Anda di halaman 1dari 8

Dalam Pendekatan Kritis dalam Organisasi

1. Benang merah pertama kerangka acuan politik : kesatuan pluralis radikal


Radikal
Dalam konteks ini, konflik antara manajemen dan pekerja di dalam organisasi
dipandang sebagai bagian dari pertarungan yang lebih besar antara kelas dominan
(seperti pemilik modal atau manajemen) dan kelas yang kurang berkuasa (seperti
pekerja atau buruh) dalam masyarakat.

Benang merah kedua peran ahli teori dalam melakukan pendekatan


- Untuk pendekatan klasik, hubungan manusia, dan sumber daya manusia peran ahli teori
biasanya adalah menemukan teknik pengorganisasian yang efektif.
- pendekatan sistem, budaya, dan CCO, peran ahli teori adalah untuk memahami atau
menjelaskan fenomena komunikasi organisasi
- Situs dominasi : organisasi dipandang sebagai tempat di mana terjadi dominasi atau
pengendalian oleh pihak-pihak yang memiliki kekuasaan, yang sering kali menghasilkan
ketidaksetaraan atau ketimpangan kekuasaan di antara anggotanya.
Ahli teori mengambil peran aktivis yang menghasut dan mendorong transformasi
organisasi

2. Ada beberapa tokoh teori kritis seperti max weber dan hebel namun beberapa akar terpenting
dari teori Kritis dalam Organisasi dapat ditemukan dari karya-karya karl marx

Pendekatan Kritis Karl Max


“what we have to accomplish at this time is all the more clear: relentless criticism of all existing
conditions, relentless in the sense that the criticism is not afraid of its findings and just as little
afraid of the conflict with the powers that be.”
Perlu adanya sikap mengkritik terhadap semua kondisi yang ada meski pada akhirnya
akan menciptakan konflik dengan kekuasaan yang ada.

Kritik mengarah pada revolusi


Marx percaya bahwa kritik yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik
akan membawa pada pengungkapan kebenaran mendasar tentang ketidakadilan,
eksploitasi, dan alienasi dalam masyarakat kapitalis.

Marx menganggap bahwa kelas buruh, atau proletariat, akan menjadi subjek revolusi
karena mereka merupakan kelas yang paling terpinggirkan dalam sistem kapitalis.
Menurutnya, kesadaran kelas akan tumbuh di antara proletariat saat mereka menyadari
eksploitasi yang mereka alami oleh kelas pemilik modal atau kapitalis. Kritik terhadap
kondisi mereka yang merugikan, bersamaan dengan pemahaman akan struktur ekonomi
dan sosial, akan mendorong proletariat untuk mengorganisir diri mereka sendiri dan
bertindak secara kolektif untuk menggulingkan kapitalisme.
Pemikiran marx tersebar dan mempengaruhi para peneliti kritis termadsuk
Peneliti dari frankfurt school : individu memiliki kemampuan untuk
mengatasi situasi tidak bahagia melalui pemikiran dan tindakan kritis.
Pemikiran kritis memungkinkan individu untuk memahami sumber-sumber
ketidakbahagiaan mereka dan untuk menentangnya, sementara tindakan kritis
memungkinkan mereka untuk bergerak menuju perubahani

Kesepakatan ahli teori kritis


Contoh

 Media dan Informasi: Kontrol atas media dan informasi juga dapat menjadi
sumber ketidakseimbangan kekuasaan. Ketika kelompok atau individu tertentu
memiliki kendali atas produksi dan distribusi informasi, mereka dapat
memengaruhi opini publik, membentuk narasi, dan membatasi akses
informasi bagi kelompok lain.
 Struktur Politik: Sistem politik tertentu dapat menciptakan ketidakseimbangan
kekuasaan melalui pembatasan akses terhadap partisipasi politik atau
pengambilan keputusan. Misalnya, dalam sistem otoriter atau otoritarian,
kekuasaan politik sering kali terpusat pada kelompok atau individu
tertentu, sementara warga biasa memiliki sedikit atau tidak ada kendali atas
proses politik.

3. Keluasan Kekuasaan : mengacu pada seberapa luas atau terbatasnya wewenang,


kontrol, atau pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, atau unit
organisasi tertentu. Ini mencerminkan sejauh mana keputusan, sumber daya,
atau proses pengambilan keputusan tersebar di dalam organisasi.

Pendekatan tradisional : kontrol lebih besar pada manajemen atau pimpinan tertinggi.
Kekuasaan terpusat pada kelompok tertentu pada hierarki organisasi

Pendekatan simbol : contoh seragam atau simbol misal pin pada jabatan tertentu
menggambarkan otoritas dan status dlm organisasi. Dalam rapat, biasanya pemimpin
organisasi menggunakan bahasa dan retorika yang kuat dlm pidato utk memperkuat
citra kekuasaan dan otoritas.

Pendekatan Radikal-Kritis

Kontradiksi permukaan dan bagian terdalam


Ini mengacu pada ketegangan atau perbedaan antara apa yang secara
terbuka dinyatakan atau terlihat di permukaan organisasi dan realitas yang lebih
kompleks dan tersembunyi dari dinamika kekuasaan yang sebenarnya beroperasi
di dalamnya.
Bagian permukaan organisasi meliputi struktur formal, kebijakan resmi, dan tata
nilai yang resmi. Ini adalah apa yang umumnya terlihat oleh anggota organisasi
dan masyarakat luas, dan sering kali merupakan representasi dari identitas dan
citra organisasi yang ingin ditampilkan.
Kekuasaan Ter-Dalam: Di sisi lain, ada dinamika kekuasaan yang lebih
tersembunyi dan kompleks di dalam organisasi. Ini mencakup kekuasaan
informal, politik kantor, jaringan sosial, dan pengaruh yang mungkin tidak
diakui secara resmi. Kekuasaan ter-dalam sering kali memengaruhi
pengambilan keputusan dan jalannya organisasi dengan cara yang tidak selalu
terlihat secara langsung.
Kontradiksi: Kontradiksi muncul ketika ada perbedaan antara apa yang diumumkan
secara resmi atau terlihat di permukaan organisasi dan realitas yang lebih kompleks
dari dinamika kekuasaan yang sebenarnya ada di dalamnya. CONTOH sebuah
organisasi mungkin mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan partisipasi, tetapi
pada kenyataannya kekuasaan bisa terpusat pada kelompok atau individu tertentu
yang memiliki akses ke sumber daya dan informasi.

Sumber kekuasaan
Menguraikan 14 sumber Namun, semua daftar sumber daya tidak terbatas, karena fenomena
yang berbeda menjadi sumber daya dalam konteks yang berbeda” (hal. 626). Namun tabel ini
bersifat instruktif dalam menunjukkan berbagai sumber kekuasaanyang dapat dimanfaatkan
dalam organisasi
Pengendalian Mode dan sarana produksi :

Dalam kerangka pemikiran Marxis, masyarakat terbagi menjadi dua lapisan utama:
"infrastruktur" atau "basis ekonomi", dan "superstruktur". Substruktur masyarakat,
atau basis ekonomi, terdiri dari "cara dan alat produksi". Ini adalah fondasi material
dari masyarakat yang mencakup semua elemen yang diperlukan untuk memproduksi
barang dan jasa, termasuk sumber daya alam, teknologi, dan tenaga kerja.

kapitalis memiliki kendali pada cara dan sarana produksi.


