Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Hoirul Anam

NIM : 21862081073

DOSEN PENGAMPU : Drs H. Zaenal Arifin,M,Ag

TUGAS UTS STUDI TASAWUF

1. Jelaskan pengertian ilmu Tasawuf baik secara etimologi maupun terminologi !


2. Jelaskan tujuan dan manfaat mempelajari Tasawuf!
3. Jelaskan perbedaan antara Akhlak dengan Tasawuf dan berikan penjelasan masing-
masing!
4. Tulis dan jelaskan ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang berkenaan dengan tasawuf !
5. Jelaskan macam-macam aliran dalam tasawuf !

JAWABAN

1. Tasawuf Secara Etimologi


Pengertian Etimologi Istilah tasawuf, menurut Amin Syukur adalah istilah yang baru
di dunia Islam. Istilah tersebut belum ada pada zaman Rasulullah Saw, juga pada
zaman para sahabat namun prakteknya sudah dijalankan pada masa itu. Bahkan,
tasawuf sendiri tidak ditemukan dalam dalam Al-Qur’an. Tasawuf adalah sebutan
untuk mistisisme Islam. Dalam pandangan etimologi kata sufi mempunyai pengertian
yang berbeda. Menurut Haidar Bagir, kata sufi berasal bahasa Arab yang merujuk
pada beberapa kata dasar. Di antaranya adalah:
Kata shaff (baris, dalam shalat), karena dianggap kaum sufi berada dalam shaff
pertama. 2Kata Shuf, yakni bahan wol atau bulu domba kasar yang biasa mencirikan
pakaian kaum sufi. Kata Ahlu as-Shuffah, yakni parazahid (pezuhud), dan abid (ahli
ibadah) yang tak punya rumah dan tinggal di serambi masjid Nabi, seperti Abu
Hurairah, Abu Dzar al-Ghifary, Imran ibn Husein, Abu Ubaidah bin Jarrah, Abdullah
ibn Mas’ud, Abdullah ibn Abbas, dan Hudzifah bin Yaman. Ada juga yang
mengaitkannya dengan nama sebuah suku Badui yang memiliki gaya hidup
sederhana, yakni Bani Shufah. Dan yang paling tepat pengertian tasawuf berasal dari
kata suf (bulu domba), baik dilihat dari konteks kebahasaan, sikap sederhana para sufi
maupun aspek kesejarahan.

Tasawuf Secara Terminologi

Ibn Khaldun mendifinisaikan tasawuf adalah semacam ilmu syar’iyah yang timbul
kemudian dalam agama. Asalnya ialah bertekun ibadah dan memutuskan pertalian
dengan segala selain Allah Swt, hanya menghadap kepada Allah Swt semata. Menolak
hiasan-hiasan dunia, serta membenci perkara-perkara yang selalu memperdaya orang
banyak, kelezatan harta-benda, dan kemegahan. Dan menyendiri menuju jalan Tuhan
dalam khalwat dan ibadah”.

2. Tujuan mempelajari Tasawuf

tujuan Tasawuf adalah Ma’rifatullah (mengenal Allah secara mutlak dan lebih
jelas). Inti sari ajaran Tasawuf bertujuan memperoleh hubungan langsung dengan
Allah SWT. Sehingga seseorang akan merasa berada di hadirat-Nya

Manfaat Mempelajari Ilmu Tasawuf


Imam Junaid Al-Baghdadi mengatakan, manfaat mempelajri ilmu tasawuf yaitu
mendidik hati sehingga mengenal Dzat Allah, sehingga berbuah kelapangan dada,
kesucian hati dan berbudi pekerti yang luhur menghadapi semua makhluk.

3. AKHLAK
1. Berfokus pada tindakan manusia terhadap sesama.
2. Memiliki karakteristik yang jelas seperti menjaga hak-hak Allah dan hubungan
dengan manusia.
3. Berbicara tentang perilaku manusia dalam tindakan sehari-hari.

TASAWUF
1. Berfokus pada hubungan manusia dengan Allah SWT.
2. Memiliki karakteristik yang lebih abstrak seperti mencari kebahagiaan batin
dan pencapaian spiritual

Kesimpulan nya perbedaan mendasar antara akhlak dan tasawuf adalah bahwa
akhlak berfokus pada perilaku manusia terhadap sesama, sedangkan tasawuf
berfokus pada hubungan manusia dengan Allah SWT. Selain itu, akhlak
memiliki karakteristik yang lebih jelas seperti menjaga hak-hak Allah dan
hubungan dengan manusia, sedangkan tasawuf memiliki karakteristik yang
lebih abstrak seperti mencari kebahagiaan batin dan pencapaian spiritual.

4. Tulis dan jelaskan ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang berkenaan dengan
tasawuf !

Tasawuf adalah cabang dalam Islam yang menekankan pengembangan batiniah dan
hubungan spiritual dengan Allah. Meskipun tidak ada ayat Al-Qur'an atau hadits
yang secara khusus menyebutkan kata "tasawuf," konsep-konsep yang terkait
dengan tasawuf dapat ditemui dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi
Muhammad SAW. Beberapa di antaranya adalah:

Ayat Al-Qur'an:
QS. Al-Baqarah (2:197):
*Artinya: "...Dan barangsiapa yang meninggalkan rumahnya dalam rangka
menunaikan ibadah haji atau umrah, tetapi dia terpaksa kembali sebelum sampai,
maka wajiblah dia menyembelih hewan sembelihan yang mudah didapat..."

Ayat ini menunjukkan pentingnya niat yang tulus dan keseriusan dalam menjalankan
ibadah, prinsip yang penting dalam tasawuf.

QS. Ash-Sharh (94:5-6):


*Artinya: "Maka sesungguhnya, sesudah kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya,
sesudah kesulitan ada kemudahan."

Ayat ini mengandung makna penghiburan dan harapan, prinsip yang penting dalam
tasawuf untuk tetap sabar dan percaya pada pertolongan Allah dalam mengatasi
ujian hidup.

Hadits Nabi Muhammad SAW:


Hadits Riwayat Bukhari:
"Sesungguhnya, Allah tidak melihat kepada bentuk tubuh kalian dan harta benda
kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal-amal kalian."

Hadits ini menekankan pentingnya keikhlasan dalam beribadah, sebuah konsep inti
dalam tasawuf.

Hadits Riwayat Tirmidzi:


"Sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging; jika baik, maka
baiklah seluruh tubuh. Jika rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Itu adalah hati."
Hadits ini menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan hati dan kebersihan batin
sebagai prinsip tasawuf.

Harapannya, ayat dan hadits di atas memberikan gambaran mengenai konsep-konsep


tasawuf dalam Islam, yang menekankan pada aspek-aspek spiritualitas,
keikhlasan, dan kebersihan hati.

5 Aliran-aliran Tasawuf
Tasawuf Akhlaki
Secara istilah tasawuf akhlaki adalah ajaran tasawuf yang membahas tentang
kesempurnaan dan kesucian jiwa yang diformulasikan pada pengaturan sikap
mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat guna mencapai kebahagiaan
yang optimal.

Tasawuf Amali
Tasawuf amali yaitu tasawuf yang membahas tentang bagaimana cara
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam pengertian ini tasawuf amali
berkonotasikan tarekat.[6] Tarekat merupakan jalan yang bersifat spiritual bagi
seorang sufi yang didalamnya berisi amalan ibadah yang bertemakan menyebut
nama Allah dan sifat-sifat-Nya disertai penghayatan yang mendalam. Dalam
tarekat ada tiga unsur yakni: guru (Mursyid), murid dan ajaran. Guru adalah
orang yang mempunyai otoritas dan legalitas kesufian, yang berhak mengawasi
muridnya dalam setiap langkah sesuai dfengan ajaran islam. Dalam buku Tanwir
al-Qulub fi Mu’amalati ‘Allami al-Ghuyub sebagaimana yang dinukil oleh Abu
Bakar Aceh bahwa seorang Mursyid adalah orang yang telah sempurna suluk dan
mendapat ijazah untuk mengajarkan suluk kepada orang lain.

Tasawuf Falsafi

Tasawuf falsafi yaitu tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi


intuitif dan rasional. Tasawuf falsafi tidak dapat dipandang sebagai filsafat,
karena ajaran dan metodenya didasarkan pada rasa (dzauq), dan tidak bisa
dikategorikan pada tasawuf yang murni karena sering diungkapkan dengan
bahasa filsafat. Menurut At-Taftazani ciri umum tasawuf falsafi adalah
ajarannya yang samar-samar karena sering menggunakan ungkapan yang samar-
samar yang mengakibatkan kesalahpahaman pihak luar.

Anda mungkin juga menyukai