Anda di halaman 1dari 48

SAA 54

SANDYAKALA INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


(BEDUGUL)

NAMA : BAHAGIA RAIHAN


NPM : 2017420188

PEMBIMBING:

DR. YUSWADI SALIYA, M. ARCH. IAI

(sediakan ruang untuk tanda tangan)

….………………….

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR
PROGRAM STUDI SARJANA ARSITEKTUR
Akreditasi Institusi Berdasarkan BAN Perguruan Tinggi No: 1998/SK/BAN-
PT/Ak.Ppj/PT/XII/2022 dan Akreditasi Program Studi Berdasarkan BAN Perguruan
Tinggi No: 10814/SK/BAN-PT/AK-ISK/S/IX/2021

BANDUNG
2023
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir tugas perancangan Studio Akhir
Arsitektur ke-54 ini sebagai syarat kelengkapan dalam menyelesaikan kegiatan Studio Akhir Arsitektur ke-
54 ini. Penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi besar yang telah
dilakukan untuk menyelesaikan penugasan ini kepada :

● Orangtua yang telah memberikan segala dukungan serta kasih sayang yang tak ternilai.
● Dosen pembimbing, Dr. Yuswadi Saliya M. Arch. IAI yang telah banyak memberi ilmu
pengetahuan dan bimbingan sedari awal penugasan.
● Dosen penguji, Dr. Rahadhian Prajudi H. M.T. IAI dan Ir. Willy S. Sumamihardja, Dipl.-
Ing.
● Rekan-rekan seperjuangan SAA 54 yang selalu memberi dukungan emosional dan
menularkan semangat dalam proses pengerjaan penugasan.
DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Tema dan Fungsi 1


1.1.1 Fenomena
1.1.2. Isu
1.1.3 Solusi 2

1.2. Latar Belakang Pemilihan Tapak


1.3. Tujuan dan Manfaat Proyek
1.3.1. Tujuan 3
1.3.2. Manfaat 3
1.3.3. Ruang lingkup proyek
1.4 Sistematika Penulisan Laporan

BAB 2
ANALISIS & DATA TAPAK 5

2.1. Analisis Tapak


2.1.1 Lokasi dan Batas Tapak
2.1.2 Kontur Tapak 6
2.1.3 Aspek Historis
2.1.4 Fungsi dan Aktivitas Sekitar Tapak
2.1.5 Bangunan di Sekitar Tapak 7
2.1.6 Aksesibilitas 9
2.1.7 Utilitas Tapak 10
2.1.8 Demografi Data Sosial 15
2.1.9 Karakteristik Kawasan
2.2 Peraturan 19
2.4 Analisis Fungsi
2..4.1 Definisi Fungsi 25
2.4.2 Aktivitas Fungsi
2.4.3. Program Ruang 26

BAB 3
PERANCANGAN 30
3.1. Konsep Perancangan Tapak
3.2 Konsep Bentuk Bangunan
3.3 Konsep Struktur dan Utilitas 31

BAB 4
DATA HASIL RANCANGAN AKHIR 35

4.1 Tabel Perhitungan Luasan


4.2 Gambar Kerja 36
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Tema dan Fungsi

1.1.1. Fenomena

Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras dan agama. Tak
bisa dipungkiri, founding fathers kita Indonesia telah menjadikan kita sebuah negara yang berfalsafah
bhinneka tunggal ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu jua sehingga dapat terwujudnya keindahan
dalam perbedaan. Dalam fenomena ini, kita sebagai generasi keturunan dari para pejuang kemerdekaan
yang telah bersusah payah menyatukan kita dalam keberagaman wajib mempertahankan persatuan yang
telah mereka raih demi kepentingan masa depan generasi selanjutnya.

Ada beberapa daerah di Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan dalam perbedaan. Bali
merupakan salah satu Provinsi yang dapat mencerminkan indahnya perbedaan dalam persatuan. Dalam
konteks penugasan ini, Penulis memilih tapak di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali
karena pada kawasan ini terdapat aspek historis yang kuat dalam mewujudkan masyarakat Bali yang erat
dalam persatuan dalam perbedaan agama, dalam konteks ini yaitu islam dan hindu. Hal tersebut dapat
mencerminkan persatuan yang terjadi bahkan dalam hal tersensitif sekalipun yaitu dalam hal perbedaan
agama.

1.1.2. Isu

Dari fenomena yang telah penulis paparkan sebelumnya, negara kita memiliki berbagai isu dalam
persatuan. Isu perpecahan antar suku, ras, golongan dan agama kerap terjadi sehingga menimbulkan huru-
hara yang tidak diinginkan. Hal ini terjadi karena gesekan dari perbedaan-perbedaan pemikiran dan
kepentingan pada setiap individu yang mewakilki tiap suku, ras, golongan dan agama yang memang wajar
terjadi karena memang di setiap perbedaan pasti ada gesekan yang tidak dapat dihindari. Hal ini bisa terjadi
karena didikan orangtua terhadap anak yang tidak menekankan pemahaman pluralisme dalam kehidupan
sosial sejak dini.

1
1.1.3. Solusi

Solusi yang ditawarkan penulis adalah dengan mewadahi kegiatan pendidikan yang menjunjung
tinggi persaudaraan dan persatuan dalam perbedaan dengan rancangan berupa International Boarding
School sederajat Sekolah Menengah Atas dengan tema yang dapat menjadi sebuah payung besar dalam
mewujudkan rancangan yang dapat mewujudkan indahnya persatuan dalam perbedaan dalam ruang
lingkup pendidikan. Maka dari itu, diambilah kata kunci tema yaitu “pluralisme”. Dalam rancangan ini,
diterapkan fungsi-fungsi yang dapat mempersatukan dan mempererat persatuan mulai dari segi material,
penataan masa hingga bentuk masa.

1.2. Latar Belakang Pemilihan Tapak

Tapak dipilih di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali karena pada kawasan ini
terdapat aspek historis yang kuat dalam mewujudkan masyarakat Bali yang erat dalam persatuan dalam
perbedaan agama, dalam konteks ini yaitu islam dan hindu. Hal tersebut dapat mencerminkan persatuan
yang terjadi bahkan dalam hal tersensitif sekalipun yaitu dalam hal perbedaan agama.

1.3. Tujuan dan Manfaat Proyek

1.3.1. Tujuan Proyek

Tujuan proyek rancangan ialah mewujudkan wadah pendidikan yang plural dan unngul baik dalam
sisi akademis maupun non akademis. Penekanan tema pluralisme pada rancangan diharapkan dapat
menunjang social skill dan menciptakan alumni yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi sehingga
mereka dapat peka akan isu sosial dan lingkungan dalam bermasyarakat di dunia nyata.

2
1.3.2. Manfaat Proyek

Dengan adanya proyek rancangan ini diharapkan bisa bermanfaat bagi kemajuan sumber daya
manusia secara moral bagi bangsa dan negara kedepannya. Proyek rancangan juga diharapkan dapat
menjadi salah satu usaha dalam memperbaiki isu perpecahan yang terjadi di negeri ini. Manfaat secara
ekonomi juga diharapkan pada rancangan ini untuk dapat menunjang kesejahteraan bagi penduduk lokal
kawasan Bedugul secara ekonomi dan sosial.

1.3.3. Ruang Lingkup Proyek

• Siswa-siswi Sekolah Menengah Atas warganegara Indonesia dari berbagai daerah maupun
Internasional
• Masyarakat lokal Bedugul

1.4. Sistematika Penulisan Laporan

• BAB I – PENDAHULUAN, membahas mengenai latar belakang pemilihan fungsi dan


tapak, tujuan manfaat perancangan, ruang lingkup dan sasaran, serta sistematika pembahasan
laporan.
• BAB II – DATA DAN ANALISIS, memaparkan data tapak, analisa tapak, tinjauan teori,
studi fungsi, dan studi preseden, dan kebutuhan ruang.
• BAB III – KONSEP PERANCANGAN, membahas mengenai konsep desain perancangan
arsitektur mencakup perancangan tapak, konsep bentuk massa, konsep penataan ruang,

3
konsep struktur, dan kelengkapan pada bangunan.
• BAB IV – HASIL PERANCANGAN, memaparkan daftar ruang dan luas bangunan, serta
gambar kerja rancangan.

4
BAB II
ANALISIS & DATA TAPAK

2.1 Analisis Tapak

2.11 Lokasi dan Batas Tapak

Alamat tapak: Jl. Raya Bedugul, Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten


Tabanan, Bali. 82191.

