PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah
dikemukakan bahwa tugas pemerintah adalah melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pemerintah harus meningkatkan
kinerja agar dapat memberikan pelayanan publik secara profesional kepada
masyarakat.
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki fungsi strategis dalam kehidupan
bernegara, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Oleh karena itu, penting bagi ASN untuk memahami dan
mengimplementasikan fungsi-fungsi tersebut dalam melaksanakan tugas di unit kerja
maupun kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang nomor 5 tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam UU tersebut tertulis bahwa ASN
bertugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seorang ASN yang mampu
melaksanakan tugas tersebut merupakan ASN yang memiliki kompetensi yang baik
bedasarkan sikap dan perilakunya, professional, sadar dengan tanggung jawabnya
sebagai pelayan publik, serta memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Ketika tugas
tersebut dijalankan, ASN harus mengimplementasikan 7 (tujuh) nilai-nilai dasar,
antara lain beriontasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan
kolaboratif yang disingkat BerAKHLAK. Untuk membentuk seorang ASN yang
profesional maka perlu dilaksanakan pembinaan dan pengembangan kompetensi
melalui jalur pendidikan dan pelatihan (diklat) sesuai dengan Peraturan Kepala LAN
nomor 22 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan Pelatihan Dasar (latsar)
Calon Pegawai Negeri Sipil golongan 1 (satu) dan golongan 2 (dua), serta Undang-
1
2
Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) merujuk pada
pasal 63 ayat 4.
Melalui pelatihan dasar, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mendapatkan
materi pelatihan yang digunakan sebagai pedoman untuk mengerjakan tugas di unit
kerja masing-masing. Hasil dari pelatihan dasar adalah peserta akan membuat
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan selama masa habituasi. Kegiatan
aktualisasi berupa kegiatan atau program inovasi sebagai bentuk perubahan 2 dan/atau
perbaikan terhadap permasalahan yang dimiliki di unit kerja berkaitan dengan
manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government. Selanjutnya, dalam
pelaksanaan kegiatan aktualisasi tersebut perlu dilakukan internalisasi nilai-nilai dasar
ASN dan prinsip-prinsip lainnya sehingga kehadiran ASN dapat memberikan
kontribusi dalam penyelesaian masalah di unit kerja.
Dengan demikian melalui kegiatan pelatihan dasar CPNS ini dapat diterapkan
nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas dan pelayanan
selama masa habituasi, terutama terkait dengan kegiatan “PENYEDIAAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEFARMASIAN DI
RUMAH SAKIT UMUM KELAS D PRATAMA KABUPATEN TAMBRAUW”.
B. Tujuan Aktualisasi
1. Mengerti dan memahami tentang Core Value ASN mencakup Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
(BerAKHLAK)
2. Memperoleh pengalaman nyata tentang penerapan Core Value ASN BerAKHLAK
dalam bentuk sikap dan perilaku disiplin dalam kedudukan perannya sebagai ASN
yang akan diterapkan di instansi tempat kerja
3. Penyediaan Standar Prosedur Operasional Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
Umum Kelas D Pratama Kabupaten Tambrauw
3
C. Manfaat
1. Manfaat bagi Diri Sendiri
Dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dalam setiap kegiatannya
sehingga terbentuk ASN yang BerAKHLAK.
2. Manfaat bagi Organisasi
Dapat mendukung peningkatan jalannya kegiatan operasional di Rumah Sakit
Pratama Kabupaten Tambrauw, menjadi dokumen persiapan untuk Akreditasi
Rumah Sakit.
3. Manfaat bagi Masyarakat
Dapat memberikan pelayananan kesehatan yang maksimal kepada pasien dan
masyarakat pada umumnya.
D. Ruang Lingkup
1. Tempat Aktualisasi
Tempat pelaksanaan kegiatan di Rumah Sakit Pratama Kabupaten Tambrauw.
RSU Kelas D Pratama Kabupaten Tambrauw
2. Waktu Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilakukan berdasarkan kalender pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III oleh Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BSDM) Provinsi Papua Barat bekerja sama dengan Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PKPSDM) Kabupaten
Tambrauw. Kegiatan aktualisasi ini dilakukan selama 30 hari kalender dimulai
pada tanggal 29 Mei - 30 Juli 2023.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
4
5
Sebagai rumah sakit umum Kelas D milik pemerintah daerah, maka melalui
Peraturan Bupati Kabupaten Tambrauw tahun 2020, RSU Pratama Fef ditetapkan
sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Kabupaten Tambrauw dan sekitarnya serta
merupakan unsur pelaksana teknis Dinas yang melaksanakan kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. Data pegawai Rumah Sakit
Umum Kelas D Pratama Kabupaten Tambrauw ditunjukkan oleh Tabel 1 dan Tabel 2
dibawah ini.
