Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Nama Mahasiswa : Duice Indrawati

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 048424589

Tanggal Lahir : 31 Juli 1987

Kode/Nama Mata Kuliah : Ilmu Negara / HKUM4209

Kode/Nama Program Studi : 311 - Ilmu Hukum S1

Kode/Nama UT-Daerah : 19 - Bengkulu

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa / 19 Desember 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Duice Indrawati


NIM : 048424589
Kode/Nama Mata Kuliah : Ilmu Negara / HKUM4209
Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : Ilmu Hukum S1
UT-Daerah : Bengkulu

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Bengkulu, 19 Desember 2023
Yang Membuat Pernyataan

Duice Indrawati
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban :
1. a) Menurut Sjachran Basah, ilmu politik dalam mempelajari negara lebih mementingkan
sifat dinamis daripada ilmu negara. Ini dapat diartikan bahwa ilmu politik lebih fokus pada
aspek-aspek yang berkaitan dengan perubahan, dinamika, dan perkembangan dalam
sistem politik suatu negara. Ilmu politik tidak hanya menelaah struktur formal negara
tetapi juga menitikberatkan pada bagaimana kekuasaan, kebijakan, dan dinamika politik
secara lebih luas memengaruhi negara.

b) Dalam konteks ilmu politik, kata "dinamis" merujuk pada sifat yang terus berubah dan
berkembang seiring waktu. Ilmu politik mempertimbangkan perubahan dalam tatanan
politik, pergeseran kebijakan, dan dinamika interaksi antara aktor politik. Sebaliknya, kata
"statis" dalam ilmu negara cenderung mengacu pada sifat yang lebih tetap atau tidak
banyak berubah sepanjang waktu, lebih fokus pada struktur formal dan hukum yang
mengatur negara.

c) Dinyatakan bahwa hubungan antara ilmu negara dan ilmu politik bersifat komplementer
karena keduanya saling melengkapi. Ilmu negara, yang lebih teoretis dan umum,
membahas struktur formal dan lembaga-lembaga yang diatur oleh hukum. Di sisi lain, ilmu
politik, dengan fokus pada sifat dinamis, mengeksplorasi perubahan politik, kebijakan, dan
interaksi antara aktor politik. Dengan bekerja sama, keduanya memberikan pemahaman
yang lebih lengkap mengenai realitas politik suatu negara.

2. a) Menurut Plato, cara melembagakan kedaulatan rakyat melibatkan konsep negara


ideal yang dipimpin oleh filsuf-raja. Dalam "Negara" karyanya, Plato mengemukakan bahwa
para filsuf-raja, yang dianggap memiliki pengetahuan tertinggi dan kebijaksanaan, harus
memimpin negara. Mereka bukan hanya ahli dalam bidang filsafat, tetapi juga tahu
bagaimana menjalankan negara dengan keadilan dan kebijaksanaan. Oleh karena itu,
melembagakan kedaulatan rakyat menurut konsep Plato melibatkan keberadaan pemimpin
yang memimpin dengan kebijaksanaan dan disesuaikan dengan kepentingan umum.

b) John Locke, dalam konteks kedaulatan rakyat, mengusulkan pemisahan antara


kekuasaan legislatif dan eksekutif. Locke meyakini bahwa pemisahan ini akan mencegah
penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah. Legislatif (yang membuat undang-undang)
dan eksekutif (yang melaksanakan undang-undang) dipisahkan untuk mencegah
konsolidasi kekuasaan yang berlebihan di tangan satu entitas, yang dapat mengarah pada
penindasan dan pelanggaran hak-hak individu. Pemisahan ini mencerminkan prinsip
pemerintahan terbatas untuk melindungi hak-hak warga negara.

c) Kelemahan mendasar Teori Kedaulatan Rakyat dapat muncul ketika interpretasi vox
populi vox dei (suara rakyat adalah suara Tuhan) diambil secara harfiah. Beberapa
kelemahan melibatkan risiko tirani mayoritas, di mana hak minoritas dapat diabaikan atau
dilanggar oleh mayoritas. Selain itu, ada potensi kurangnya pemahaman rakyat akan isu-
isu kompleks, yang dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang impulsif atau
kurang bijaksana. Juga, tergantung pada keadaan sosial dan politik suatu negara, terdapat
risiko penyalahgunaan kekuasaan oleh penguasa yang menggunakan klaim "suara rakyat"
untuk membenarkan tindakan otoriter. Oleh karena itu, implementasi murni teori ini
memerlukan sistem dan mekanisme yang cermat untuk mencegah kelemahan ini.

3. a. Negara kesatuan sebagai negara dengan sentralisasi kekuasaan, menurut Thorsten V.


Kalijarvi ialah:
“Negara-negara dimana seluruh kekuasaan dipusatkan pada satu atau beberapa organ
pusat, tanpa pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dengan pemerintah bagian-
bagian negara itu. Pemerintah bagian-bagian negara itu hanyalah bagian peerintah pusat
yang bertindak sebagi wakil-wakil pemerntah pusat untuk menyelenggarakan administrasi
setempat.” Dalam negara kesatuan bagian-bagian negara itu lazim disebut dengan daerah,
sedangkan istilah derah ini merupakan istilah teknis bagi penyebutan suatu bagian
teritorial yang berpemerintahan sendiri dalam rangka negara kesatuan yang dimaksud.
Untuk dpaat lebih memahami istilah atau pengertin tersebut dapat ditambahkan, bahwa
kata daerah (gebiedsdeel) dimaksudkan lingkungan yang dijelmakan dengan membagi
suatu kesatuan lingkungan yang disebut “wilayah” (gebied). Dengan kata lain, istilah
“daerah” bermakna “bagian” atau unsur dari suatu lingkungan yang lebih besar sebagai
suatu kesatuan.

b. Otonomi Daerah, menurut UU No. 22Tahun 1999, Kewenangan Daerah Otonom untuk
mengatur dan mengurus kepentinganmasyarakat setempat menurut prakarsasendiri
berdasarkan aspirasi masyarakatsesuai dengan peraturan perundang-undangan Otonomi
daerah adalah hak,wewenang dan kewajibandaerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentinganmasyarakat setempat sesuaidengan
peraturan perundang-undangan Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-bataswilayah yang berwenang
mangatur dan mengurus urusan pemerintahan dankepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasar kanaspirasi masyarakat dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia Desentraliasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan
olehPemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
urusanpemerintahan dalam sisten NegaraKesatuan Republik Indonesi
· Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan olehPemerintah kepada
Gubernur sebagaiwakil pemerintah dan/atau kepadainstansi vertikal di wilayah tertentu.

c. Dominasi pemerintah pusat dalam negara kesatuan tidak selalu mengakibatkan


timbulnya negara federasi. Beberapa negara kesatuan berhasil mempertahankan struktur
mereka tanpa beralih menjadi federasi dengan memastikan adanya keseimbangan
kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah. Faktor seperti sejarah, budaya, dan tata
kelola politik juga turut berperan dalam menentukan bentuk pemerintahan suatu negara.

4. a. Karena pada dasarnya organ negara tidak hanya meliputi meliputi


legislatif,yudikatif,eksekutif saja.

b. Dalam sistem pembagian kekuasaan atau distribution of power, setiap lembaga


kekuasaan dimungkinkan untuk melakukan koordinasi atau kerja sama antarlembaga.
Adanya kerja sama antarlembaga ini mempermudah urusan dan tugas yang diemban
masing-masing lembaga. Apalagi, seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan
masyarakat saat ini, setiap lembaga tidak lagi hanya menjalankan fungsi-fungsi tertentu.
Lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif memiliki tugas dan fungsi yang saling beririsan.
Oleh karena itu, kerja sama antarlembaga yang baik dapat membuat pelaksanaan
kekuasaan negara berjalan dengan baik pula. Selain itu, adanya kerja sama dalam
pembagian kekuasaan ini akan memunculkan check and balances yang berguna untuk
menyeimbangkan kekuatan-kekuatan yang ada. Hal ini membuat masing-masing lembaga
dapat saling mengawasi. Pengawasan ini diperlukan agar setiap lembaga tidak
menjalankan kekuasaannya secara berlebihan atau melampaui batas. Tak hanya itu,
pengawasan juga dilakukan untuk mengawasi aktivitas setiap lembaga agar tidak
melakukan penyelewengan atau keluar dari koridor aturan.

c. Dalam negara kesejahteraan saat ini, prinsip pemisahan kekuasaan (trias politica) masih
menjadi landasan penting. Meskipun implementasinya dapat bervariasi, prinsip ini tetap
relevan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan menjaga keseimbangan antara
eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Anda mungkin juga menyukai