Abstrak
PENDAHULUAN
Konsumsi merupakan bagian yang sangat vital dari kegiatan ekonomi bagi kehidupan
manusia. Konsumsi adalah kodrat manusia untuk bertahan hidup. Jika manusia masih berada
dalam fitrah yang suci,maka manusia sadar bahwa konsumsi memiliki keterbatasan baik dari
segi kemampauan harta maupun apa yang akan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhannya.
Konsumsi (consumtif) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidup yaitu sandang, pangan dan papan. Jika dilihat secara
spesifik, maka sering kali konsumsi hanya sebatas pola makan dan minum saja. Namun, jika
cakupan konsumsi diperluaskan ditemukan konsep bahwa konsumsi merupakan segala
aktifitas yang dilakukan untuk mendapatkan kepuasan atas penggunaan suatu produk
sehingga mengurangi atau menghabiskan daya guna produk tersebut.
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan
kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap
seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat
menyebabkan adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang
menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif). Ada beberapa pendapat mengenai hukum rokok
menurut para ulama di Indonesia, yaitu: Merokok adalah mubah atau boleh karena rokok
dipandang tidak membawa mudarat, merokok adalah makruh karena rokok membawa
mudarat relatif kecil yang tidak siginfikan untuk dijadikan dasar hukum haram, Merokok
adalah haram karena rokok secara mutlak dipandang banyak membawa mudarat.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sekunder. Penelitian sekunder
merupakan metode penelitian yang melibatkan penggunaan data yang sudah ada. Data
tersebut diringkas dan disusun Kembali untuk meningkatkan efektivitas penelitian. Penelitian
sekunder meliputi bahan penelitian yang sudah diterbitkan dalam laporan penelitian dan
dokumen sejenis. Dokumen – dokumen tersebut dapat disediakan oleh perpustakaan umum,
situs web, data hasil survei dan lain sebagainya.
“Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada orang lain, begitu
pula membalasnya.” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3/77, Al Baihaqi
6/69, Al Hakim 2/66. Kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih).
Dalam hadits ini dengan jelas terlarang memberi mudhorot pada orang lain
dan rokok termasuk dalam larangan ini. Perlu diketahui bahwa merokok pernah
dilarang oleh Khalifah Utsmani pada abad ke-12 Hijriyah dan orang yang merokok
dikenakan sanksi, serta rokok yang beredar disita pemerintah, lalu dimusnahkan. Para
ulama mengharamkan merokok berdasarkan kesepakatan para dokter di masa itu yang
menyatakan bahwa rokok sangat berbahaya terhadap kesehatan tubuh. Ia dapat
merusak jantung, penyebab batuk kronis, mempersempit aliran darah yang
menyebabkan tidak lancarnya darah dan berakhir dengan kematian mendadak.
“Dia-lah Allah, yang telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu“. (QS. Al
Baqarah: 29).
Ayat ini menjelaskan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah di atas bumi
ini halal untuk manusia termasuk tembakau yang digunakan untuk bahan baku rokok.
Akan tetapi dalil ini tidak kuat, karena segala sesuatu yang diciptakan Allah
hukumnya halal bila tidak mengandung hal-hal yang merusak. Sedangkan tembakau
mengandung nikotin yang secara ilmiah telah terbukti merusak kesehatan dan
membunuh penggunanya secara perlahan, padahal Allah telah berfirman:
َفِإَّن اْلَم اَل ِئَكَة َتَتَأَّذ ى،َم ْن َأَك َل اْلَبَص َل َو الُّثوَم َو اْلُك َّراَث َفاَل َيْقَرَبَّن َم ْس ِج َدَنا
“Barang siapa yang memakan bawang merah, bawang putih (mentah) dan karats,
maka janganlah dia menghampiri masjid kami, karena para malaikat terganggu
dengan hal yang mengganggu manusia (yaitu: bau tidak sedap)“. (HR. Muslim no.
564).
Dalil ini juga tidak kuat, karena dampak negatif dari rokok bukan hanya
sekedar bau tidak sedap, lebih dari itu menyebabkan berbagai penyakit berbahaya di
antaranya kanker paru-paru. Dan Allah Ta’ala berfirman,
KESIMPULAN