Tabel 1. Data Pegawai Rumah Sakit Umum Kelas D Pratama
Kabupaten Tambrauw
No Jenis Tenaga Jumlah
1 PNS & CPNS 21 orang
2 Honor 16 orang
3 PTT 15 orang
4 Security 4 orang
Total 56 orang
B. Visi & Misi Rumah Sakit Umum Kelas D Pratama Kabupaten Tambrauw
1. Visi Rumah Sakit Umum Kelas D Pratama Kabupaten Tambrauw
Bersatu hati menjadikan Rumah Sakit yang bermutu, terjangkau, beriman dan
menjadi kebanggaan masyarakat Tambrauw yang berbudaya.
2. Misi Rumah Sakit Umum Kelas D Pratama Kabupaten Tambrauw
a. Mengedepankan keselamatan pasien dan keamanan petugas dalam
memberikan pelayanan
b. Pemenuhan standar SDM di Rumah Sakit
c. Meningkatkan Sarana dan Prasarana sesuai standar
d. Mewujudkan manajemen Rumah Sakit yang unggul dan berbudaya.
3. Tugas & fungsi Apoteker
a. Tugas Apoteker
Menurut Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian, Tugas Apoteker adalah melaksanakan pekerjaan kefarmasian
yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian, pengelolaan perbekalan
farmasi, pelayanan farmasi klinik dan pelayanan farmasi khusus.
b. Fungsi Apoteker
1) Melakukan pengelolaan sediaan farmasi, Alat kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai, meliputi : pemilihan, perencanaan kebutuhan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan penarikan,
pengendalian dan administrasi
2) Melakukan pelayanan farmasi klinik yang meliputi : pengkajian dan
pelayanan resep, penelusuran riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat,
pelayanan informasi obat (PIO), konseling, visite, pemantauan terapi obat
(PTO), Monitoring efek samping obat (MESO), Evaluasi penggunaan obat
(EPO), dispensing sediaan steril dan Pemantauan Kadar Obat dalam
Darah (PKOD).
7
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Rumah Sakit Kelas D Pratama Tambrauw sebagai berikut ini :
A. Identifikasi Isu
1. Identifikasi Permasalahan
Tujuan dilakukannya kegiatan aktualisasi ini agar sebagai CPNS dapat
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam melakukan
pelayanan publik. Sebagai Agent of Change dalam kehidupan bermasyarakat,
diharapkan ASN dapat lebih kreatif dalam memecahkan permasalahan dalam
lingkungan kerja melalui kegiatan aktualisasi ini.
Tabel 3. Identifikasi Isu
8
9
2. Analisis Isu
Dari isu yang telah diidentifikasi, maka dalam kriteria pemilihan isu
dilakukan menggunakan analisis USG pada tabel 4 sebagai berikut :
a. Urgency :
Bahwa isu yang diangkat perlu dibahas
b. Seriousness :
Isu ini berpengaruh
10
c. Growth :
Isu ini akan menjadi sangat tidak baik jika tidak segera di selesaikan, Berdasarkan
identifikasi isu di atas, maka isu yang ditetapkan adalah : “Belum tersedianya
Standar Operasional Prosedur Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit Umum
Kelas D Pratama Kabupaten Tambrauw”. Isu tersebut ditetapkan berdasarkan
pengambilan keputusan secara triangulasi antara Mentor, teman sejawat / senior,
dan peserta latsar melalui analisis menggunakan teknik USG. Hasil analisis
digunakan sebagai pijakan berpikir untuk merumuskan gagasan pemecahan isu
yaitu “PENYEDIAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
PRATAMA KABUPATEN TAMBRAUW”.
4. Harmonis
Harmonis adalah sikap saling menghargai tanpa memandang latar
belakang, suka menolong orang lain serta membangun lingkungan kerja yang
kondusif/ nyaman.
5. Loyal
Loyal adalah kepatuhan atau kesetiaan seorang ASN dalam memegang
teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 dan dimana seorang ASN dituntut dalam menjaga nama baik sesama
ASN, Pimpinan dan negara serta menjaga rahasia jabatan maupun negara.
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami ASN untuk dapat dengan cepat
menyesuaikan dirinya menghadapi segala perubahan dengan terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas serta bertindak proaktif dalam pelayanan terhadap
masyarakat.
