Tugas 7 - Kelompok 18 - TTGAB0506
Tugas 7 - Kelompok 18 - TTGAB0506
Diusulkan oleh :
Kelompok 18_TT45GAB0506
Anggota :
1. Alfatio Sultansyah (1101223230)
2. Fika Ahla Talisa (
3. Muhammad Rafa Andika (
4. Suci Aftridianti (
Variabel
Menurut anda apakah anda termasuk Kualitatif
8. Pendapat Pribadi orang yang hedonisme di kalangan Variabel Diskrit
mahasiswa Telkom University? Skala Ordinal
Variabel
Penghasilan Apakah anda sudah berpenghasilan? Kualitatif
9. Responden Variabel
Diskrit
Skala
Interval
C. Mengidentifikasi Data
Setelah melakukan observasi dan mengumpulkan data, peneliti dapat
mengidentifikasi bahwa data yang ada di g-form itu merupakan data yang telah
terstruktur, mengapa demikian karena peneliti telah membuat komponen
penilaian yang runtut dan sistematis sehingga dihasilkanlah data yang terstruktur
dan terorganisir.
D. Kualitas Data
Dimensi Keterangan
Data yang dimiliki Valid dan Terkait Dipastikan bahwa data yang dijawab
dengan kehidupan mahasiswa konsisten sesuai dengan variabel
Data yang dimiliki sesuai dengan Dipastikan quesioner yang dibuat sesuai
ketentuan big data dengan karakteristik big data
Data yang diperoleh valid Dipastikan data yang diperoleh data valid
dan murni
E. Visualisasi Data
1. Jenis Kelamin (Histogram)
Berdasarkan hasil survei yang kami dapatkan, data yang terambil dalam pemilihan jenis
kelamin antara laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan persentase yaitu untuk laki-
laki sebanyak 63,2% atau sebanyak 43 orang dan untuk perempuan sebanyak 36,8% atau
sebanyak 25 orang responden.
2. Usia (Histogram)
Berdasarkan hasil survei untuk usia didapatkan bahwa responden yang berusia 18 tahun itu
ada 9 orang, usia 19 tahun itu ada 41 orang, dan yang berusia 20 tahun ada 18 orang.
Responden itu campuran antara laki-laki dan perempuan.
Dari grafik di atas bisa dikatakan bahwa 38 orang dari total 79 orang berpendapat bahwa
skala kehedonismean mereka di angka 3 yang bisa dikatakan di angka yang tidak terlalu
berada di kategori hedon dan tidak berada di kategori terlalu hemat juga.
5. Kesibukan dalam berorganisasi atau mengikuti kegiatan diluar mata kuliah (Pie
Chart)
Kesibukan mahasiswa dalam berorganisasi atau sering mengikuti kegiatan di luar mata kuliah
dapat dibuktikkan dalam survei ini, bisa dilihat dari visualisasi bahwa diatas 50% mahasiswa
menyatakan dirinya sibuk dalam mengikuti kegiatan diluar mata kuliah.
Dari visualisasi data di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa masih diberikan
tunjangan oleh orang tuanya dalam berkuliah.
8. Pengaruh teman untuk mengikuti gaya hidup yang bersifat hedonisme (Pie Chart)
Visualisasi data ini hampir sama dengan visualisasi data nomor 6 dan bisa dibuktikkan
bahwasanya memang sebagian besar mahasiswa melakukan gaya hidup hedonisme dari
teman-temannya.
Dari visualisasi data diatas bahwa bisa dilihat beragamnya data akibat pengeluaran
mahasiswa yang selama dikampus adalah sebagian besar didominasi oleh pengeluaran untuk
membeli barang yang sangat dibutuhkan bagi mahasiswa.
Visualisasi data diatas dapat dilihat bahwasanya mahasiswa cukup sering dalam melakukan
kegiatan hedonisme di skala 3 yaitu sekitar 54,4%.
F. Metodologi/Uji Statistik
Pertanyaan Data :
Mahasiswa yang berperilaku hedonisme dikarenakan teman - temannya
Uji Z:
● H0 : μ = 79
● H1 : μ < 79
μ = 69
● α = 5%
● n = 79
● σ = 79
Hasil:
79−69
● Z = 79 = 1,12
√79
Pertanyaan Data : kesibukan dalam berorganisasi atau sering mengikut kegiatan diluar
mata kuliah.
