Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KIMIA MINERAL DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL

PIPA PVC

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Dasar C


Yang Diampu Oleh :
Tanti Haryati S.Si., M.Si.

Disusun oleh:
Nama : Mohammad Rico Rendi Rahmadani
NIM : 231910301011
Progam Studi : S1 Teknik Sipil

MATA KULIAH KIMIA DASAR C


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2023

i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayatnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Makalah Kimia Mineral dalam Bidang Teknik Sipil Pipa PVC
dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah yang disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar.
Makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan dan bahan acuan dalam pembelajaran Kimia
Dasar.

Makalah ini dapat terselesaikan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun ucapkan terima kasih kepada :

1. Dosen Kimia Dasar C yaitu Tanti Haryati S.Si., M.Si. yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, dan motivasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
2. Keluarga yang telah memberikan dukungan baik material maupun spiritual
dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
3. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.

Makalah ini penyusun susun dengan semaksimal mungkin. Namun, penyusun


juga menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penyusun miliki. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini penyusun
harapkan.

Akhir kata, dalam kesederhanaan dan keterbatasannya penyusun berharap


makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pembelajaran mata kuliah
Kimia Dasar Aamiin YRA.

Jember, 31 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar ...........................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................2
1.3 Tujuan ......................................................................................................2
1.4 Manfaat ....................................................................................................2

BAB II Kajian Pustaka

2.1 Ikatan Kimia .............................................................................................4


2.2 Polimer .....................................................................................................7
2.3 Polivinil Klorida .......................................................................................8

BAB III Pembahasan

3.1 Struktur Bahan dan Ikatan Kimia pada Pipa PVC ...................................10
3.2 Sintesis atau Proses Pembuatan Pipa PVC ..............................................11
3.3 Jenis-Jenis Pipa PVC ...............................................................................13
Aplikasi Pipa PVC dalam Bidang Teknik Sipil .............................................16

BAB IV Penutup

4.1 Kesimpulan ..............................................................................................17


4.2 Saran .........................................................................................................17

Daftar Pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Modernisasi saat ini material-material bangunan yang dapat menunjang kehidupan


makhluk hidup sudah mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya pilihan jenis material dan sarana untuk mendapatkannya
pun lebih mudah. Contoh bahan-bahan material bangunan banyak jenisnya, mulai dari
agregat, beton, semen, bata, kayu, tanah, pipa, dan bahan lainnya. Setiap bahan-bahan
material memiliki bentuk dan fungsinya masing-masing. Hal itu membuat
penggunaannya sering menggunakan banyak jenis bahan material untuk sebuah
proyek.

Bahan material bangunan yang sangat penting salah satunya adalah pipa. Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pipa memiliki definisi barang yang bentuknya bulat
panjang, tengahnya berongga dari ujung ke ujung yang digunakan untuk mengalirkan
barang cair atau gas. Pipa sendiri memiliki banyak jenis dan bentuk yang menyesuaikan
fungsi penggunaanya. Penggunaan dari pipa sendiri disesuaikan dengan jenis fluida,
tekanan, maupun temperaturnya. Media penghubung satu pipa dengan pipa lainnya
membutuhkan sambungan berupa fitting agar bisa berfungsi sesuai dengan semestinya.

Pipa PVC adalah salah satu contoh dari banyak jenis pipa di dunia ini. Sejak tahun
1930, pipa PVC sudah sangat umum digunakan dalam instalasi pumbling. Material pipa
PVC memiliki karakter material yang ringan, kuat, fleksibel, tahan terhadap api, korosi,
serta mudah dari segi perakitan. Karakteristik itulah yang membuat pipa PVC menjadi
pilihan yang tepat untuk menggantikan instalasi pipa sebelumnya yang terbuat dari
logam (Pramono dkk, 2017).

Dasar-dasar material inilah yang mendorong penyusun untuk menggali lebih dalam
terkait proses produksi hingga sistem penggunaan dari pipa PVC itu sendiri. Rumpun

1
ilmu kimia sendiri menjadi dasar dalam proses produksi pipa PVC. Sebuah pipa PVC
membutuhkan struktur bahan, ikatan kimia, maupun sintesis untuk memproduksi pipa
PVC. Pertanyaannya adalah Apa struktur bahan hingga ikatan kimia yang digunakan
untuk memproduksi pipa PVC? Bagaimanakah cara sintesis atau proses pembuatan
pipa PVC itu sendiri? Apa sajakah jenis-jenis dari pipa PVC yang ada di dunia ini?
Dan, bagaimana pengaplikasian pipa PVC dalam bidang Teknik Sipil ? Hal ini perlu
diketauhi lebih lanjut agar kita dapat mengetahui proses produksi hingga system
penggunaan dari pipa PVC itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, masalah yang dibahas
dalam makalah ini, antara lain:

1. Apa struktur bahan hingga ikatan kimia yang digunakan untuk memproduksi
pipa PVC?
2. Bagaimana cara sintesis atau proses pembuatan pipa PVC?
3. Apa saja jenis-jenis pipa PVC yang tersedia di dunia ini?
4. Bagaimana pengaplikasian pipa PVC terutama dalam bidang Teknik Sipil?
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan di atas, tujuan dari makalah
ini, antara lain:

1. Untuk mengetauhi struktur bahan hingga ikatan kimia yang digunakan untuk
memproduksi pipa PVC.
2. Untuk mengetauhi cara sintesis atau proses pembuatan pipa PVC.
3. Untuk mengetauhi jenis-jenis pipa PVC yang tersedia di dunia ini.
4. Untuk mengetauhi pengaplikasian pipa PVC terutama dalam bidang Teknik
Sipil.
1.4 Manfaat

2
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, di
antaranya sebagai berikut:

1.4.1 Bagi Penulis


Manfaat makalah ini bagi penulis yaitu sebagai media belajar
untuk meningkatkan pengetahuan, penalaran, hingga pemahaman
terkait materi yang dibahas.
1.4.2 Bagi Pembaca
Manfaat makalah ini bagi pembaca yaitu sebagai media bacaan
dan penambah pengetauhan.
1.4.3 Bagi Peneliti Lanjut
Manfaat makalah ini yaitu sebagai tambahan referensi dan
literatur untuk memunculkan penelitian-penelitian lanjut yang memiliki
keterkaitan tema atau topik.
1.4.4 Bagi Pihak Universitas
Manfaat makalah ini yaitu sebagai media tambahan referensi
untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Ikatan Kimia

Gaya yang mengikat dua molekul atau lebih untuk membuat sebuah senyawa
maupun molekul kimia merupakan definisi dari ikatan kimia. Ikatan kimia terbagi
menjadi, ikatan logam, ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan gaya
antar molekul.

1. Ikatan Logam
Ikatan logam merupakan gaya yang mengikat dua molekul atau lebih
dari unsur logam untuk membentuk suatu senyawa kimia. Logam berikatan
dengan cara elektron valensi dari masing-masing atom digunakan secara
bersama sehingga akan membentuk awan elektron yang dapat bergerak
secara bebas. Kation-kation logam dengan awan elektron akan saling tarik
menarik sehingga dapat menghasilkan sifat hantaran listrik dan panas dari
logam.
Logam dapat ditempa dan dicuil karena ikatan pada logam tidak
berarah. Sifat-sifat logam lainnya, yaitu mengkilap, titik didih tinggi, dan
sifat logam tidka berubah ketika wujud lelehan (cairan), namun akan hilang
dalam wujud gas.
2. Ikatan Ion
Atom-atom yang bermuatan positif dari logam dan atom-atom yang
bermuatan negatif dari non logam akan saling tarik menarik sehingga
membuat senyawa kimia merupakan definisi dari ikatan ion. Senyawa yang
tersusun atas atom logam dan atom nonlogam tidak hanya berikatan ion
saja, namun juga berikatan kovalen. Perbedaan dasarnya terletak pada skala
puling ∆𝑥<1,7 untuk senyawa kovalen dan ∆𝑥>1,7 untuk senyawa ion.

4
Senyawa ion dibagi menjadi senyawa ionik sederhana yang terdiri dari
satu atom, senyawa ionic yang mengandung anion poliatomik dan kation
sederhana, senyawa yang mengandung anion sederhana dan kation
poliatomik, dan senyawa yang mengandung kation dan anion poliatomik.
Contoh-contoh senyawa ion antara lain : NaCl, NaNO3, NH4CL, NH4NO3,
dan senyawa-senyawa lainnya.
Sama seperti senyawa logam, senyawa ionic juga memiliki karakteristik
sifat-sifat tersendiri. Sifat-sifat senyawa ionik antara lain : Titik lebur dan
titik didih yang tinggi karena adanya ikatan ion yang kuat menuju ke segala
arah, daya hantar tinggi dalam keadaan lebur atau dalam keadaan terlarut
dalam pelarut polar, namun berkebalikan dengan dalam keadaan padat,
mudah larut dalam keadaan polar, dan umumnya senyawanya keras, tetapi
rapuh.
3. Ikatan Kovalen
Gaya elektrostatik antara atom-atom nonlogam terutama dua atom
hidrogen akan saling berikatan dengan dua atom elektron yang membentuk
sebuah senyawa kimia merupakan definisi dari ikatan kovalen. Jenis-jenis
ikatan kovalen dibagi menjadi dua :
a. Berdasarkan jumlah pasangan elektron ikatannya (PEI), ikatan
kovalen dibagi menjadi ikatan kovalen tunggal yang memiliki 1
PEI, ikatan kovalen rangkap dua yang memiliki 2 PEI, ikatan
kovalen rangkap tiga yang memiliki 3 PEI.
b. Berdasarkan kepolaran ikatan, ikatan kovalen dibagi menjadi
ikatan kovalen polar yang PEI-nya cenderung tertarik ke salah
satu atom tergantung tingkat kelektronegatifan, dan ikatan
kovalen nonpolar yang PEI-nya cenderung tertarik sama kuat ke
arah semua atom.
4. Ikatan Kovalen Koordinasi

5
Pasangan Elektron Bebas (PEB) yang berasal dari salah satu atom akan
digunakan bersama kedua atom, lalu atom lain berfungsi sebagai penerima
pasangan elektron yang digunakan bersama merupakan definisi ikatan
kovalen koordinasi. Contohnya terbentuknya senyawa BF3-NH3.
Sifat-sifat senyawa kovalen antara lain : titik didih dan titik leleh
rendah, tidak memiliki daya hantar listrik, namun ada yang memiliki daya
hantar dalam wujud larutan, tidak larut dalam air, dan larut dalam CHCl3.
5. Gaya Antar Molekul
Gaya antar molekul adalah gaya yang mengikat atom-atom di luar
molekul yang menyebabkan sifat materi dalam jumlah besar (titik leleh dan
titik didih). Jenis-jenis gaya antar molekul dibagi menjadi :
a. Gaya Ion Dipol
Gaya ion dipol adalah ketika suatu ion (kation atau
anion) berinteraksi secara elektostatik dengan suatu molekul
polar yang bergantung pada ukuran dan muatan ion serta
besarnya momen dipol dan ukuran molekul.
b. Gaya Dipol-Dipol
Molekul-molekul polar atau yang memiliki momen dipol
akan saling berinteraksi yang mana semakin kuat gaya yang
dihasilkan maka semakin besar juga momen dipolnya
merupakan pengertian dari gaya dipol.
c. Gaya Dipol-Dipol Induksian dan Gaya Ion-Dipol Induksian
Pada jarak tertentu, molekul atau ion polar dapat
menginduksi molekul nonpolar dehingga terbentuk dipol
induksian.
d. Gaya London
Gaya London adalah interaksi atau gaya elektrostatik
yang terbentuk dari adanya molekul dipol sesaat dan dipol
induksian.

6
e. Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrogen adalah gaya atau interaksi dipol-dipol
antara atom hidrogen dalam keadaan polar dengan atom
elektronegatif (O,N,F).

2.2 Polimer

Polimer merupakan bahan rekayasa bukan logam yang biasanya digunakan


sebagai bahan substitusi untuk kepentingan tersedianya pangan, sandang, transportasi,
dan komunikasi, yang memiliki sifat-sifat ringan, tahan korosi dan kimia, murah, daya
hantar listrik dan panas rendah, mampu meredam kebisingan, warna dan tingkat
transparansi yang bervariasi, serta kesesuaian desain dan manufaktur.1

Berdasarkan kegunaanya polimer dibagi menjadi tiga, antara lain :

1. Polimer Komersil
Polimer komersil adalah polimer yang biasanya digunakan dalam
kehidupan sehari-hari dan biasanya dihasilkan oleh negara berkembang.
Contohnya, Polivinil Klorida (PVC), Polietilen (PE), Polistirena (PS), dan lain-
lainnya.
2. Polimer Teknik
Polimer Teknik adalah polimer yang diproduksi untuk kepentingan
engineering seperti barang-barang bangunan, transportasi, electrical, dan
barang-barang teknik lainnya. Contohnya, Nilon, Polikarbonat, Poliester.
3. Polimer Fungsional
Polimer fungsional adalah polimer yang diproduksi untuk skala kecil
dan dikembangkan oleh negara maju. Contohnya, biopolymer, Kevlar, nomex,
dan lain-lainnya.

1
Faris Ghazi F. dan Ida Mujadidah S. R.,”Pra Perancangan Pabrik Polyvinyl Chloride dari Vinyl Chloride
Monomer Kapasitas 85.000/tahun” (Yogyakarta : UII, 2005), hal. 7-8.

7
2.3 Polivinil Klorida (PVC)

Polivinil Klorida (PVC) merupakan bahan hasil polimerisasi berupa plastik


yang terdiri dari unsur klorin dan etilena yang pengaplikasiannya untuk pembungkus
makanan, bahan interior mobil, material bahan bangunan seperti pipa, atap, insulasi
kabel listrik, dan bahan pakaian (Faris Ghazi F. dan Ida Mujadidah S. R., 2019).

PVC memiliki sifat-sifat seperti temperature dan energi radiasi yang tinggi,
sifat difusi dan kemampuan menyerap, karaketistik kelarutan, aging dan weathering
dari material, plastis, mudah terbakar, dan sangat stabil. Tahap reaksi polimerisasi
PVC, antara lain :

1) Tahap Inisiasi yaitu sumber radikal yang dibentuk oleh inisiator yang
mengalami dekomposisi akan mengaktifkan monomer dan menjadi radikal
bebas. Reaksinya yaitu R* + CH2 = CHCl →R* – CH2 – CHCl.
2) Tahap Propagasi yaitu polimer rantai panjang yang aktif dibentuk oleh
monomer-monomer yang saling bereaksi dengan monomer lain. Reaksinya
yaitu R* – CH2 – CHCl→ R* – CH2 –CHCl – CH2 – CHCL.
3) Tahap Terminasi yaitu 2 rantai akan menjadi non-aktif karena monomer aktif
akan saling bergabung antara satu sama lain. Reaksinya yaitu R*- (CH2 –
CHCl) – CH2 – CHCl + CH – CH2 – (CHCl – CH2) – R*→ R*- (CH2 – CHCl)
– CH2 – CHCl - CHCl – CH2 – (CHCl – CH2) – R*.

Tahapan-tahapan di atas harus berada pada suhu antara 50-65°C karena


merupakan reaksi eksotermik. Bahan baku produksi PVC adalah Vinyl Chloride
Monomer (VCM), Air demineralisasi, emulsifier untuk polimerisasi emulsi,
inisiator, suspending agent untuk polimerisasi suspense.