Industrialisasi, dengan memperkenalkan mesin-mesin dan sistem produksi yang
terotomatisasi, sering dianggap mengurangi peran pekerja dalam proses produksi
menjadi sekadar "roda gigi" dalam mesin besar kapitalisme. Para pekerja seringkali
dianggap sebagai faktor produksi semata, di mana kebutuhan dan kesejahteraan
mereka diabaikan demi memaksimalkan produksi dan keuntungan., misal jam kerja
lbh panjang tp tdk ada uang lembur tambahan utk kesejahteraan
Marx mengemukakan konsep alienasi di mana pekerja kehilangan kontrol atas
pekerjaan mereka sendiri. Dalam konteks industrialisasi, pekerja mungkin tidak lagi
memiliki keterlibatan yang signifikan dalam proses produksi secara menyeluruh.
Mereka hanya bertanggung jawab untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang
terfragmentasi dan rutin, tanpa kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas
atau mengembangkan keterampilan mereka.

Kepemilikan Modal: pemilik modal memiliki kendali atas modal, yang mencakup
alat produksi seperti tanah, pabrik, mesin, dan peralatan. Ini memberikan kapitalis
kemampuan untuk mengatur dan mengontrol proses produksi.
Eksploitasi Tenaga Kerja: Dalam proses produksi kapitalis, pekerja (buruh) disewa
oleh pemilik modal untuk menggunakan alat produksi dalam rangka menghasilkan
barang dan jasa. Kapitalis membayar upah kepada buruh untuk pekerjaan mereka,
tetapi nilai yang dihasilkan oleh buruh melebihi nilai upah yang mereka terima.
Selisih antara nilai yang dihasilkan oleh tenaga kerja dan nilai upah mereka disebut
sebagai "nilai tambahan" atau "keuntungan" kapitalis.

Pengendalian Wacana organisasi kritis realitas yang diciptakan melalui wacana


adalah tempat terjadinya dominasi dalam organisasi. Ini disebabkan oleh cara di
mana bahasa dan komunikasi digunakan untuk membentuk persepsi, memperkuat
hierarki, dan mempertahankan kekuasaan oleh pihak-pihak yang berkuasa dalam
struktur organisasi.
Misalnya
sebuah perusahaan mungkin menggunakan istilah "penyesuaian struktural"
sebagai pengganti "pemutusan hubungan kerja", sehingga mengurangi
dampak emosional dari tindakan tersebut.

Contoh lain Occupational Safety and Health Administration (OSHA), mendefinisikan


cedera dan penyakit akibat kerja dengan cara yang mendukung kekuatan manajemen.
Misalnya, Zoller mencatat bahwa istilah gangguan stres kumulatif dan cedera
regangan berulang dalam standar OSHA digantikan dengan istilah gangguan
muskuloskeletal ekstremitas (pegel otot) atas karena istilah terakhir tidak berarti bahwa
tempat kerja menyebabkan masalah fisik. Merupakan istilah medis dgn banyak faktor
penyebab

4. pendekatan kritis terhadap organisasi mempertimbangkan ideologi dan hegemoni


sebagai bagian penting dari analisisnya
Ideologi
Misal ideologi kewirausahaan dalam organisasi menekankan inovasi, kreativitas,
dan pengambilan risiko yang terkendali. Organisasi yang mengadopsi ideologi ini
mendorong karyawan untuk berpikir out of the box, mencoba hal-hal baru, dan
mengambil langkah-langkah yang berani untuk mencapai tujuan organisasi.
Ideologi kapitalis Beberapa organisasi mungkin menganut ideologi yang
menempatkan profitabilitas dan pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas utama.
Ideologi ini menekankan pentingnya menghasilkan keuntungan dan pertumbuhan
sebagai ukuran keberhasilan utama organisasi.

Hegemoni
Contoh Manajemen memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan, menetapkan
kebijakan, dan mengatur operasi sehari-hari organisasi, dan keputusan dan arahan
mereka sering kali dianggap sebagai otoritas yang tidak diragukan.

Hegemoni dalam departemen sebuah organisasi Misalnya, tim Marketing yang


memiliki keahlian khusus atau sumber daya yang penting mungkin memiliki
pengaruh yang signifikan dalam pengambilan keputusan organisasi.

