2 Tahun 2020
Abstrak
Penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis PowToon ini bertujuan untuk (1)
Mengetahui kelayakan media pembelajaran WATOON untuk pembelajaran PPKn pada materi Wawasan
Nusantara, (2) Mengetahui peningkatan pemahaman peserta didik pada materi Wawasan Nusantara
dengan menggunakan media pembelajaran WATOON. Metode penelitian ini menggunakan model
penelitian dan pengembangan dengan prosedur pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pengembangan media
pembelajaran WATOON mendapat kategori “sangat layak” dari validasi ahli media dengan nilai 3,45,
mendapat kategori “sangat layak” dari validasi ahli materi dengan nilai 3,35, dan mendapat kategori
“layak” dari validasi praktisi dengan nilai 2,96, sehingga validasi media pembelajaran WATOON dari
ahli media, ahli materi, dan praktisi mendapat persentase 81, 25% dengan kategori “Sangat Layak”. (2)
Ketuntasan nilai peserta didik dalam hasil uji coba terbatas produk meningkat dari 10 % pada pretest
menjadi 70% pada posttest, sehingga keberhasilan uji coba terbatas produk WATOON mendapat
persentase 70% dengan kategori “paham”.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, PowToon, Wawasan Nusantara, WATOON
Abstract
The research and development of WATOON (Wawasan Nusantara with PowToon) learning media aims
to (1) Determine the feasibility of WATOON learning media for Citizenship education in the ‘Wawasan
Nusantara’ topic, (2) Knowing the increase in students' understanding of the ‘Wawasan Nusantara’
topic by using WATOON learning media based. This research method uses research and development
models with ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) development
procedures. The results showed that (1) The development of WATOON learning media received the
"very feasible" category from the validation of media experts with a value of 3.45, got the "very feasible"
category from the validation of the material experts with a value of 3.35, and got the "feasible" category
from practitioners validation with a value of 2.96, so that the WATOON learning media validation from
media experts, material experts, and practitioners gets a percentage of 81, 25% with the category "Very
Eligible". (2) The completeness of the students' value in the results of the trial was limited the product
increased from 10% in the pretest to 70% in the posttest, so that the success of the limited trial of
WATOON products got a percentage of 70% with the category "understanding".
Keywords: Learning Media, PowToon, Wawasan Nusantara, WATOON
pendapat para ahli, dan praktis dalam dalam Bahasa Inggrisnya Research and
penerapannya, serta berefek potensial Development (R & D) .
dalam meningkatkan pemahaman Waktu dan Tempat Penelitian
mahasiswa terhadap materi perkuliahan. Penelitian dilakukan pada bulan April
Berdasarkan penelitian tersebut, maka tahun 2020 di SMA N 1 Pakem, Jalan
baik kiranya mengembangkan media Kaliurang Km 17,5, Pakembinangun,
pembelajaran interaktif berbasis PowToon Pakem, Sleman, Yogyakarta.
di sekolah menengah atas untuk Subjek Penelitian
meningkatkan minat belajar dan Subjek uji coba pada penelitian ini
pemahaman peserta didik. Dari pra survei adalah peserta didik kelas X SMA N 1
yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Pakem. Hal ini sesuai pertimbangan agar
Pakem yang beralamatkan di Jalan produk yang dibuat dapat tepat sasaran dan
Kaliurang Km. 17,5 Pakembinangun, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Pakem, Sleman, diperoleh hasil bahwa Subjek uji coba membutuhkan 10 peserta
diperlukan peningkatan pemahaman pada didik untuk uji coba skala kecil.
mata pelajaran PPKn. Hal ini dikarenakan Prosedur Pengembangan
media pembelajaran untuk mata pelajaran Prosedur pengembangan ADDIE
PPKn masih kurang dan terbatas, media (Analysis, Design, Development,
yang digunakan masih konvensional seperti Implementation, Evaluation).
Power Point Presentation (PPT). Media Teknik Pengumpulan Data
pembelajaran interaktif perlu Pengumpulan data menggunakan
dikembangkan keberadaannya di sekolah teknik non-test yaitu observasi, wawancara,
tersebut. Oleh karenanya peneliti berusaha dan studi pustaka sebagai alat untuk
mengembangkan media pembelajaran mendapatkan informasi pada tahap analisis,
interaktif berbasis PowToon dengan serta angket untuk mengetahui kelayakan
harapan dapat meningkatkan pemahaman produk media pembelajaran. Teknik test
peserta didik pada mata pelajaran PPKn berupa pretest dan posttest juga digunakan
khususnya pada materi Wawasan Nusantara untuk mengetahui peningkatan pemahaman
dalam konteks NKRI. peserta didik pada materi Wawasan
Materi Wawasan Nusantara dalam konteks Nusantara dalam konteks NKRI.
