Anda di halaman 1dari 32

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

Asersi (Assertions) adalah pernyataan


manajemen yang terkandung di dalam
komponen laporan keuangan.
Pernyataan tersebut dapat bersifat
implisit atau eksplisit.

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

1.
2.

1.
2.
3.

Sebagai contoh, di dalam Neraca PT XYZ tanggal 31


Desember 2020 dicantumkan rekening kas sebesar Rp.
23.456.987.300. Dalam melaporkan rekening kas
tersebut, manajemen membuat dua asersi eksplisit
berikut ini :
Bahwa kas tersebut benar-benar ada pada tanggal 31
Des 2020
Bahwa jumlah kas tersebut yang benar adalah Rp
23.456.987.300
Selain dua asersi eksplisit tsb, manajemen juga
membuat asersi implisit berikut ini :
Bahwa semua kas yang harus dilaporkan telah
dimasukkan dalam jumlah tsb
Bahwa semua kas yang dilaporkan dimiliki oleh PT. XYZ
pada tanggal 31 Desember 2020 tsb
Bahwa tidak ada batasan apapun terhadap penggunaan
kas yang dilaporkan tsb

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

Asersi manajemen dapat diklasifikasikan


sebagai berikut :

1. Keberadaan atau keterjadian (existence


or occurrence)
2. Kelengkapan (completeness)
3. Hak dan kewajiban (rights and obligation)
4. Penilaian (valuation) atau alokasi
5. Penyajian dan pengungkapan
(presentation and disclosure)

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

Asersi ini berhubungan dengan apakah


aktiva atau hutang entitas ada pada
tanggal tertentu dan apakah transaksi
yang dicatat telah terjadi selama periode
tertentu.

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

Asersi ini berhubungan dengan apakah


semua transaksi dan rekening yang
seharusnya, telah disajikan dalam
laporan keuangan.

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

Asersi ini berhubungan dengan


apakah aktiva merupakan hak
perusahaan dan hutang
merupakan kewajiban
perusahaan pada tanggal
tertentu.
DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

Asersi ini berhubungan dengan apakah


komponen-komponen aktiva, kewajiban,
pendapatan dan biaya sudah
dicantumkan dalam laporan keuangan
dalam jumlah yang semestinya.

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

Asersi ini berhubungan dengan


apakah komponen-komponen
tertentu laporan keuangan
diklasifikasikan, dijelaskan, dan
diungkapkan semestinya.
DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

Tujuan umum audit atas laporan keuangan


adalah untuk menyatakan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan, dalam semua
hal yang material, sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum di Indonesia.
Kewajaran laporan keuangan sangat
ditentukan integritas berbagai asersi
manajemen yang terkandung dalam laporan
keuangan.
Hubungan asersi manajemen dengan tujuan
umum audit dapat digambarkan sebagai
berikut :
DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

10

Asersi Manajemen

Tujuan Umum Audit

Keberadaan atau keterjadian

Aktiva dan kewajiban entitas ada pada


tanggal tertentu, dan transaksi
pendapatan dan biaya terjadi dalam
periode tertentu

Kelengkapan

Semua transaksi dan semua rekening


yang seharusnya telah disajikan dalam
laporan keuangan

Hak dan kewajiban

Aktiva adalah hak entitas dan hutang


adalah kewajiban entitas pada tanggal
tertentu

Penilaian atau alokasi

Komponen aktiva, hutang, pendapatan


dan biaya telah disajikan dalam
laporan keuangan pada jumlah yang
semestinya

Penyajian dan pengungkapan

Komponen tertentu dalam laporan


keuangan telah digolongkan,
digambarkan, dan diungkapkan secara
semestinya
DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

11

Asersi Manajemen

Tujuan Khusus Audit terhadap Kas

Keberadaan atau
keterjadian

Kas di bank, dana kas kecil, kas yang belum disetor ke bank, dan
unsur kas lain yang disajikan sebagai kas dalam neraca ada pada
tanggal neraca

Kelengkapan

Kas yangg disajikan dalam neraca mencakup semua dana kas kecil,
kas yang belum disetor ke bank, dan semua kas yang ada di tangan,
serta saldo kas yang ada di bank yang tidak dibatasi pemakaiannya

Hak dan Kewajiban

Semua unsur yang dimasukkan ke dalam kas dimiliki oleh entitas


pada tanggal neraca

Penilaian atau alokasi

Semua

Penyajian dan
pengungkapan

Semua

unsur yang termasuk dalam kas telah dijumlah secara benar.


Jurnal penerimaan dan pengeluaran kas secara matematik benar dan
telah dibukukan dengan semestinya ke dalam akun buku besar yang
bersangkutan.
Kas di tangan telah dihitung dengan benar.
Kas di bank telah direkonsiliasi dengan catatan akuntansi.
unsur yang dimasukkan kedalam kas tidak dibatasi
penggunaannya dan disediakan untuk operasi entitas.
Pengungkapan yang diwajibkan telah dipenuhi.
DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

12

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

13

Bukti

Audit
Kompetensi Bukti Audit
Tipe Bukti Audit
Prosedur Audit

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

14

Bukti audit adalah segala


informasi yang mendukung
angka-angka atau informasi
lain yang disajikan dalam
laporan keuangan yang dapat
digunakan oleh auditor sebagai
dasar yang layak untuk
menyatakan pendapatnya.
DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

15

Kompetensi bukti audit berhubungan dengan


kualitas atau keandalan data akuntansi dan
informasi penguat.
Kompetensi Data Akuntansi.
Keandalan catatan akuntansi dipengaruhi secara
langsung oleh efektivitas pengendalian intern.
Kompetensi Informasi Penguat
Dipengaruhi oleh berbagai faktor, berikut ini :
(1) Relevansi, (2) Sumber, (3) Ketepatan waktu,
(4) Objektivitas, dan (5) Cara perolehan bukti

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

16

Berbagai Keputusan Bukti Audit

Keputusan Bukti Audit keputusan untuk


menentukan jenis dan jumlah bukti audit
1. Prosedur audit apakah yang akan digunakan

Prosedur audit : rincian instruksi untuk pengumpulan jenis


bukti audit yang diperoleh pada saat berlangsungnya
proses audit

2. Ukuran sampel sebesar apakah yang akan dipilih


untuk prosedur tertentu

Ukuran sampel bagi setiap prosedur berbeda antara satu


penugasan dengan penugasan audit lainnya

3. Item manakah yang akan dipilih dari populasi

Berdasarkan ukuran sampel, ditentukan item dari populasi


yang akan diuji

4. Kapankah berbagai prosedur itu akan dilakukan

Umumnya proses audit dilaksanakan setelah beberapa


minggu atau beberapa bulan setelah berakhirnya suatu
periode waktu
Dipengaruhi oleh kapan audit tersebut harus diselesaikan
agar sesuai dengan kebutuhan klien

Persuasivitas Bukti Audit

Dua penentu persuasivitas : Kompetensi dan Kecukupan


Kompetensi

Kompetensi bukti

Tingkat dimana bukti tersebut dapat dipercaya atau diyakini


kebenarannya (keterpercayaan bukti/reliability of evidence)
Tidak dapat ditingkatkan dengan cara memperbesar ukuran
sampel atau mengambil item lainnya dari suatu populasi

1. Relevansi

Bukti Audit harus selaras atau relevan dengan tujuan audit


yang akan diuji sebelum bukti tersebut dapat dipercaya
Hanya dipertimbangkan dalam tujuan audit spesifik

2. Independensi penyedia bukti

Bukti audit yang diperoleh dari sumber diluar entitas lebih


dipercaya daripada yang diperoleh dari dalam entitas

3. Efektivitas pengendalian intern klien

Jika pengendalian intern klien berjalan efektif, maka bukti


audit yang diperoleh akan lebih dapat dipercaya daripada
pengendalian intern yang lemah

Persuasivitas Bukti Audit


4. Pemahaman langsung auditor
Bukti audit yang diperoleh langsung oleh auditor melalui
pengujian fisik, observasi, penghitungan dan inspeksi akan
lebih kompeten daripada informasi yang diperoleh secara
tidak langsung

5. Berbagai kualifikasi individu yang menyediakan


informasi
Bukti audit tidak akan dapat dipercaya, kecuali jika individu
yang menyediakan informasi tersebut memiliki kualifikasi
untuk melakukan hal itu

6. Tingkat obyektivitas
Bukti yang obyektif akan lebih dipercaya daripada bukti
yang membutuhkan pertimbangan tertentu untuk
menentukan apakah bukti tersebut memang benar

7. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu atas bukti audit dapat merujuk pada
kapan bukti itu dikumpulkan atau kapan periode waktu
yang tercover oleh proses audit itu

1.

2.

Tipe bukti audit dikelompokkan menjadi 2


golongan, yaitu:
Tipe Data Akuntansi
a. Pengendalian Intern
b. Catatan Akuntansi
Tipe Informasi Penguat
a. Bukti Fisik
b. Bukti Dokumenter
c. Perhitungan
d. Bukti Lisan
e. Perbandingan dan Ratio
f. Bukti dari Spesialis

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

20

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

Prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor


meliputi :
Inspeksi
Pengamatan (observation)
Permintaan keterangan (enquiry)
Konfirmasi
Penelusuran (tracing)
Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
Penghitungan (counting)
Scanning
Pelaksanaan ulang (reperforming)
Teknik audit berbantuan komputer (computerassisted audit techniques)

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

21

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN


(AUDIT WORKING PAPERS)

PENGERTIAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN


TUJUAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
JENIS-JENIS KERTAS KERJA
INDEKS KERTAS KERJA
SUSUNAN KERTAS KERJA

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

22

PENGERTIAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN


Kertas kerja pemeriksaan adalah semua berkas-berkas yang
di kumpulkan oleh auditor dalam menjalankan pemeriksaan,
yang berasal :
1. Dari pihak client
2. Dari analisa yang di buat oleh auditor
3. Dari pihak ke tiga

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

23

1.
2.

3.

4.

5.

Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan


keuangan.
Sebagai bukti bahwa auditr telah melaksanakan
pemeriksaan sesuai dengan standar profesional akuntan
publik
Sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari :
a. Pihak Pajak
b. Pihak Bank
c. Pihak Client
Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim
audit ) sehingga dapat dibuat evaluasi menegnai
kemampuan asisten sampai dengan partner, sesudah
selesai suatu penugasan.
Sebagai pegangan untuk audit tahun berikutnya

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

24

Kertas kerja pemeriksaan biasanya di kelompokkan


dalam:
a.
Current file (Berkas tahun berjalan)
b.
Permanent file (Berkas permanen)
c.
Correspondence file (Berkas surat menyurat)

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

25

Ada tiga metode pemberian indeks terhadap kertas


kerja:
1.
Indeks angka
2.
Indeks kombinasi angka dan huruf
3.
Indeks angka berurutan

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

26

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Draft laporan audit (audit report)


Laporan keuangan auditan
Ringkasan informasi bagi reviewer
Program audit
Laporan keuangan atau lembar kerja yang di
buat oleh klien
Ringkasan jurnal adjustment
Working trial balance
Skedul utama
Skedul pendukung

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

27

TAHAP I Perencanaan dan perancangan pendekatan


Audit
Perencanaan Awal

Dapatkan informasi
mengenai latar belakang
Dapatkan informasi lain
Tentang kewajiban
hukum klien
Laksanakan prosedur
Analisis pendahuluan
Tentukan materialitas dan tetapkan
Risiko audit yang dapat diterima
dan risiko bawaan
Memahami struktur pengendalian
Intern dan menetapkan risiko pengendalian
Kembangkan rencana dan
Program audit menyeluruh
DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

28

TAHAP II Pengujian atas pengendalian dan pengujian subtantif


atas transaksi
Merencanakan
untuk mengurangi
Tingkat risiko pengendalian
Yang ditetapkan

Lakukan pengujian atas Pengendalian

Lakukan pengujian subtantif atas transaksi

Tetapkan kemungkinan salah saji dalam


Laporan keuangan

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

29

Rendah

Sedang

Tinggi atau
Tidak diketahui

Lakukan Prosedur analitis


Lakukan Pengujian atas pos pos kunci
Lakukan Pengujian terinci tambahan

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

30

TAHAP IV Penyelesaian audit dan penerbitan laporan audit


Telaah kewajiban bersayar
Telaah peristiwa kemudian
Kumpulkan bahan bukti akhir
Evaluasi akhir
Terbitkan laporan audit
Bicarakan dengan komite
Audit dan manajemen

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

31

Audit Proses
Begin

Plan

Audit Planing
Asersi Inhernt Risk

Conduct

Kontrol Risk

Develop Subtantive
Program

Intern Audit
Phase
Final Audit
Phase
Perform Subtantive
Audit Test

Report

Audit Report

Unqualified
Opinion

Qualified
Opinion

Advers
Opinion

DTE/dte-FINANCIAL AUDITING

06/22/15

Disclaimer
Opinion
32

Anda mungkin juga menyukai