Luas Tapak : 16.161 m2


Koordinat tapak : -8.281537830023073, 115.16304433254507
Batas tapak utara : Sani Motor
Batas tapak selatan : Wooden Villa Bedugul
Batas tapak timur : Tanah kosong
Batas tapak barat : Jalan Raya Bedugul

5
2.1.2 Kontur Tapak

Tapak ini berada di kaki Gunung Bratan dengan kontur


landai. Titik kontur tertinggi berada di 1.228 mdpl.
Perbedaan per garis kontur adalah 1 meter dan kontur
memiliki ketinggian 12 meter.

2.1.3 Aspek Historis

Penamaan “Bedugul” merupakan perpaduan kata dari budaya Islam & Hindu di Desa
Candikuning, diambil dari kata bedug (alat musik khas Islam) & kukul (alat musik khas Bali).
Bedugul juga merupakan sebuah nama Pura Subak “Bedugul” yang terletak di sisi selatan Danau
Beratan yang kemudian menjadi tempat kunjungan wisata. Mulai saat itu masyarakat mengenal
kawasan Desa Candikuning dengan sebutan Bedugul.
Pada masa kolonial belanda pemerintah hindia belanda melakukan penataan kawasan di Bali untuk
mengembalikan fungsi hutan di Bali Timur yang sudah mulai terdegradasi dengan cara
memindahkan masyarakat dari Bali Timur ke daerah Bedugul dan memberikan izin untuk
membuka lahan hutan disana sebagai gantinya.

2.1.4 Fungsi dan Aktivitas Sekitar Tapak

Mata Pencaharian Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun 2010, angkatan
kerja di Kabupaten Tabanan sebanyak 261.534 jiwa. Dari angkatan kerja yang ada254.402 jiwa
(97,27 %) diantaranya adalah penduduk yang bekerja, dan sisanya 7.132 (2,73 %) merupakan
pengangguran terbuka. Penduduk angkatan kerja yang berada di Kabupaten Tabanan, penduduknya
bekerja di sektor pertanian, yaitu sekitar 43,96 persen. Penduduk angkatan kerja yang bekerja di
sektor perdagangan terdapat 44.250 jiwa (17,39 %), di sektor industri sebanyak 35.313 jiwa (13,88
%), dan sisanya tersebar di keenam sektor lainnya. Jumlah penduduk yang bukan angkatan kerja di

6
Kabupaten Tabanan sebanyak 82.354 jiwa, di mana 19.249 jiwa (23,37 %) karena masih
bersekolah, 48.697 jiwa (59,13 %) mengurus rumah tangga dan 14.408 (17,05 %) karena alasan
lainnya.

2.1.5 Bangunan di Sekitar Tapak

7
8
2.1.6 Aksesibilitas

Akses pejalan kaki dan kendaraan hanya bisa dari Jalan


Raya Bedugul. Jalan raya bersifat satu arah dari arah
selatan ke utara.

2.1.7 Utilitas Tapak

9
Air bersih

PDAM Tabanan yang mencakup


seluruh kebutuhan air bersih sekitar
kabupaten Tabanan. Untuk pencapaian
sumber air di sekitar tapak
menggunakan sumber air PDAM
Tabanan yang dialirkan dari pusat
sampai ke tapak yang kurang lebih
berjarak kurang lebih 40 km dari tapak.
Tidak hanya dari PDAM, Tapak
bedugul juga memiliki beberapa sumber
potensi air bersih lainnya seperti, danau
mata air, sungai, dll.

Potensi sungai dan danau

● Danau Beratan (luas 3,85 km2 dan volume 49,22 x 106 m3),

● Danau Buyan (luas 3,67 km2 dan volume 116,25106 m3 ) dan

● Danau Tamblingan (luas 1,15 km2 dan volume 27,05 x 106 m3).

● Mata air : debit 10 l/det (3 buah), 10–100 l/det (1 buah) dan 100–500 l/det (2 buah). ● Sungai–
sungai yang bermuara ke utara :Tukad Buleleng, Tukad Mendaum dan Tukad Saba.

10
Pembuangan Air

Pembuangan Air → Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), (ay.4)

a. sistem pengolahan air limbah setempat (on site) dilakukan secara individual dengan penyediaan
bak pengolahan air limbah atau tangki septik, tersebar di seluruh wilayah;

b. sistem pengolahan air limbah terpusat (off site) dengan sistem perpipaan meliputi:

1. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Tabanan melayani Kawasan Perkotaan


Tabanan;

2. IPAL Soka melayani Kawasan Efektif Kawasan Pariwisata Soka; 3. IPAL Bedugul
melayani Kawasan Efektif KDTWK Bedugul; dan 4. IPAL Tanah Lot melayani Kawasan
Efektif KDTWK Tanah Lot.