NKRI dipilih karena Indonesia yang Teknik Analisis Data
memiliki kekayaan berlimpah rentan akan Teknik analisis data yang digunakan
konflik. Dengan mempelajari materi dalam penelitian ini adalah teknik analisis
tersebut, peserta didik diharapkan dapat kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis
lebih menghargai dan meningkatkan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan
nasionalisme sehingga dapat ikut serta hasil observasi, wawancara, saran dosen
menjaga kekayaan dan mengamankan batas validasi, dan catatan dokumentasi saat
wilayah Indonesia demi persatuan dan diimplementasikan Analisis kuantitatif
keutuhan wilayah negara. Selain itu belum digunakan untuk mendeskripsikan kualitas
adanya penelitian yang menggunakan media berdasarkan penilaian dosen ahli
media pembelajaran interaktif berbasis materi, dosen ahli media dan guru mata
PowToon pada pelajaran PPKn di SMA pelajaran PPKn serta mendeskripsikan hasil
Negeri 1 Pakem membuat peneliti berusaha belajar peserta didik setelah menggunakan
untuk mengembangkannya pada mata media pembelajaran berbasis PowToon.
pelajaran PPKn khususnya pada materi
Wawasan Nusantara dalam konteks NKRI HASIL PENELITIAN DAN
guna menguji kelayakan dan peningkatan PEMBAHASAN
pemahaman peserta didik. Pengembangan media pembelajaran
METODE PENELITIAN berbasis PowToon yang produknya diberi
Jenis Penelitian nama WATOON (Wawasan Nusantara with
Jenis penelitian ini menggunakan PowToon) dibuat melalui 5 tahapan, yakni
jenis penelitian dan pengembangan atau 1. Analysis (Analisis), 2. Design
(Perancangan), 3. Development
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Anggun Novtalia Berlian) | 173
mendapatkan hasil dua kriteria kelayakan nilai 3,45, mendapat kategori “sangat
antara lain: (1) Kelayakan validasi materi layak” dari validasi ahli materi dengan
sebesar 95,37% yang berarti layak, dan nilai 3,35, dan mendapat kategori
kelayakan validasi media sebesar 90,21% “layak” dari validasi praktisi dengan
yang berarti juga layak; (2) Kelayakan nilai 2,96. Sehingga dapat disimpulkan
kepraktisan pada uji coba skala kecil berdasarkan indikator keberhasilan,
sebesar 96,29% yang berarti praktis, dan validasi media pembelajaran WATOON
kelayakan uji coba skala besar sebesar dari ahli media, ahli materi, dan praktisi
98,62% yang juga mendapat hasil praktis; mendapat persentase 81, 25% dengan
uji coba skala kecil dilaksanakan pada kelas kategori “Sangat Layak”.
IV A dan uji coba skala besar dilaksanakan 2. Media pembelajaran ini bermanfaat
pada kelas IV B SDN Lidah Kulon IV/467 untuk meningkatkan pemahaman peserta
Surabaya. Kelayakan media pembelajaran didik dalam belajar yang dibuktikan
WATOON sebagai media pembelajaran dengan meningkatnya ketuntasan nilai
PPKn juga relevan dan mendukung peserta didik dalam hasil uji coba
penelitian yang dilakukan oleh Surya terbatas produk dari pretest 10 %
(2017) tentang Pengembangan Media menjadi 70% pada posttest. Berdasarkan
Pembelajaran Video Animasi dengan indikator keberhasilan, uji coba produk
Menggunakan Aplikasi PowToon Untuk WATOON mendapat persentase 70%
Mata Pelajaran PKn Kelas VII di SMP yang dengan kriteria “paham”.
menghasilkan produk efektif dan layak Saran
digunakan berdasarkan hasil uji validitas, Berdasarkan simpulan penelitian dan
praktikalitas, dan efektivitas. pengembangan media pembelajaran
Selain itu, media pembelajaran ini berbasis PowToon ini, maka penulis
juga bermanfaat untuk meningkatkan memberikan saran sebagai berikut.
pemahaman peserta didik dalam belajar 1. Produk pengembangan media
yang dibuktikan dengan meningkatnya pembelajaran berbasis PowToon ini
ketuntasan nilai peserta didik dalam hasil dapat digunakan sebagai media
uji coba terbatas produk dari pretest 10% pembelajaran yang dapat diperhitungkan
menjadi 70% pada posttest. Hasil penelitian untuk pembelajaran pada mata pelajaran
ini mendukung penelitian sebelumnya yang Pendidikan Pancasila dan
dilakukan oleh Nurdiansyah, Faisal, dan Kewarganegaraan (PPKn) khususnya
Sulkipani (2018) tentang Pengembangan pada materi Wawasan Nusantara dalam
Media Pembelajaran Berbasis PowToon Konteks Negara Kesatuan Republik
pada Perkuliahan Pendidikan Indonesia.
Kewarganegaraan yang menghasilkan 2. Media pembelajaran WATOON
media belajar yang praktis dan berefek (Wawasan Nusantara with PowToon)
potensial dalam meningkatkan pemahaman, dapat digunakan oleh guru PPKn Kelas
serta layak digunakan dalam proses X untuk menyampaikan materi
pembelajaran pendidikan Wawasan Nusantara secara umum
kewarganegaraan. sebagai pendahuluan agar peserta didik
lebih paham sebelum diberikan tugas.
SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
Simpulan Adam, S. & Syastra, T.M. (2015).
Berdasarkan hasil penelitian dan Pemanfaatan Media Pembelajaran
pengembangan media pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Bagi
berbasis PowToon dengan produk bernama Siswa Kelas X SMA Ananda Batam.
WATOON (Wawasan Nusantara with CBIS Journal. 3 (2), 78-90.
PowToon) dapat diambil kesimpulan Arsyad, A. (2016). Media Pembelajaran.
sebagai berikut. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
1. Pengembangan media pembelajaran Azwar, S. (2007). Metode Penelitian.
WATOON mendapat kategori “sangat Pustaka Pelajar: Yogyakarta
layak” dari validasi ahli media dengan
178 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 9 No.2 Tahun 2020