Uji Z:
● H0 : μ = 79
● H1 : μ < 79
μ = 43
● α = 5%
● n = 79
● σ = 79
Hasil:
79−43
● Z= 79 = 4,05
√ 79
Uji Z:
● H0 : μ = 79
● H1 : μ < 79
μ = 70
● α = 5%
● n = 79
● σ = 79
Hasil:
79−70
● Z = 79 = 1,0
√79
2. Kesimpulan
a. Hasil memperlihatkan sebanyak 87,3 % mahasiswa menyatakan bahwa pengaruh
teman sangat besar dalam melakukan gaya hidup hedonisme. Sedangkan sisanya 12,7
% menyatakan bahwa teman bukan merupakan faktor terpengaruh hidup hedonisme.
b. Sebanyak 54,4 % mahasiswa mengikuti kegiatan di luar kampus/mengikuti
organisasi. Dapat dikatakan bahwa banyak mengikuti kegiatan di luar kampus dapat
meningkatkan gaya hidup hedonisme, dikarenakan tuntutan di lingkungannya.
c. Dari hasil memperlihatkan sebanyak 88,6 % mahasiswa menyatakan pendapatannya
masih diberikan oleh orang tua. Karena perihal tersebut sebagian mahasiswa suka
membeli banyak barang yang diinginkan walau terkadang melebihi batas kebutuhan
sehari-hari dikarenakan uang yang didapat bukan dari hasil kerja sendiri.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji di atas diketahui bahwa faktor hidup hedonisme itu
terpengaruhi oleh teman dan banyaknya ikut kegiatan di luar kampus, hal ini
disebabkan karena gaya hidup orang-orang yang berbeda-beda. Dorongan individu
untuk berperilaku dengan memegang prinsip kesenangan, dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar secara langsung maupun tidak langsung. Kemajuan teknologi, arus
informasi global, dan adopsi kebiasaan dari budaya asing dianggap sebagai faktor
eksternal utama yang mempengaruhi munculnya perilaku hedonisme dalam
masyarakat. Selain itu, gaya hidup hedonisme yang tidak berkesinambungan juga
dapat mempengaruhi lingkungan dan mempercepat degradasi lingkungan. Perilaku
dan gaya hidup hedonisme cenderung berdampak negatif bagi penganutnya, termasuk
kurang bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
3.2 Diskusi
Hedonisme, sebagai filsafat atau sikap hidup, menekankan pencarian kesenangan dan
kebahagiaan sebagai tujuan utama kehidupan. Ini menggambarkan pandangan bahwa
kepuasan dan kenikmatan adalah hal yang paling penting dan harus menjadi fokus
utama dalam menjalani kehidupan. Sementara terkadang dianggap sebagai sikap yang
bertanggung jawab atas hedonisme berlebihan, secara historis dan filosofis, konsep ini
telah memicu berbagai pandangan dan debat.
Dalam sejarahnya, hedonisme memiliki akar dalam pemikiran kuno, terutama dengan
filosof Yunani Kuno, seperti Epikuros, yang mengajarkan bahwa mencapai
kenikmatan yang sederhana dan terukur merupakan tujuan hidup yang utama. Namun,
seiring waktu, konsep ini telah berkembang menjadi berbagai interpretasi. Ada yang
mengaitkannya dengan konsumerisme berlebihan dan pencarian kesenangan tanpa
batas, sementara yang lain melihatnya sebagai upaya untuk menemukan
keseimbangan antara kesenangan dan tanggung jawab.
Sikap hedonisme seringkali dikritik karena dianggap egois dan kurang
memperhatikan konsekuensi jangka panjang dari tindakan yang dilakukan semata
untuk memperoleh kenikmatan. Namun, dalam praktiknya, pandangan ini dapat
memiliki dimensi yang lebih dalam. Sebagian orang melihatnya sebagai upaya untuk
hidup sepenuhnya dan menghargai setiap momen, menikmati keindahan kehidupan
dalam bentuk yang beragam.
Namun, tidak semua tindakan yang diilhami oleh hedonisme harus negatif. Ada cara
untuk mempraktikkan hedonisme secara sehat dengan memperhatikan keseimbangan
antara kesenangan dan tanggung jawab. Ini termasuk menyadari batasan, memilih
kenikmatan yang sejalan dengan nilai-nilai pribadi dan moral, serta
mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakan yang diambil.
Tetapi, penting untuk diingat bahwa kesenangan bukanlah satu-satunya hal yang
memberikan makna pada kehidupan. Menemukan kebahagiaan tidak selalu berarti
menghindari kesulitan atau mengikuti impuls kesenangan semata. Ada nilai dalam
pengalaman yang membutuhkan usaha, pertumbuhan pribadi, dan kontribusi kepada
orang lain dan masyarakat.
Jadi, sementara hedonisme bisa menjadi pemandu bagi pencarian kesenangan, itu juga
menantang untuk menggabungkannya dengan kebijaksanaan, tanggung jawab, dan
pemahaman bahwa kebahagiaan sejati mungkin datang dari keseimbangan antara
kesenangan instan dan pemenuhan kebutuhan jangka panjang. Kesadaran diri tentang
prioritas pribadi dan dampak tindakan terhadap diri sendiri dan orang lain penting
dalam menjalani sikap hidup yang bersandar pada hedonisme.
Daftar Pustaka
https://money.kompas.com/read/2022/03/06/115413726/mengenal-hedonisme-
definisi-ciri-contoh-dan-dampaknya?page=all