Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nisa Khoirilla Maghfiroh

NIM : 22104216
Semester/Kelas : 4/F
Mata Kuliah : Psikologi Klinis
Program Studi : Psikologi Islam

A. Sejarah Psikologi Klinis


1. Periode I
a. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan di abad XIX
b. Pendirian laboratorium pertama di Lepzig tahun 1879
c. Pengukuran dan statistik karakteristik manusia oleh Francis Galton
di Inggris.
d. Sigmund Freud berpraktek di Wina dan menerbitkan "the
interpretation of dreams"
e. Lightmer Witmer menggunakan istilah "Psikologi Klinis untuk
pertama kalinya
f. Awal abad ke-20 merupakan periode reformasi yang menggairahkan
bagi ide, rencana, dan alat-alat baru dalam bidang psikologi.
g. Antara tahun 1900-1920 banyak ditemukan alat pengukuran
karakteristik baru, terutama tes intelegensi, misal: Tes Binet, Tes
Army Alpha,
2. Periode II (Waktu Konsolidasi)
a. Masa antara perang dunia menumbuhkan kemajuan dalam bidang
psikologi dan perkembangan pada standar pelayanan.
b. Pada masa praktek lebih fokus pada masalah anak dan
pengembangan teori pada orang dewasa.
c. Selama dan setelah perang dunia kedua, psikologi di Amerika sangat
terlibat dalam pekerjaan di Rumah Sakit bersama personal dan
veteran militer.
d. Tahun 1930, kelompok psikolog terapan mendirikan layanan
konseling di kampus.
e. Para psikolog menemukan berbagai teknik asesmen (MMPI, TAT,
dan SVIB) Periode III (Pertumbuhan Pesat)
3. Periode III (Pertumbuhan Pesat)
a. Dua sampai tiga dekade setelah PD IIpsikolog klinis menjadi profesi
yang mandiri.
b. Sudah menetapkan standar, misalnya tahun 1952, APA menerbitkan
DSM I (Diagnostic and statistic manual of mental disorder), di
negara lain ICD (International classification of disorder).
c. 1950-1960 Psikoterapi menjadi kegiatan yang penting dan lebih
menarik ketimbang asesment.
d. Perubahan dalam pola latihan, pendidikan, dan standar etik bagi
psikologi klinis.
4. Peride IV (Perkembangan yang Campur Aduk)
a. Muncul kebutuhan akan kesehatan mental orang Amerika dan
menjadikannya sebagai masalah nasional, kemudian peluang meluas
bagi psikolog klinis dan pekerja kesehatan mental lainnya.
b. Sebagian psikolog berkomitmen pada isu penanganan yang tidak
semata-mata individual, misal isu, kesehatan masyarakat dan
pencegahan muncul bidang khusus Psikologi komunitas.
c. Tahun 1970, psikologi klinis diakui perusahan asuransi kesehatan
sebagai penyedia layanan kesehatan independen.
d. Perubahan dalam jalur dan gelar pendidikan psikologi klinis.
5. Periode V (Perkembangan Mutakhir dan Masa Depan)
a. Berkembang kajian lintas disiplin psikologi klinis dengan disiplin
ilmu lain, seperti kedokteran.
b. Teori dan riset terus berkembang pesat, antara lain neuroimaging,
penelitian untuk memetakan karakteristik genetic manusia (human
genetic project).
c. Berbagai kemungkinan muncul antara lain penggunaan tes dan
interpretasi tes dengan system komputerisasi, konsultasi psikologi di
internet.
B. Pengertian Psikologi Klinis Menurut A.P.A
Pengertian psikologi klinis dalam Asosiasi Psikologi Amerika
(APA) adalah ilmu psikologi yang mencakup assessment atau
psikodiagnostik dan terapi bagi masalah-masalah psikologis, gangguan
penyesuaian diri, serta perilaku upnormal.

C. Kompetensi Seorang Psikologi Klinis


Wiramihardja (2012) dalam bukunya “Pengantar Psikologi Klinis”,
menyebutkan tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang
psikolog klinis untuk bisa menjadi lebih handal, yaitu sebagai berikut:

1. Pemahaman Akademik
Psikolog klinis harus memiliki pemahaman yang baik dan benar
tentang kajian ilmu psikologi dan psikologi klinis. Ini mencakup
pemahaman teori-teori psikologi yang umum maupun spesifik, serta
pemahaman tentang berbagai macam atribut psikologi dan
hubungannya dengan hal-hal lain, seperti kajian sosial.
2. Pengalaman Riset
Psikolog klinis harus memiliki pengalaman dalam melakukan riset.
Belajar tidak cukup hanya dengan mengkaji teori, tetapi juga harus
disertai dengan praktek dan penelitian langsung. Untuk memperdalam
pemahaman tentang subjek yang diteliti, serta meningkatkan
kemampuan berinteraksi dengan orang lain.
3. Pengalaman Klinis
Psikolog klinis harus memiliki pengalaman praktis yang memadai
sebelum mulai praktek secara langsung. Ini dapat diperoleh melalui
latihan praktek dan pengalaman dalam berbagai metode klinis.
Harapannya, dengan pengalaman ini, psikolog klinis dapat memenuhi
standar kompetensi yang diharapkan ketika bekerja dengan klien.
D. Peranan Psikologi Klinis
Tugas profesional seorang psikolog klinis, seperti dikemukakan oleh
Kendall (1982) mencakup pada mengimplementasikian prinsip dasar
psikologi klinis sebagai ilmu terapan dan berkaitan pada tugas
profesionalnya, antara lain
1. Intervensi
Meliputi terapi dan konseling, yang mencakup beberapa kegiatan
seperti:
a. Membangun hubungan murni dengan klien.
b. Membantu klien dalam melakukan eksplorasi diri dalam konteks
psikologis.
c. Bekerja sama dengan klien dalam memecahkan masalah
psikologis dan mengembangkan fungsi pribadi klien.
d. Mengajarkan dan membantu klien dalam menghadapi situasi
stres dan mengendalikan emosi secara efektif.
2. Asesmen, Psikodiagnostika, Evaluasi
Melibatkan proses asesmen klinis untuk mengamati dan
mengevaluasi masalah biologis, sosial, dan psikologis klien. Ini
mencakup lingkungan klien, keterbatasan, dan kapabilitasnya. Asesmen
klinis juga mencakup psikodiagnostik, yaitu upaya untuk memahami
sumber penyakit melalui gejala-gejala dan kemudian
mengklasifikasikannya dalam kelompok jenis gangguan yang sudah
dibakukan.
3. Mengajar
Psikolog klinis memberikan informasi dan pelatihan mengenai
topik-topik yang termasuk dalam ruang lingkup pengetahuan
profesinya, seperti psikologi klinis, psikologi abnormal, keterampilan
wawancara, psikologi komunitas, dan modifikasi perilaku.
4. Konsultasi
Psikolog klinis memberikan bimbingan kepada individu, kelompok,
atau organisasi untuk mengembangkan kualitas diri, kelompok, dan
sistem organisasinya. Untuk membantu konseli dalam melakukan
pekerjaannya dengan tingkat kepuasan dan efektivitas yang tinggi.
5. Administrasi
Psikolog klinis dapat melakukan kegiatan administrasi sesuai
dengan jabatannya dalam posisi manajerial atau sebagai eksekutif di
berbagai institusi, seperti universitas, rumah sakit, klinik pasien rawat
jalan, hingga rumah sakit jiwa.
6. Penelitian
Psikolog klinis terlibat dalam berbagai bentuk kegiatan penelitian,
seperti riset, investigasi, kajian, dan analisis mengenai keefektifan
berbagai pendekatan terapi atau konsultasi, penyebab dan faktor serta
akibat dari disfungsi psikologis, serta akurasi prosedur asesmen yang
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai