Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 sinopsis anime mitsuwano Geisha

Judul : Mitsuwano

Karya : Takashi Igari dan Starchild Records

Terjemahan : [2014] koneko

Anime yang berjudul “ Mitsuwano Geisha” merupakan karya yang diciptkan oleh takashi Igari
dan starchild records. Anime ini berlatar belakang periode Edo

{Mitsuwano} berpusat di kyoto,ibu kota lama jepang disana ada sebuah kesenian yang
dimainkan oleh para wanita muda yang biasanya disebut maiko kalau sebutan didaerah Tokyo
biasanya disebut Geisha, geisha memiliki tugas yaitu memainkan alat musik tradisional
jepang,menyanyikan lagu atau menari. Umumnya maiko adalah Geisha yang masih berumur
muda 15 sampai 20 tahun
.

Sedangkan anime ini akan berpusat pada 3 orang maiko yang baru saja memulai pelatihan
mereka disalah satu sanggar di kyoto.

Mai ichinose, Riko kikuzuki , dan Midori aikawa adala 3 gadis gadis muda yang bercita cita
menjadi maiko.mereka tinggal bersama dirumah Geisha untuk memoles dan menyempurnakan
keterampilan .mereka bertiga melakukan latihan yang disiplin ,seperti bangun setiap
pagi,membereskan rumah ,menyiapkan makanan membantu para senior mereka dan latihan satu
hari penuh.ketika mereka tahu tentang festival yang akan datang mereka lebih berambis untuk
tampil maksilmal pada festival tersebut.

Berikut cuplikan Anime mitsuwano ...........

https://youtu.be/Cd2NVXqRYZE

2.1 Pengertian Maiko dan Geisha

Maiko 舞妓 merupakan seorang wanita yang sedang belajar mengabdikan hidupnya untuk mempelajari
kebudayaan Jepang dengan cara hidup seperti seorang Geisha.

Gambar 1 Maiko

Sumber : https://pin.it/7elPAYw
Geisha 舞妓 merupakan seniman / penghibur (entertainer) tradisional Jepang.
Geiko merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut sosok Geisha. Sedangkan Maiko digunakan
untuk menyebut wanita calon Geiko.

Gambar 2 Geisha Gambar 3 Perbedaan cara Berpakaian&Gaya Rambut Geisha dan


Maiko

Sumber: https://pin.it/2kKTAHB Sumber: https://pin.it/3bixTR7

2.2 Tahapan – tahapan seorang Maiko untuk menjadi Geisha

Pada awalnya geisha adalah laki-laki dan beberapa tahun kemudian barulah muncul geisha
perempuan dan pada zaman Edo di kota-kota seperti Kyoto dan Osaka memiliki dua jenis geisha yaitu
geisha laki-laki dan perempuan. Geisha laki-laki bertugas menghibur dengan memainkan alat musik
seperti taiko sedangkan geisha perempuan menari dan menyanyi. Pelatihan seorang geisha biasanya
dilakukan saat usia mereka masih muda karena pelatihan ini sangat panjang dan lama. Pelatihan geisha
terdiri dari beberapa langkah, yaitu:

2.2.1 Shikomi

Sebelum memulai pendidikannya menjadi seorang geisha, mereka harus menjadi pembantu
rumah tangga di okiya dan hanya mengerjakan beberapa pekerjaan rumah, pelatih mereka akan dengan
sengaja membuat sulit pekerjaan mereka. Latihan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa gigihnya
mereka untuk menjadi geisha dan jika mereka berhasil, mereka akan memasuki tahapan pelatihan
selanjutnya.
2.2.2 Minarai

Minarai sudah tidak berurusan dengan pekerjaan rumah lagi, mereka sudah mulai belajar dan
mengamati bagaimana geisha melakukan pekerjaannya. Minarai belum dapat diundang ke pesta. Proses
minarai tidak begitu lama hanya membutuhkan waktu satu sampai dua bulan.

2.2.3 Maiko

Anggun dan memiliki tingkat seni yang tinggi adalah salah satu ciri khas dari seorang geisha, untuk
dapat menjadi geisha profesional diperlukan tahapan dan waktu yang sangat panjang. Tahap awal
menjadi seorang geisha disebut sebagai maiko dan untuk menjadi maiko harus menempuh beberapa
tahap. Menjadi seorang maiko hanya berlaku bagi mereka yang berusia 14-17 tahun saat pertama menjadi
trainer dengan batas umur paling tua 20 tahun. Ada perbedaan antara calon maiko di Kyoto dan Tokyo. Di
Kyoto memiliki hukum lokal yaitu mengizinkan remaja untuk memasuki dunia perdagangan dan
mengabaikan sekolahnya, biasanya mereka sudah menjadi maiko saat usia 15 tahun, sedangkan di Tokyo
tidak terdapat hukum seperti di Kyoto. Hangyoku biasanya memulai latihan saat usia 18 tahun. Hangyoku
dan maiko harus berkebangsaan Jepang, mereka yang berlatih di usia muda akan menjadi shikomi terlebih
dahulu. Shikomi bekerja membantu di sekitar okiya. Mereka akan mengikuti geisha dan maiko ke tempat
pertemuan dan membantu membawakan tas atau membantu hal sederhana sambil berlatih tentang budaya
geisha, namun untuk menjadi geiko tidak harus menjadi shikomi.

Pertama calon maiko akan diperkenalkan ke okiya dan ia akan bertemu dengan okaa-san (pemilik
okiya), setelah itu calon maiko akan melakukan proses interview. Okaasan akan melihat apakah remaja
itu dapat menjalani latihan yang berat serta apakah orang tuanya juga memiliki tujuan dan keinginan yang
sama. Jika dianggap tidak cocok maka okaasan akan menolaknya. Setelah calon maiko diterima,
selanjutnya calon maiko mereka akan mempelajari berbagai macam kesenian, belajar menari, belajar
upacara minum teh, memakai kimono dan paling tidak harus dapat memainkan satu instrumen musik.
Latihan seorang maiko biasanya membutuhkan waktu sampai dengan 5 tahun, sebenarnya bisa saja
langsung menjadi seorang geisha saat berusia 23 tahun tetapi proses menjadi maiko akan menaikkan
reputasinya. Meskipun tidak menjadi maiko terlebih dahulu, geisha akan tetap dianggap sebagai seorang
calon geisha selama 1 tahun dan juga menggunakan make up shiro-nuri sampai okaasan memutuskan
apakah ia sudah cocok menjadi geisha atau belum. Maiko akan melewatkan tradisi Erikae sebelum
menjadi seorang geisha. Ia tidak lagi menggunakan furisode lengan panjang dengan obi yang
melambangkan maiko dan setelah resmi menjadi seorang geisha mereka sudah memakai katsura (wig),
tidak lagi harus menata rambut mereka sendiri, mengganti sendal mereka menggunakan zori (sandal)
yang stylish.

2.2.4 Hiki-Iwai

Hiki-Iwai merupakan seorang geisha yang memilih untuk pensiun, dia mendapatkan semacam
upacara kelulusan yang disebut Hiki-Iwai. Seorang geisha pensiun karena sudah terlalu tua untuk tampil
di depan umum dan tidak jarang geisha pensiun untuk menikah. Pelatihan geisha tidaklah mudah,
tingkat disiplin yang tinggi sangat penting agar dapat tampil sempurna. Karena itu melatih seorang
geisha akan jauh lebih efektif jika dilatih sejak mereka masih muda.
Untuk dapat menjadi seorang geisha yang profesional memerlukan waktu yang sangat lama dan
mempelajari banyak hal. Tidak hanya seni tadisional Jepang saja tetapi geisha juga mempelajari sikap
sopan santun dan bertutur kata yang baik. Geisha sudah mempelajari semua itu saat mereka masih
sangat muda. Profesi geisha sangat disenangi banyak orang karena sifat dan sikap mereka yang sangat
hangat.

A.Syarat syarat menjadi Geisha :

Seorang geisha adalah seorang gadis yang sangat lembut dalam segala hal.

Kostumnya penuh dekorasi seni, berprilaku tenang, bersinar dan wangi. Gerakan

tubuhnya sangat gemulai, tutur kata yang lembut dan terlihat sangat manis. Selain

itu seorang geisha juga disebut sebagai simbol feminisme. Untuk menjadi seorang

geisha pada zaman dahulu terutama pada Zaman Edo (1600-1868) atau sekitar

abad ke-17 tidaklah mudah. Sebelum mereka menari dan menghibur para tamu

para geisha harus berlatih selama bertahun-tahun dengan keras dan disiplin untuk

mempelajari seni tradisional Jepang.

Berikut ini pembahasan mengenai gaya pakaian dan tata rias geisha.

1) Gaya pakaian geisha

Kimono yang dikenakan maiko berwarna-warni atau biasa disebut dengan

kimono hikizen. Dia mengenakan kimono hikizen yang mempunyai lengan baju

furisode. Furisode adalah bagian lengan yang sangat lebar dan menjuntai ke

bawah yang menggantung dekat dengan mata kakinya, bagian sebelah atas dari

lengan baju akan mempunyai suatu tuck (semacam ikat pinggang yang fungsinya

membentuk lekukan tubuh) sepanjang lebarnya, dan bahunya juga mempunyai

tuck. Geisha mengenakan lebih banyak kimono hikizuri yang diperhalus dengan

panjang lengan baju lebih pendek atau disebut dengan kimono homongi, kimono

homongi adalah kimono formal untuk wanita yang bergambar lambang keluarga

atau tidak.
2.Obi

Obi maiko panjang dan lebar, umumnya menutupi bagian yang bagus dari

batang tubuhnya dari tulang pinggulnya sampai ke payudaranya. Bagian belakang

obi mengayun ke bawah ke mata kaki. Geisha mengenakan obi yang lebih sempit

dengan pola yang lebih tidak jelas dan umumnya mengikatnya dengan pola taiko

3. Kerah Baju

Dengan kimono, maiko mengenakan kerah baju yang penuh dengan

bordiran. Kerah baju didominasi warna merah dengan sedikit pola warna putih

dan perak di atasnya, dan ketika usia dan pengalamannya meningkat, warna merah

semakin lama menjadi putih. Meskipun begitu, bagian belakang kerah baju masih

berwarna merah sampai dia menjadi geisha

4.Geta

Terakhir dan juga penting maiko mengenakan okobo yaitu bakiak kayu

tinggi yang tidak dilukis atau dicat dan mempunyai bel atau lonceng di bagian

dalamnya, geisha mengenakan zori atau geta (alas kaki tradisional Jepang yang

dibuat dari kayu)

5.Tatanan rambut

Maiko mempunyai tatanan rambut alamiah dalam berbagai gaya

tradisional sesuai dengan posisi dalam hirarki maiko. Maiko junior mengenakan

gaya wareshinobu (gaya rambut untuk maiko yang baru memulai debutnya

sebagai geisha) dan menuju ke gaya rambut ofuku (gaya rambut untuk maiko

senior). Sebagai maiko senior, dia mendapatkan perlakuan khusus untuk acara

khusus, dan akhirnya tatanan rambut Sakkou, (gaya rambut khusus untuk seorang

maiko yang telah menjadi geisha sepenuhnya). Geisha juga mengenakan suatu

katsura (rambut palsu) dalam gaya shimana – mage (atau gaya pilihan tradisional)
6.Kanzashi

Maiko mengenakan berbagai kanzashi (hiasan rambut) seperti

tsunamikanzashi juga disebut hana kanzashi (jepit rambut yang berbentuk bunga)

yang dibuat dari sutra Habutae. Mereka juga mengenakan kushi (sisir kecil yang

disematkan di rambut). Hiasan-hiasan ini umumnya bersesuaian dengan bulan dan

musim yang relevan. Geisha hanya mengenakan beberapa tusuk rambut dan

sebuah kushi (sisir kecil yang disematkan di rambut) di rambut mereka yang

umumnya bergaya sederhana dan tidak diliputi oleh sutra. Ini adalah hasil

langsung dari peraturan yang diberlakukan pada geisha selama Zaman Edo.

7. Rias wajah

Maiko melukis wajah mereka dengan warna putih, tetapi meninggalkan

sebuah garis kulit yang terbuka jelas di sekitar garis-garis rambut alami mereka.

Mereka juga meronakan pipinya dengan warna merah dan hanya sebagian

mewarnai bibirnya. Ketika geisha memakai rias wajah (make-up) warna putih,

mereka tidak meninggalkan garis rambut.


BAB IV KESIMPULAN

Anime merupakan animasi yang berasal dari Jepang. mitsuwano, adalah animasi Jepang yang
ditulis dan diilustrasikan oleh Takashi Igari dan Starchild Records

Geisha seorang seniman tradisional yang berasal dari Jepang. Geisha

menjadi salah satu bagian dari kebudayaan Jepang sejak tahun 1688. Pada tahun

1800-an, secara umum geisha menjadi sebuah profesi yang dilakukan oleh seorang wanita

bagian episode 1 pada anime mitsuwa no bercerita perjuangan 3 gadis yang berambis menjadi
geisha anime ini mencerminkan sikap pantang menyerah seorang gadis dalam mencapai cita cita
dan berani mengambil segala resiko yang mereka hadapi.

Pengertian Maiko merupakan seorang wanita yang sedang belajar mengabdikan hidupnya untuk
mempelajari kebudayaan Jepang dengan cara hidup seperti seorang Geisha, Sedangkan Geisha
merupakan seniman / penghibur (entertainer) tradisional Jepang.
Geiko merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut sosok Geisha. Sedangkan Maiko digunakan
untuk menyebut wanita calon Geiko. Adapun tahapan menjadi seorang Geisha ada Pelatihan geisha
terdiri dari beberapa langkah, yaitu: Shikomi,Minarai,Maiko,Geisha dan Hiki-Iwai.

Anda mungkin juga menyukai