DOSEN PENGAMPU :
Disusun oleh :
PRODI PSIKOLOGI
Pada abad ke-19 muncul psikologi sebagai ilmu pengetahuan di Eropa dan Amerika.
Terdapat tiga perkembangan sosial yang menggerakkan roda perubahan dan memungkinkan
terjadinya hal itu. Pertama, Revolusi Industri, yang membuat ikatan yang bersifat
kekeluargaan dan kemasyarakatan di banyak wilayah kehidupan semakin digantikan oleh
hubungan yang bersifat birokratis dan impersonal. Kedua, pertumbuhan ilmu pengetahuan
dan semakin tingginya kepercayaan orang terhadap ilmu pengetahuan sebagai fondasi
kemajuan umat manusia. Ketiga, pandangan baru mengenai sifat manusia, yang
menambahkan minat terhadap romantisme, impuls-impuls irasional dan primitif, dan misteri-
misteri seperti hipnotis pada asumsi-asumsi rasional dan hedonistis pada aba ke-18.
Dalam periode ini psikoanalisis Freud menjadi sangat dominan dalam bidang ide dan
konsep.Sebenarnyaapa yang dilakukan oleh kebanyakan psikolog selama tahun 1920-an dan
1930-an tidak banyak berkaitan dengan teori. Pada tahun 1909 didirikannya Child Guidance
Clinic (klinik bimbingan anak) di Chicago oleh William Healy, seorang psikiater. Banyak
klinik semacam mulai menggunakan pola yang berbeda dengan yang digunakan oleh klinik
psikologi Witmer. Staf klinik bimbingan itu bercirikan sebuat treatment team (ti penanganan)
yang terdiri psikiater (ketua), psikolog, dan pekerja sosial. Perubahan besar terjadi selama
dan tidak lama setelah perang dunia 2 berakhir pada 1945. Para psikolog Amerika menjadi
sangat terlibt dalam pekerjaan rumah sakit bersama para personel dan veteran militer. Mereka
lebih banyak bekerja dengan orang dewasa daripada anak-anak, dan mereka sering harus
bertanggung jawab melakukan psikoterapi maupun asesmen. Psikologi klinis semakin jauh
tertransformasi dari pendidikan menjadi bidang keahlian khusus medis. Selama 1930-an
kelompok psikolog terapan lain berusaha mendirikan layanan konseling di kampus.
University of Minnesota menjadi universitas pertama yang mendirikan layanan tersebut.
Selama dan setalah perang dunia 2, para psikolog konseling memperluas jangkauan
aktivitasnya dengan menyediakan pelayanan bagi para tentara, veteran, dan orang-orang
dewasa lainnya serta bekerja sama dengan para professional kesehatan mental lain.
Para psikolog menemukan dan mengembangkan berbagai macam teknik asesmen selama
seperempat abad ini, yaitu Minessota Multiphasic Personality Inventory (MMPI), Thematic
Apperception Test (TAT), dan Strong Vocational Interest Blank.
Periode 3: Pertumbuhan yang Pesat
Tiga dekade setelah perang dunia 2 telah berlalu, psikologi klinis benar- benar
menjadi profesi yang mandiri. Banyaknya psikolog yang telah terlibat di berbagai macam
kegiatan selama perang siap menerima ide-ide baru, organsiasi baru, standar baru untuk
latihan dan praktik. Profesi-profesi kesehatan lain juga Tumbuh dan menetapkan berbagai
standar.Sebagaicontoh,APA mempublikasikan Diagnostic and Statistical Manual (DSM)
pertamanya pada 1952. Para psikolog yang bekerja si setting medis menjadi terbiasa
menggunakan bahasa dan spesifikasi DSM dalam mencatat kondisi psikopatologis pasien.
menangani skizofrenia. Selama periode antara tahun 1940 dan 1960 adalah ditetapkannya
pola latihan baru, seiring dengan kemunculan organisasi-organsiasi baru dan standar-standar
etis untuk mengatu praktik psikologi. Sebuah komite APA dibentuk untuk mengembangkan
rencana pendidikan bagi para psikolog klinis, dan pada 1949 sebuah konferensi penting
diselenggarakan di Boulder, Colorado. Konferensi Boulder menetapkan scientific-
professional model (model ilmiah-profesional), yang sering disebut Boulder Model. Selama
tahun berikutnya, akreditasi program, sertifikasi praktisi individual, kodifikasi dan penegakan
standar-standar etis, dan banyak juga masalah lain juga digodok.
Sebuah penanda signifikan yang lahir dari studi massif tentang kebutuhan kesehatan
mental orang Amerika adalah Community Mental Health Act, yang ditandatangani oleh
presiden John F. Kennedy. Undang-undang ini menetapkan kesehatan mental sebagai
masalah nasional untuk pertama kalinya, dan peluang yang ditawarkan kepada para psikolog
klinis dan pekerja kesehatan mental lainnya pun meningkat tajam. Sebagian psikolog
berkomitmen pada isu-isu yang lebih luas dibandingkan penanganan individual, seperti isu
kesehatan masyarakat dan pencegahan, dan sebuah bidan keahlian khusus yang disebut
community psychology (psikologi komunitas) muncul pada kahir 1960-an. Mereka
menyatakan bahwa banyak klinis tidak memberikan perhatian pada kekuatan-kekuatan yang
lebih besar yang terkait dengan gangguan perilaku, misalnya kemiskinan. Tetapi mimpi awal
terhadap ketersediaan perawatan kesehatan mental secara universal tampaknya belum
terwujud.
Terjadi beberapa perkembangan yang meresahkan di bidang psikologi klinis dan
kesehatan mental secara umum. Semakin banyaknya studi-studi follow-up memunculkan
kebimbangan tentang efektivitas psikoterapi. Ketika pertumbuhan jumlah college berhenti
dan dana publik menjadi semakin langka pada akhir 1970-an dan 1980-an, pekerjaan untuk
psikolog klinis baru di berbagai setting akademis maupun publik pun menjadi lebih sulit
diperoleh, dan banyak di antara mereka yang kemudian memilih berpraktik swasta. Tahun
1970-an setelah melalui perjuangan panjang, psikologi klinis mulai diakui oleh perusahaan-
perusahaan asuransi kesehatan sebagai penyedia pelayanan kesehatan yang independen.
Terlahir dari sebuah training conference APA di Vail Colorado, sebuah program
pendidikan alternative diakui pada 1973. Hal inilah yang menyebabkan “ledakan” produksi
psikologi klinis. Tahun 1970-an dan 1980-an beberapa bidang keahlian khusus baru
diorganisasikan dan batas-batas yang lebih tegas mulai ditetapkan, seperti neuropsikologi,
psikologi kesehatan, psikologi olahraga, psikologi keluarga, dan psikologi forensik. Iklim
politik AS pada 1980-an menimbulkan keengganan untuk mendukung sektor kesehatan
mental. Para psikiater, psikolog dan profesional kesenahatan lebih tertarik pada praktik
swasta yang lebih menguntungkan mereka.
Pada periode ini biaya medis secara umum terus mengalami kenaikan, maka ada tiga
kekuatan besar yang mengemuka: persaingan untuk memperoleh sumber daya, usaha
menghindari utang, dan pertanyaan soal efektivitas psikoterapi terutama dalam kaitannya
dengan pengobatan.
Teori dan riset terus berkembang di akhir abad ke-20. Yang paling menonjol
antara lain adalah teknik-teknik neuroimaging – cara untuk menunjukkan fungsi otak.
Sebagian mendasarkan diri pada elaborasi electroencephalography (EEG), perekaman
gelombang otak. Sebagian lainnya menggunakan ultrasound dan metode-metode
untuk memvisualisasikan pemrosesan bahan-bahan kimia oleh otak.
Merasa kecewa dengan segala hal yang mereka anggap sebagai pengontrolan
APA oleh para klinisi dalam masalah-masalah professional, sejumlah akademisi dan
psikolog mendirikan organisasi American Psychologicl Society (APS) pada 1988.
Sebagian sebagai repons terhadap APS, APA membentuk empat di rektorat: Science,
Education, Public Interest, Practice. Pada 1980-an dan 190-an penambahan itu
semakin pesat sebagai respons terhadap beragam interest groups dalam psikologi.
Selain divisi psikologi klinis dan subdivisi-subdivisinya, banyak klinisi menjadi
bagian divisi konseling, Sekolah, Militer, Rehabilitasi, Community Research and
action, Psikoterapi, Hypnosis Psikologis, Psikoanalisis, Humanistis, Retardasi Mental,
Psikologi Perempuan, Kesehatan Keluarga, dan lain-lain diantara kebih 50 divisi yang
ada di APA. Payungnya, yang disebut psikologi klinis, menjadi sangat besar.
Setelah menyelesaikan masa penahanan akibat tuduhan terlibat G30S PKI, ahli
ini (Dr. Busono Wiwoho) membuka praktik psikologi klinis di rumah sakit di
semarang. Dr. wiwoho meninggal di awal tahun 1990 (komunikasi pribadi dengan
putrinya yang saat itu menjadi mahasiswa fakultas psikologi UNIKA Soegijapranta
1990).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35089440/SEJARAH_PSIKOLOGI_KLINIS
https://independent.academia.edu/sitorusmarina?swp=rr-ac-35089440