Anda di halaman 1dari 2

Era Orde Lama (1945-1968)

Undang – undang anti korupsi & Usaha-usaha memberantas korupsi tidak adanya kelancaran selama
Indonesia merdeka sampai pada Tahun 1957 Jendral A.H. Nasution yang pada saat itu menjabat
sebagai Penguasa Militer Seluruh Indonesia, dikeluarkan Peraturan Pemberantasan Korupsi No.
Prt/PM-06/1957 serta dibentuk Badan anti korupsi yang pertama bernama Panitya Retooling Aparatur
Negara yang disingkat PARAN, bertugas mengadakan perombakan dalam susunan dan tata kerja
secara perorangan maupun kelompok dari semua badan-badan Pemerintahan dalam bidang legislatif,
eksekutif dan lain-lain yang ada di daerah maupun pusat untuk disesuaikan dengan Manifesto Politik
dan USDEK untuk mewujudkan tujuan negara dalam jangka panjang maupun jangka pendek. PARAN
pada akhirnya melakukan suatu tindakan tegas terhadap para pelaku korupsi yang dikenal dengan
Operasi Budi. Operasi Budhi yang dilakukan oleh Paran membuat beberapa partai gelisah. Maka
partai-partai yang dekat dengan Soekarno meminta untuk membubarkan Paran. Soekarno kemudian
membentuk Komando Tertinggi Retooling Alat Revolusi (Kotrar) yang dipimpinnya sendiri dan
Mayor Jenderal Ahmad Yani sebagai wakilnya. Kotrar bertugas untuk memelihara dan mengusahakan
alat-alat revolusi agar lebih efektif dan efisien. Namun, pemberantasan korupsi di tangan Kotrar
belum membuahkan hasil yang baik.
Era Orde Baru (1966-1998)
Tahun 1966, Soeharto yang menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat dan Wakil Perdana
Menteri Bidang Pertahanan dan Keamanan membentuk Tim Pengawasan Keuangan Negara
(Pekuneg) untuk mencegah terjadinya korupsi. Pekuneg berhasil membongkar kasus-kasus korupsi
yang dilakukan para bekas menteri kabinet Presiden Soekarno
Pejabat Presiden Soeharto membentuk Team Pemberantasan Korupsi yang disingkat TPK. TPK
dibentuk melalui Keputusan Presiden RI Nomor 228 Tahun 1967 pada tanggal 2 Desember 1967.
Tugas dari TPK adalah membantu Pemerintah dalam memberantas perbuatan korupsi secara cepat
dengan tindakan represif dan preventif
Tiga tahun setelah dibentuknya TPK, Presiden Soeharto kembali mengeluarkan Kepres Nomor 12
Tahun 1970 pada tanggal 31 Januari 1970 yang berisi tentang pembentukan Komisi IV agar segala
usaha pemberantasan korupsi dapat lebih efektif dan efisien. Meskipun berhasil menyelamatkan
keuangan negara hingga milyaran rupiah, namun lama kelamaan kinerja dari TPK maupun Komisi IV
mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena bukti-bukti kasus korupsi sulit untuk didapat.
12 Maret 1971,Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2 Oktober 1980, DPR mengesahkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana
Suap.
Tahun 1981, Pemerintah mengadakan Operasi Tertib yang disingkat Opstib. Operasi Tertib tersebut
dipimpin oleh Laksamana TNI Sudomo yang bertugas menegakkan dan memelihara kewibawaan
aparatur pemerintah dari pusat sampai kedaerah selain itu juga memberantas tindakan penyelewengan
termasuk pungutan liar yang terjadi disemua tingkat.
RINGKASAN UNTUK PPT :
Era Orde Lama (1945-1968)

 Undang – undang anti korupsi & Usaha-usaha memberantas korupsi tidak adanya
kelancaran
 Tahun 1957 Jendral A.H. Nasution, Peraturan Pemberantasan Korupsi No. Prt/PM-
06/1957 serta dibentuk Badan anti korupsi yang pertama bernama Panitya Retooling
Aparatur Negara yang disingkat PARAN
 PARAN pada akhirnya melakukan suatu tindakan tegas terhadap para pelaku korupsi
yang dikenal dengan Operasi Budi
 Paran membuat beberapa partai gelisah. Partai-partai yang dekat dengan Soekarno
meminta untuk membubarkan Paran. Soekarno kemudian membentuk Komando
Tertinggi Retooling Alat Revolusi (Kotrar)
 Pemberantasan korupsi di tangan Kotrar belum membuahkan hasil yang baik.
Era Orde Baru (1966-1998)

 Tahun 1966, Soeharto yang menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat dan
Wakil Perdana Menteri Bidang Pertahanan dan Keamanan membentuk Tim
Pengawasan Keuangan Negara (Pekuneg)
 Pekuneg berhasil membongkar kasus-kasus korupsi yang dilakukan para bekas menteri
kabinet Presiden Soekarno
 Pejabat Presiden Soeharto membentuk Team Pemberantasan Korupsi yang disingkat
TPK
 Agar segala usaha pemberantasan korupsi dapat lebih efektif dan efisien, dibentuk
Komisi IV
 12 Maret 1971,Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Undang-Undang Nomor 3
Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
 2 Oktober 1980, DPR mengesahkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang
Tindak Pidana Suap.
 Tahun 1981, Pemerintah mengadakan Operasi Tertib yang disingkat Opstib

Anda mungkin juga menyukai