2. Permasalahan
Taman Kendedes sebagai salah satu RTH di pintu masuk kota Malang secara
potensi tata letak memiliki kondisi lahan yang cukup strategis untuk dikembangkan.
Sebagai taman yang berlokasi di pintu gerbang kota, taman kendedes sering kali
masih diabaikan dan tidak diperhatikan serta dirasa masih belum mampu menjadi
penanda kuat identitas masuk Kota Malang. Selain itu sarana dan prasarana di dalam
taman juga belum tertata dengan baik sehingga taman banyak dimanfaatkan untuk
kegiatan-kegiatan negatif.
3. Tujuan Perencanaan
Perancangan yang dilakukan memiliki tujuan meningkatkan fungsi Taman
Kendedes sebagai salah satu RTH di Kota Malang
dengan memaksimalkan
potensi Taman Kendedes sebagai taman selamat datang di pintu masuk Kota Malang
dengan memasukkan
unsur
tema
ataupun
tertentu
yang
sebagai
masuk
ke
penguat
Kota
kesan
bagi
Malang,
serta
maupun disekitar lokasi. Dari hasil survey maka telah dibuat peta lay out eksisting
lahan.
Dari data hasil survey pengamatan lahan maka dilakukan identifikasi lokasi
mengenai beberapa aspek kebutuhan desain. Pengamatan utama yang dilakukan
adalah mengenai elemen-elemen kenyamanan Taman Kendedes sebagai RTH ruang
publik . Sesuai dengan Project For Public Space terdapat empat emelen utama dalam
mewujudkan ruang publik yang nyaman yaitu :
1. Access and Linkages
2. Comfort and Image
3. Uses and Activity
4. Sociability
Terkait akses serta keterkaitan antara ruang di dalam area taman maupun
keterkaitan antara area di luar taman dengan area di dalam taman masih dirasa
belum bisa terhubung dengan baik. Hal ini dikarenakan tidak adanya akses-akses
maupun fasilitas untuk pengunjung, terutama pengguna kendaraan bermotor sangat
tidak memungkinkan untuk masuk ke area taman.
2. Comfort and Image Tinggi
Tingkat kenyamanan di dalam area cukup tinggi hal ini dapat dilihat dari tingkat
keamanan, keselamatan dan kebersihan di dalam area taman yang selalu terjaga.
Dari segi image atau kesan yang ditangkap, area taman ini memiliki kesan yang
cukup apik dengan adanya vegetasi yang tertata dengan baik, serta terdapat patung
kendedes yang secara image memberikan kesan penguat terhadap keberadaan
taman tersebut.
3. Uses and Activity Tinggi
Penggunaan dan aktivitas dalam area ini sudah cukup tinggi dapat dilihat dari
tingkat pengunaan taman terutama saat pagi, siang dan sore hari banyak dari
masyarakat umum sampai dengan pelajar yang menggunakan taman tersebut.
4. Sociability Sedang
Tingkat sosial (sociability) pada lokasi perancangan ini tergolong sedang.
Meskipun sudah ada aktifitas yang dilakukan di dalam taman dari pagi hingga sore
hari, yang terjadi adalah aktifitas yang di lakukan cenderung individu tidak begitu
nampak kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial kebersamaan antar pengguna taman.
Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas-fasilitas untuk merangsang kegiatan aktif
di dalam taman yang dapat melibatkan berbagai sekmen pengguna baik dari segi
usia, kelompok dan golongan.
Dari hasil di atas maka taman tersebut masih memungkinkan untuk bisa di
kembangkan lebih jauh lagi dengan melakukan analisa dan sintesa yang lebih dalam
untuk pengembangan di dalam area yang direncanakan sehingga nilai-nilai
elemen utama yang masih dalam kategori rendah maupun sedang bisa ditingkatkan.
Kriteria
Taman
Kendedes
Access &
Rendah
Linkages
Comfort &
Tinggi
Image
Uses Activities
Tinggi
Sociability
Sedang
menentukan konsep
yang
tepat
untuk
direncanakan, tahap berikutnya yang dilakukan adalah analisa dan sintesa dari
berbagai aspek potensi serta kendala yang ditemukan dilapangan. Analisa dan sintesa
ini merupakan langkah awal dalam menentukan bagaimana potensi yang ada dapat
dikembangkan dan bagaimana permasalahan yang ada di lokasi perencanaan dapat
diberikan solusi pemecahan masalahnya.
Berdasarkan hasil pengamatan, zona perancangan ini berada di pintu
perbatasan sebelah utara antara Kota Malang dengan Kabupaten Malang. Secara
image sebenarnya area ini sudah terbentuk sebagai taman gerbang kota dengan adanya
dua patung perjuangan 45 dan patung kendedes. Namun dari segi visual kedua patung
tersebut tidak begitu nampak bila dilihat dari jalan karena beberapa ganguan visual
sehingga kesan gerbang pada area ini tidak terasa ketika orang melewati area ini.
Ganguan visual ini dapat diatasi dengan melakukan penataan kembali terhadap
vegetasi ataupun bangunan-bangunan yang menghalangi dan menggangu view ke arah
patung, sehingga image gerbang yang diharapkan dari patung yang sudah ada dapat
muncul.
Dari segi keberadaan dua patung yang ada di dalam area itu sendiri, secara visual
patung kendedes lebih memiliki karakter yang kuat dikarenakan dari segi bentuk,
posisi dan background tanaman di sekitar atau di belakang patung kendedes lebih
dapat menonjolkan patung kendedes dibandingkan dengan patung perjuangan 45,
sehingga pada area sekitar patung kendedes bisa diolah sedemikian rupa sehingga
patung kendedes dapat lebih terlihat sebagai penguat image gerbang kota.
Pada area di bagian dalam taman masih banyak sekali ruang-ruang kosong yang
tidak dimanfaatkan sehingga dari analisa yang dibuat ruang-ruang ini bila tidak
dimanfaatkan akan bisa menjadi ruang-ruang negatif yang dapat menimbulkan
berbagai permasalahan terutama permasalahan sosial penyakit masyarakat. Namun
secara potensi ruang, area-area tersebut cenderung masih bisa dimanfaatkan menjadi
area aktif sebagai penunjang keberadaan taman tersebut.
Area parkir sebagai salah satu elemen penting dalam sebuh taman memang
belum ada
sehingga
hal
ini sangat
menggangu akses untuk pengguna masuk ke dalam area taman. Oleh karena itu perlu
dipikirkan rencana zona parkir yang tepat sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan
akan akses parkir yang aman, nyaman dan mudah aksesibilitasnya.
NO
ANALISA
SINTESA
POTENSI
Kota
Pemberian fasilitas-fasilitas
aktif
KENDALA
Ketiadaan
parkir,
mengganggu
akses
pengunjung
dan
jalur cepat
tinggi di
penghalang
visul
serta
berlakon untuk
Pengembangan Tema
Patung Kendedes
Replika Karakter & Sejarah
Topeng Malangan
TAMAN TOPENG
Gambar 5. Diagram Pengembangan Tema
2.
3.
Karakter Ksatria dan Putri cenderung sama dengan cirikhas berbentuk oval
dengan mata gabahan atau liyepan dan memiliki ciri ukiran rambut di atas bagian alis
melingkar searah. Yang membedakan hanyalah pada karakter ksatria menggunakan
lukisan kumis sebagai pembeda antara karakter ksatria dengan karakter putri. Kedua
karakter ini menunjukkan simbol watak luhur, anggun, jujur dan rupawan.
Sedangkan Karakter Gagahan atau Sabrangan cirikhas berbentuk bulat
dengan mata bulat kedelen atau telengan dan memiliki ciri ukiran rambut di atas
bagian alis melingkar dua arah berlawanan (kuputarung). Karakter ini cenderung
menunjukkan simbol watak pemarah, pemberani dan keras (lanyap dan agal).
Dari segi asesori dalam tari topeng malangan, ketika sudah masuk ke dalam
pagelaran pementasan tari, banyak hal yang bisa diambil untuk dikembangan didalam
desain salah satunya yang paling menonjol adalah gelung jamang, ilat-ilatan pedang,
sampur dan pernik-pernik penunjang lainnya.
Gelung Jamang
Ilat-Ilatan Pedang
Sampur
desain secara
ditentukan.
1. Penguatan Image Gerbang Kota
Untuk memberikan penguatan image gerbang kota banyak hal yang bisa
dilakukan. Dalam kasus taman kendedes ini posisi patung kendedes yang terlalu
kedalam dan warna perunggu yang berkesan gelap ditambah back ground tanaman
yang dominan berwarna hijau cenderung tidak dapat menonjolkan patung kendedes
sendiri sebagai icon gerbang kota.
Dalam pengembangannya konsep yang ditawarkan yaitu ada beberapa usulan
konsep antara lain sebagai berikut :
Pewarnaan ulang patung kendedes dengan warna yang lebih terang dan
kontras dengan back ground dari tanaman yang ada di belakangnya
Penambahan art
work
Pembentukan Image
skala gerbang kota
Area Penataan
Tanaman Rendah
Konsep Art Work yang ditawarkan sebagai penguat visual patung kendedes
didasarkan pada analisa bentuk topeng malangan. Secara visual untuk memperkuat
image patung kendedes sebagai point of interest dibutuhkan bentukkan art work yang
tinggi, serupa dan peletakkannya cenderung membentuk huruf v dengan pusat visual
berada di patung kendedes.
Dari analisa tersebut bentukan art work atau sclupture yang dibuat
merupakan pengolahan dari bentuk topeng pada masing-masing karakter yang
kemudian di padukan dengan salah satu pernik aksesoris tari topeng malangan yaitu
gelung jamang yang dipadu dengan motif ukiran sehingga secara visual bentuk
sclupture manjadi lebih luwes untuk di tampilkan di area taman.
Untuk memperindah serta supaya art work atau sclupture tetap dapat terlihat pada
malam hari maka konsep yang ditawarkan adalah penggunaan lampu yang menyorot
art work pada bagian muka karakter topeng malangan, serta pada bagian ornamen di
atas kepala juga menyala lampu dari dalam.
2. Area Klasik Tradisonal
Pemanfaatan ruang-ruang negatif sebagai upaya pemanfaatan lahan untuk aktifitas
dengan pola aktif masih banyak kemungkinan untuk dibuat pada taman ini. Salah
satu area sebelah timur area taman yang berbatasan langsung dengan Kantor Dinas
Energi
dan
Sumber Daya
Mineral
Kabupaten
Malang secara
konseptual
dengan
3.
4.
Pemanfaatan sebagai
panggung seni
5.
5. Desain
Secara umum hasil dari perencanaan ini terbagi atas dua produk utama sebagai acuan
untuk pelaksanaan fisik dari pembangunan Taman Kendedes ini. Produk yang di
hasilkan meliputi :
1. Master Plan
2. DED Pekerjaan Tahap I
Zona Image
Gerbang Kota
Zona Parkir
Gambar 17. Detail Art Work / Slclupture Topeng Malangan Karakter Alusan
Gambar 17. Detail Art Work / Slclupture Topeng Malangan Karakter Gagahan atau
Sabrangan
Gambar 18. Detail Penempatan Lampu Sorot Par 38 Tampak Atas Sclupture Topeng
Malangan
DAFTAR PUSTAKA.
Bagiar Adla Satria dan Prananda Navitas. 2016. Penentuan Tema Ruang Terbuka
HijauAktif Di Kota Malang Berdasarkan Preferensi Masyarakat. ITS. Jurnal Teknik
ITS Vol. 5, No. 1
Nadia Imansari dan Parfi Khadiyanta. 2015. Penyediaan Hutan Kota dan Taman Kota
sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Menurut Preferensi Masyarakat di
Kawasan Pusat Kota Tanggerang. UNDIP. Jurnal Ruang Vol. 1 Nomor 3