Anda di halaman 1dari 27

Nama : Terry Sulistyaningrum, S,ST, M.

Hum
NIP : 198311302008042003
Absensi : 8
Kelompok : 4
OPD : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Surakrta
Diklat/Angkatan : PKP Angkatan II Pemerintah Kota Surakarta

Link tugas indivisu E- Learning Journal video :

https://drive.google.com/drive/folders/1ocTKGsrRRyX3PA5lx9dzBnp2Pyl5QVIq?u
sp=sharing

TUGAS INDIVIDU AGENDA 2

TEMA : KEPEMIMPINAN DALAM PEKERJAAN

DILAN (DIGITALISASI PELAYANAN) UNTUK AKSELERASI INFORMASI


PARIWISATA
DI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURAKARTA

I. Identifikasi Isu

1. Kurangnya Ketersediaan Informasi yang Terkini


Kurangnya ketersediaan informasi yang terkini di pusat layanan informasi
pariwisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta mencakup
beberapa hal, sebagai berikut :

a. Survei Kepuasan Pengunjung: Survei yang dilakukan terhadap pengunjung


pusat layanan informasi pariwisata untuk mengukur tingkat kepuasan mereka
terhadap informasi yang disediakan. Hasil survei ini dapat menunjukkan
apakah pengunjung merasa informasi yang mereka terima sudah cukup atau
masih kurang.

1
b. Analisis Data Pengunjung: Data tentang jumlah pengunjung yang datang ke
pusat informasi pariwisata dan permintaan informasi yang diajukan oleh
mereka dapat memberikan gambaran tentang kebutuhan informasi yang belum
terpenuhi.
c. Tinjauan Media Sosial: Melakukan tinjauan terhadap interaksi dan pertanyaan
yang diajukan oleh pengguna media sosial terkait dengan pariwisata di Kota
Surakarta. Jika ada banyak pertanyaan yang tidak terjawab atau kebutuhan
informasi yang tidak terpenuhi, hal ini bisa menjadi indikasi kurangnya
ketersediaan informasi yang terkini.
d. Wawancara dengan Staf: Mengadakan wawancara dengan staf di pusat
informasi pariwisata untuk mendapatkan wawasan langsung tentang tantangan
dan kendala yang mereka hadapi dalam menyediakan informasi terkini kepada
pengunjung.
e. Evaluasi Materi Promosi: Mengevaluasi materi promosi yang digunakan oleh
pusat informasi pariwisata, seperti brosur, peta, atau situs web, untuk melihat
sejauh mana informasi yang disampaikan sudah terkini dan relevan.
f. Perbandingan dengan Pusat Informasi Pariwisata Lain: Membandingkan
layanan dan fasilitas pusat informasi pariwisata Kota Surakarta dengan pusat
informasi pariwisata di tempat lain untuk mengetahui apakah ada kesenjangan
dalam ketersediaan informasi terkini

Gambar I.1 Konten Pusat Pelayanan Informasi Pariwisata mendapat 166 like

2
Sumber : Instagram @pariwisatasolo

Gambar I.2 Tampilan Website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota


Surakarta

Sumber : Website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta

Gambar I.3 Statistik Website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota


Surakarta

3
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta

2. Kurangnya Promosi dan Pemasaran yang Efektif


Kurangnya promosi dan pemasaran yang efektif di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta mungkin melalui salah satu hasil evaluasi Kinerja
Promosi. Melakukan evaluasi terhadap kampanye promosi yang dilakukan oleh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta untuk menilai efektivitasnya
dalam menarik wisatawan. Data tentang jumlah kunjungan wisatawan sebelum,
selama, dan setelah kampanye promosi dapat membantu dalam mengevaluasi
kinerja promosi tersebut.

4
Gambar 2.1 Data Kunjungan Wisatawan Kota Surakarta
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2014 - 2023

TAHUN
NO. VENUE 2019 2020 2021 2022 2023
ASING DOMESTIK ASING DOMESTIK ASING DOMESTIK ASING DOMESTIK ASING DOMESTIK
1. HOTEL
13.047 3.549.504 1.406 352.700 2.463 1.407.303 6.177 1.507.225 11.999 1.502.893
2. DTW
19.270 1.772.013 3.079 1.063.130 63 379.029 3.171 1.014.232 10.120 4.016.688
SUB TOTAL
32.317 5.321.517 4.485 1.415.830 2.526 1.786.332 9.348 2.521.457 22.119 5.519.581
JUMLAH
5.353.834 1.420.315 1.788.858 2.530.805 5.541.700

3. Keterbatasan Infrastruktur dan Teknologi


Keterbatasan infrastruktur dan teknologi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Surakarta dari aspek berikut:

a. Infrastruktur Fisik: Data tentang kondisi fisik kantor dan fasilitas yang
digunakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta. Ini termasuk
informasi tentang ketersediaan ruang kerja, fasilitas presentasi, dan
ketersediaan ruang pertemuan untuk mengadakan acara promosi pariwisata.
b. Aksesibilitas: Informasi tentang aksesibilitas transportasi menuju dan dari
kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Jika lokasi kantor sulit diakses atau
terletak di area terpencil, hal ini dapat menghambat kemampuan dinas untuk
berinteraksi dengan masyarakat dan pelaku industri pariwisata secara efektif.
c. Peralatan Teknologi: Data tentang peralatan dan teknologi yang tersedia di
kantor dinas, seperti komputer, printer, perangkat lunak presentasi, dan akses
internet. Keterbatasan dalam hal peralatan dan teknologi ini dapat
mempengaruhi kemampuan dinas untuk melakukan pekerjaannya dengan
efisien dan efektif.
d. Ketersediaan Data Digital: Evaluasi tentang ketersediaan data digital terkait
pariwisata, seperti informasi tentang tempat wisata, acara budaya, atau peta
kota. Jika data tersebut tidak tersedia secara digital atau tidak terstruktur
dengan baik, hal ini dapat menghambat kemampuan dinas untuk menyebarkan
informasi kepada masyarakat secara luas melalui internet dan media digital.
e. Keterbatasan Sarana Promosi Online: Jika Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta mengalami keterbatasan dalam melakukan promosi
online melalui situs web, media sosial, atau platform pemesanan wisata, data

5
tentang keterbatasan ini dapat menjadi bukti kurangnya infrastruktur dan
teknologi yang diperlukan untuk memanfaatkan potensi promosi online secara
maksimal.
4. Kurangnya Pelatihan dan Pengembangan SDM
Kurangnya pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta mencakup beberapa aspek
berikut:

a. Frekuensi Pelatihan: Informasi tentang frekuensi dan jenis pelatihan yang


diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Jika frekuensi
pelatihan rendah atau hanya terfokus pada topik tertentu, hal ini dapat
menunjukkan kurangnya komitmen untuk mengembangkan SDM secara
menyeluruh.
b. Evaluasi Kinerja Karyawan: Data tentang evaluasi kinerja karyawan di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata. Jika ada kekurangan dalam kinerja atau
kebutuhan pengembangan keterampilan tertentu, hal ini dapat menunjukkan
perlunya pelatihan tambahan untuk meningkatkan kemampuan karyawan.

Gambar 4.1 Solo Darurat Sdm Pariwisata

6
Sumber : Solopos

5. Kurang optimalnya Kolaborasi dengan Pihak Terkait

Kolaborasi dengan pihak terkait di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota


Surakarta mungkin mencakup beberapa aspek berikut:

a. Riwayat Kerjasama: Data tentang kerjasama atau kemitraan yang telah


terbentuk dengan pihak terkait, seperti industri pariwisata lokal, perguruan
tinggi, lembaga pemerintah lainnya, atau organisasi non-pemerintah. Jika
jumlah kerjasama tersebut terbatas atau belum ada sama sekali, hal ini dapat
menjadi indikator kurangnya upaya dalam menjalin kolaborasi.
Gambar 5.1 Data Kerjasama Disbudpar Kota Surakarta

7
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta

b. Proyek Bersama: Informasi tentang proyek atau inisiatif bersama yang


dilakukan dengan pihak terkait. Jika tidak ada proyek bersama yang signifikan
atau jika proyek-proyek tersebut hanya dilakukan secara terpisah tanpa
kolaborasi yang erat, hal ini dapat menunjukkan kurangnya komitmen untuk
bekerja sama.
c. Forum Diskusi atau Konsultasi: Evaluasi tentang keberadaan forum diskusi
atau konsultasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam
industri pariwisata. Jika tidak ada forum semacam itu atau partisipasi dalam
forum tersebut rendah, hal ini dapat menunjukkan kurangnya komunikasi dan
kolaborasi antara pihak terkait.

Gambar 5.3 Forum Komunikasi promosi Bersama

8
Sumber : Radar Solo

II. Analisis isu


Dari beberapa isu yang sudah diidentifikasi tersebut selanjutnya dilakukan
analisa kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan sebagai berikut :

Tabel I. 1 Analisa Kondisi Isu Pelayanan Publik

9
Kondisi Saat Ini Gap Kondisi
Isu
Yang
Diharapkan
1.Kurangnya Informasi yang Pengunjung Pusat informasi
Ketersediaan disediakan tidak selalu kehilangan pariwisata harus
Informasi yang terkini atau tidak minat atau memastikan bahwa
Terkini mencakup perubahan mengalami informasi yang
terbaru dalam destinasi kesulitan disediakan selalu
pariwisata dalam terkini dan mencakup
merencana perubahan terbaru
kan dalam atraksi, acara,
perjalanan dan fasilitas
karena pariwisata di Kota
kurangnya Surakarta.
akses
terhadap
informasi
terkini
2.Kurangnya Promosi dan Kota Surakarta Pusat informasi
Promosi dan pemasaran destinasi tidak pariwisata harus
Pemasaran pariwisata Kota mendapatkan meningkatkan
yang Efektif Surakarta mungkin perhatian yang strategi promosi
kurang efektif, cukup dari calon dan pemasaran
sehingga potensi wisatawan melalui berbagai
wisatawan tidak karena saluran seperti
tergarap secara kurangnya media sosial, situs
maksimal promosi yang web, dan
efektif. kolaborasi dengan
agen perjalanan
untuk
meningkatkan
jumlah
pengunjung yang
datang

