TEORI KEKUASAAN
KONFLIK
(Dosen Pengampuh: Dr. Khuzaini,MM )
Di Susun Oleh :
2c pagi Banjarmasin
“Jika kita ingin orang bebas, kita harus selalu mengizinkan kemungkinan munculnya
konflik dan ... menyediakan arena di mana perbedaan dapat dikonfrontasi”
(Chantal Mouffe)
untuk dicatat bahwa kekuatan beberapa pihak mungkin tidak relevan atau tidak
berguna dalam situasi tertentu. Penilaian kekuasaan relatif harus berfokus pada
kekuasaan yang relevan. Demikian pula, para pihak harus merefleksikan dengan
hati-hati tujuan mereka dalam suatu konflik, dan bertanya pada diri sendiri jenis
kekuasaan mana yang bisa efektif, dan mana yang merugikan, dalam mencapai
tujuan tersebut.
Coleman (1974) berusaha juga mengkaji relevansi faktor pribadi orang dan
kekuasaan. Faktor pribadi dimaksud meliputi orientasi kognitif, motivasi diri, dan
orientasi moral terhadap kekuasaan. Dalam hal motivasi diri, sebagian orang
memiliki orientasi otoriter yang menekankan pada ketaatan pada otoritas. Orang
mungkin termotivasi untuk mengejar kekuasaan pribadi, atau kekuasaan untuk
kelompok mereka. Orientasi moral seseorang terhadap kekuasaan bervariasi
sejalan dengan tingkat perkembangan moral mereka masing-masing.
tingkat sentimen egaliter, dan persepsinya tentang keadilan.