1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
1. Latar Belakang Tambak yang terluas di Indonesia berada di Kalimantan Utara dengan
luasan 149.958 Ha, tersebar di 3 (tiga) Kabupaten, yaitu Kabupaten
Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kabupaten Nunukan1.
Produksi utama tambak yang ada di Kalimantan Utara adalah udang.
Produksi udang yang dihasilkan merupakan komoditas lokas dan
ekspor. Tambak-tambak tersebut merupakan tambak tradisional
(jaringan irigasi tambak non-teknis) yang mengandalkan alur sungai
sebagai pemasok air ke dalam tambak. Hal ini yang menjadikan
perlunya adanya peningkatan jaringan irigasi tambak non-teknis
menjadi jaringan irigasi tambak semi-teknis. Gagasan kegiatan
peningkatan tersebut dilaksanakan, khususnya di Kabupaten Tana
Tidung, dilaksanakan melalui kegiatan “Pembangunan Jaringan
Reklamasi Rawa Daerah Irigasi Tambak Tanah Merah”.
Daerah Irigasi Tambak Tanah Merah memiliki luasan baku sebesar
3.720 Ha, terletak di Desa Tana Lia Kecamatan Tanah Merah
Kabupaten Tana Tidung atau tepatnya berada di 3°37'28,13" -
3°41'31,33" Lintang Utara dan 117°24'3,81" - 117°29'46,69" Bujur
Timur. Daerah Irigasi Tambak Tanah Merah dapat dijangkau
menggunakan Speed Boat dari Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara
dengan waktu tempuh ±1 jam, akses masuk juga perlu memperhatikan
jadwal pasang surut air di Sungai Sesayap.
Pembangunan Jaringan Reklamasi Rawa Daerah Irigasi Tambak Tanah
Merah dilaksanakan dalam rangka mendukung misi pemantapan
Tambak, khususnya untuk keperluan konsumsi lokal dan ekspor
mengimbangi peningkatan jumlah penduduk Kalimantan Utara,
mendukung upaya-upaya pemerintah dalam rangka peningkatan
kesejahteraan petani Tambak, penciptaan lapangan kerja, peningkatan
kualitas lingkungan hidup khususnya di daerah pedesaan dan
pengentasan kemiskinan. Dengan Pembangunan Jaringan Reklamasi
Rawa DIT. Tanah Merah, harapannya dapat meningkatkan produksi
hasil pertani tambak udang dan ikan bandeng melalui peningkatan
jaringan irigasi tambak non-teknis menjadi jaringan irigasi tambak semi-
teknis.
1 Arfan, Muhammad, 2018. Tambak Terluas di Indonesia Ada di Kaltara, Ironisnya Produksi Udang Masih
Sedikit. Tribun Kaltim. (https://kaltim.tribunnews.com/2018/01/26/tambak-terluas-di-indonesia-ada-di-kaltara-
ironisnya-produksi-udang-masih-sedikit, diakses pada 20 November 2021)
2. Maksud dan Maksud Pekerjaan Supervisi ini adalah untuk membantu Direksi Teknis
Tujuan PPK Irigasi dan Rawa SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Kalimantan V Provinsi Kalimantan Utara dalam melakukan pengawasan
pekerjaan konstruksi.
Tujuan dari pekerjaan supervisi konstruksi ini adalah menjamin
konstruksi yang dilaksanakan tercapai sesuai dengan kualitas, tepat
waktu pelaksanaan dan biaya tepat dengan yang telah ditetapkan dan
menjamin seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai desain, spesifikasi
teknis dan dokumen kontrak.
4. Lokasi Desa Tana Lia, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Tana Tidung,
Pekerjaan Provinsi Kalimantan Utara
9. Standar Teknis *) Sesuai dengan peraturan dan ketetepan yang berlaku dan dapat
dipertanggungjawabkan.
10. Studi-Studi Pembangunan Jaringan Reklamasi Rawa DIT. Tanah Merah Tahun
Terdahulu Anggaran 2019 sampai dengan Tahun Anggaran 2021.
11. Referensi a) Undang - Undang Nomor. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya
Hukum Air,
b) Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi,
c) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
d) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 28/PRT/M/2016 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum,
e) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi,
f) Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 tahun 2020 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia,
g) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
h) PMK Nomor 60/PMK.02/2021 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2022,
i) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi Minimal
Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk
Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi,
j) Surat Edaran Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Pekerjaan
Rakyat Nomor 15/SE/M/2019 Tentang Tata Cara Penjaminan Mutu
dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
13. Keluaran Hasil pekerjaan supervisi dibuat dalam bentuk dokumen sebagai
berikut:
1) Laporan Program Mutu, 5 buku laporan
2) Laporan Pendahuluan, 5 buku laporan
3) Laporan Bulanan, 35 buku laporan
4) Laporan Akhir, 5 buku laporan
5) Laporan Quality Control Report, 7 buku laporan
6) Laporan Survei Pengukuran, 5 buku laporan
7) Album Dokumentasi Kegiatan Supervisi, 5 Album
8) Leaflet, 100 lembar
9) Roll Banner, 3 buah
10) Film Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
18. Personel*
Persyaratan Kualifikasi Jumlah
Orang
Posisi Pendidikan/ Kualifikasi/ Pengalaman
Ahli Bulan**
Jurusan SKA (Tahun)
(OB)
Tenaga Ahli
Supervision Sumber Daya S1/ D4 Ahli Madya 8 (delapan) 1 Org x
Engineer Air Teknik Sipil/ Teknik Sumber 7 Bulan
(SE)/ Team Teknik Pengairan Daya Air
Leader (TL)
Tenaga Pendukung
Inspector - D3 - 3 (tiga) 1 Org x
Teknik Sipil/ 7 Bulan
Teknik Pengairan
A. Tenaga Ahli
1) Ketua Tim, Supervision Engineer/Tim Leader (SE/TL)
Supervision Engineer merupakan pihak atau orang yang bertugas
memimpin, mengarahkan, dan mengendalikan seluruh tenaga ahli
pengawasan konstruksi terhadap berjalannya pelaksanaan pekerjaan.
Tugas dan kewajiban Supervision Engineer mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a) Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
untuk setiap pelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang
dilakukan Pelaksana dan menyampaikan laporan kepada PPK
sehingga dapat dilakukan dengan cepat keputusan-keputusan
yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan pengembalian
kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama serta
rekayasa terperinci lainnya,
b) Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di
lapangan dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan
serta memberi penjelasan tertulis kepada Pelaksana mengenai
apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut, bila
dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum,
c) Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak
secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana menerapkan
teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan
keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan,
d) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau
menolak pekerjaan dan material,
e) Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari
yang dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan
(progress schedule) yang telah disetujui,
f) Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari
semua pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu
kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana
tercantum pada buku Spesikasi Umum dan hal itu benar-benar
berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan.
Dalam hal demikian, maka Supervision Engineer juga
membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya
untuk mengejar keterlambatan tersebut,
j) Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu
dan mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi persyaratan
teknis;
k) Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu
pekerjaan (jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna
pencegahan ketidaksesuaian; dan
l) Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana
mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika
diperlukan).
3) Ahli HSE/ Health Safety Environment Engineer (HSE)
Tugas dan kewajiban Health Safety Environment (HSE) Engineer
terdiri atas:
a) Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin
terjadi di lingkungan kerja. Hal ini termasuk membuat tingkatan
dampak dari bahaya (impact) dan kemungkinan terjadinya
bahaya tersebut (probability),
b) Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja
yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Upaya
preventif bertujuan untuk mengurangi terjadinya bahaya atau
kecelakaan di lingkungan kerja. Upaya korektif bertujuan untuk
menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja,
c) Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja. Dokumentasi yang baik termasuk faktor
penting dalam mencegah dan menanggulangi bahaya. Hal ini
termasuk merancang prosedur baku dan memelihara borang
atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan kerja, dan
d) Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan
korektif yang diambil.
B. Tenaga Pendukung
1) Tenaga Pengawas/Inspector (Insp)
Tugas dan kewajiban Pengawas/Inspector mencakup hal-hal dan
tidak terbatas saja pada pekerjaan sebagai berikut:
a) Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan
pelaksanaan di lapangan,
b) Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan
tentang keamanan dan keselamatan kerja,
c) Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang
dijalankan Pelaksana,
20. Laporan Program mutu merupakan dokumen yang disusun oleh penyedia jasa
Program Mutu dan disetujui oleh pengguna jasa untuk diterapkan oleh keduanya
sebagai acuan selama pelaksanaan pekerjaan. Draft Program Mutu
harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sejak SPMK
diterbitkan, dipresentasikan di depan Pengguna Jasa, pada waktu
diskusi/presentasi Penyedia Jasa wajib membagikan draft Program
Mutu sebelum dipresentasikan. Program Mutu yang telah mendapatkan
persetujuan dari Direksi dan Pengesahan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK). Penjelasan lebih mendetail ada pada Surat Edaran Nomor
21/SE/M/2019 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tentang Standar Susunan Tenaga Ahli Untuk Pengawasan Konstruksi
Melalui Penyedia Jasa.
24. Quality Control Laporan ini berisi tentang data dan informasi yang terkait dengan:
Report a) Uraian dan evaluasi pengendalian volume pekerjaan konstruksi,
beserta lampiran backup data dan gambarnya,
b) Uraian dan evaluasi pengendalian mutu pekerjaan konstruksi,
beserta kumpulan hasil pengujian mutu konstruksi,
c) Uraian dan evaluasi pelaksanaan SMK3 Konstruksi beserta
dokumentasi pelaksanaannya,
d) Uraian dan evaluasi dampak lingkungan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi,
Laporan harus mendapat pengesahan dari PPK dan sebelumnya telah
mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.
LAMPIRAN I
Daftar Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi Jadwal Penugasan Personel
Bulan
No. Uraian Satuan Volume
1 2 3 4 5 6 7
I. Personel
1 Water Resources Engineer/Team Leader OB 1 orang x 7 Bulan
2 Quality Engineer (ahli SDA) OB 1 orang x 3 Bulan
3 HSE (Ahli Keselamatan Kerja) OB 1 orang x 3 Bulan
4 Inspector OB 1 orang x 7 Bulan
II. Non-Personel
A. Perjalanan
1 Mobilisasi Personel Orang/Trip 4 orang x 3 trip
B. Kendaraan dan Operasional
1 Sewa Kendaraan speed boat Unit/Bulan 1 unit x 7 bulan
2 Sewa drone Unit/Bulan 1 unit x 2 bulan
C. Kantor Lapangan
1 Kantor Unit/Bulan 1 unit x 7 bulan
2 Komputer Unit/Bulan 1 unit x 7 bulan
3 Printer Unit/Bulan 1 unit x 7 bulan
4 Alat Tulis Kantor Bulan 7 bulan
5 Operasional Kantor dan Telekomunikasi Bulan 7 bulan
D. Kantor Lapangan
1 Laporan Pendahuluan Buku 5
2 Laporan Program Mutu Buku 5
3 Laporan Bulanan Buku 5 buku x 7 bulan
4 Laporan Akhir Buku 5
5 Laporan Quality Control Report Buku 1 buku x 7 bulan
6 Laporan Survei Pengukuran Buku 5
7 Album Dokumentasi Kegiatan Supervisi Buku 5
8 Leaflet Lembar 100
9 Roll Banner Buah 3
10 Film Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Ls 1
LAMPIRAN II
Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
SPMK
A. Tahapan Persiapan Konstruksi
1. Penyusunan Laporan Pendahuluan dan Program Mutu
2. Memeriksa RMPK Konstruksi
3. Studi meja Kontrak Kontruksi
4. Survei awal lapangan
5. Evaluasi Rencana Kerja Kontraktor
B. Tahapan Pengawasan Konstruksi
1. Memeriksa shop drawing dan pengajuan izin kerja
2. Melakukan pengawasan kualitas terhadap bahan/material, tenaga kerja, peralatan, hasil pekerjaan, ketepatan
waktu dan metode pelaksanaan
3. Mengawasi dan meneliti perubahan dan penyesuaian termasuk (review desain)
4. Memberikan masukkan dari segi keteknikan
5. Membuat instruksi/teguran/surat kepada Kontraktor
6. Melakukan pemeriksaan lapangan harian
7. Memeriksa kemajuan pekerjaan konstruksi dan membuat berita acara Sertifikat pembayaran
8. Menyelenggarakan rapat - rapat lapangan
9. Membuat foto - foto dokumentasi dan video pelaksanaan pekerjaan konstruksi
10. Membuat laporan Bulanan (Harian, Mingguan dan Bulanan)
11. Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya
12. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan kerja
13. Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya
korektif
14. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi
15. Melakukan review desain dan justifikasi teknis
C. Tahapan Persiapan Masa Pemeliharaan
1. Pemeriksaan hasil pekerjaan pada proses Serah Terima Pertama
2. Membuat daftar kekurangan dan cacat (Defect List)
3. Memeriksa As Built Drawing
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
4. Mengkoordinasi pengadaan ‘Manual Book’
5. Menyusun laporan akhir
6. Menyusun laporan pengendalian mutu/Quality Control Report
7. Menyusun album dokumentasi
8. Membuat video dokumenter pelaksanaan pekerjaan
9. Penyusunan Leaflet
10. Penyusunan Roll Banner
SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Kalimantan V Prov. Kalimantan Utara iii