10
3.Keterbatasan Infrastruktur dan Pengunjung Pusat informasi
Infrastruktur dan teknologi yang mengalami pariwisata harus
Teknologi digunakan kurang kesulitan meningkatkan
memadai, dalam infrastruktur dan
menyebabkan mengakses teknologi mereka
keterbatasan dalam informasi atau untuk memastikan
penyediaan informasi layanan akses yang mudah
dan layanan kepada secara online dan cepat terhadap
pengunjung karena informasi melalui
keterbatasan internet dan platform
infrastruktur digital lainnya.
dan teknologi
4.Kurangnya Petugas pusat Layanan Pusat informasi
Pelatihan dan informasi pariwisata yang pariwisata harus
Pengembangan kurang dilengkapi diberikan memberikan
SDM dengan keterampilan kurang pelatihan dan
dan pengetahuan yang profesion pengembangan
diperlukan untuk al atau secara teratur
memberikan layanan kurang kepada karyawan
yang berkualitas informatif mereka untuk
kepada pengunjung karena meningkatkan
kurangny keterampilan
a komunikasi,
pelatihan pengetahuan
yang tentang destinasi
memadai pariwisata, dan
penggunaan
teknologi
5.Kurangnya Pusat informasi Kurangnya Pusat informasi
Kolaborasi pariwisata kurang kolaborasi pariwisata harus
dengan Pihak berkolaborasi dengan dapat membangun
Terkait pelaku pariwisata lokal menghambat kemitraan yang kuat

11
seperti hotel, restoran, kemampuan dengan pihak terkait
dan atraksi wisata. pusat informasi lokal untuk
untuk meningkatkan
menyediakan pengalaman
informasi yang wisatawan dan
komprehensif menyediakan paket
dan wisata yang menarik.
rekomendasi
yang tepat
kepada
pengunjung

12
Untuk memperkuat analisa terhadap isu pelayanan publik,dilakukan
analisa dengan metode ASTRID (Aktual, Spesifik, Transformasi, Relevan,
Inovatif dan Dapat dilaksanakan) dengan penjabaran sebagai berikut :
a. Aktual adalah isu yang terjadi atau dalam proses kejadian sedang
hangat dibicarakan oleh masyarakat artinya isu yang akan
diidentifikasi dinilai dari seberapa aktualnya dimasyarakat atau
organisasi;
b. Spesifik adalah bersifat khusus atau mempunyai kekhususan
tertentu artinya isu akan dinilai dari seberapa kekhususannya;
c. Transformasi adalah mengandung perubahan, yaitu isu akan
dinilai dengan kandungan perubahan yang akan terjadi;
d. Relevan adalah sesuai dengan tanggung jawab dan tugas fungsi

project leader;

e. Inovatif adalah pembaharuan, isu akan dinilai seberapa

mengandung pembaharuan

f. Dapat dilaksanakan adalah isu akan dinilai dari kemungkinan


untuk dapat dilaksanakan atau faktor resiko kegagalan dan
keberhasilannya.

Tabel I. 2 Analisis Isu Dengan Metode ASTRID


ASTRID
Isu Aktu Spe Transf Rele Inov Dapat Juml Peri
al sifik ormasi van atif Dilakukan ah ngk
(15) (10) (10) (15) (20) (30) (100) at
Kurangnya
1
ketersediaan 15 9 10 15 18 28 95 II
informasi terkini
Kurangnya Promosi
dan Pemasaran
yang Efektif
2 12 8 7 12 18 28 85 III

.Keterbatasan
Infrastruktur dan
Teknologi
3 15 10 10 15 18 28 96 I
13
Kurangnya
Pelatihan dan
4 Pengembangan 10 8 5 10 15 15 63 V
SDM
Kurangnya
Kolaborasi dengan
5 Pihak Terkait 10 9 8 13 15 20 75 IV

Berdasarkan analisa ASTRID di atas, diketahui bahwa isu pelayanan publik


yang mempunyai nilai tertinggi adalah “Keterbatasan Infrastruktur dan Teknologi di
Layanan Informasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Surakarta”. Isu ini terpilih dengan alasan bahwa kondisi ini merupakan kondisi aktual
yang sering terjadi selama ini, spesifik atau khusus terkait pelayanan pusat informasi
pariwisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, di rencanakan mampu
mendorong suatu perubahan yang lebih baik, dapat menjadi solusi yang inovatif dan
paling memungkinkan diterapkan saat ini.

III. Alur Pikir dan Gagasan Penyelesaian Masalah

Tabel C.1 Alur Pikir dan Gagasan Penyelesaian Masalah


1 2 4 5
Kondisi Saat GAP KONDISI YANG SOLUSI/INOVA
Ini DIHARAPKAN SI
Infrastruktur dan Pengunjung Pusat informasi 1. 1.Peningkatan
teknologi yang mengalami kesulitan Infrastruktur Fisik:
pariwisata harus
digunakan kurang dalam mengakses 2. 2.Investasi dalam
memadai, meningkatkan Peralatan
informasi atau
menyebabkan infrastruktur dan Teknologi:
layanan secara
keterbatasan dalam 3. 3.Pembangunan
online karena teknologi mereka Infrastruktur Digital:
penyediaan keterbatasan
untuk memastikan 4. 4.Pelatihan dan
informasi dan
infrastruktur dan Pengembangan
layanan kepada akses yang mudah
teknologi SDM dalam
pengunjung
dan cepat terhadap Teknologi:
5. 5.Kolaborasi
informasi melalui
dengan Pihak
internet dan Terkait Teknologi:
6. 6.Evaluasi dan
platform digital
Perbaikan
lainnya. Berkelanjutan:

14
3
Dampak Bila Masalah
Tidak
Diatasi
1.Kurangnya Akses
Informasi
2. 2.Pengalaman 6
Pengunjung yang Tidak MANFAAT
Memuaskan 1. Peningkatan
3. 3.Pengurangan Daya Akses Informasi
Saing 2. Pengembangan
Layanan
4. 4.Ketidakmampuan
Pariwisata
untuk Mengoptimalkan
3. Peningkatan
Potensi Pariwisata Daya Saing
5.Kurangnya Inovasi 4. Optimalisasi
dan Pengembangan Potensi
Pariwisata Pariwisata
6.Kurangnya Efisiensi 5. Peningkatan
dan Produktivitas Inovasi
6. Efisiensi
Operasional

Dari core isu ““Keterbatasan Infrastruktur dan Teknologi di


Layanan Informasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Surakarta””, maka penulis selaku Adyatama kepariwisataan dan Ekonomi
Kreatif di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta perlu gagasan
aksi perubahan kualitas pelayanan publik berupa “DILAN aplikasi pelayan
informasi pariwisata yang semuladilakukan secara offline berkembang
dengan pemanfaatan teknologi aplikasi digital pariwisata.

IV. Diagnosa Organisasi

Diagram Model Leavitt’s model

Struktur

Teknologi
Tugas

Sumber
Daya

15
Tabel 4.1 Identifikasi permasalahan pada setiap komponen organisasi

Dampak terhadap
Komponen yang
komponen lainnya
Komponen Kondisi setiap komponen paling perlu di
Perubahan Komponen yang
Intervensi
Paling perlu intervensi

SDM terhadap Tugas,


Sudah adanya tupoksi
Tugas Petugas yang mampu
untuk pelayanan informasi ,-
mengelola pelayanan
pariwisata
informasi kepariwisataan

Petugas layanan informasi


Pelatihan digitalisasi
pariwisata belum memiliki
SDM pariwisata dan ,--
kemampuan digitalisasi
hospitality pelayanan
pariwisata

SDM Terhadap Struktur,


Peran layanan informasi
petugas yang mampu
pariwisata mendukung
melayani informasi
pemasaran pariwisata
Struktur ;- pariwisata sehingga
sesuai UU no 10 Tahun
sehingga mampu
2009 tentang
mendatangkan wisatawan
Kepariwisataan
ke Kota Surakarta

SDM terhadap teknologi,


petugas layanan informasi
Sudah adanya teknologi
pariwisata dapat
digital untuk melayani
Teknologi ,-- memanfaatkan teknologi
informasi dan promosi
digital untuk
pariwisata
menginformasikan dan
mempromosikan pariwisata

Hasil analisis menggunakan Leavitt’s model dapat diambil judul “ Dilan (Digitalisasi
Pelayanan) Untuk Akselerasi Informasi Pariwisata Di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
Kota Surakarta”

16
V. TUJUAN DAN CAPAIAN

A. Tujuan
Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik - Pelayanan Digitalisasi Sistem
Atau Aplikasi Yang Cepat Dan Informatif Tentang Informasi Kepariwisataan Di Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Surakarta. Secara tahapan aksiperubahan, tujuan
dimaksud dicapai dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu :

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1. Pembentukan Tim Efektif 1. Updating data kinerja bulanan, 1. Mengembangkan fitur


triwulanan dan tahunan pelayanan aplikasi
Digiitalisasi Pelaporan
Evaluasi Kinerja
2. Koordinasi dan Konsultasi 2. Menyusun laporan evaluasi 2. Melaksanakan pelatihan dan
kinerja pengambangan kompetensi
dengan Stakeholder terkait petugas layanan aplikasi

3. Penyusunan SOP SOP system 3. Melakukan evaluasi dan 3. Pengukuran capaian indicator
monitoring jangka menengah kinerja
informasi/ layanan aplikasi
digitalisasi informasi
pariwisata dan SOP petugas
layanan informasi pariwisata
di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta
4. Pembangunan Sistem Informasi 4. Monitoring dan evaluasi
aplikasi jangka panjang
DILAN (Digitalisasi
Pelayanan) untuk Akselerasi
Informasi Pariwisata di Kota
Surakarta

5. Penyusunan Buku Panduan


DILAN (Digitalisasi
Pelayanan) untuk Akselerasi
Informasi Pariwisata di Kota
Surakarta
6. Uji Coba Aplikasi

7. Sosialisasi

8. Implementasi aplikasi

9. Monitoring dan Evaluasi

B. Capaian

Terdapat beberapa manfaat dalam pelaksanaan aksi perubahan, sesuai


dengan indikator dari model Pentahelix yaitu :

17
1. Bagi Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Surakarta
Meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai pengguna
layanan informasi kepariwisataan .
2. Bagi Pemerintah Kota Surakarta
Sebagai salah satu upaya mendukung misi Kota Surakarta
ketiga yaitu mewujudkan tata ruang dan infrastruktur kota
yang mendukung pemajuan kebudayaan dan pariwisata.
3. Bagi Dunia Usaha / Swasta dalam hal ini pelaku usaha di
Kota Surakarta
Membantu layanan informasi pariwisata dalam rangka
optimalisasi pengelolaan dan pemasaran pariwisata.
4. Bagi Akademisi dalam hal ini Institusi Pendidikan yang
berada di Kota Surakarta.
Mempermudah akses untuk mendapat informasi pelayanan
publik dalam informasi pariwisata baik onlin dan offline
untuk pengembangan dan penelitian guna penerapan yang
optimal.
5. Bagi Masyarakat dalam hal ini Masya raka t pada umumnya
/ Lembaga Swadaya Masyarakat
Meningkatkan kualitas layanan informasi pariwisata secara
mudah cepat dan terkini .

6. Bagi Media Massa


Menjadi bahan berita di media massa tentang informasi
layanan publik khususnya informasi dan pemasaran
pariwisata Kota Surakarta.

7. Ekonomi
Efisiensi anggaran dari pengguna layanan dalam hal ini
Disbudpar dapat mengurangi anggaran pembuatan lokasi
kantor dan sarpras pendukung.

18
VI . GEDSI dan 5 Inovasi

Aksi perubahan DILAN / digitalisasi layanan informasi pariwisata


memenuhi kriteria inovasi :

1. Relevansi:
Inovasi haruslah relevan dengan kebutuhan aktual masyarakat atau
instansi pemerintah. Inovasi yang diusulkan harus dapat menjawab atau
memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Aplikasi DILAN digitalisasi
layanan informasi pariwisata sangat relevan dengan era saat ini pada
kemajuan teknologi
2. Efektivitas: Inovasi harus mampu memberikan hasil yang efektif dalam mencapai
tujuan yang diinginkan. Efektivitas inovasi dapat diukur dari dampak positif yang
dihasilkan, baik dalam hal kualitas pelayanan, efisiensi penggunaan sumber daya,
maupun peningkatan kinerja organisasi. Aplikasi DILAN digitalisasi layanan
informasi pariwisata efektif digunakan karena terukur dari jumlah layanan
pengguna
3. Efisiensi: Inovasi harus dapat meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan tugas
atau kegiatan. Hal ini mencakup penggunaan sumber daya yang lebih efisien,
penghematan biaya, atau peningkatan produktivitas. Aplikasi DILAN digitalisasi
layanan informasi pariwisata mendukung efisiensi anggaran , lebih terjangkau
mudah diakses disbanding pembangunan tempat layanan informasi yang baru
dengan tambahan petugas .
4. Kesesuaian dengan Kebijakan dan Peraturan: Inovasi harus sesuai dengan
kebijakan dan peraturan yang berlaku. Inovasi yang melanggar hukum atau
kebijakan dapat berpotensi menyebabkan masalah hukum atau administrasi.
Aplikasi DILAN digitalisasi layanan informasi pariwisata sesuai dengan Visi Misi
Pemerintah Kota Surakarta berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor
6 Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Surakarta Tahun 2021-2026 . Misi , ketiga, mewujudkan tata ruang dan
infrastruktur kota yang mendukung pemajuan kebudayaan dan pariwisata
5. Berkesinambungan: Inovasi harus dirancang untuk dapat berkelanjutan dalam
jangka panjang. Ini termasuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti dukungan
19
keuangan, kebijakan, dan manajemen yang diperlukan untuk memastikan
kelangsungan dan keberhasilan inovasi. Aplikasi DILAN digitalisasi layanan
informasi pariwisata secara berkesinambungan dikembangkan dengan
penambahan fitur untuk kelengkapan layanan .
Keterkaitan GEDSI
1. Konsultasi dengan Komunitas: Libatkan berbagai kelompok gender dan sosial

dalam proses perencanaan dan pengembangan DILAN. Ajak perempuan, anak-

anak, lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok minoritas lainnya untuk


memberikan masukan tentang kebutuhan mereka dalam mengakses informasi

pariwisata.

2. Pengumpulan Data Gender-Responsif: Lakukan pengumpulan data yang sensitif

terhadap gender untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan aksesibilitas


informasi pariwisata bagi berbagai kelompok gender. Gunakan data ini sebagai

dasar untuk merancang DILAN yang inklusif.

3. Desain User-Friendly: Pastikan bahwa antarmuka DILAN dirancang agar ramah

pengguna dan mudah diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki
keterbatasan fisik atau teknologi. Gunakan ikon dan simbol yang universal untuk

memudahkan pemahaman.

4. Konten yang Dapat Dipersonalisasi: Sediakan opsi untuk mempersonalisasi

konten DILAN berdasarkan preferensi pengguna, termasuk opsi bahasa, minat,

dan kebutuhan khusus. Ini memungkinkan setiap pengguna merasa diakomodasi


dan terlibat secara lebih efektif.

5. Bahasa yang Inklusif: Pastikan bahwa konten DILAN menggunakan bahasa yang

inklusif dan tidak memihak gender. Hindari penggunaan kata atau frasa yang

dapat menimbulkan stereotip atau diskriminasi gender.

6. Promosi Diversitas: Gunakan platform DILAN untuk mempromosikan diversitas

dan kesetaraan gender dalam industri pariwisata. Sediakan informasi tentang


tempat-tempat tujuan yang ramah terhadap semua orang dan berbagai jenis
aktivitas yang dapat dinikmati oleh berbagai kelompok.
20
7. Pelatihan untuk Penyedia Informasi: Sediakan pelatihan kepada penyedia

informasi pariwisata tentang sensitivitas gender dan inklusi sosial. Dukung mereka
untuk menghadapi kebutuhan dan preferensi beragam pengguna dengan cara

yang ramah dan inklusif.

8. Pemantauan dan Evaluasi: Lakukan pemantauan terus-menerus terhadap kinerja

DILAN dalam memenuhi kriteria gender dan inklusi sosial. Gunakan umpan balik
dari pengguna dan analisis data untuk mengidentifikasi area yang perlu

ditingkatkan.

VII MILOSTONE
JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1. Pembentukan Tim Efektif 1. Updating data kinerja bulanan, 1. Mengembangkan fitur


triwulanan dan tahunan pelayanan aplikasi
Digiitalisasi Pelaporan
Evaluasi Kinerja
2. Koordinasi dan Konsultasi 2. Menyusun laporan evaluasi 2. Melaksanakan pelatihan dan
kinerja pengambangan kompetensi
dengan Stakeholder terkait petugas layanan aplikasi

3. Penyusunan SOP SOP system 3. Melakukan evaluasi dan 3. Pengukuran capaian indicator
monitoring jangka menengah kinerja
informasi/ layanan aplikasi
digitalisasi informasi
pariwisata dan SOP petugas
layanan informasi pariwisata
di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta
4. Pembangunan Sistem Informasi 4. Monitoring dan evaluasi
aplikasi jangka panjang
DILAN (Digitalisasi
Pelayanan) untuk Akselerasi
Informasi Pariwisata di Kota
Surakarta

5. Penyusunan Buku Panduan


DILAN (Digitalisasi
Pelayanan) untuk Akselerasi
Informasi Pariwisata di Kota
Surakarta
6. Uji Coba Aplikasi

7. Sosialisasi

8. Implementasi aplikasi

21
9. Monitoring dan Evaluasi

VIII. MATRIK TAHAPAN RENCANA AKSI KINERJA PELAYAN PUBLIK (DIGITILASI


PELAYANAN / DILAN MELALUI APLIKASI PELAYANAN INFORMASI PARIWISATA)
MATRIKS TAHAPAN RENCANA AKSI PERUBAHAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK

NO KEGIATAN OUTPUT SUMBER DAYA WAKTU PELIBATAN PENANGGUNGJAW


PIHAK AB
BERKEPENTING
AN (Jejaring)
INDIKATOR TARGET
KINERJA KINERJA
A Jangka Pendek 60 (enam puluh) hari kerja Anggaran 18 Maret
terbangunnya layanan informasi layanan Internal - 18 Mei
pariwisata secara digital (DILAN) Rp.4.000.00 2024
0,-
1 Pembentukan Tim Efektif Digitalisasi DILAN

1. Mengidentifika Project 20 orang Non 18 - 19 Sekretaris Project Leader


1 si anggota Tim Leader Anggaran Maret Dinas, Tim
Efektif (Tim 2024 Efektif
Teknis, Tim
Administrasi
dan Tim
Publikasi)
1. Menyusun Project 1 Non 20- 21 Kepala Project Leader
2 Konsep SK dan Leader dokumen Anggaran Maret Dinas,
Uraian Tugas SK 2024 Sekretaris
Tim Efektif Dinas dan
serta Tim Efektif
penandatanga
nan keputusan
1. Rapat Surat Kepala 1 kali Anggaran 22 Maret Kepala Project Leader
3 Koordinasi Dinas pertemua Internal Rp. 2024 Dinas,
Paparan dan Kebudayaan n: 20 800.000,- Sekretaris
Penyerahan dan orang Dinas dan
Tim Efektif Pariwisata Tim Efektif
Kota
Surakarta
diterima dan
dipahami
oleh Tim
Efektif
2 Koordinasi dan Konsultasi dengan Stakeholder terkait

2. Melaksanakan Kesepahama 20 orang, Non 23 Maret Sekretaris Project Leader


1 FGD dengan n dan data/ 1 data Anggaran 2024 Dinas, Tim
tim efektif informasi informasi Efektif
yang
dibutuhkan
tim efektif
teridentifikas

22
i secara
lengkap

2. Koordinasi dan Data/ Badan Non 24-25 Sekretaris Project Leader


2 Konsultasi informasi, Promosi Anggaran Maret Dinas, Tim
dengan komitmen Pariwisat 2024 Efektif,
Stakeholder dan naskah a, ASITA, Badan
tentang kerjasama PHRI, Promosi
pembangunan Diskominf Pariwisata,
sistem aplikasi o, Bagian ASITA, PHRI,
layanan Hukum Diskominfo,
informasi Bagian
pariwisata Hukum
2. Koordinasi Surat 2 Surat Non 26 Maret Sekretaris Project Leader
3 dengan Kesepahama Anggaran 2024 Dinas, Tim
Diskominfo n dan Surat Efektif,
secara lisan ijin Diskominfo
dan tertulis pembanguna
untuk n Aplikasi
pembuatan
aplikasi
3 Penyusunan SOP
3. Menyusun Draft SOP 1 Anggaran 27 Maret Sekretaris Project Leader
1 Draft SOP Dokumen Internal Rp. 2024 Dinas, Tim
draft SOP 100.000,- Efektif
3. Konsultasi Draft SOP 1 Non 28 Maret Sekretaris Project Leader
2 Bagian Dokumen Anggaran 2024 Dinas, Tim
Organisasi draft SOP Efektif,
terkait Draft Bagian
SOP Organiasi
3. Menyusun SK SK Kepala 1 SK Non 01-Apr- Kepala Project Leader
3 Kepala Dinas Dinas Kepala Anggaran 24 Dinas,
tentang SOP Disbudpar Dinas Sekretaris
tentang SOP Dinas dan
Tim Efektif
4 Pembangunan Aplikasi DILAN
4. Koordinasi Prototipe 1 unit Non 02-Apr- Sekretaris Project Leader
1 desain model DILAN prototipe Anggaran 24 Dinas, Tim
aplikasi aplikasi Efektif,
Pihak Ketiga,
Diskominfo
4. Membangun Aplikasi 1 unit Anggaran 2 - 17 Sekretaris Project Leader
2 Aplikasi DILAN DILAN aplikasi Internal Rp. April Dinas, Tim
DILAN 50.000.000, 2024 Efektif,
- Pihak Ketiga,
Diskominfo
5 Penyusunan
buku panduan
DILAN

23
5. Menyusun 1 draft buku 1 draft Non 18 - 20 Sekretaris Project Leader
1 buku panduan panduan buku Anggaran April Dinas, Tim
penggunaan aplikasi 2024 Efektif,
aplikasi DILAN DILAN Pihak Ketiga,
Diskominfo
5. Penandatanga 1 buku 1 buku Non 22-Apr- Kepala Project Leader
2 nan buku panduan panduan Anggaran 24 Dinas,
panduan Sekretaris
Dinas, Tim
Efektif,
Pihak Ketiga,
Diskominfo
5. Mencetak buku buku 20 buku Anggaran 23-Apr- Kepala Project Leader
3 panduan panduan panduan Internal Rp. 24 Dinas,
500.000,- Sekretaris
Dinas, Tim
Efektif
6 Uji Coba DILAN
6. Pengecekan Menu fitur 1 laporan Non 24-Apr- Sekretaris Project Leader
1 menu fitur aplikasi fitur Anggaran 24 Dinas, Tim
aplikasi aplikasi Efektif
6. Uji Coba Informasi 1 laporan Non 25-Apr- Sekretaris Project Leader
2 aplikasi DILAN Kelayakan uji coba Anggaran 24 Dinas, Tim
Pemakaian Efektif
DILAN teruji
dengan baik
6. Koordinasi Perbaikan 1 laporan Non 26-Apr- Sekretaris Project Leader
3 pasca uji coba fitur aplikasi perbaikan Anggaran 24 Dinas, Tim
dengan Tim fitur Efektif
Efektif aplikasi
7 Sosialisasi Aplikasi DILAN
7. Menyusun Undangan 30 orang Non 29-Apr- Kepala Project Leader
1 surat Anggaran 24 Dinas,
undangan dan Sekretaris
mendistribusik Dinas, Tim
an Efektif
7. Menyiapkan 1 Set Sarana 1 Set Non 30-Apr- Kepala Project Leader
2 sarana dan dan Sarana Anggaran 24 Dinas,
prasarana Prasarana dan Sekretaris
layanan Sosialisasi Prasarana Dinas, Tim
aplikasi DILAN Tersedia Sosialisasi Efektif
Tersedia
7. Launching Launching Peserta Anggaran 2 Mei Kepala Project Leader
3 Aplikasi Aplikasi Sosialisasi Internal Rp. 2024 Dinas,
yang 1.000.000,- Sekretaris
mampu Dinas, Tim
mengakse Efektif
s apliakasi
DILAN
8 Implementasi Digitalisasi DILAN
8. Menginput Data 1 berkas Non 3-4 Mei Sekretaris Project Leader
1 data dan informasi data Anggaran 2024 Dinas, Tim
informasi kinerja yang informasi Efektif
capaian kerja terinput

