Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

KONSEP GREEN ARSITEKTUR

TAMAN BALEKAMBANG

TUGAS UJUIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :

Nama : Ricky Meliano

NIM : A0221001

Prodi : Arsitektur A

Fakultas Teknik Prodi Arsitektur

Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta

2022
PRAKATA
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa yang telah
memberikan pengetahuan dan hikmatnya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang bertema “Arsitektur & Lingkungan Tman Kota
Balekambang”

Makalah ini disusun memenuhi Tugas Akhir Semester (UTS) mata kuliah Arsitektur &
lingkungan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Arsitektur &
lingkungan bagi mahasiswa terhadap arsitektur berkelanjutan dan lingkungan hidup
terhadap taman kota Balekambang.

Terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Ir. Eny Krinawati, M.Si. selaku dosen mata
kuliah Arsitektur & Lingkungan yang sudah membimbing dalam pembuatan makalah yang
bertema “Arsitektur & Lingkungan taman kota Balekambang”. Terimakasih juga saya
sampaikan kepada pihak-pihak yang sudah memberikan semangat kepada saya sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada penulis dengan
harapan agar para pembaca dapat memanfaatkan dengan baik sehingga menambah
wawasan pembaca mengenai kepedulian Arsitektur & Lingkungan pada taman kota.

Dalam penysunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
sehingga penulis sangat menghaapkan sumbangan pemikiran dari pembaca. Baik itu berupa
saran atau kritik yang sifatnya membangun untuk dapat menyempurnakan makalah seperti
ini di masa-masa yang akan datang.

Saya sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagai saya khususnya dan
mahasiswa arsitektur pada umumnya demi peningkatan kemampuan kita di bidang
arsitektur.

Sukoharjo, 9 juli 2023

penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Permasalahan dan Persoalan
1.3. Tujuan dan Sasaran
1.4. Batasan – batasan dan Lingkup
1.5. Pembahasan
1.6. Metode Pembahasan
1.7. Sistematika Pembahasan

BAB II. TINJAUAN OBJEK


2.1. Lokasi
2.2. Data Non Fisik
2.2.1. Sejarah
2.2.2. Gaya arsitektur
2.3. Data Fisik Arsitektural
2.3.1. Letak, Batas dan luas Bidang
2.3.2. Bangunan Arsitektural
2.4. Point of interst

BAB III. ANALISIS OBYEK DARI ASPEK LINGKUNGAN


3.1. Kondisi Lokasi
3.2. Aspek Lingkungan di Lokasi
3.3. Kajian aspek lingkunan di dalam dan di luar lokasi objek
3.4. Kajian penampilan lokasi objek terhadap aspek lingkungan
3.5. Peran kajian lingkungan dalam lokasi objek

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Arsitektur berkelanjutan merupakan pembangunan yang dilakukan guna
memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kepentingan sumber daya alam
generasi mendatang, sehingga generasi menatang dapat memenuhi kebutuhan
mereka sendiri. Untuk mewujudkan hal ini dibutuhkan kerja sama dari semua pihak,
dari pemerintah hingga ke masyarakat pada umumnya. Diperlukan kesadaran
kepedulian lingkungan bahwa lingkungan dan sumber daya alam merupakan milik
bersama mendatang sehingga timbul kesadaran untuk menjaga lingkungan.
Konsep dari pembangunan berkelanjutan adalah mencoba memperbaiki
masalah keadilan antar generasi, dimaa geerasi sekarang tetap dapat menikmati
kekayaan bumi secara adil, tanpaharus mengorbankan keentingan generasi
mendatang.
Sebagai kewajiban Mahasiswa untuk menyelsaikan ujian akhir semester,
maka dari itu tugas ini saya kerjakan hingga rampung, saya harap tugas ini bisa
mengasah kemampuan saya dalam mengnalisa dan mengidentifikasi masala-
masalah terkait keberlanjutan Arsitektur & Lingkungan.

1.2. Pemasalahan dan Persoalan


Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalalah
penting sebagai berikut :
1. Bagaimana tentang keberlanjutan lingkungan pada taman kota
Balekambang ?
2. Masalah-masalah apa yang akan terjadi pada taman kota Balekambang ?
1.3. Tujuan dan Sasaran
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang samapaikan diata,
ada beberapa tujuan yang ingin dicapai.
1. Mengidentifikasi terkait keberlanjutan taman kota Balekambang.
1.4. Batasan – batasan dan Lingkup
Sesuai dengan latar belakang diatas, pembahasan makalah Arsitektur &
Lingkungan memerlukan batasan-batasan dan lingkup dalam penulisanyya agar
penulis dapat tetap berada pada fokus pembahasan. Batasan-batasan dan lingkup
yang dibahas yaitu pembahasan yang berkaitan dengan Arsitektur & Lingkungan,
persoalan dan permasalahan lingkungan, Arsitektur berkelanjutan, Ekologi, Estetika
Lingkungan.
1.5. Pembahasan
Membahasan mengenai Arsitektur & Lingkungan yang berda di Taman
Balekambang, meliputi aspek yang terkait Ekologi, Estetika Lingkungan, dan
Asitektur berkelanjutan. Pengertian ekologi, ekologi merupakan hubungan
kehidupan manusia dengan lingkungannya baik dngan makluk hidup maupun benda
mati, yang menghormati dan memasuki diri sendiri di dalam daur ulan alam.
1.6. Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan dalam penyusunan adalah metode


deskriptif, dokumentatif dan komparatif, dokumentatif dan komperatif dimana
penyusunan dilakukan dengan mengumpulkan data, menjulaskan dan mejabarkan
terhadap informasi terkait perencanaan dan perancangan rumah kosultan dengan
kantor notaris serta dokumentasi sumber-sumber terkait.

1.7. Sistematika Pembahasan

Pada bab pertama atau pendahuluan berisi sub bab; Latar belakang,
Permasalahan dan Persoalan, Tujuan dan Sasaran, Batasan – batasan dan Lingkup,
Pembahasan, dan Metode Pembahasan.

Sistematika Pembahasan Pada bab kedua atau tinjauan rumah tinggal


memuat uraian tentang Tinjauan dan Pengertian objek pada Taman Kota
Balekambang, Lokasi, Data Non Fisik, Data Fisik Arsitektural, Point of interst,
Fasilitas umum penunjang kebersihan lingkungan

Bab ketiga atau Analisa objek dari aspek lingkungan memuat mengenai
kondisi lokasi, aspek lingkungan di lokasi, kajian aspek ligkungan di dalam dan di
luar linkungan dan lokasi objek, kajian penampilan lokasi objek terhadap aspek
lingkungan, peran kajian lingkungan dalam lokasi objek.

Pada bab keempat atau kesimpilan dan saran berisi tentang kesimpulan dari
maaah enelitan dan saran dari penulis.
BAB II

TINJAUAN OBJEK
2.1. Lokasi

Taman kota Balekambang merupakan salah satu ruang terbuka hijau di kota
solo yang berlokasi di dekat RedDoorrs near Balekamban citu park, Jl. Majapahit III
No.3, Nusukan. Taman Balekambang berada di dekat RedDoorrs near Balekamban
citu park, Jl. Majapahit III No.3, Nusukan.

Gambar 2.1. peta lokasi taman balekambang

Sumber : ( Pribadi )
2.2. Data Non-Fisik
Data non – fisik merupakan data yang terkait tentang objek namun bukan data
yang berwujud melaikan data yang bersifat konsep, sejarah, aturan yang berada
pada lokasi tersebut. Berikut data non – fisik yang berada pada taman
Balekambang:

Nama : Taman Balekambang

Sejarah : Taman peningggalan K.G.P.A.A.

Mangkungaran VII

Tahun di bangun : 1921

Gaya Arsitektur : perpaduan antara jawa dan eropa

Luas lahan : 9,8 hektar

Harga tiket masuk : gratis / even khusus 10.000

Jam buka : senin – minggu 07.00 – 17.00 WIB

Gambar 2.1. Site Lokasi Taman Balekambang

Sumber : (Google maps satelite)


2.3. Data Fisik Arsitektural

data fisik Arsitektural terait dengan taman kota Balekamang yaitu data – data
mengenai keterangan letak, batas dan luas bidang, termasuk keterangan mengenai
adanya banguan atau bagian bangunan diatasnya. Berikut akan disajikan data fisik
Arsitektural taman Balekambang :

2.3.1. Letak, Batas, dan Luas Bidang

Letak taman Balekambang berlokasi di jalan balekambang No. 1, Kel.


Manahan, kec. Banjarsari, Kota Surakarta. Taman Balekambang memiliki
luas lahan 9,8 hektar. Taman Balekambang dikelola oleh UPTD kawasan
wisata di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.
Taman Balekambang berbatasan dengan berbagai tempat, diantaranya : 1.
Utara : berbatasan dengan jalan Jendral Ahmad Yani. 2. Selatan : berbatasan
dengan kolam renang Tirtomoyo. 3. Timur : Rumah penduduk. 4. Barat :
tempat pembibitan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta, pasar
burung, dan pasar ikan Depok.

2.3.2. Bangunan Arsitektural


Bangunan Arsitektural taman Balekambang menerapkan konsep green
Arsitektur yang mengutamakan aspek ramah lingkunga dan ramah untuk
difabel.
Bagunan arsitektural yang baik untuk lingkungan dan kehidupan manusa
adalah bangunan yang menerapkan ekologi arsitektur. Ekologi secara luas
berarti kehidupan manusia dengan linkungannya baik dengan makluk hidup
maupun benda mati, yang menhormati dan memasuki diri sendiri di dalam
daur ulang alam.
Gambar 2.3.2.1. gedung kesenian
Sumber : ( Pribadi )

Gambar diatas merupakan gedung kesenian yang erletak di taman


Balekambang, konsep Arsitektur Lingkungan dipadukan dengan gaya jawa-
eropa terwujud pada gedng keseniana ini. Gedung kesenia seagai wahana
pementasan acara budaya semisal Wayang Oranag (ketoprak), dengan
eksterior lukisan tokoh pewayangan dan serambi yang lapang. Gedung
berapasitas 300 menjadi awal kejayaan srimulat.

Gambar 2.3.2.2. Teater


Terbuka Sumber : (
Pribadi )
Panggung terbuka berupa teater setengah lingkaran dengan tempat duduk
tatanan batu berporoskan pendapa sebagai sarana pertunjukan kesenian. Bukti
bahwa pemerintah daerah memfasilitasi kegiatan kota budaya. Berkapasitas
sekitar 1000 penonton sebagai wahana pementasan sendratari ramayana,
keroncong, dll yang semuanya gatis bagi para penonton.

Gambar 2.3.2.3. Gapura masuk


Sumber : ( rynariwordpress.com
)
Pintu gerbang utama Taman Balekambang berukiran Terawang

2.3.3. Point of interst


Point of interest( tempat menarik ) adalah lokasi titik tertentu yang
mungkin berguna atau menarik bagi seseorang. Contohnya di Taman
Balekambang terdapat tiga tempat yang dapat dijadika point of interest yaitu
patung di taman air partini, patung di taman partinah Bosch, dan gedung
kesenian.

Gambar 2.3.3.1. Patung Partini


Sumber : ( Pribadi )
Gamabar 2.3.3.2. ( Patung Partinah Bosch )
Sumber : ( Pribadi )

Gambar 2.3.3.3. ( Gedung Kesenian )


Sumber : ( Pribadi )
BAB III
ANALISIS OBJEK DARI ASPEK LINGKUNGAN
3.1. Kondisi Lokasi
Kondisi taman Balekambang terlihat bersih dan ramah lingkungan di setiap
sudutnya di tinjau dari aspek lingkungan, seperti jalanan yag tidak terdapat sampah,
kolam resapan air yang warna airnya hijau dan tidak terlihat ada sampah, gedung dan
bangunan tua tetapi masih terawat dan masih berfungsi. Dan di dederapa titik ada
fasilitas untuk teman disabilitas seperti tangga yang di buat ada susut kemiringgan
sehinga pemakai kursi roda dapat naik, juga di jalan parkir terdapat jalan an bertekstur
sehingga teman tunanetra daoat mengunakan jalan juga.

Gambar 3.1. jalan di Taman Balekambang


Sumber : ( Pribadi )

Terdapat pohon beringgin besar di setiap sudutnya, taman Balekamban selain


berfunsi menjadi taman juga berfungsi sebagai paru-paru kota Surakarta. Pohon yang
ditaman di Taman sudah ditana sejak zaman kerajaan. Di Taman Balekambang terdapat
kijang yang terdapat bagian depan dekat pintu masuk. Kijang yang ada di taman
Balekambang di lepas liarkantanpa kandang sehingga penggunjung dapat memberi
pakan yang disediakan penggelola dan anak anak dapat berfoto.
Gambar 3.2. Pohon
Beringin Sumber : (
Pribadi )
3.2. Aspek Lingkungan lokasi
Banyaknya pohon ditaman Balekambang meruapakan aspek lingkungan yang
utama di Balekambang mebuat udara menjadi bersih

dalam pemenuhan kebutuhan dan keamanan pengujung diperlukan fasilitas penunjang


yang memadai dan mendukung keberlanjutan lingkungan seperti di butuhkanya kamar
kecil yang ramah lingkungan, dan disediakan tempat sampah yang dapat membedakan
sampah organik, semi-organik dan non-organik untuk menampung sampah dari
penggunjung sehingga sampah tidak berserakndan dapat dengan mudah di lakukan
daur ulang (recycle). Berikut ini gamabr fasilitas penujang kebersihan :

Anda mungkin juga menyukai