Makalah Tafsir Kel2
Makalah Tafsir Kel2
Kelompok 2
Suandi
Agus Irawan
Iin Suhartini
Nona Ima
Neneng Ariska
PANDEGLANG-BANTEN
2024
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur dihaturkan kehadirat Allah SWT. yang memberikan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya,tak
lupa pula penulis haturkan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
yang telah menjadi suritauladan yang baik bagi manusia.Berkenaan dengan tugas yang
diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Tafsir Pendidikan yaitu membuat makalah yang berjudul
( Tafsir Ayat Al-Qur’an Tentang Tujuan Pendidikan )
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................I
DAFTAR ISI.......................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1
KESIMPULAN ..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran sebagai petunjuk (huda) penerang jalan hidup (bayyinat), pembeda
antara yang benar dan yang salah (furqan), penyembuh penyakit hati (syifa), nasihat
atau petuah (mau’izah) dan sumber informasi (bayan). Sebagai sumber informasi al-
Quran mengajarkan banyak hal kepada manusia: dari persoalan keyakinan, moral,
prinsip-prinsip ibadah dan muamalah sampai kepada asas-asas pengetahuan.
Mengenai ilmu pengetahuan, Al-Quran memberikan motivasi dan wawasan
kepada manusia untuk memperhatikan dan meneliti alam sebagai manifestasi
kekuasaan Allahswt. Al-Quran tidak hanya sebagai petunjuk bagi suatu umat tertentu
dan untuk periode waktu tertentu, melainkan menjadi petunjuk yang universal dan
sepanjang waktu. Al-Quran adalah eksis bagi setiap zaman dan tempat. Petunjuknya
sangat luas seperti luasnya umat manusia dan meliputi segala aspek kehidupannya.
Sesuai perkembangan masyarakat yang semakin dinamis sebagai akibat kemajuan,
ilmu, dan teknologi, terutama teknologi informasi, maka aktualisasi nilai-nilai Al-
Quran menjadi sangat penting.
Karena tanpa aktualisasi kitab suci ini, umat Islam akan menghadapi kendala
dalam upaya-upaya menginternalisasi nilai-nilai Al-Quran sebagai upaya
pembentukan pribadi umat yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, maju
dan mandiri.1 Al-Quran tidak hanya sebagai kitab suci umat Islam dan pedoman
hidup dalam menjalankan segala aktifitasnya, tetapi AlQuran juga merupakan kitab
pendidikan. Pendidikan menurut AlQuran jelas berbeda dengan pendidikan yang ada
dalam masyarakat non islam. Baik dalam wilayah teoritis maupun praktis, akibatnya
melahirkan istilah-istilah pendidikan yang beragam dan berbeda pula. Pendidikan
menurut An-Nahlawi berasal dari bahasa arab, yaitu dari akar raba-yarbu yang artinya
adalah “bertambah” dan “berkembang”.
Menurut Istilah Ahmad D. Marimba dalam A.Izzam dan Saehudin bahwa,
pendidikan merupakan bimbingan atau pimpinan secara
1) Said Agil Husain Almunawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’an dalam
Sistem Pendidikan Islam, (Ciputat:Ciputat Press, 2005), hlm.5-7
Jurnal Penelitian, Volume. 13, Nomor 1, Februari 2019 100 Mikyal
Hardiyati dan Umi Baroroh sadar oleh si pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
2) Al-Quran sendiri sangat mendorong manusia untuk belajar dan
menuntut ilmu. Bukti terkuat mengenai hal ini adalah bahwa ayat Al-
Quran yang pertama kali diturunkan memberikan dorongan kepada
manusia untuk membaca dan belajar.Ayat tersebut juga menekankan
bahwa dengan perantaraan kalam Allah mengajarkan manusia
membaca dan mengajarinya apa-apa yang tidak diketahuinya. Lebih
jauh Islam menjelaskan bahwa
1
Al-Quran adalah kalam Allah yang berisi segala hal mengenai
petunjuk, yaitu membawa hidup manusia menjadi bahagia baik di
dunia maupun akhirat. Kandungan yang ada didalamnya meliputi
segala hal termasuk pendidikan.