Listrik

Menggunakan sumber energi tradisional dari PLN, namun akan dibangun thermal power plant di
sana (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi), sebagai upaya Bali hijau.

11
Panas bumi

Potensi Energi Panas Bumi (PLTP)

● Area Kerja : KEPMEN ESDM NO. 2067 K/30/MEM/2012, 18 June 2012

● Region : Tabanan, Buleleng, Bangli, Badung and Gianyar

● Kode Area : 51 02 2612 0001

● Luas WKP Tabanan : 104.500 Hectare

● Luas Kontrak Kerja Bali Energy : 65777 Ha→

Persampahan

12
A. Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) yang tersebar di setiap desa di setiap
kecamatan seluruh wilayah kabupaten;

B. Fasilitas Pengolahan Akhir Sampah (TPA) di TPA Suwung yang terletak di kawasan perkotaan
Denpasar sebagai kerangka kolaboratif untuk daerah perkotaan Sarbagita

Akses Pemadam Kebakaran

Pos pemadam terdekat sejauh 19-20 km dari tapak


Lebar jalan di depan tapak sudah memadai untuk
dilewati mobil pemadam (min. 4m), dengan lebar
jalan utk 2 jalur mobil total lebar bersih +- 7m

13
2.1.8 Demografi dan Data Sosial

Demografi Penduduk Kabupaten Tabanan dengan luas wilayah sebesar 839 km2 dan
jumlah penduduk sebanyak 431.162 jiwa, kepadatan penduduknya mencapai 513 jiwa per km2.
Apabila dilihat tingkat kepadatan penduduk per kecamatan, persebaran penduduk di Kabupaten
Tabanan tidak merata. Terdapat beberapa kecamatan yang tingkat kepadatan penduduknya jauh di
atas rata-rata, antara lain kecamatan Kediri (1.399 jiwa per km2), Tabanan (1.235 jiwa per km2),
Marga (970 jiwa per km2), dan Kerambitan (930 jiwa per km2), Baturiti (515 jiwa per km2)
sedangkan lainnya tingkat kepadatan penduduknya 500 jiwa per km2 kebawah

2.1.9 Karakteristik Kawasan

Konteks Lingkungan Tapak Sektor Wisata

- Berada di dataran tinggi dan gunung.

- Terdapat 3 danau ditunjang hutan yang masih alami dan menjadi paru-paru Bali

- Terdapat sebaran kawasan suci dan tempat suci, seperti gunung, danau, dan pura

-pura kahyangan jagat

- Terdapat Daya Tarik Wisata yang telah dikenal Dunia

: - Pura Ulundanu Beratan

- Obyek Wisata Bedugul dan Kebun Raya BeduguL

- Rekreasi alam seperti Danau Beratan, Danau Buyan , Danau Tamblingan

- Hutan kera

- TWA Buyan-Tamblingan

- Desa Wisata : Ds.Batunya, Ds. Candikuning, Ds.Pancasari, Ds.Wanagiri,


Ds.Gobleg, Ds.Munduk, Ds.Umajero.

14
Flora

Kawasan Bedugul–Pancasari sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan lindung dan


kawasan pertanian. Ada jenis tanaman paku yang dilindungi dan dilarang perdagangannya,
yakni paku pohon Cyathea contaminans dan Cyathea latebrosa yang tumbuh alami, serta
paku kidang Dicksonia Blumei yang berasal dari Bukit Pohen.

Kondisi Iklim

15
Iklim sejuk, suhu 5,4°C – 22,4°C dan suhu rata2 19,5°C. Kelembaban udara 89,96% -
93,36%, penyinaran matahari 44,6%. Musim biasanya kemarau April – Oktober, musim
Oktober – April, sudah mlai berubah. § Curah hujan rata – rata tahunan 1.439,54 mm/tahun.
Bedugul berada di kawasan dataran tinggi dan kawasan Tri-Danau (Beratan, Buyan dan
Tamblingan), memiliki udara sejuk, serta cocok sebagai area perkebunan dan pertanian.

Kondisi Topografi

Ketinggian 600mdpl-1.670mdpl, sebagian besar kawasan Bedugul merupakan kawasan


lindung dan kawasan pertanian. Juga merupakan kawasan Cekungan Terkungkung yang
dahulu merupakan gunung vulkanis purba. Menurut data BPS : 37% perkebunan rakyat,
20,6% hutan, 16,6% tanaman hortikultura, 6% danau, 3% sawah, 1,7%
pekarangan/permukiman.

16
Kondisi Tanah

Di kawasan Bedugul, jenis tanah utama merupakan tanah andosol yang memiliki
sensitivitas tinggi terhadap longsor dan erosi. Pada umumnya, tanah andosol dapat
terbentuk di daerah dataran tinggi berhutan. Tanah andosol merupakan tanah vulkanis yang
berasal dari gunung berapi. Ciri dari tanah andosol diantaranya adalah memiliki butiran
tanah yang halus, berwarna hitam, kelabu, dan coklat tua, berpotensi gembur, dan baik
untuk tanaman.

2.2 Peraturan

Regulasi Pemanfaatan Ruang dalam Tapak

Tidak ada informasi yang tersedia terkait garis sempadan di lokasi tapak ini. Namun daerah
terdekat dari lokasi tapak ini adalah Kawasan Desa Wisata Pinge. Desa Wisata Pinge ini termasuk
di dalam Kabupaten Tabanan yang mana merupakan kabupaten dari lokasi tapak ini juga.
Informasi yang tercantup pada Peraturan Bupati Tabanan Nomor 15 Tahun 2017 adalah sebagai
berikut: Garis Sempadan Bangunan (GSB) Depan: 7,5 meter Garis Sempadan Bangunan (GSB)

17
Samping dan Belakang: 2 meter Garis Sempadan Pagar (GSP): 4,5 meter

Ada juga peraturan mengenai pemanfaatan lahan dalam tapak yang diatur dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Tabanan Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Tabanan Tahun 2012-2032. Tercantum regulasi pada pasal 96 ayat 3e sebagai berikut: Koefisien
Dasar Bangunan (KDB) Maksimal: 30% Koefisien Luas Bangunan (KLB) Maksimal: 1 Koefisien
Dasar Hijau (KDH) Minimal: 30% Tinggi Maksimal Bangunan: 8 menter Jumlah Lantai:
Maksimal Bangunan Bertingkat 2

Regulasi Penggunaan Lahan Bedugul

Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Tabanan Tahun 2012-2032: - Pasal 51 Ayat 3 Kawasan Bedugul merupakan
bagian dari Kabupaten Tabanan dengan luas kurang lebih 412 hektar. Kawasan ini merupakan
Kawasan Daya Tarik Wilayah Khusus (KDTWK) - Pasal 96 Ayat 3B Kegiatan yang diizinkan:

● Pariwisata

● Sosial-Budaya dan Kesenian

● Akomodasi Wisata Non-Bintang

● Fasilitas Penjunjang Pariwisata

● Permukiman

● Perdagangan dan Jasa

18
Pemanfaatan Ruang KSPN Bedugul

2.4 Analisis Fungsi

2.4.1 Definisi Fungsi

International Boarding School adalah sistem sekolah berasrama, di mana peserta


didik, serta para guru dan pengelola sekolah juga tinggal di asrama yang berada di
lingkungan sekolah dalam kurun waktu tertentu dengan taraf dan kurikulum internasional.

2.4.2 Aktivitas Fungsi

Pada International Boarding School dibagi menjadi 2 aktifitas fungsi utama, yaitu:

19
2.4.3 Program Ruang

20
21
22
23
BAB 3
PERANCANGAN

3.1. Konsep Perancangan Tapak

Konsep perancangan tapak dan


penataan massa menggunakan konsep
tradisional bali yaitu Sanga Mandala
yang bersumbu pada kaja Gunung
Batur. Pada area paling nista yaitu nista
ning nista diotempatkan pintu masuk
sedangkan area paling suci
ditempatkan pada pura. Pada puseh
madya ning madya ditempatkan fungsi
utama yaitu plaza yang berfungsi untuk
saling mempererat tali persaudaraan
dan area komunal utama.

3.2. Konsep Bentuk Bangunan

Bentuk massa menggunakan bentuk dasar lingkaran dan


persegi. Pada area komunal menggunakan bentuk dasar
lingkaran untuk memberi kesan berkumpul.

Bentuk massa persegi / persegi panjang digunakan untuk


area fungsional seperti asrama dan sekolah yang
membutukan layout yang lebih efisien secara fungsi.

24
3.4. Konsep Struktur dan Utilitas

25
26
27
BAB 4
DATA HASIL RANCANGAN AKHIR

4.1. Tabel Perhitungan Luasan

28
4.2. Gambar Kerja

29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

Anda mungkin juga menyukai