2. Nurul anggita
3. Mike Yana
4. Chania
UU No. 22 TH 2022 :
Pengamatan
Pasal 73
Penjelasan : LPKA adalah lembaga pembinaan khusus anak yang dimana Lembaga atau tempat anak
menjalani masa pidananya atau tempat dimana anak menjalani pidana penjara. Terkait dengan
penahanan anak, bahwa Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak, juga melakukan pembatasan masa penahanan dan syarat penahanan, dan lamanya masa
penahanan sedangkan LPAS adalah Lembaga Penempatan Anak Sementara yaitu tempat sementara
bagi anak selama proses peradilan berlangsung atau tempat penahanan terhadap anak. Sejak adanya
UU No. 11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak diharapkan model sistem peradilan
pidana yang lebih ramah terhadap anak di Indonesia semakin baik. LPKA adalah lembaga atau
tempat Anak menjalani masa pidananya. Hal ini juga ditegaskan pada Pasal 3 Peraturan Menteri
Hukum & HAM No. 18 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pembinaan Khusus
Anak, LPKA mempunyai tugas melaksanakan pembinaan anak didik pemasyarakatan).
(2) Penyelenggaraan Pengamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan di tempat
lain. Penjelasan : Yang dimaksud dengan "tempat lain" antara lain, lembaga pendidikan anak atau
balai latihan kerja.
Pasal 74
(1) Pencegahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (3) huruf a merupakan upaya untuk
mengurangi atau menghilangkan potensi dan ancaman gangguan keamanan dan ketertiban.
(2) Dalam melaksanakan pencegahan di LPAS dan LPKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Petugas Pemasyarakatan berwenang melakukan:
a. pemeriksaan;
Penjelasan : Yang dimaksud dengan "pengawasan komunikasi" adalah kegiatan untuk mengawasi
konten komunikasi dengan berbagai media komunikasi di LPAS dan LPKA.
Penjelasan : Dalam ketentuan ini, tindakan pencegahan lainnya antara lain, pengendalian lingkungan
berupa pembatasan ruang gerak, penentuan zonasi area steril, atau penggunaan alat pencegahan.
Pasal 75
Dalam melaksanakan penegakan disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (3) huruf b di
LPAS dan LPKA, Petugas Pemasyarakatan berwenang untuk:
Penjelasan : Tindakan yang di jatuhkan kepada Anak dan Anak Binaan sebagai akibat melakukan
pelanggaran peraturan yang telah dibuat lembaga permasyarakatan seperti peringatan atau
teguran,permintaan maaf baik tertulis atau lisan,membersihkan lingkungan dan tindakan disiplin
sesuai kesepakatan bersama antara Anak atau Anak Binaan dengan Petugas Pemasyarakatan.
Pasal 76
Tindakan disiplin bagi Anak dan Anak Binaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 huruf b berupa:
d. tindakan disiplin sesuai kesepakatan bersama antara Anak atau Anak Binaan dengan Petugas
Pemasyarakatan.
Penjelasan pasal 76 : Tindakan displin atas diberlakukan jikalau anak dan anak binaan tersebut terlah
melakukan pelanggaran sehingga dengan adanya tindakan ini memberikan suatu binaan kepada anak
dan anak binaan tersebut untuk selalu mematuhi aturan dan siap menerima konsekuensi
nya.Adapun tindakan displin ini mengajarkan anak dan anak binaan menjadi taat hukum baik di
dalam lembaga permasyarakatan maupun dilingkungan sekitarnya
Pasal 77
Dalam menjatuhkan tindakan disiplin kepada Anak dan Anak Binaan, Petugas Pemasyarakatan wajib:
b. mendasarkan tindakannya pada peraturan tata tertib LPAS dan LPKA; dan
Penjelasan pasal 77 : mengatur prinsip-prinsip yang harus diikuti oleh Petugas Pemasyarakatan
dalam menjatuhkan tindakan disiplin kepada Anak dan Anak Binaan. Maksud dari pasal ini adalah
memastikan bahwa Anak dan Anak Binaan diperlakukan dengan adil, tindakan disiplin didasarkan
pada peraturan tata tertib LPAS dan LPKA, dan petugas tidak boleh bertindak sewenang-wenang.
Contoh penerapannya adalah ketika seorang Anak Binaan di pusat pemasyarakatan melanggar aturan
tata tertib dengan merusak fasilitas penjara. Petugas Pemasyarakatan harus memperlakukan anak
tersebut secara adil, tidak memberikan hukuman yang berlebihan atau tidak sesuai dengan
pelanggaran yang dilakukan. Tindakan disiplin yang diambil harus sesuai dengan peraturan tata tertib
LPAS dan LPKA yang telah ditetapkan. Petugas juga tidak boleh bertindak sewenang-wenang dengan
memberikan hukuman yang tidak sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh anak tersebut.
Pasal 78
Dalam hal pelanggaran yang dilakukan oleh Anak atau Anak Binaan diduga merupakan tindak pidana,
kepala LPAS atau kepala LPKA melaporkan kepada instansi yang berwenang untuk diproses sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penjelasan pasal 78 : Meski di lembaga permasyarakatan sudah dilakukan pembinaan tentunya hal
yang tidak diingikan bisa saja terjadi seperti perkelahian,penganiayaan bahkan pembunuhan
Pelanggaran berat yang termasuk tindak pidana sehingga dapat merugikan harus segera cepat di
laporkan kepada instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang undangan agar cepat
mendapat penanganan yang lebih baik dan mencegah hal tersebut terjadi lagi. Contohnya adalah jika
seorang Anak Binaan diduga terlibat dalam tindak pidana yaitu tindakan penganiayaan yang
menyebabkan teman satu tahanan nya ada luka berat bahkan membunuh nya di dalam penjara,
kepala LPAS atau kepala LPKA harus melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian atau lembaga
penegak hukum lainnya untuk ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku.
Pasal 79
(1) Pemulihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (3) huruf c merupakan upaya untuk
memperbaiki dan mengembalikan keadaan kondisi pasca gangguan keamanan dan ketertiban.
Penjelasan : Seperti yang diketahui pula dalam pasal 73 ayat (3) terdiri dari a. Pencegahan b.
Penegakan disiplin dan c. Pemulihan, sesuai dengan pasal 79 ayat (3) huruf c bahwa pengamatan ini
terdiri atas pemulihan, pemulihan ini bertujuan untuk mendukung pemulihan tahanan dan
mempersiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat dengan cara yang positif. Hal ini dilakukan
untuk mengembalikan kondisi pasca gangguan jika terjadi gangguan dalam lapas.
(2) Pemulihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui cipta kondisi di LPAS dan LPKA.
Penjelasan : Yang dimaksud dengan "cipta kondisi" adalah pemulihan kondisi sosial, keamanan, dan
ketertiban seperti pemulihan kesehatan fisik dan psikologis Petugas Pemasyarakatan, Anak dan Anak
Binaan, pemulihan lingkungan fisik seperti perbaikan dan penyediaan fasilitas, serta perbaikan
prosedur kerja. Pemulihan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti evaluasi psikologis,
program rehabilitasi, evaluasi kemajuan dan pemantauan kesejahteraan.
Pasal 8O
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Pengamanan dan Pengamatan diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat: Peraturan ini mengatur
mengenai penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, termasuk pengamanan
dan pengawasan dalam rangka menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2022 tentang Penyelenggaraan Keamanan Jembatan dan Terowongan: Peraturan ini mengatur
mengenai penyelenggaraan keamanan jembatan dan terowongan, termasuk pengamanan dan
pengawasan dalam rangka menjaga keamanan dan keselamatan pengguna jalan