3) Akan tetapi, dalam Al-Quran tidak terdapat rincian-rincian mengenai
pendidikan, tujuan pendidikan serta materi pendidikan. Berdasar pada
pemaparan tersebut, penulis tertarik untuk menggali lebih mendalam
tentang pendidikan dalam perspektif Al-Quran. Artikel ini akan
mengkaji pendidikan, tujuan dan materi pendidikan dalam perspektif
Al-Quran.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
َوِم َن الَّناِس َم ْن يَِْش ي َنْفَس ُه ابِْتَغاَء َم رَْض اِة َِّهللا َو َُّهللا رَُء وٌف بِالِْع َباد
Artinya: “dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena
mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”.
Menurut Ibnu Abbas, Anas, Sa’id ibnul Musayyab, Abu Usman An-Nahdi,
Ikrimah, dan sejumlah ulama lainnya, ayat ini diturunkan berkenaan dengan Suhaib
ibnu Sinan Ar-Rumi. Demikian itu terjadi ketika Suhaib telah masuk Islam di
Mekah dan bermaksud untuk hijrah, lalu ia dihalang-halangi oleh orang-orang kafir
Mekah karena membawa hartanya.
2. QS. Ali Imran: 102 Tujuan Pendidikan untuk Bertaqwa kepada Allah
يَا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم نُو ا اَّتُقوا ََّهللا َح َّق ُتَقاتِِه َو ال َتُم وُتَّن ِإال َو أَْنُتْم ُم ْسِلُم وَن
3
Surat Ali-Imran ayat 102 yang menyebutkan tentang ketakwaan seseorang terhadap
Allah swt. Dapat digambarkan bahwa sesungguhnya ayat ini bukan hanya
membahas tenteng takwa semata, tapi juga ada nilai-nilai pendidikan yang dapat kita
analisa lebih jauh dalam ayat ini. Dari uraian tersebut telah jelas bahwa kita sebagai
manusia memerlukan pendidikan dan pengajaran, dengan tujuan agar kita tahu
sebenarnya apa yang harus kiat lakukan dan apa yang tidak semestinya kita lakukan.
Ibadah memang sangat penting dalam ajaran Islam, tetapi kata ِلَيْعُبُدونdisini berarti
beribadat, mengabdi atau menyembah. Sebenarnya Tuhan tidak berhajat untuk
disembah atau dipuja manusia. Tuhan Maha Sempurna dan tidak berhajat kepada
apapun. Oleh karena itu kata َيْعُبُدونdisini lebih tepat jika diberi arti lain daripada
beribadat, mengabdi, memuja, atau menyembah. Lebih tepat jika kata itu diberi arti
tunduk dan patuh, dan kata ْع ُبدmemang mengandung arti tunduk dan patuh,
sehingga ayat itu menjadi: “Tidak Ku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk tunduk
dan patuh kepada-Ku”
َو إِْذ َقاَل َرُّبَك لِلَْمالئَِكِة ِإِنّي َج اِع ٌل ِف األرِْض ََخ ِليَفًة َقالُو ا أََتَْع ُل ِفيَها َم ْن ُيْفِس ُد ِفيَها َو يَْس ِفُك الِّد َم اَء َو َنُْن نَُس ِّبُح
َِبْم ِد َك َو ُنَقِّد ُس لََك َقاَل ِإِنّي أْعلَُم َم ا ال َتْعلَُموَن
4
Artinya: ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
“Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka
berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami
Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan
berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa khalifah dalam surat alBaqarah
ayat 30 berarti kaum yang silih berganti menghuni dan meliputi kekuasaan dan
pembangunan nya. Sebagaimana firman Allah dalam surah alAn’am ayat 165 .
Dalam ayat ini Allah menyampaikan keputusanNya kepada para malaikat tentang
rencana penciptaan manusia di bumi. Penyampaian kepada mereka penting, karena
malaikat akan di bebani sekian tugas menyangkut manusia. Ada yang akan bertugas
mencatat amal-amal manusia, ada yang bertugas memeliharanya, ada yang
membimbingnya dan sebagainya. Penyampaian ini bisa jadi setelah penciptaan alam
raya dan kesiapannya untuk di huni manusia pertama (Adam) dengan nyaman.
5
Dengan memperoleh pendidikan manusia akan memiliki berbagai macam
pengetahuan yang akan dapat menjadi bekal bagi dirinya untuk melaksanakan
tugasnya sebagai khalifah. Karena hanya manusia terdidiklah yang dapat
mengemban anamat dari Allah, apabila sebaliknya yaitu tanpa pendidikan, tugas
kekhalifahan yang diemban manusia itu akan gagal.
Allah menerangkan anjuran untuk menuntut ilmu di dalam al-quran q.s. al-
mujadalah ayat 11:
6
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
َو َم ْن َس َلَك َطِر يًقا َيْلَتِمُس ِفيِه ِع ْلًم ا َسَّهَل ُهَّللا َلُه ِبِه َطِر يًقا ِإَلى اْلَج َّنِة
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Dari kedua dalil di atas menerangkan bahwa umat Islam diwajibkan untuk
menuntut ilmu, karena Allah telah berjanji di dalam Al-Qur’an bahwa barang siapa
yang pergi untuk menuntut ilmu maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan
Rasulullah juga menjelaskan bahwa dengan belajar atau berjalan untuk mencari ilmu
maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga.
7
BAB III
KESIMPULAN
Adapun ayat-ayat tujuan pendidikan tersebut adalah, 1) QS. AlBaqarah: 201 yang
berkaitan kebaikan dunia dan akhirat, 2) QS. Ali Imran: 102 yang berkaitan dengan taqwa, 3)
QS. Al-Dzariyat: 56 yang berkaitan dengan beribadah, 4) QS. Al-Baqarah: 30 berkaitan
dengan manusia sebagai khalifah dimuka bumi.
Ketakwaan seseorang terhadap Allah swt. Dapat digambarkan bahwa sesungguhnya
ayat ini bukan hanya membahas tenteng takwa semata, tapi juga ada nilai-nilai pendidikan
yang dapat kita analisa lebih jauh dalam ayat ini. Dari uraian tersebut telah jelas bahwa kita
sebagai manusia memerlukan pendidikan dan pengajaran, dengan tujuan agar kita tahu
sebenarnya apa yang harus kiat lakukan dan apa yang tidak semestinya kita lakukan.
Pendidikan sangat penting, dan pendidikan juga merupakan jalan untuk beribadah kepada
Allah. Melalui pendidikan yang benar dan terarah, manusia dapat memahami dan menyadari
segala potensi yang ada dalam dirinya. Sehingga dengan potensi yang dimilikinya, dapat
dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia, selain itu juga sebagai jalan untuk
beribadah dan mendekatkan diri kepada Rabb-nya.
Dengan memperoleh pendidikan manusia akan memiliki berbagai macam
pengetahuan yang akan dapat menjadi bekal bagi dirinya untuk melaksanakan tugasnya
sebagai khalifah. Karena hanya manusia terdidiklah yang dapat mengemban anamat dari
Allah, apabila sebaliknya yaitu tanpa pendidikan, tugas kekhalifahan yang diemban manusia
itu akan gagal.
Pendidikan Islam bertugas di samping menginternalisasikan (menanamkan dalam
pribadi) nilai-nilai Islam, juga mengembangkan peserta didik agar mampu mengamalkan
ilmu-ilmu itu secara dinamis dan fleksibel. Hal ini berarti pendidikan Islam secara maksimal
harus bisa mendidik peserta didik agar memiliki kecerdasan atau kematangan dalam beriman,
bertakwa dan mengamalkan hasil pendidikan yang diperolehnya, sehingga menjadi pemikir
sekaligus pengamal ajaran Islam yang dialogis terhadap perkembangan zaman.
8
DAFTAR PUSTAKA
Bahreisy, Salim, dan Said Bahreisy. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir.
Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1987.
Katsir, Ibn. Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, 2004.
Majah, Muhammad bin Yazid al-Qazwiny Ibn. Sunan Ibn Majah. Vol. 1.
Bandung: maktabah Dakhlan, n.d.
Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Vol. 1. Jakarta: UI-
Press, 1985.
Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis Teoritis dan Praktis. Jakarta:
Ciputat Press, 2002.
9
10