Pembeberan hegemoni membantu dalam mengidentifikasi ketidaksetaraan


kekuasaan dan kesenjangan kekuatan dalam organisasi.

Emancipation

 Penting untuk menemukan cara agar tiap orang dapat berpartisipasi dalam komunikasi
yang bebas dan terbuka tentang kekuasaan dan kendali dalam organisasi tempat
mereka bekerja .
 Tersedia ruang diskusi dan pengambilan keputusan sehingga tidak ada individu atau
kelompok yang akan dikecualikan secara sewenang – wenang
Resistence/Perlawanan

Internet menyediakan berbagai platform komunikasi online seperti forum diskusi,


grup media sosial, dan aplikasi pesan instan yang memungkinkan karyawan atau
kelompok karyawan untuk berbagi pengalaman, ide, dan ketidakpuasan mereka
terhadap organisasi secara instan dan dalam skala besar.

Contoh kasus yg viral di x. karyawan resto ayam h toyib protes dan diunggah oleh
merapi uncover bahwa gaji mereka ditahan. Bahkan ada yg sudah resign tp resto
masih hutang gaji pada karyawan tsb.
5. Teori Kontrol Konsertif
Kontrol
Kontrol yang ditetapkan oleh perusahaan mendorong seluruh karyawan perusahaan,
mulai dari atasan hingga bawahan, untuk mengikuti dan mematuhi semua peraturan.

Identifikasi
Anggota tim kerja yang mengidentifikasi diri mereka dengan nilai-nilai dan
tujuan organisasi cenderung lebih mungkin untuk berperilaku sesuai dengan
harapan organisasi. Dengan demikian, identifikasi memainkan peran penting
dalam membentuk kontrol konsertif, karena memberikan landasan bagi perilaku
yang diharapkan.

Disiplin

 Kedisiplinan merupakan teknik untuk menghargai dan menghukum perilaku yang


sesuai dengan atau menyimpang dari nilai nilai yang ada dalam organisasi .
 Teknik disiplin ini termasuk kritik langsung , penggunaan keheningan, tekanan
sosial , atau sejumlah strategi interaksi lainnya .
 Pekerja cenderung akan mengidentifikasi dengan nilai nilai organisasi dan kemudian
menyesuaikan diri dengan perilaku yang sesuai dengan norma norma tersebut

Contoh disiplin : Di Google, karyawan memiliki tingkat otonomi yang tinggi


dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Mereka diberi kebebasan untuk
menentukan jadwal kerja mereka sendiri, mengatur waktu mereka, dan
menentukan cara terbaik untuk mencapai tujuan mereka. Namun, dengan
kebebasan tersebut juga datang tanggung jawab yang besar.

1. Karyawan di Google memiliki tanggung jawab penuh atas kinerja mereka.


Mereka diberi target dan sasaran yang harus dicapai, dan diharapkan untuk
menunjukkan konsistensi dalam mencapai hasil yang diharapkan. Meskipun
tidak ada pengawasan langsung, karyawan secara sukarela mematuhi standar
kinerja tinggi dan berusaha untuk memberikan yang terbaik.
2. Kepatuhan terhadap Norma-Norma Budaya: Google memiliki budaya kerja
yang unik, yang menghargai inovasi, kolaborasi, dan dukungan antar
karyawan. Karyawan diharapkan untuk mematuhi norma-norma budaya ini,
seperti berbagi pengetahuan, memberikan umpan balik secara konstruktif,
dan mendukung rekan kerja mereka.
3. Partisipasi dalam Peningkatan Kinerja: Karyawan di Google didorong untuk
berpartisipasi dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja perusahaan.
Mereka diajak untuk memberikan masukan, ide, atau saran untuk
meningkatkan produk, layanan, atau proses kerja. Karyawan secara aktif
terlibat dalam forum diskusi, pertemuan, atau proyek-proyek perbaikan yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.
1. Pemahaman tentang Kekuasaan dan Kontrol: Baik Teori Kontrol Konsertif
maupun pendekatan organisasi kritis menyoroti pentingnya memahami
bagaimana kekuasaan dan kontrol dijalankan di dalam organisasi. Mereka
mempertanyakan struktur kekuasaan yang ada dan bagaimana kekuasaan
tersebut memengaruhi interaksi dan perilaku di dalam organisasi.
2. Pembebasan dari Struktur Kekuasaan yang Dominan: Keduanya
menantang struktur kekuasaan yang dominan dalam organisasi. Teori Kontrol
Konsertif berusaha untuk mendistribusikan kekuasaan secara lebih merata di
antara anggota organisasi, sementara pendekatan organisasi kritis
menekankan pada pembebasan dari hegemoni ideologi dan struktur
kekuasaan yang tidak adil.
3. Partisipasi dan Identifikasi: Keduanya mempromosikan partisipasi yang lebih
besar dari anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan dan
pengelolaan diri mereka sendiri. Teori Kontrol Konsertif menyoroti pentingnya
identifikasi dengan nilai-nilai dan norma-norma organisasi, sementara
pendekatan organisasi kritis menekankan pada kesadaran diri dan identifikasi
terhadap struktur kekuasaan yang mendasari.
4. Pemikiran Kritis dan Refleksi: Keduanya mendorong pemikiran kritis dan
refleksi terhadap kondisi organisasi yang ada. Teori Kontrol Konsertif
mengajukan pertanyaan tentang bagaimana nilai-nilai dan norma-norma
organisasi tercermin dalam perilaku anggota, sementara pendekatan
organisasi kritis mendorong anggota organisasi untuk menyelidiki dan
memahami implikasi dari struktur kekuasaan yang ada.

Relasi tentang kekuasaan uang perempuan yang mengatur .


Diskusi dan pertanyaan
Ika :
penggunaan pengendalian wacana seberapa efektif. Apa yg membedakan dengan
istilah lain
Resistensi : upaya utk menentang kekuasaan melalui media sosial . bagaimana
kaitannya dgn pegawai sudah memiliki kontrak kerja. Kemudian uu ite bermedia sosial.
Bgmn karyawan bs melaporkan atas pencemaran nama baik…
Acit : dampak dr pendekatan kritis terhadap kebijakan dan pengembangan organisasi.
Mario : keterlibatan perempuan dalam keterlibatan parlemen. Bisa masuk ke dalam
bagaimana perspektif kritis dilakukan pemerintah karena peran perempuan di pemerintah
belum ada perhatian khusus. Tidak ada peraturan yg mengakomodir keterlibatan perempuan
dalam pemerintah….

Sefia : how to communicate gender . antara ngo, korporasi, pemerintah


Di pemerintah hanya sebuah formulitas, tidak hanya eksistensi perempuan bagaimana
kebijakan dan otoritas dlm membangun , environment korporat lbh produktif
Perempuan di pemerintahan lbh terbungkam karena laki-laki punya power
pengalaman umur dll…

Luluk : bukan formalitas tp sudah mnjd


Dias : pengarus utamaan gender , organisasi sudah membuat pengarusutamaan gender
tp ternyata wanita masih menganggap mereka membawa punya kelemahan dll.hrs cuti 3
bulan dll.
Nisa : agak kurang sreg dgn yg membedakan. Memang ada perbedaan fisiologis tp tdk
menutup kemungkinan berkarya dan memberikan ide…
Dicha : pemimpin utama berpengaruh , mempengaruhi organisasi menduduki
menduduki posisi stratgegis. Menjadi inspirasi pada pemimpin yg lain ….
Perlindungan hukum dan serikat pekerja…

Eva : masih byk perusahaan

Anda mungkin juga menyukai