24
capaian
kinerja

8. Menyusun Dokumen Laporan Non 5 Mei Kepala Project Leader


2 Laporan Laporan dan Anggaran 2024 Dinas,
Evaluasi Kinerja Evaluasi Sekretaris
secara Digital Dinas, Tim
Efektif
8. Melaporkan Dokumen 1 Laporan Non 6 Mei Kepala Project Leader
3 hasil evaluasi Laporan dan Anggaran 2024 Dinas,
kinerja Evaluasi Sekretaris
Kinerja Dinas, Tim
Efektif
9 Monitoring dan Evaluasi Digitalisasi Pelaporan Evaluasi Kinerja

9. Membuat Kuesioner 1 Anggaran 7 Mei Kepala Project Leader


1 kuesioner evaluasi dan kuesioner Internal Rp. 2024 Dinas,
evaluasi dan monitoring 100.000,- Sekretaris
monitoring penggunaan Dinas, Tim
penggunaan DILAN Efektif
aplikasi DILAN
9. Mengolah Data Data/ 1 laporan Non 8 Mei Kepala Project Leader
2 hasil informasi monev Anggaran 2024 Dinas,
monitoring dan hasil dan Sekretaris
evaluasi jangka monitoring rencana Dinas, Tim
pendek dan dan evaluasi aksi Efektif
rekomendasi tindak
tindak lanjut lanjut
9. Pembahasan Data 1 LaporanNon 18 Mei Kepala Project Leader
3 Hasil Informasi evaluasi Anggaran 2024 Dinas,
Monitoring Permasalaha kinerja Sekretaris
n dan Solusi Dinas, Tim
Pengembang Efektif
an Aplikasi
DILAN
B Jangka Menengah (6 bulan berikutnya) pemanfaatan aplikasi DILAN untuk layanan informasi pariwisata
1 Updating data laporan 3 laporan Non 18 Mei - Kepala Project Leader
kinerja untuk evaluasi Anggaran 18 Dinas,
penyusunan kinerja Novemb Sekretaris
laporan er 2024 Dinas, Tim
bulanan, Efektif
triwulanan dan
tahunan
2 Menyusun laporan 1 laporan Non 18 Maret Kepala Project Leader
Laporan SAKIP Anggaran - 30 Dinas,
Evaluasi Kinerja Novemb Sekretaris
secara Digital er 2024 Dinas, Tim
Efektif

25
3 Menyusun Data/ 1 laporan Non 2 Kepala Project Leader
Laporan Informasi Anggaran Desembe Dinas,
Evaluasi dan hasil r-4 Sekretaris
Monitoring monitoring Desembe Dinas, Tim
Jangka jangka r 2024 Efektif
Menengah menengah
dan
rekomendasi
pengembang
an jangka
waktu
berikutnya
C Jangka Panjang (18 bulan berikutnya) pengembangan aplikasi DILAN untuk mengukur capaian indikator
kinerja pada Disbudpar Kota Surakarta
1 Mengembangk Fitur yang 1 Fitur Non 5 Kepala Project Leader
an fitur dikembangka Anggaran Desembe Dinas,
n r - 5 Mei Sekretaris
2025 Dinas, Tim
Efektif
2 Melaksanakan Pegawai 10 orang Anggaran 6 Pegawai Project Leader
pelatihan Disbudpar Internal Rp. Desembe Disbudpar,
pengembangan 5.000.000,- r 2025 Pihak Ketiga
kompetensi
3 Pengukuran Laporan 1 Laporan Non 5 Kepala Project Leader
Capaian Kinerja Capaian Evaluasi Anggaran Desembe Dinas,
Kinerja r - 5 Mei Sekretaris
2025 Dinas, Tim
Efektif
4 Monitoring dan Laporan 1 Non 5 Kepala Dinas, Project
Evaluasi Kinerja Monev Laporam Anggaran Desemb Sekretaris Leader
Jangka Panjang er - 5 Dinas, Tim
Mei Efektif
2025

26
27

Anda mungkin juga menyukai