PEMBIMBING:
….………………….
BANDUNG
2023
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir tugas perancangan Studio Akhir
Arsitektur ke-54 ini sebagai syarat kelengkapan dalam menyelesaikan kegiatan Studio Akhir Arsitektur ke-
54 ini. Penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi besar yang telah
dilakukan untuk menyelesaikan penugasan ini kepada :
● Orangtua yang telah memberikan segala dukungan serta kasih sayang yang tak ternilai.
● Dosen pembimbing, Dr. Yuswadi Saliya M. Arch. IAI yang telah banyak memberi ilmu
pengetahuan dan bimbingan sedari awal penugasan.
● Dosen penguji, Dr. Rahadhian Prajudi H. M.T. IAI dan Ir. Willy S. Sumamihardja, Dipl.-
Ing.
● Rekan-rekan seperjuangan SAA 54 yang selalu memberi dukungan emosional dan
menularkan semangat dalam proses pengerjaan penugasan.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN 1
BAB 2
ANALISIS & DATA TAPAK 5
BAB 3
PERANCANGAN 30
3.1. Konsep Perancangan Tapak
3.2 Konsep Bentuk Bangunan
3.3 Konsep Struktur dan Utilitas 31
BAB 4
DATA HASIL RANCANGAN AKHIR 35
PENDAHULUAN
1.1.1. Fenomena
Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras dan agama. Tak
bisa dipungkiri, founding fathers kita Indonesia telah menjadikan kita sebuah negara yang berfalsafah
bhinneka tunggal ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu jua sehingga dapat terwujudnya keindahan
dalam perbedaan. Dalam fenomena ini, kita sebagai generasi keturunan dari para pejuang kemerdekaan
yang telah bersusah payah menyatukan kita dalam keberagaman wajib mempertahankan persatuan yang
telah mereka raih demi kepentingan masa depan generasi selanjutnya.
Ada beberapa daerah di Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan dalam perbedaan. Bali
merupakan salah satu Provinsi yang dapat mencerminkan indahnya perbedaan dalam persatuan. Dalam
konteks penugasan ini, Penulis memilih tapak di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali
karena pada kawasan ini terdapat aspek historis yang kuat dalam mewujudkan masyarakat Bali yang erat
dalam persatuan dalam perbedaan agama, dalam konteks ini yaitu islam dan hindu. Hal tersebut dapat
mencerminkan persatuan yang terjadi bahkan dalam hal tersensitif sekalipun yaitu dalam hal perbedaan
agama.
1.1.2. Isu
Dari fenomena yang telah penulis paparkan sebelumnya, negara kita memiliki berbagai isu dalam
persatuan. Isu perpecahan antar suku, ras, golongan dan agama kerap terjadi sehingga menimbulkan huru-
hara yang tidak diinginkan. Hal ini terjadi karena gesekan dari perbedaan-perbedaan pemikiran dan
kepentingan pada setiap individu yang mewakilki tiap suku, ras, golongan dan agama yang memang wajar
terjadi karena memang di setiap perbedaan pasti ada gesekan yang tidak dapat dihindari. Hal ini bisa terjadi
karena didikan orangtua terhadap anak yang tidak menekankan pemahaman pluralisme dalam kehidupan
sosial sejak dini.
1
1.1.3. Solusi
Solusi yang ditawarkan penulis adalah dengan mewadahi kegiatan pendidikan yang menjunjung
tinggi persaudaraan dan persatuan dalam perbedaan dengan rancangan berupa International Boarding
School sederajat Sekolah Menengah Atas dengan tema yang dapat menjadi sebuah payung besar dalam
mewujudkan rancangan yang dapat mewujudkan indahnya persatuan dalam perbedaan dalam ruang
lingkup pendidikan. Maka dari itu, diambilah kata kunci tema yaitu “pluralisme”. Dalam rancangan ini,
diterapkan fungsi-fungsi yang dapat mempersatukan dan mempererat persatuan mulai dari segi material,
penataan masa hingga bentuk masa.
Tapak dipilih di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali karena pada kawasan ini
terdapat aspek historis yang kuat dalam mewujudkan masyarakat Bali yang erat dalam persatuan dalam
perbedaan agama, dalam konteks ini yaitu islam dan hindu. Hal tersebut dapat mencerminkan persatuan
yang terjadi bahkan dalam hal tersensitif sekalipun yaitu dalam hal perbedaan agama.
Tujuan proyek rancangan ialah mewujudkan wadah pendidikan yang plural dan unngul baik dalam
sisi akademis maupun non akademis. Penekanan tema pluralisme pada rancangan diharapkan dapat
menunjang social skill dan menciptakan alumni yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi sehingga
mereka dapat peka akan isu sosial dan lingkungan dalam bermasyarakat di dunia nyata.
2
1.3.2. Manfaat Proyek
Dengan adanya proyek rancangan ini diharapkan bisa bermanfaat bagi kemajuan sumber daya
manusia secara moral bagi bangsa dan negara kedepannya. Proyek rancangan juga diharapkan dapat
menjadi salah satu usaha dalam memperbaiki isu perpecahan yang terjadi di negeri ini. Manfaat secara
ekonomi juga diharapkan pada rancangan ini untuk dapat menunjang kesejahteraan bagi penduduk lokal
kawasan Bedugul secara ekonomi dan sosial.
• Siswa-siswi Sekolah Menengah Atas warganegara Indonesia dari berbagai daerah maupun
Internasional
• Masyarakat lokal Bedugul
3
konsep struktur, dan kelengkapan pada bangunan.
• BAB IV – HASIL PERANCANGAN, memaparkan daftar ruang dan luas bangunan, serta
gambar kerja rancangan.
4
BAB II
ANALISIS & DATA TAPAK
5
2.1.2 Kontur Tapak
Penamaan “Bedugul” merupakan perpaduan kata dari budaya Islam & Hindu di Desa
Candikuning, diambil dari kata bedug (alat musik khas Islam) & kukul (alat musik khas Bali).
Bedugul juga merupakan sebuah nama Pura Subak “Bedugul” yang terletak di sisi selatan Danau
Beratan yang kemudian menjadi tempat kunjungan wisata. Mulai saat itu masyarakat mengenal
kawasan Desa Candikuning dengan sebutan Bedugul.
Pada masa kolonial belanda pemerintah hindia belanda melakukan penataan kawasan di Bali untuk
mengembalikan fungsi hutan di Bali Timur yang sudah mulai terdegradasi dengan cara
memindahkan masyarakat dari Bali Timur ke daerah Bedugul dan memberikan izin untuk
membuka lahan hutan disana sebagai gantinya.
Mata Pencaharian Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun 2010, angkatan
kerja di Kabupaten Tabanan sebanyak 261.534 jiwa. Dari angkatan kerja yang ada254.402 jiwa
(97,27 %) diantaranya adalah penduduk yang bekerja, dan sisanya 7.132 (2,73 %) merupakan
pengangguran terbuka. Penduduk angkatan kerja yang berada di Kabupaten Tabanan, penduduknya
bekerja di sektor pertanian, yaitu sekitar 43,96 persen. Penduduk angkatan kerja yang bekerja di
sektor perdagangan terdapat 44.250 jiwa (17,39 %), di sektor industri sebanyak 35.313 jiwa (13,88
%), dan sisanya tersebar di keenam sektor lainnya. Jumlah penduduk yang bukan angkatan kerja di
6
Kabupaten Tabanan sebanyak 82.354 jiwa, di mana 19.249 jiwa (23,37 %) karena masih
bersekolah, 48.697 jiwa (59,13 %) mengurus rumah tangga dan 14.408 (17,05 %) karena alasan
lainnya.
7
8
2.1.6 Aksesibilitas
9
Air bersih
● Danau Beratan (luas 3,85 km2 dan volume 49,22 x 106 m3),
● Danau Tamblingan (luas 1,15 km2 dan volume 27,05 x 106 m3).
● Mata air : debit 10 l/det (3 buah), 10–100 l/det (1 buah) dan 100–500 l/det (2 buah). ● Sungai–
sungai yang bermuara ke utara :Tukad Buleleng, Tukad Mendaum dan Tukad Saba.
10
Pembuangan Air
a. sistem pengolahan air limbah setempat (on site) dilakukan secara individual dengan penyediaan
bak pengolahan air limbah atau tangki septik, tersebar di seluruh wilayah;
b. sistem pengolahan air limbah terpusat (off site) dengan sistem perpipaan meliputi:
2. IPAL Soka melayani Kawasan Efektif Kawasan Pariwisata Soka; 3. IPAL Bedugul
melayani Kawasan Efektif KDTWK Bedugul; dan 4. IPAL Tanah Lot melayani Kawasan
Efektif KDTWK Tanah Lot.
Listrik
Menggunakan sumber energi tradisional dari PLN, namun akan dibangun thermal power plant di
sana (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi), sebagai upaya Bali hijau.
11
Panas bumi
Persampahan
12
A. Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) yang tersebar di setiap desa di setiap
kecamatan seluruh wilayah kabupaten;
B. Fasilitas Pengolahan Akhir Sampah (TPA) di TPA Suwung yang terletak di kawasan perkotaan
Denpasar sebagai kerangka kolaboratif untuk daerah perkotaan Sarbagita
13
2.1.8 Demografi dan Data Sosial
Demografi Penduduk Kabupaten Tabanan dengan luas wilayah sebesar 839 km2 dan
jumlah penduduk sebanyak 431.162 jiwa, kepadatan penduduknya mencapai 513 jiwa per km2.
Apabila dilihat tingkat kepadatan penduduk per kecamatan, persebaran penduduk di Kabupaten
Tabanan tidak merata. Terdapat beberapa kecamatan yang tingkat kepadatan penduduknya jauh di
atas rata-rata, antara lain kecamatan Kediri (1.399 jiwa per km2), Tabanan (1.235 jiwa per km2),
Marga (970 jiwa per km2), dan Kerambitan (930 jiwa per km2), Baturiti (515 jiwa per km2)
sedangkan lainnya tingkat kepadatan penduduknya 500 jiwa per km2 kebawah
- Terdapat 3 danau ditunjang hutan yang masih alami dan menjadi paru-paru Bali
- Terdapat sebaran kawasan suci dan tempat suci, seperti gunung, danau, dan pura
- Hutan kera
- TWA Buyan-Tamblingan
14
Flora
Kondisi Iklim
15
Iklim sejuk, suhu 5,4°C – 22,4°C dan suhu rata2 19,5°C. Kelembaban udara 89,96% -
93,36%, penyinaran matahari 44,6%. Musim biasanya kemarau April – Oktober, musim
Oktober – April, sudah mlai berubah. § Curah hujan rata – rata tahunan 1.439,54 mm/tahun.
Bedugul berada di kawasan dataran tinggi dan kawasan Tri-Danau (Beratan, Buyan dan
Tamblingan), memiliki udara sejuk, serta cocok sebagai area perkebunan dan pertanian.
Kondisi Topografi
16
Kondisi Tanah
Di kawasan Bedugul, jenis tanah utama merupakan tanah andosol yang memiliki
sensitivitas tinggi terhadap longsor dan erosi. Pada umumnya, tanah andosol dapat
terbentuk di daerah dataran tinggi berhutan. Tanah andosol merupakan tanah vulkanis yang
berasal dari gunung berapi. Ciri dari tanah andosol diantaranya adalah memiliki butiran
tanah yang halus, berwarna hitam, kelabu, dan coklat tua, berpotensi gembur, dan baik
untuk tanaman.
2.2 Peraturan
Tidak ada informasi yang tersedia terkait garis sempadan di lokasi tapak ini. Namun daerah
terdekat dari lokasi tapak ini adalah Kawasan Desa Wisata Pinge. Desa Wisata Pinge ini termasuk
di dalam Kabupaten Tabanan yang mana merupakan kabupaten dari lokasi tapak ini juga.
Informasi yang tercantup pada Peraturan Bupati Tabanan Nomor 15 Tahun 2017 adalah sebagai
berikut: Garis Sempadan Bangunan (GSB) Depan: 7,5 meter Garis Sempadan Bangunan (GSB)
17
Samping dan Belakang: 2 meter Garis Sempadan Pagar (GSP): 4,5 meter
Ada juga peraturan mengenai pemanfaatan lahan dalam tapak yang diatur dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Tabanan Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Tabanan Tahun 2012-2032. Tercantum regulasi pada pasal 96 ayat 3e sebagai berikut: Koefisien
Dasar Bangunan (KDB) Maksimal: 30% Koefisien Luas Bangunan (KLB) Maksimal: 1 Koefisien
Dasar Hijau (KDH) Minimal: 30% Tinggi Maksimal Bangunan: 8 menter Jumlah Lantai:
Maksimal Bangunan Bertingkat 2
Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Tabanan Tahun 2012-2032: - Pasal 51 Ayat 3 Kawasan Bedugul merupakan
bagian dari Kabupaten Tabanan dengan luas kurang lebih 412 hektar. Kawasan ini merupakan
Kawasan Daya Tarik Wilayah Khusus (KDTWK) - Pasal 96 Ayat 3B Kegiatan yang diizinkan:
● Pariwisata
● Permukiman
18
Pemanfaatan Ruang KSPN Bedugul
Pada International Boarding School dibagi menjadi 2 aktifitas fungsi utama, yaitu:
19
2.4.3 Program Ruang
20
21
22
23
BAB 3
PERANCANGAN
24
3.4. Konsep Struktur dan Utilitas
25
26
27
BAB 4
DATA HASIL RANCANGAN AKHIR
28
4.2. Gambar Kerja
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44