Anda di halaman 1dari 4

Pelepasa kateter

1. Cucilah tangan dengan sabun dan air hangat. Pastikan Anda menyabuni tangan
dan lengan dengan baik, serta menggosoknya minimal selama 20 detik. Durasi ini
sama lamanya dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyanyikan lagu yang sering
Anda dengar, "Selamat Ulang Tahun." Lanjutkan dengan membilasnya hingga bersih.

2. Buanglah urine yang ada di dalam kantung kateter agar lebih memudahkan Anda untuk
melepas kateter. Kantung kateter biasanya memiliki corong pembuangan yang berbentuk
penutup yang dapat dilepaskan, klem yang dapat dibuka ke samping, atau penutup kantung
yang dapat diputar. Buanglah urine yang ada di kantung kateter ke dalam kloset. Anda juga
dapat membuangnya ke dalam wadah pengukur jika dokter sedang memantau pengeluaran
urine Anda.

 Setelah kantung dikosongkan, tutuplah klem atau kencangkan tutupnya agar urine
tidak menetes.
 Jika urine Anda keruh, berbau busuk, atau berwarna kemerahan, hubungi penyedia
layanan kesehatan Anda.

3. Ambillah posisi yang nyaman untuk melepas kateter. Anda perlu melepaskan
pakaian Anda dari pinggang ke bawah. Posisi yang paling baik untuk melepas kateter
adalah dengan berbaring telentang dengan kaki terbuka lebar dan lutut ditekuk, serta
kaki menapak di lantai.

 Anda juga dapat berbaring dengan posisi “kupu-kupu”. Berbaringlah dengan posisi
lutut saling berjauhan tetapi telapak kaki saling berdekatan.
 Berbaring telentang juga akan mengendurkan otot-otot uretra dan kandung kemih
sehingga lebih memudahkan Anda untuk melepas kateter.

4. Kenakan sarung tangan dan bersihkan selang kateter. Mengenakan sarung tangan
sangatlah penting untuk mengurangi risiko terkena infeksi.
 ika Anda laki-laki, gunakan larutan saline (air garam) untuk membersihkan lubang
kemih pada penis.
 Jika Anda perempuan, gunakan larutan saline untuk membersihkan area di sekitar
labia dan lubang uretra. Mulailah membersihkan dari uretra dan kemudian bergerak
ke arah luar untuk menghindari penyebaran bakteri.
 Ketahui ujung selang yang berhubungan dengan balon kateter (balloon port). Selang
kateter memiliki dua ujung. Salah satu ujung berfungsi untuk mengalirkan urine ke dalam
kantung kateter. Ujung selang yang lain berfungsi untuk mengempiskan balon kecil berisi air
yang menahan kateter di dalam kandung kemih.

 Ujung selang yang berhubungan dengan balon memiliki penutup berwarna pada
ujungnya.
 Anda juga dapat melihat angka-angka yang dicetak pada ujung selang tersebut.


 Kempiskan balon kateter. Balon kecil pada selang di dalam kandung kemih harus
dikeluarkan airnya, atau dikempiskan, agar kateter dapat dilepas. Penyedia layanan kesehatan
Anda seharusnya telah menyediakan alat suntik kecil (10 ml) untuk Anda. Ukuran alat suntik
ini harus pas untuk dimasukkan ke dalam ujung selang yang berhubungan dengan balon.
Tusukkan jarum suntik dengan gerakan mendorong dan memutar yang mantap.

 Tariklah jarum suntik secara perlahan dan hati-hati menjauhi ujung selang. Efek
hampa udara akan menyedot air dari balon yang ada di dalam kandung kemih.
 Teruslah menyedot sampai jarum suntik penuh. Hal ini menunjukkan bahwa balon
telah dikosongkan dan kateter siap untuk dilepas.
 Jangan memompakan udara atau cairan kembali ke dalam balon karena dapat
memecahkan balon dan melukai kandung kemih Anda.

 7
Lepaskan kateter. Jika memungkinkan, jepitlah selang kateter dengan klem arteri atau karet
gelang untuk mencegah urine mengalir keluar dari kateter saat Anda melepasnya. Setelah itu,
tariklah kateter keluar dari uretra secara perlahan. Selang kateter akan keluar dengan mudah.
[3]

 Jika Anda merasakan adanya perlawanan, kemungkinan besar masih ada air di dalam
balon kateter. Jika hal ini terjadi, Anda harus memasukkan jarum suntik kembali ke
ujung selang balon dan mengeluarkan sisa air dari balon seperti yang Anda lakukan
pada langkah sebelumnya.
 Para pria mungkin akan merasakan adanya sensasi menyengat saat selang dikeluarkan
dari uretra. Ini merupakan hal yang normal dan tidak menyebabkan masalah.
 Beberapa orang menyatakan bahwa melicinkan kateter dengan KY jelly akan
membantu proses pengeluaran selang kateter.[4]

 8
Periksalah selang kateter untuk memastikan seluruh bagiannya masih utuh. Jika kateter
tampak rusak atau pecah, kemungkinan ada potongan selang yang tertinggal di dalam saluran
kemih Anda. Jika hal ini terjadi, segera hubungi penyedia layanan kesehatan Anda.[5]

 Jika hal ini terjadi, jangan buang kateter tersebut. Simpanlah agar diperiksa oleh
penyedia layanan kesehatan Anda.
 Untuk membuang alat suntik, pisahkan piston dari tabung/badannya. Buanglah
keduanya di wadah pembuangan "benda tajam", seperti tempat detergen yang kosong.
Setiap negara memiliki peraturan yang berbeda dalam pembuangan alat suntik.
Kecuali jika Anda sering menggunakan alat suntik, kembalikan alat suntik tersebut ke
kantor penyedia layanan kesehatan Anda pada kunjungan berikutnya. Mereka
mengetahui cara terbaik untuk membuang jarum suntik Anda.[6]

9
Buanglah kateter dan kantung urine bekas tersebut. Setelah melepas kateter, masukkan
kateter ke dalam kantung plastik. Ikatlah kantung erat-erat, kemudian buanglah kantung itu
bersama sampah rumah tangga lainnya. [7]

 Bersihkan area bekas pemasangan kateter dengan larutan saline. Jika terdapat nanah
atau darah pada area tersebut, segera hubungi penyedia layanan kesehatan Anda.
 Lepaskan sarung tangan dan cucilah tangan Anda setelah selesai.
 Untuk meredakan rasa sakit, Anda dapat mengoleskan sedikit gel lidocaine pada area
di sekitar uretra.

Anda mungkin juga menyukai