7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis dengan panduan
perilaku memberika kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka
untuk bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah serta menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik, serta
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
2. Smart ASN
Smart ASN merupakan yang memiliki profil nasionalisme, integritas,
berwawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi,
bahasa asing dan enterpreneurship yang berperan sebagai digital talent, khusunya
program literasi digital, pilar literasi digital, sampai implementasi dan implikasi
literasi digital dalam dunia kerja dan kehidupan sosial. Literasi digital lebih
menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses
mediasi media digital. ASN yang berkarakter Smart ASN, harus memiliki
kecakapan literasi digital yang baik, tidak hanya mampu mengoperasikan alat,
tetapi mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab. Smart ASN akan
mendorong birokrasi sejalan dengan semangat revolusi industri 4.0, semua jenis
pelayanan publik dapat diselenggarakan berbasis digital dan terintegrasi sehingga
pelayanan publik menjadi lebih optimal.
13
Agenda 2:
Saya akan membangun persamaan persepsi dengan
Direktur RSU Pratama Kabupaten dan mentor agar
memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat
(Berorientasi Pelayanan)
(Loyal)
Agenda 2
Saya akan mencari referensi SOP Pelayanan
kefarmasian yang dapat memenuhi kebutuhan
pasien/masyarakat
(Berorientasi Pelayanan)
Agenda 2
Saya akan menyusun draft SOP yang memberikan
manfaat bagi pasien / masyarakat
(Berorientasi Pelayanan)
Saya akan menyusun draft SOP pelayanan
16
Agenda 2 :
Saya telah melakukan sosialisasi draft SOP
Pelayanan Kefarmasian demi keamanan &
kepuasan pasien/masyarakat
(Berorientasi pelayanan)
Agenda 2
Saya akan memverifikasi draft SOP dengan
memperhatikan kebutuhan pasien/masyarakat
(Berorientasi Pelayanan)
(Kompeten)
Agenda 2
Saya akan meminta Direktur RSU Kelas D Pratama
mengesahkan SOP Pelayanan Kefarmasian dengan
ramah
(Berorientasi Pelayanan)
Agenda 2:
Saya akan membuat evaluasi pelaksanaan SOP
Pelayanan Kefarmasian agar dapat melakukan
perbaikan tanpa henti.
(Berorientasi pelayanan)
Agenda 2:
Saya akan membuat pelaporan dan evaluasi dengan
baik sehingga akan menghasilkan kualitas data yang
23
Pratama
(Kompeten)
Pratama
(Harmonis)
perundang-undangan demi
menjaga nama baik RSU
Kelas D Pratama
(Loyal)
banyak.
(Loyal)
Kefarmasian.
(Akuntabel)
Pelayanan Kefarmasian
dengan baik agar dapat
memberikan kontribusi bagi
peningkatan kesehatan
masyarakat Tambrauw
(Loyal)
kesehatan lainnya.
(Kolaboratif)
8 Pelaporan dan 1. Menyampaikan 1. Terwujudnya 26 – 29 Agenda 3 Kegiatan ini Bermutu
Evaluasi hasil laporan Hasil laporan Mei 2022 Saya akan membuat evaluasi berkontribusi Beriman
kegiatan pada hasil kegiatan sesuai dengan terhadap: Berbudaya
Direktur RSU Kelas arahan Direktur RSU Kelas D Visi : Terjangkau
D Pratama Pratama dan Mentor Bersatu hati
2. Melaporkan hasil 2.Terwujudnya (Manajemen ASN) menjadikan Rumah
evaluasi kepada Hasil Evaluasi Sakit yang bermutu,
mentor Agenda 2: terjangkau, beriman
3. Finalisasi laporan 3.Dokumentasi Saya akan membuat pelaporan dan menjadi
aktualisasi (Foto) dan evaluasi dengan baik kebanggaan
sehingga akan menghasilkan masyarakat
kualitas data yang baik dan Tambrauw yang
benar berbudaya
(Berorientasi pelayanan) Misi 1,2, 4:
Mengedepankan
Saya akan membuat evaluasi keselamatan pasien
hasil kegiatan dengan dan keamanan
tanggung jawab dan petugas dalam
transparan sesuai dengan hasil memberikan
yang didapat.
46
(Akuntabel) pelayanan;
Saya akan membuat evaluasi Pemenuhan standar
hasil kegiatan dengan kualitas SDM di Rumah
yang terbaik agar setiap hasil Sakit ;
dapat lebih mudah dipahami. Mewujudkan
(Kompeten) manajemen Rumah
Hasil evaluasi yang saya Sakit yang unggul
dapatkan akan saya hargai dan berbudaya
sebagai bentuk menghargai
pendapat setiap orang
(Harmonis)
(Adaptif)