Teknik-Teknik polimerisasi yang digunakan untuk pembuatan PVC, antara


lain:

8
i. Polimerisasi Emulsi, adalah reaksi polimerisasi monomer dalam media
cair yang mengandung surfaktan dan inisiator yang terlarut dalam air
lalu menghasilkan latice PVC yang berlangsung dalam temperature 40-
60°𝐶. Inisiator yang digunakan adalah ammonium atau potassium
peroxosulfate. Alkyl sulfonates, alkylbenzene sulfinates, fatty acid soap
dan lainnya merupakan emulsifier yang digunakan untuk polimerisasi
emulsi.
ii. Polimerisasi Massa (Bulk) adalah polimerisasi yang mirip dengan
polimerisasi suspense namun memiliki perbedaan yaitu berupa operasi
mechanical-nya.
iii. Polimerisasi Suspensi adalah reaksi polimerisasi monomer di
dispersikan pada media air ketika berbentuk butiran-butiran halus.
Inisiator yang digunakan adalah diacyl peroxide, peroxydicarbonates ,
peroxyester dan azo inisiator. Bahan suspense menggunakan poly vinyl
acetate dan poly vinyl alcohol.

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Struktur Bahan dan Ikatan Kimia pada Pipa PVC

Pipa PVC memiliki beberapa bahan produksi yang dibutuhkan oleh sebuah
perusahaan. Bahan baku untuk produksi pipa PVC sendiri hampir sama seperti produk-
produk PVC lainnya. Perbedaanya terdapat pada bahan campuran atau bahan tambah
yang sesuai dengan standarisasi material bangunan. Bahan baku yang dibutuhkan
adalah sebagai berikut :

1. Poly Vynyl Chloride (C2H3Cl)


2. Vinyl Chloride Monomer (CH₂ = CHCl)
3. Air (H2O)
4. Dilauroyl Peroxide (C24H46O4)
5. Butylated Hydroxytoluene (C15H24O)
6. Polyvinyl Alcohol (CH2CH)

Selain bahan-bahan di atas, ada juga bahan tambahan yang berupa bahan
additive. Bahan additive yang dibutuhkan antara lain :

• Stabilizer, merupakan bahan untuk menstabilkan proses produksi pipa PVC


berupa timbal/lead dan stabilizer lainnya.
• Lubricant (Pelumas), merupakan bahan yang memiliki dua fungsi yaitu fungsi
internal yaitu dapat mengurangi friksi antara molekul-molekul PVC dan fungsi
eksternal yaitu dapat mengurangi friksi antara material dengan permukaan
screw dan barrel.
• Filler (bahan pengisi), merupakan bahan yang berfungsi sebagai bahan pengikat
klorin.
• Impact Modifier, merupakan bahan yang berfungsi sebagai peningkat kekuatan
pipa agar tidak mudah pecah.

10
• Plasticizer, merupakan bahan yang berfungsi sebagai pemberi sifat lentur pada
pipa saat terjadinya proses produksi.
• UV (Anti Ultraviolet), merupakan bahan yang berfungsi sebagai penjaga pipa
PVC agar tahan di tempat terbuka.
• Processing Aid, merupakan bahan yang berfungsi sebagai penjaga agar pipa
tidak gosong saat proses produksi.

Bahan dasar untuk proses produksi pipa PVC akan saling berinteraksi antara satu
sama lain. Interaksi elektromagnetik antara bahan-bahan dasar tersebut akan saling
membentuk sebuah ikatan dan membentuk molekul. Molekul inilah yang berupa VCM
atau Vinyl Chloride Monomer yang nantinya akan membentuk molekul PVC yang
kemudian diproduksi membentuk material plumbing berupa pipa.

Proses reaksi yang terjadi adalah polimerisasi. Reaksi polimerisasi yang ada pada
VCM termasuk reaksi polimer komersil yang memiliki ikatan kovalen polar rangkap
dua. Polimer termasuk bahan yang terbentuk dari molekul-molekul yang berikatan
kovalen baik polar maupun nonpolar. Ikatan yang ada pada VCM adalah sebagai
berikut:

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/be/Vinyl-chloride-2D.png/800px-Vinyl-chloride-
2D.png

VCM akan saling berinteraksi dengan monomer-monomer selama beberapa


tahapan sehingga terbentuk polimer PVC.

https://dev-tokoplas.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/tp-articles/wysiwyg/polivinil-klorida.png

3.2 Sintesis atau Proses Pembuatan Pipa PVC

11
Proses produksi pipa PVC membutuhkan dua macam material yaitu resin PVC
dan bahan additive. Tahap-tahapan proses produksi terbagi menjadi 11 tahapan,
antara lain :

I. Hot Mix
Suhu sekitar 110°𝐶 dan dalam waktu kurang lebih 3 menit resin
PVC dan bahan additive akan bercampur dan diaduk dalam proses hot
mix. Bahan yang ada di dalam hot mix akan diaduk dengan kecepatan
1460 rpm oleh impeller yang digerakkan oleh motor. Valve akan secara
otomatis terbuka ketika sudah mencapai suhu 110°𝐶 lalu material yang
sudah tercampur akan turun ke cool mix.
II. Cool Mix
Material yang turun ke cool mix akan dicampurkan lagi dengan
resin PVC murni sebanyak 100kg dalam suhu 77°𝐶, lalu didinginkan
hingga suhu 60°𝐶 dalam waktu 3 menit. Produk yang dikeluarkan
berupa dry blend, yang kemudian dihembuskan ke Silo.
III. Silo
Material yang tersimpan dalam Silo akan dihisap oleh vacuum
transport menuju ekstruder.
IV. Ekstruder
Material akan dimasukkan ke hopper untuk diproses di
ekstruder. Campuran PVC untuk membentuk pipa akan dipanaskan,
ditransportasikan, dan ditekan oleh mesin ekstruder yang kemudian
diteruskan menuju die head.
V. Die Head
Material akan lebih ditekan dan dibentuk menjadi pipa bentuk
turbular pada tahap die head.
VI. Vacuum Calibration

12
Volatile (udara atau air) dapat dihilangkan pada tahap vacuum
calibration agar tidak terjadi porisitas. Proses ini juga berfungsi sebagai
pendingin pipa, pembentuk diameter pipa, dan proses menghaluskan
permukaan pipa.
VII. Cool Bath
Pipa yang sudah terbentuk sesuai dengan spesifikasi yang ada,
akan didinginkan dengan disemprot dengan air yang bersuhu 16-18°𝐶
pada proses cool bath agar pipa tidak berubah bentuk dan bersifat keras.
VIII. Haul Off
Mesin haul off secara otomatis akan menarik keluar pipa yang
ada di cool bath yang memiliki kecepatan tergantung pada ketebalan
pipa yang diproduksi.
IX. Marking Machine
Marking maching berfungsi sebagai pencetak merek dan
identitas produk seperti ukuran pipa dan nomor seri.
X. Cutting Machine
Pipa yang sudah melalui proses marking machine akan dipotong
oleh cutting machine secara otomatis yang telah diprogam pada mesin
haul off. Ukuran standar dari pipa biasanya mencapai 4-6 meter.
XI. Socketing Machine
Socketing Machine merupakan mesin untuk membuat socet
penyambungan pipa. Proses pembuatan socet yaitu diawali dengan
pemanasan ujung pipa kemudian dimasukkan ke dalam cetakan dengan
cara ditekan agar lubang pipa masuk, dan saat proses tersebut
berlangsung tetap disiram air agar pipa menjadi keras.

3.3 Jenis-Jenis Pipa PVC

13
Pipa PVC terdiri dari berbagai jenis, tipe dan ukuran. Setiap tipe, jenis, dan
ukuran pipa PVC memiliki fungsionalitas tersendiri. Penggunaan pipa PVC pun sudah
mudah di dapatkan oleh masyarakat.

Pipa PVC memiliki tiga tipe yang beredar di pasaran, antara lain :

1) Pipa AW, merupakan pipa yang berfungsi sebagai saluran air minum
terutama saluran penghisapan hingga saluran air keran dan memiliki
ukuran paling tebal diantara tipe pipa lainnya, serta tekan hingga 10
kg/cm2.
2) Pipa D, merupakan pipa yang berfungsi sebagai saluran pembuangan
maupun limbah dan memiliki ukuran ketebalan sedang serta kuat tekan
hingga 5 kg/cm2.
3) Pipa C, merupakan pipa yang berfungsi sebagai pelindung kabel listrik
dan memiliki ukuran ketebalan paling kecil diantara tipe-tipe lainnya.

Pipa PVC yang beredar di pasaran memiliki berbagai ukuran yang dapat dipilih
oleh masyarakat sesuai keperluan. Pipa PVC memiliki panjang 4 hingga 6 meter
dengan diameter 5/8, 1/2, 3/4, 1, 1 ¼, 1 ½, 2, 2 ½, 3, 4, 5, dan 6 inci.

Pipa PVC memiliki berbagai jenis bentuk menyesuaikan fungsionalitas dari


pipa itu sendiri. Bentuk-bentuk pipa PVC, antara lain :

a) Pipa polos, merupakan pipa yang memerlukan sambungan (increaser)


karena memiliki diameter yang sama.
b) Pipa MOF, merupakan pipa yang tidak memerlukan sambungan
(increaser) karena memiliki ujung yang berdiameter lebih besar.
c) Pipa Fitting, merupakan pipa yang berfungsi sebagai pipa penyambung
dua hingga empat pipa lainnya. Pipa ini memiliki berbagai bentuk,
antara lain increaser, T, L, dan lain-lain.
d) Pipa Talang, merupakan pipa yang berfungsi untuk mengalirkan air
hujan yang biasanya berbentuk U.

14
Pipa PVC yang beredar di pasaran terdiri dari banyak jenis. Seiring
perkembangan zaman pipa PVC sendiri akan berevolusi menjadi lebih banyak jenis
lagi. Jenis-jenis pipa PVC yang sudah beredar di pasaran, antara lain :

• Pipa UPVC (Unplasticised Polyvinyl Chloride)


Pipa uPVC merupakan pipa yang sudah dikembangkan dari pipa
konvensional sebelumnya yang memiliki sifat kelenturan lebih baik
daripada sebelumnya, tahan terhadap suhu panas, dan ramah lingkungan
karena materialnya dapat terurai secara alami.
• Pipa uPVC Limbah atau Pipa SDR-41
Pipa SDR-41 merupakan pipa yang memiliki tebal dinding
efektif untuk mengalirkan limbah cairan tanpa tekanan yang memiliki
ukuran panjang 6 meter dan berdiameter 3-24 inch.
• Pipa uPVC Standar JIS
Pipa uPVC Standar JIS merupakan pipa yang memiliki ukuran
SDR (Standar Dimensi Rasio) atau ukuran pressure (kuat tekan) pada
pipa. Pipa ini terbagi lagi menjadi pipa uPVC AW/VP, pipa uPVC
D/VU, pipa uPVC C
• Pipa PVC SNI
Pipa PVC SNI merupakan pipa PVC Standar Nasional Indonesia
yang biasanya memiliki panjang 4-6 meter dan cara penyambungannya
menggunakan solven Cement dan rubbering joint. Pipa PVC SNI
memiliki beberapa seri, misalnya S-8, S-10, S-12.5, S-16, S-20 dengan
tekanan 5 bar (0,5 Mpa) hingga 16 bar (1,6 Mpa).
• Pipa PVC-O
Pipa PVC-O merupakan pipa yang dibuat dengan metode bi-
axial yang dapat meningkatkan ikatan molekul sehingga meningkatkan
kekuatan dan elastisitas material. Kelebihan-kelebihan tersebut
membuat pipa PVC-O menjadikan produk terbaik dari pipa PVC.

15
3.4 Aplikasi Pipa PVC dalam Bidang Teknik Sipil

Teknik Sipil merupakan rumpun yang terfokuskan dalam perencanaan dan


perancangan pembangunan maupun infrastruktur. Material yang dibutuhkan dalam
pembangunan suatu proyek ada banyak jenis, misalnya semen, agregat, pipa dan
lainnya. Pipa yang dibutuhkan terutama untuk kebutuhan plumbing terdiri dari banyak
jenis, salah satunya adalah pipa PVC. Pipa PVC dalam bidang Teknik Sipil digunakan
sebagai media plumbing seperti irigasi, saluran air bersih, maupun untuk kepentingan
proyek pembangunan lainnya. Pipa PVC ini memiliki banyak kegunaan terutama
dalam bidang Teknik Sipil. Berikut adalah pengaplikasian pipa PVC dalam bidang
Teknik Sipil :

• Penyalur air bersih maupun air limbah.


• Pelindung instalasi kabel listrik, baik yang ditanam di tanah maupun di
dalam dinding.
• Sambungan pipa air bertegangan tinggi, misalnya penyiram tanaman,
irigasi, air minum, wastafel, hingga saluran kimia.
• Subduct System dalam Bidang Telekomunikasi
• Dan aplikasi lainnya.

Pipa PVC merupakan salah satu material bangunan yang sangat penting.
Masyarakat sendiri lebih memilih pipa PVC daripada pipa yang lainnya karena harga
yang relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tentang pipa PVC pada BAB III, maka ada beberapa hal
yang dapat disimpulkan, antara lain :

1. Struktur bahan untuk produksi pipa PVC berupa bahan dasar VCM atau Vinyl
Chloride Monomer untuk produksi PVC sendiri dan dicampur bahan-bahan
additive. Bahan VCM sendiri merupakan polimer sehingga untuk saling
berinteraksi dengan molekul lainnya akan menggunakan ikatan kovalen polar
dalam membentuk sebuah senyawa kimia.
2. Sintesis atau proses produksi pipa PVC memiliki 11 tahapan yang harus
dilakukan dan tidak boleh berkurang satu pun. 11 tahapan yang harus
dilakukan, antara lain : Hot mix, Cool mix, Silo, Ekstruder, Die head, Vacuum
Calibration, Cool Bath, Haul Off, Marking Machine, Cutting machine, dan
Socketing machine.
3. Pipa PVC sendiri memiliki berbagai jenis, tipe, ukuran, maupun bentuk yang
beragam menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Standarisasi pipa PVC sendiri
memiliki panjang 4-6 meter serta memiliki diameter yang berbeda-beda.
Produk uPVC menjadi primadona oleh masyarakat karena memiliki banyak
keunggulan dibanding pipa yang lain.
4. Aplikasi pipa PVC dalam bidang Teknik Sipil dibutuhkan pada bagian
plumbing misalnya irigasi, saluran air bersih, saluran pembuangan, hingga
pelindung kabel, serta material proyek bangunan lainnya.
5.2 Saran

Penelitian lebih lanjut terkait produksi jenis baru pipa PVC terutama lebih
ramah lingkungan perlu digalakkan. Makalah ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bahan

17
acuan maupun pegangan untuk penelitian selanjutnya dan sebagai sumber ilmu
pengetahuan bagi penulis tersendiri dan masyarakat umum.

18
DAFTAR PUSTAKA

Adel. (2019). Jenis Pipa PVC. 01-04.

Chang, R. (2005). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Jumhani, H. K. (2022). Pra rancangan pabrik polivinil clorida dari monomer vinil klorida
kapasitas 125.000 ton/tahun . 69-71.

Norma Amaliah, A. Y. (2015). Perancangan media promosi PT Petronika sebagai upaya


pembentukan citra perusahaan. Desain Komunikasi Visual, 01-02.

Pramono, J. K. (2017). Eksperimen Perancangan Elemen Pembentuk Dan Pengisi Ruang


Interior Berbasis Repurposing Pipa PVC. Dimensi Interior, 15(1): 35-44.

R, F. G. (2019). Pra rancangan pabrik polyvinyl chloride dari vinyl chloride monomer
kapasitas 85000 ton/tahun . 07-20.

Sulistyani. (2015). Ikatan Kimia dan Struktur Molekul. 06-31.

Anda mungkin juga menyukai