Anda di halaman 1dari 8

Sejarah Dusun Barongan

Sumberagung Jetis Bantul


( oleh : Ardhitya Furqon .W., S.Pd.M.Pd)

Barongan merupakan suatu dusun yang berada di

kecamatan Jetis kabupaten Bantul . Dusun Barongan terbagi menjadi

beberapa sebutan lokasi yang menjadi cirikhas tempat tersebut, yang

dimana sekumpulan penduduk yang secara geografis terpisah dari lokasi

dusun Barongan tetapi masih dalam satu kesatuan dusun Barongan antara

lain : Wilayah Tegal merupakan sebuah perkumpulan satu trah keluarga

yang terdapat di sebelah barat jalan. Umumnya di dalam masyarakat Tegal


masih terikat satu keluarga antara penduduk satu dengan yang lain.

Wilayah yang ke dua adalah Ngebak. Berada di sebelah paling utara dusun

Barongan, menurut cerita penduduk yang tinggal di Ngebak, dahulu kala

saat masih dalam pendudukan Belanda, Ngebak merupakan lokasi salah

satu poyek pabrik gula yang di sana masih di jumpai bak-bak pembuangan

limbah hasil olah penyaringan gula yang di bangun sekitar tahun 1870an

jauh sebelum pabrik gula Barongan yang ada di dekat Kelurahan

Sumberagung didirikan. Perlu di ketahui juga bahwa pada waktu itu para

pengusaha swasta di Belanda sedang tersenyum. Ya, mereka mendapat

angin segar berupa Agrarische Wet yang baru saja disahkan oleh parlemen.

Poin utama pada undang-undang tersebut ialah semakin terbukanya

ekonomi kolonial untuk swasta. Berbondong-bondong para pengusaha

swasta menanamkan modalnya di Hindia-Belanda dalam bentuk

perusahaan perkebunan swasta terutama tebu. Pada waktu itu, harga gula

di pasaran dunia sedang cukup bagus sehingga dibukalah perkebunan tebu

beserta pabrik gula di Bantul khususnya di wilayah Ngebak


Namun sekarang sayangnya hanya di temukan bekas tembok tebal

saja yang mungkin dapat saya percayai itu dalah bekas peninggalan masa

kolonial sekitar tahun 1870 an tersebut. Terlihat di depan mushola sebelah

timur dan barat masih terdapat tembok besar yang sudah runtuh tetapi

tekstur dari bangunan yang merupakan ciri khas bangunan Belanda yaitu

tembok tebal dan bata besar. Selanjutnya adalah wilayah Barongan baru

yang terdapat di barat perempatan merupakan mayoritas penduduk

pendatang.
Dari berbagai pendapat hasil kajian wawancara penduduk sekitar di

desa Barongan sumberagung jetis bantul, saya pribadi dapat

menyimpulkan ada banyak kesamaan yang saya peroleh dari pernyataan

masing-masing penduduk yang tinggal di dusun Barongan. Selanjutnya

pernyataan tersebut juga saya sandingkan dengan beberpapa kajian

peninggalan di sekitar desa tersebut juga hasil tersebut diperkuat dengan

pernyataan waga yang berusia lanjut untuk bisa di percayai

kebernaranya walaupun bukan merupakan informasi yang bias di pahami

secara lengkap, karena minimnya bukti konkrit yang tertulis seperti babad,

arca, bangunan, petilasan yang bisa memperkuat dalam sebuah teori

keberadaan suatu sejarah. Namun saya mendapatkan sumber terhadap

keterkaitan di desa tersebut dengan kesamaan nama, legenda , dan sumber


asli dari pernyataan masyarakat Barongan.[2] Berikut ulasan dari sumber

lain yang menurut saya ada banyak kesamaan dibawah ini :


Pada zaman dahulu, di dusun Barongan ada sosok seorang ulama

yang bernama Mbah Kyai barong. Beliau itu orangnya baik, hidupnya

sederhana, tidak membedakan antara orang yang kaya dengan yang

miskin. Beliau di desa Barongan berdakwah mengajarkan agama islam.

Legenda desa Barongan yaitu berawal dari sosok Mbah Kyai Barong yang

berasal dari Ngerum (Makkah), beliau masuk ke Indonesia pada abad ke-

11. Sebelum masuk ke Yogya , beliau belajar bahasa ke Majapahit.

Kemudian mulai mensyiarkan agama Islam sambil berdagang. Mbah Kyai

Barong dikenal sebagai guru besar sunan Kudus dan sunan Muria. Di kota

Yogya beliau menyiarkan agama Islam, dan ajarannya itu diterima dan

banyak disukai oleh masyarakat. Saat beliau menyiarkan agama di daerah

Barongan, banyak orang yang tertarik terhadap ajaran-ajarannya.

Ketertarikan itulah, mengakibatkan banyak orang yang mengikuti dan


menjadi murid Mbah Kyai Barong untuk memperdalam agama Islam.

Murid-murid beliau ini berasal dari beberapa daerah di kota Yogya. Saat

belajar masyarakat Barongan sangat tertarik dengan salah satu agama

yang disyiarkan beliau. Karena Kyai Barong pernah bermukim di situ dan

menyebarkan ajaran agama islam kepada penduduk sehingga tempat itu

dinamakan desa “Barongan".

Namun beliau tidak hanya mengajarkan Agama Islam di daerah

Yogya saja tetapi ada daerah-daerah lain yang menjadi tujuan untuk beliau

untuk berdakwah seperti jawa tengah dan jawa timur, bahkan di Kudus

juga ada nama Desa Barongan yang konon juga mbah Kyai Barong

berdakawah di daerah tersebut, Beliau wafat tidak diketahui secara pasti.


Daftar Pustaka

Sugiarto. 2011. Selayang Pandang Desa Barongan. Kudus: Balai Desa Barongan Press

Racker.id / Berita Rakyat Cirebon / 2024

Voor meer informatie / Museum Volkenkunde / 1917

Wikipedia bahasa Indonesia (WBI) / 28 Juli 2023

Martin Sebastian, Pabrik Gula Di Yogya Tidak Hanya PG Madukismo. 7 Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai