Anda di halaman 1dari 24

Teori Komunikasi Organisasi

PENDEKATAN KRITIS
DAN POST MODERN
Tiara Nurwita
Indah Rachmaningrum
Content
01 Introduction

02 Critical Approach - Karl Marx

03 The Pervasiveness of Power


Ideology, Hegemony,
04 Emancipation, Resistence
05 Theory of Concertive Control

06 Feminist Approach

07 Pandangan Feminisme

08 Problematika Feminisme dalam


Komunikasi Organisasi
09 Case Study
Burrell dan Morgan (1979),
membedakan antara: kesatuan,
pluralis, dan radikal.

Kesatuan Pluralis Radikal


(Pendekatan Klasik, (Pendekatan sistem dan (Pendekatan Kritis dan
Human Relation & budaya) Feminis)
Resources )
menekankan pada tujuan organisasi terdiri dari banyak organisasi dipandang sebagai
organisasi bersama. kelompok dengan medan pertempuran.
kepentingan yang berbeda
Konflik dipandang Terdapat kekuatan dan
sebagai sesuatu yang Konflik dilihat secara persaingan yang berjuang untuk
langka dan dipandang positif, sebagai pencapaian tujuan .
negatif. karakteristik yang melekat konflik dan kekuasaan dalam
Kekuasaan adalah hak dan tidak terpisahkan organisasi merupakan refleksi
prerogatif manajemen dengan organisasi. dari perjuangan yang lebih
besar antara berbagai kelas

organisasi = situs dominasi


kekuatan kebebasan individu dan
menolak dominasi
mendorong transformasi organisasi
“what we have to accomplish at this time is all the more clear: relentless criticism
of all existing conditions, relentless in the sense that the criticism is not afraid of its
findings and just as little afraid of the conflict with the powers that be.”

ada ketidakseimbangan
dalam hubungan kerja
meneliti hubungan antara
antara pemilik usaha dan kritik akan mengarah pada
pemilik dan pekerja dalam
pekerja --> pekerja bangkit revolusi
masyarakat kapitalis.
memberontak melawan
sistem kapitalis

Ahli Teori Kritis cenderung sepakat pada :


struktur dan proses masyarakat tertentu menyebabkan ketidakseimbangan kekuasaan yang
mendasar.
ketidakseimbangan kekuasaan tersebut menyebabkan keterasingan dan penindasan terhadap
kelas dan kelompok sosial tertentu.
peran ahli teori kritis adalah mengeksplorasi dan mengungkap ketidakseimbangan ini dan
menyampaikannya kepada kelompok tertindas.
The Pervasiveness of Power
Sumber Kekuasaan dalam organisasi (Morgan,1997)
kekuasaan sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan organisasi (Mumby 2001, hal. 585) 1. Otoritas
2. Kontrol sumber daya
3. Penggunaan struktur organisasi, aturan dan regulasi
4. Kontrol proses keputusan
Konsep kekuasaan erat kaitannya dengan kontrol
5. Kontrol pengetahuan dan informasi
dan dominasi. (Pierce & Dougherty, 2002)
6. Kontrol batas
7. Kemampuan untuk mengatasi ketidakpastian
(Conrad & Ryan, 1985) 8. Kontrol teknologi
9. Ikatan interpersonal dengan tujuan politik, jaringan dan kontrol o
Pendekatan tradisional 10. Kontrol organisasi
kekuasaan sebagai entitas yang relatif stabil 11. Simbol dan pengelolaan makna
yang dimiliki oleh suatu kelompok atau individu tertentu 12. Pengelolaan hubungan antar gender
Pendekatan Radikal Kritis
13. Faktor struktural yang menentukan tahapan perilaku
Pendekatan Simbol/ Interpretif 14. Kekuatan untuk meningkatkan serta mencapai kepentingan ata
Kekuasaan terjadi melalui interaksi komunikasi yang membentuk
pemahaman tentang kekuasaan melalui hubungan yang dibangun 2 sumber kekuasaan
secara sosial.

Pendekatan Radikal-Kritis Mode Kendali dan Sarana Produksi


terdapat kontradiksi antara struktur permukaan dan struktur
kekuasaan yang mendalam dan Menghasilkan korelasi antara
faktor ekonomi dan sosial dengan pola komunikasi sehingga
menghasilkan kekuatan hubungan yang mampu memelihara Pengendalian Wacana Organisasi Kritis
organisasi.
Ideology, Hegemony,
Emancipation, Resistence
Ideology Hegemony

adalah sikap yang membentuk pemikiran kita dan Hegemoni mengacu pada proses kelompok dominan memimpin
memandu interpretasi kita terhadap realitas. Ideologi kelompok lain sebagai bawahan. Hegemoni tidak berarti kontrol
membentuk pemahaman kita tentang sesuatu, apa yang sederhana, tetapi mewakili upaya kelompok untuk mengontrol
baik dan apa yang mungkin. Ideologi juga mencakup sistem kelompok lain. Kontrol hegemonik dicapai dengan
asumsi yang jarang dipertanyakan atau diperiksa. Ideologi membentuk ideologi sedemikian rupa sehingga kelompok yang
membentuk pandangan dunia kita dan dapat memengaruhi dikendalikan menerima dan berpartisipasi aktif dalam proses
perilaku, membenarkan, dan melegitimasi tindakan. kontrol.

Emancipation Resistence

Pembebasan dari tradisi, ideologi, asumsi, hubungan Upaya individu atau kelompok untuk menentang atau
kekuasaan, formasi identitas, dsb yang tidak menghadapi kekuasaan dan kendali yang diberlakukan oleh
membatasi atau menghambat peluang, otonomi, pihak yang memiliki otoritas atau dominasi . Perlawanan
klarifikasi kebutuhan atau keinginan sehingga terkadang terlihat dalam proses kolektif dan terorganisir
mendapatkan kepuasan diri yang lebih besar. seperti: serikat pekerja, pemogokan, boikot, dan gerakan sosial
Emansipasi sebagai proses munculnya tindakan berskala besar.
komunikatif dan kesadaran dari pihak yang tertindas .
Theory of Concertive Control
( James Barker, George Cheney, Phil Tompkins)

hubungan kekuasaan dapat diubah dengan


menggunakan bentuk alternatif yakni organisasi
berbasis tim.

Kontrol Identifikasi Disiplin

kontrol tidak hanya dilakukan proses di mana anggota tim Anggota tim kerja secara aktif
oleh manajemen atau atasan, kerja mengadopsi nilai-nilai, terlibat dalam pengelolaan diri
tetapi juga oleh anggota tim kerja norma-norma, atau tujuan mereka sendiri dan mematuhi
secara kolektif organisasi sebagai bagian dari norma-norma internal yang
identitas mereka. ditetapkan oleh organisasi.
Prinsip Pendekatan Feminisme
dalam konteks komunikasi
organisasi :

Promosi Keseimbangan Penghapusan Bias Gender Penguatan Jaringan dan Dukungan


Kehidupan Kerja Feminisme bertujuan untuk Pendekatan feminis juga mencakup
Feminisme memperjuangkan menghilangkan bias gender penguatan jaringan dan dukungan
keseimbangan kehidupan kerja dalam komunikasi organisasi, antara anggota organisasi,
yang lebih baik, termasuk baik dalam proses khususnya untuk perempuan
dukungan terhadap kebijakan pengambilan keputusan, melibatkan pembentukan kelompok
yang memungkinkan penilaian kinerja, atau kerja atau inisiatif lainnya untuk
fleksibilitas kerja dan dukungan promosi. mendukung pertumbuhan dan
bagi para pekerja yang memiliki upaya untuk menciptakan pengembangan karir yang setara
tanggung jawab keluarga lingkungan kerja yang adil bagi semua anggota.
dan inklusif bagi semua
anggota organisasi, tanpa
memandang gender
Prinsip Pendekatan Feminisme
dalam konteks komunikasi
organisasi :

Pendekatan Kolaboratif dan Kritik terhadap Struktur


Partisipatif Kekuasaan yang Tidak Merata
Feminisme menekankan Pendekatan feminis
pentingnya pendekatan menyoroti ketidaksetaraan
kolaboratif dan partisipatif gender dalam struktur
dalam komunikasi organisasi. kekuasaan di organisasi
mencakup mengakui dan termasuk bagaimana
memberdayakan suara komunikasi dipengaruhi oleh
perempuan dalam pengambilan struktur hierarkis yang
keputusan dan proses mungkin mendiskriminasi
komunikasi organisasi atau menguntungkan satu
gender daripada yang lain
Teori Utama
yang dianut para sarjana feminis dalam
komunikasi organisasi

01
Gender adalah konfigurasi antara identitas dan
hubungan kekuasaan

02
Pekerjaan adalah hal utama di mana identitas gender
dan hubungan antar kekuasaan dapat diatur

03
sistem gender yang dominan mengistimewakan
laki-laki dan maskulinitas dibandingkan perempuan
dan feminitas

04
Gender, kekuasaan, dan organisasi terus menerus
diciptakan dan diubah dalam kehidupan sehari-hari
yang berkelanjutan dan faktor komunikasi adalah
penentu untuk mencapai hal tersebut
Beberapa Pandangan
Feminisme

Feminis liberal Feminis radikal Feminis stand-point

percaya bahwa solusi untuk percaya bahwa emansipasi bekerja merupakan upaya untuk
subordinasi perempuan harus bagi perempuan hanya meningkatkan kesempatan dan
datang dari dalam sistem. dapat terjadi dengan cara menyuarakan hal-hal yang
Perempuan harus bekerja untuk menghancurkan lembaga- selama ini terabaikan untuk
mendapatkan bagian yang adil lembaga yang didominasi didengar dalam dialog
dalam institusi yang sama lakilaki, atau perempuan masyarakat
dengan yang dijalankan oleh perlu memisahkan diri dari
laki-laki. lembaga-lembaga tersebut
Beberapa Pandangan
Feminisme (bag 2)

Feminis post-modern Feminis pluralis

responsif terhadap
berusaha untuk kebutuhan organisasi aktif
"mendekonstruksi" sistem dalam melakukan
makna yang didominasi lakilaki perubahan sosial namun
melalui perspektif perempuan tidak dapat mengubah
praktik dan anti terhadap
birokrasi atau kontra
terhadap pemilik
perusahaan (kaum
kapitalis).
Pelecehan adalah
Problematika 01 ekspresi kekuasaan,
bukan seksualitas.
Feminis dalam
Komunikasi
Organisasi
Antara pria dan wanita dalam
melihat fenomena pelecehan
02
seksual dengan sangat
berbeda

03 Perbedaan Sosialisasi
mengenai maskulinitas dan
Pelecehan feminitas

Seksual
Adanya perilaku seperti lelucon 04
seksual dan sindiran yang
dipandang perempuan sebagai
pelecehan, sementara bagi laki-
laki sebagai cara untuk
melepaskan ketegangan dari
pekerjaan mereka yang penuh
tekanan
Banyak pendapat tentang
Problematika 01 kepemimpinan perempuan yang
terlalu mengambil banyak waktu
untuk urusan keluarga atau
Feminis dalam menjauhkan diri dari tugas
pekerjaan utama
Komunikasi
Organisasi
Sering ditandai dengan emosi
dan konflik, sehingga
02
interaksi seperti itu sering
dianggap sebagai cara
perempuan “berbicara”
sebagai dampak ekspresi
nonverbal kemarahan pada
Wacana PMS “sindrom pramenstruasi“

Kepemimpinan
Perempuan 03
Suasana kerja di dominasi
dengan pergunjingan
(gossip) yang pedas
Menganggap tubuh ideal
Problematika 01 hanya dimiliki oleh
wanita yang berkulit
Feminis dalam putih
Komunikasi
Perlu memberikan perhatian
Organisasi yang cermat pada gerakan
nonverbal— berjalan, duduk,
02
dan memberi isyarat dengan
cara tertentu

03 Perlu menampilkan riasan


dan pakaian yang pantas
serta menunjukkan sisi
Bentuk Tubuh kewanitaan yang dominan
Ideal

Bentuk tubuh akan menarik 04


perhatian dan menonjolkan
sifat feminin dari tubuh
wanita dalam ruang public
Pengarusutamaan Gender (PUG) Kementerian
Keuangan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Kementerian
Keuangan

Tujuan

Sasaran
IMPLEMENTASI
Pengarusutamaan Gender (PUG) Kementerian
Keuangan

Komitmen
Pimpinan Advokasi PUG Kemenkeu 2019
IMPLEMENTASI
Pengarusutamaan Gender (PUG) Kementerian
Keuangan

Komunikasi,
Informasi dan
Edukasi PUG Media KIE
IMPLEMENTASI
Pengarusutamaan Gender (PUG) Kementerian
Keuangan

Inovasi
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai