Anda di halaman 1dari 9

NAMA : FIRMAN ARDIANSYAH

NIM : 2204040062

PRODI / KELAS : AKS / 4C

TUGAS : KE 1 RANGKUMAN

Implementasi Akuntansi Zakat Infak/Sedekah Berdasarkan PSAK No. 109 Pada Baitul
Mal Kabupaten Bener Meriah

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Laporan keuangan dalam entitas bisnis merupakan suatu keharusan, tidak terkecuali
dalam pengelolaan lembaga amil zakat. Laporan keuangan merupakan wujud dari
transparansi dan akuntabilitas pengelola lembaga amil zakat. Zakat merupakan harta yang
wajib dikeluarkan bagi setiap muslim atau muzakki atas aset kekayaan tertentu untuk
diberikan kepada mustahik. Infak/sedekah adalah harta yang diberikan secara sukarela oleh
pemiliknya. Untuk menciptakan akuntabilitas dan transparansi, pengelolaan zakat,
infak/sedekah memerlukan standar akuntansi yang jelas. Ikatan Akuntan Indonesia telah
menerbitkan PSAK No. 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah sebagai pedoman
dalam penyusunan laporan keuangan organisasi pengelola zakat.

Namun, hasil penelitian terdahulu menemukan banyak lembaga pengelola zakat yang
belum sepenuhnya menyajikan laporan keuangan sesuai PSAK No. 109. Penyebabnya antara
lain sumber daya manusia yang belum memahami PSAK No. 109 dengan baik. Penelitian ini
akan mengkaji implementasi PSAK No. 109 pada Baitul Mal Kabupaten Bener Meriah yang
merupakan lembaga pengelola zakat di Aceh yang memiliki keistimewaan dalam mengatur
urusan keagamaan.
2. Rumusan Masalah

a. Apakah laporan keuangan yang disajikan oleh Baitul Mal Kabupaten Bener
Meriah telah sesuai dengan PSAK No. 109 tentang Akuntansi Zakat dan
Infak/Sedekah?
b. Apa kendala yang dihadapi Baitul Mal Kabupaten Bener Meriah dalam
mengimplementasikan PSAK No. 109 pada penyajian laporan keuangannya?

3. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui apakah laporan keuangan yang disajikan oleh Baitul Mal
Kabupaten Bener Meriah telah sesuai dengan PSAK No. 109 tentang Akuntansi Zakat
dan Infak/Sedekah.
b. Untuk menggali informasi terkait kendala yang dihadapi Baitul Mal Kabupaten Bener
Meriah dalam mengimplementasikan PSAK No. 109 pada penyajian laporan
keuangannya.

4. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis
1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan
ilmu akuntansi, khususnya akuntansi zakat dan infak/sedekah sesuai PSAK
No. 109.
2) Penelitian ini dapat menjadi referensi dan pembanding bagi penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan implementasi PSAK No. 109.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Baitul Mal Kabupaten Bener Meriah, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas pelaporan
keuangan sesuai PSAK No. 109.
2) Bagi masyarakat, penelitian ini dapat meningkatkan kepercayaan terhadap
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana zakat dan infak/sedekah oleh
Baitul Mal.
3) Bagi regulator, penelitian ini dapat memberikan informasi terkait kendala
implementasi PSAK No. 109 sehingga dapat dilakukan perbaikan kebijakan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

1. Teori Zakat

a. Definisi zakat
b. Dasar hukum zakat
c. Jenis-jenis zakat
d. Mustahik zakat
e. Pengelolaan zakat

2. Teori Infak dan Sedekah

a. Definisi infak dan sedekah


b. Perbedaan infak dan sedekah
c. Hukum infak dan sedekah

3. Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah

a. Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 109


b. Pengakuan dan pengukuran zakat dan infak/sedekah
c. Penyajian laporan keuangan zakat dan infak/sedekah
d. Pengungkapan laporan keuangan zakat dan infak/sedekah

4. Lembaga Pengelola Zakat

a. Pengertian lembaga pengelola zakat


b. Jenis-jenis lembaga pengelola zakat
c. Tujuan pengelolaan zakat
d. Akuntabilitas dan transparansi lembaga pengelola zakat

5. Penelitian Terdahulu

a. Penelitian tentang implementasi PSAK No. 109


b. Kendala dalam implementasi PSAK No. 109
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian Deskriptif Kualitatif

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk


menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau fenomena realitas sosial yang
ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu ke
permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi,
situasi ataupun fenomena tertentu.

Metode ini cocok digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis kesesuaian


penyajian laporan keuangan Baitul Mal Bener Meriah dengan PSAK No. 109 serta menggali
informasi terkait kendala implementasinya secara mendalam.

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui:

1. Wawancara dengan pihak-pihak terkait seperti bendahara, bagian keuangan, untuk


menggali informasi kendala implementasi.

2. Dokumentasi laporan keuangan Baitul Mal untuk dianalisis kesesuaiannya dengan PSAK
109.

3. Studi Pustaka dengan mempelajari literatur dan penelitian terdahulu.Data yang diperoleh
selanjutnya akan dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk menjawab tujuan penelitian.

2. Populasi Dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lembaga/badan pengelola zakat di Kabupaten
Bener Meriah, Aceh.

b. Sampel
Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling,
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ditentukan dengan
menetapkan kriteria-kriteria tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara
maksimal.Dengan pertimbangan Baitul Mal Kabupaten Bener Meriah merupakan satu-
satunya lembaga pengelola zakat resmi di tingkat kabupaten, maka sampel dalam penelitian
ini adalah Baitul Mal Kabupaten Bener Meriah.

c. Informan/Narasumber

Untuk mendapatkan data penelitian, diperlukan informan/narasumber yang berkompeten dan


memiliki pengetahuan memadai terkait topik penelitian. Penentuan informan dapat
menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria:

1. Bagian keuangan/akuntansi Baitul Mal yang bertugas menyusun laporan keuangan.


2. Bendahara/pihak yang bertanggung jawab atas penerimaan dan penyaluran dana ZIS.
3. Pihak lain yang dianggap kompeten seperti pimpinan Baitul Mal, pengawas Baitul
Mal, dan lain-lain.

3. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara mendalam (in-depth interview) dapat dilakukan kepada informan/narasumber


yang berkompeten seperti bagian keuangan/akuntansi, bendahara, pimpinan, atau pengawas
Baitul Mal Kabupaten Bener Meriah. Wawancara bertujuan untuk menggali informasi terkait
implementasi PSAK No.109 dan kendala-kendala yang dihadapi.

2. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan laporan keuangan Baitul Mal Kabupaten


Bener Meriah, khususnya tahun 2020 atau tahun terakhir untuk dianalisis kesesuaiannya
dengan PSAK No.109. Dokumentasi juga dapat berupa arsip, catatan, atau dokumen lain
yang relevan dengan penelitian.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari literatur seperti buku, jurnal, artikel, maupun
peraturan dan standar terkait untuk dijadikan landasan teori dan referensi penelitian, seperti
PSAK No.109, Undang-Undang Pengelolaan Zakat, dan lain-lain.
4. Teknik Analisis Data

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan
transformasi data mentah yang diperoleh dari lapangan. Pada tahap ini, peneliti melakukan
pemilihan dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan data kasar yang diperoleh dari
wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah mereduksi data, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian data. Pada tahap ini,
data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk teks naratif, tabel, bagan, ataupun
diagram untuk memudahkan dalam memahami dan merencanakan kerja penelitian
selanjutnya.

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification)

Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan. Pada tahap ini, peneliti membuat rumusan
proposisi yang terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai temuan penelitian,
kemudian dilanjutkan dengan mengkaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada,
pengelompokkan data yang telah terbentuk, dan proposisi atau penyajian satu konfigurasi
yang utuh.

Secara lebih rinci, analisis data dapat dilakukan dengan langkah-langkah:

1. Menganalisis laporan keuangan Baitul Mal Bener Meriah untuk diperiksa


kesesuaiannya dengan PSAK 109 dalam hal pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
pengungkapannya.
2. Mengkaji data hasil wawancara untuk menemukan kendala-kendala yang dihadapi
Baitul Mal dalam mengimplementasikan PSAK 109.
3. Triangulasi data dengan membandingkan antara data dari laporan keuangan,
wawancara, dan studi pustaka untuk memperkuat analisis.
4. Menarik kesimpulan terkait kesesuaian implementasi PSAK 109 dan kendala-kendala
yang dihadapi Baitul Mal Bener Meriah.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Baitul Mal Kabupaten Bener Meriah dalam
menyajikan laporan keuangan belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK No. 109. Beberapa
ketidaksesuaian yang ditemukan antara lain:

a. Komponen laporan keuangan yang disajikan hanya Laporan Posisi Keuangan,


Laporan Perubahan Dana, dan Laporan Arus Kas. Sedangkan Laporan Perubahan Aset
Kelolaan dan Catatan atas Laporan Keuangan tidak disajikan.
b. Dana amil tidak disajikan secara terpisah dari dana zakat dan dana infak/sedekah
dalam Laporan Posisi Keuangan.
c. Tidak ada pengungkapan terkait kebijakan pengelolaan zakat dan infak/sedekah dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.

2. Pembahasan Hasil

1. Pengakuan dan Pengukuran Zakat

Baitul Mal Bener Meriah telah sesuai dalam mengakui penerimaan zakat saat kas
diterima dari muzakki.Penyaluran zakat kepada mustahik diakui sebagai pengurang dana
zakat sesuai jumlah yang disalurkan.Namun, tidak ada pengakuan terpisah untuk bagian dana
zakat yang disalurkan untuk amil (tidak sesuai PSAK 109).

2. Pengakuan dan Pengukuran Infak/Sedekah

a. Sesuai dalam mengakui penerimaan infak/sedekah sebagai penambah dana


infak/sedekah.
b. Penyaluran infak/sedekah diakui sebagai pengurang dana infak/sedekah.
c. Ada pengakuan bagian dana infak/sedekah yang disalurkan untuk amil sebagai
penambah dana amil.

3. Penyajian Laporan Keuangan

Dana zakat dan dana infak/sedekah disajikan terpisah dalam laporan posisi keuangan
(sesuai).Namun, dana amil tidak disajikan secara terpisah (tidak sesuai PSAK 109).

4. Pengungkapan

Baitul Mal Bener Meriah tidak mengungkapkan kebijakan terkait pengelolaan dana
zakat dan infak/sedekah dalam catatan atas laporan keuangan (tidak sesuai PSAK 109).
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Baitul Mal Kabupaten Bener Meriah belum sepenuhnya mengimplementasikan PSAK


No. 109 dalam pelaporan keuangan zakat dan infak/sedekah. Penerapan akuntansi zakat yang
tidak sesuai terkait dengan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan.
Komponen laporan keuangan juga tidak disajikan secara lengkap yaitu hanya ada Laporan
posisi keuangan (neraca), Laporan perubahan dana, dan Laporan arus kas. Baitul Mal
Kabupaten Bener Meriah belum menerapkan akuntansi zakat secara utuh sesuai dengan
PSAK No. 109 dikarenakan jumlah SDM dan pegawai yang belum menguasai PSAK No.
109.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung kepada Badan Amil
Baitul Mal Kabupaten Bener Meriah untuk dapat meningkatkan kualitas pelaporan
pengelolaan zakat dan infak/sedekah pada bagian-bagian yang tidak sesuai. Peneliti
menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu terkait sumber informasi yang
terbatas sehingga informasi yang didapatkan juga terbatas.

Anda mungkin juga menyukai