan gerak tubuh gaya lembing, melepaskan lembing, dan pemulihan
cross-step pegangan Finlandia terhadap hasil atau recovery. Selain itu faktor lain yang
lemparan pada olahraga lempar lembing mempengaruhi hasil di atas adalah kecepatan,
6
Adelita Dimas Prasetya / Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (2) (2012)

eksplosifitas, kemudahan gerak, ketangkasan pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan


khusus, koordinasi gaya, dan teknik (power pada olahraga lempar lembing ditinjau dari segi
lengan, kekuatan togok, dan irama langkah). kinesiologi (anatomi, fisiologi dan biomekanika)
dalam kategori baik.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan pada hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat diambil simpulan Purnomo, Eddy. 2011. Dasar-dasar Gerak Atletik.
bahwa teknik keterampilan gerak tubuh gaya Yogyakarta : Alfamedia, ISBN : 978-979-
cross-step Finlandia terhadap hasil lemparan 12974-1-7.
Imanudin, Imam. 2011. Analisa Prestasi Hasil Tolakan
pada olahraga lempar lembing yang dilakukan
Pada Cabang Olahraga Atletik Nomor Tolak
siswa putra kelas sebelas di Sekolah Menengah
Peluru. Bandung : Abstrak Jurnal Kepelatihan
Atas Negeri 1 Limbangan tahun 2012 dalam Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia.
kategori baik, dengan rincian sebagai berikut : Jonath, U. 1992. Atletik 2-Lempar dan Lomba Ganda.
Teknik keterampilan gerak tubuh gaya cross-step Jakarta : PT. Rosda Jaya Putra, ISBN : 979-
pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan 426-037-1.
pada olahraga lempar lembing ditinjau dari segi Khomsin. 2008. Atletik 2 (Dasar-dasar Pembelajaran
anatomi dan fisiologi dalam kategori baik. Atletik, Lompat Jangkit, Lari Gawang, Lempar
Teknik keterampilan gerak tubuh gaya cross-step Lembing, Lompat Tinggi, Lempar Cakram, Lari
Estafet, Jalan Cepat, dan Peraturan Perlombaan.
pegangan Finlandia terhadap hasil lemparan
Semarang : Universitas Negeri Semarang
pada olahraga lempar lembing ditinjau dari segi
Press, ISBN : 979-1006-63-6.
biomekanika dalam kategori baik. Teknik Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Badung :
keterampilan gerak tubuh gaya cross-step CV. Alfabeta, ISBN : 978-979-8433-10-8.

7
Analisis Jurnal Lempar Lembing

teknik keterampilan tubuh gaya cross-step pegangan Finlandia terhadap hasil


lemparan pada olahraga lempar lembing ditinjau dari segi anatomi dan fisiologi.
Hal ini karena adanya koordinasi antara masing-masing otot, syaraf, dan tulang
setiap siswa dan kemampuan mengendalikan kontraksi dan relaksasi otot.
Rangkaian gerakan lempar lembing merupakan suatu koordinasi bagian anggota
gerak yang terdiri dari pergelangan tangan, lengan atas, lengan bawah,tulang
belakang, panggul, perut, bahu, dan tungkai, karena semakin baik koordinasi antara
anggota gerak badan berarti semakin baik pula keterampilan yang dihasilkan untuk
melakukan serangkaian gerakan lempar lembing, sehingga diperoleh hasil gerakan
yang indah dan seirama serta lemparan yang jauh, tepat, dan akurat.
teknik keterampilan gerak tubuh gaya cross-step pegangan Finlandia terhadap hasil
lemparan pada olahraga lempar lembing ditinjau dari segi biomekanika. koordinasi
gerakan yang harmonis antara lengan, togok, dan tungkai, dominasi power lengan,
togok, dan tungkai. Power lengan terjadi ketika fase penarikan lembing dan saat
pelemparan lembing, power togok, terutama perut mendominasi gerakan saat tahap
pelepasan lembing dari tangan. Sedangkan power tungkai terjadi saat mulai dari
fase lari awalan sampai melepaskan lembing.
teknik keterampilan gerak tubuh gaya cross-step pegangan Finlandia terhadap hasil
lemparan pada olahraga lempar lembing ditinjau dari segi kinesiologi (anatomi,
fisiologi dan biomekanika). Hal ini karena adanya faktor yang mempengaruhi hasil
tersebut adalah dukungan dari berbagai alat gerak tubuh seperti otot, tulang, sendi,
ligamen yang bekerja sedemikian rupa sehingga menghasilkan tenaga yang
berguna saat melakukan lari awalan, penarikan lembing, melepaskan lembing, dan
pemulihan atau recovery. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi hasil di atas
adalah kecepatan, eksplosifitas, kemudahan gerak, ketangkasan khusus, koordinasi
gaya, dan teknik (power lengan, kekuatan togok, dan irama langkah).

Anda mungkin juga menyukai