Makalah Hukum Waris
Makalah Hukum Waris
OLEH:
KELOMPOK 7
Farah Nabila 2310113113
Nefri Yaldi 2310113114
Satria Barakha Yudha 2310113115
Muhammad Al Ziqra 2310113120
Daffa Sufrifo 2310113128
Dosen Pengampu:
Rahmi Murniwati, S.H, M.H.
B.Rumusan Masalah
1.Pengertian dan definisi waris, wasiat dan hibah
2.Unsur dalam hukum waris, wasiat dan hibah
3.Prinsip dalam waris, wasiat dan hibah
4.Halangan dalam waris, wasiat dan hibah
5.Pengaturan mengenai waris, wasiat dan hibah
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengetian Dan Definisi
Warisan adalah harta yang ditinggalkan oleh seseorang yang telah meninggal dunia kepada
orang lain yang berhak menerimanya. Warisan dapat dibagi berdasarkan hukum Islam,
hukum adat, atau hukum perdata, tergantung pada sistem kekeluargaan, kewarganegaraan,
dan agama yang dianut oleh pewaris dan ahli waris.
Wasiat adalah pernyataan kehendak seseorang tentang harta peninggalannya yang dibuat
semasa hidupnya dan berlaku setelah ia meninggal dunia. Wasiat dapat dibuat secara tertulis
atau lisan, dan dapat dicabut kembali selama pembuatnya masih hidup. Wasiat dalam hukum
Islam hanya boleh diberikan maksimal sepertiga dari harta warisan, kecuali jika ada
persetujuan dari semua ahli waris.
Hibah adalah pemberian harta secara cuma-cuma oleh seseorang kepada orang lain yang
dilakukan semasa hidupnya. Hibah dapat diberikan kepada siapa saja, baik itu ahli waris atau
bukan, tanpa ada batasan jumlahnya. Hibah kepada ahli waris dapat diperhitungkan sebagai
bagian dari warisan, jika ada ketentuan yang mengaturnya.
Ketiga konsep ini, yaitu waris, wasiat, dan hibah, merupakan bagian dari bidang hukum yang
dikenal sebagai hukum perdata, yang mengatur hubungan antarindividu terkait dengan hak,
kewajiban, dan kepemilikan. Hukum waris, hukum wasiat, dan hukum hibah dapat berbeda-
beda di setiap yurisdiksi atau negara, sehingga penting untuk memahami ketentuan hukum
yang berlaku di wilayah tertentu.
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA