Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Kadek Yudikna Mhardika

Nim : 2201030028
Prodi : SIA
Soal Audit
1.a Asersi adalah pernyataan manajemen tentang pengelompokan transaksi dan akun
terkait serta pengungkapannya di dalam laporan keuangan, baik secara eksplisit ataupun
implisit
Berikut adalah lima kategori asersi manajemen dalam laporan keuangan beserta
penjelasannya:
1. Asersi tentang keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence): berhubungan
dengan apakah aktiva atau uang entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi
atau peristiwa yang dilaporkan benar-benar terjadi
2. Asersi tentang kelengkapan (completeness): berhubungan dengan apakah semua
transaksi dan akun yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan
di dalamnya
3. Asersi tentang penilaian atau alokasi (valuation and allocation): berhubungan dengan
apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah dicantumkan
dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya
4. Asersi tentang hak dan kewajiban (rights and obligations): berhubungan dengan apakah
aktiva merupakan hak entitas dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal
tertentu[
5. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure): berhubungan
dengan apakah komponen-komponen tertentu laporan keuangan diklasifikasikan,
dijelaskan, dan diungkapkan semestinya

1.b Kaitan antara tujuan khusus di atas dengan kategori asersi dalam laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
1. Asersi tentang Keberadaan atau Keterjadian (Existence or Occurrence): Tujuan khusus I
(Persediaan ditetapkan dengan benar berdasarkan metode harga terendah) dan tujuan
khusus V (Klien memiliki hak kepemilikan yang sah atas persediaan) terkait dengan asersi
ini. Mereka membahas apakah persediaan benar-benar ada dan apakah kepemilikan atas
persediaan tersebut sah.
2. Asersi tentang Kelengkapan (Completeness): Tujuan khusus II (Persediaan yang
dimasukkan dalam neraca, berada di gudang pada tanggal neraca) dan tujuan khusus X
(Persediaan telah diklasifikasikan dengan tepat dalam neraca sebagai aktiva lancar)
berkaitan dengan asersi kelengkapan. Mereka menentukan apakah semua persediaan yang
seharusnya dicantumkan dalam laporan keuangan telah disertakan.
3. Asersi tentang Penilaian atau Alokasi (Valuation and Allocation): Tujuan khusus I
(Persediaan ditetapkan dengan benar berdasarkan metode harga terendah) dan tujuan
khusus IX (Barang-barang lambat laku yang dimasukkan ke dalam persediaan telah
diidentifikasi dengan benar dan ditetapkan harga wajarnya) berhubungan dengan asersi
penilaian. Mereka menilai apakah persediaan telah dinilai dengan benar.
4. Asersi tentang Hak dan Kewajiban (Rights and Obligations): Tujuan khusus V (Klien
memiliki hak kepemilikan yang sah atas persediaan) dan tujuan khusus VII (Persediaan yang
diterima dari pihak lain dalam rangka konsinyasi tidak dimasukkan sebagai persediaan)
berkaitan dengan asersi ini. Mereka memeriksa apakah hak kepemilikan atas persediaan
telah ditetapkan dengan benar.
5. Asersi tentang Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and Disclosure): Tujuan
khusus IV (Penjaminan persediaan telah diungkapkan dengan benar dalam catatan atas
laporan keuangan) dan tujuan khusus VIII (Kuantitas dikalikan harga telah dikerjakan
dengan benar dalam daftar persediaan) terkait dengan asersi ini. Mereka mengevaluasi
apakah informasi terkait dengan persediaan telah disajikan dan diungkapkan dengan benar
dalam laporan keuangan.

2.a Pengelompokan bukkti-bukti dokumen


Langsung Dari Pihak luar

 Laporan bank yang dikirim langsung kepada auditor oleh bank (i).
Tidak Langsung dari Pihak Luar

 Laporan bulanan dari kreditor yang diperoleh dari arsip klien (ii).
 Tembusan faktur penjualan dalam arsip order yang telah dipenuhi (iv).
 Laporan bank dalam arsip klien (viii).
Internal Tapi Disahkan oleh Pihak Luar

 Memo kredit dalam arsip pelanggan (vi).


 Memo dari bagian keuangan dalam arsip pelanggan yang memberi otorisasi
penghapusan piutang (x).
Sepenuhnya Internal

 Voucher dalam arsip voucher belum dibayar di perusahaan klien (iii).


 Kartu waktu kerja yang diarsip di departemen penggajian (v)
 Permintaan bahan yang diarsip di Gudang (vii)
 Kertas kerja yang digunakan manajemen untuk membuat taksiran (ix)
2.b . Menurut saya keandalan sumber bukti dokumen-dokumen tersebut tergantung
dengan informasi yang dapat diperoleh selain itu keakuratan dokumen juga sangat
dipertimbangkan

 Laporan bank yang dikirim langsung kepada auditor oleh bank


Dokumen ini merupakan dokumen yang dapat dianggap sangatkeandalan karena berasal
langsung dari Bank, dimana bank pasti memiliki prosedurnya sendiri untuk memastikan
keakuraqtan data

 Laporan bulanan dari kreditor yang diperoleh dari arsip klien


Dokumen ini memiliki nilai keandalan tergantung dengan informasi yang diberikan klien ke
auditor

 Voucher dalam arsip voucher belum dibayar di perusahaan klien


Keandalan dokumen ini bergantung pada proses internal perusahaan.
Tembusan faktur penjualan dalam arsip order yang telah dipenuhi Keandalan dokumen ini
akan tergantung pada sejauh mana pesanan telah dipenuhi dan apakah faktur yang
disimpan sesuai dengan transaksi yang sebenarnya.

 Kartu waktu kerja yang diarsip di departemen penggajian (Sepenuhnya Internal):


Keandalan dokumen ini akan tergantung pada proses penggajian dan pengarsipan
yang diterapkan oleh perusahaan. Jika dokumen ini teratur dan akurat, maka dapat
dianggap andal.
 Memo kredit dalam arsip pelanggan (Internal tapi Disahkan oleh Pihak Luar):
Keandalan dokumen ini tergantung pada seberapa baik pelanggan memvalidasi dan
mengotorisasi memo kredit tersebut.
 Permintaan bahan yang diarsip di Gudang (Sepenuhnya Internal): Keandalan
dokumen ini akan tergantung pada proses pengarsipan dan pengendalian yang
diterapkan di gudang.
Laporan bank dalam arsip klien (Tidak Langsung dari Pihak Luar): Keandalan dokumen ini
akan tergantung pada sejauh mana laporan bank yang disimpan oleh klien sesuai dengan
laporan bank yang dikirimkan langsung oleh bank.
Kertas kerja yang digunakan manajemen untuk membuat taksiran (Sepenuhnya Internal):
Keandalan dokumen ini akan tergantung pada sejauh mana manajeKantor akuntan
Budiono mendapat penugasan untuk mengaudit laporan keuangan PT Sejahtera untuk
tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2022. Budiono baru akan mulai mengaudit biaya
pension karyawan PT Sejahtera, tetapi dari tanya jawab awal diketahui perusahaan
tersebut menggunakan defined benefit pension plan. Budiono berkeyakinan bahwa dengan
metode itu diperlukan sejumlah perhitungan dan asumsi actuarial yang cukup kompleks
yang berada diluar kompetensi seorang auditor. Budiono sedang mempertimbangkan
untuk menunjuk Rahmat, seorang aktuaris, untuk membantunya dalam bagian audit
tersebut.

3.a Faktor Yang harus diperhatikan Budiono dalam Proses Penunjjukan Rahmat adalah
 Pastikan Rahmat memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sesuai di bidang
aktuaria.
 Pastikan Rahmat akan mematuhi standar profesi aktuaria dalam pekerjaannya.
 Periksa kemampuan komunikasi Rahmat dan kemampuannya menjelaskan
perhitungan aktuarial dengan jelas.
 Tentukan sejauh mana Rahmat akan terlibat dalam audit.
 Pastikan Rahmat dapat memenuhi jadwal waktu audit.
 Buat kontrak atau perjanjian tertulis yang mencakup lingkup pekerjaan, biaya, dan
tanggung jawab.
 Pertimbangkan anggaran yang tersedia untuk membayar jasa Rahmat.
 Pastikan Rahmat menjaga kerahasiaan informasi audit.
 Koordinasikan dengan tim audit untuk bekerja bersama secara efisien.

3.b Hal-hal yang harus dimengerti antara Budiono, Rahmat dan Manajemen PPT Sejahtera
tentang sifat pekerjaan yang akan dilakukan oleh Rahmat :
Dalam kerja sama antara Budiono, Rahmat, dan manajemen PT Sejahtera terkait
pekerjaan Rahmat dalam audit biaya pensiun, ada beberapa poin penting yang harus
dipahami oleh semua pihak:

1. Lingkup Pekerjaan : Semua harus memahami apa yang akan dilakukan oleh Rahmat,
termasuk perhitungan aktuarial, jenis informasi yang dibutuhkan, dan hasil yang
diharapkan.
2. Tanggung Jawab dan Peran: Setiap pihak harus tahu apa yang diharapkan dari mereka.
Budiono memimpin tim audit, Rahmat melakukan perhitungan, dan manajemen PT
Sejahtera menyediakan data.
3. Asumsi dan Metodologi: Rahmat harus menjelaskan asumsi dan metode yang akan
digunakan, dan semua pihak harus setuju.
4. Koordinasi Tim: Tim audit dan Rahmat perlu berkoordinasi dengan baik dalam pekerjaan
mereka
5. Kerahasiaan dan Etika: Kerahasiaan data dan etika harus dijaga.
6. Jadwal Waktu: Semua harus tahu tenggat waktu audit.
7. Laporan Akhir Ada kesepakatan tentang format dan isi laporan akhir Rahmat.
8.Biaya dan Pembayaran: Biaya dan cara pembayaran harus disetujui.
9.Kendala atau Risiko: Semua harus membahas masalah yang mungkin muncul selama
audit.
Kepahaman dan kesepakatan mengenai hal-hal ini akan membantu kolaborasi antara
Budiono, Rahmat, dan manajemen PT Sejahtera berjalan dengan baik dalam audit biaya
pensiun karyawan PT Sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai