PENDEKATAN KRITIS
DAN POST MODERN
Tiara Nurwita
Indah Rachmaningrum
Content
01 Introduction
06 Feminist Approach
07 Pandangan Feminisme
ada ketidakseimbangan
dalam hubungan kerja
meneliti hubungan antara
antara pemilik usaha dan kritik akan mengarah pada
pemilik dan pekerja dalam
pekerja --> pekerja bangkit revolusi
masyarakat kapitalis.
memberontak melawan
sistem kapitalis
adalah sikap yang membentuk pemikiran kita dan Hegemoni mengacu pada proses kelompok dominan memimpin
memandu interpretasi kita terhadap realitas. Ideologi kelompok lain sebagai bawahan. Hegemoni tidak berarti kontrol
membentuk pemahaman kita tentang sesuatu, apa yang sederhana, tetapi mewakili upaya kelompok untuk mengontrol
baik dan apa yang mungkin. Ideologi juga mencakup sistem kelompok lain. Kontrol hegemonik dicapai dengan
asumsi yang jarang dipertanyakan atau diperiksa. Ideologi membentuk ideologi sedemikian rupa sehingga kelompok yang
membentuk pandangan dunia kita dan dapat memengaruhi dikendalikan menerima dan berpartisipasi aktif dalam proses
perilaku, membenarkan, dan melegitimasi tindakan. kontrol.
Emancipation Resistence
Pembebasan dari tradisi, ideologi, asumsi, hubungan Upaya individu atau kelompok untuk menentang atau
kekuasaan, formasi identitas, dsb yang tidak menghadapi kekuasaan dan kendali yang diberlakukan oleh
membatasi atau menghambat peluang, otonomi, pihak yang memiliki otoritas atau dominasi . Perlawanan
klarifikasi kebutuhan atau keinginan sehingga terkadang terlihat dalam proses kolektif dan terorganisir
mendapatkan kepuasan diri yang lebih besar. seperti: serikat pekerja, pemogokan, boikot, dan gerakan sosial
Emansipasi sebagai proses munculnya tindakan berskala besar.
komunikatif dan kesadaran dari pihak yang tertindas .
Theory of Concertive Control
( James Barker, George Cheney, Phil Tompkins)
kontrol tidak hanya dilakukan proses di mana anggota tim Anggota tim kerja secara aktif
oleh manajemen atau atasan, kerja mengadopsi nilai-nilai, terlibat dalam pengelolaan diri
tetapi juga oleh anggota tim kerja norma-norma, atau tujuan mereka sendiri dan mematuhi
secara kolektif organisasi sebagai bagian dari norma-norma internal yang
identitas mereka. ditetapkan oleh organisasi.
Prinsip Pendekatan Feminisme
dalam konteks komunikasi
organisasi :
01
Gender adalah konfigurasi antara identitas dan
hubungan kekuasaan
02
Pekerjaan adalah hal utama di mana identitas gender
dan hubungan antar kekuasaan dapat diatur
03
sistem gender yang dominan mengistimewakan
laki-laki dan maskulinitas dibandingkan perempuan
dan feminitas
04
Gender, kekuasaan, dan organisasi terus menerus
diciptakan dan diubah dalam kehidupan sehari-hari
yang berkelanjutan dan faktor komunikasi adalah
penentu untuk mencapai hal tersebut
Beberapa Pandangan
Feminisme
percaya bahwa solusi untuk percaya bahwa emansipasi bekerja merupakan upaya untuk
subordinasi perempuan harus bagi perempuan hanya meningkatkan kesempatan dan
datang dari dalam sistem. dapat terjadi dengan cara menyuarakan hal-hal yang
Perempuan harus bekerja untuk menghancurkan lembaga- selama ini terabaikan untuk
mendapatkan bagian yang adil lembaga yang didominasi didengar dalam dialog
dalam institusi yang sama lakilaki, atau perempuan masyarakat
dengan yang dijalankan oleh perlu memisahkan diri dari
laki-laki. lembaga-lembaga tersebut
Beberapa Pandangan
Feminisme (bag 2)
responsif terhadap
berusaha untuk kebutuhan organisasi aktif
"mendekonstruksi" sistem dalam melakukan
makna yang didominasi lakilaki perubahan sosial namun
melalui perspektif perempuan tidak dapat mengubah
praktik dan anti terhadap
birokrasi atau kontra
terhadap pemilik
perusahaan (kaum
kapitalis).
Pelecehan adalah
Problematika 01 ekspresi kekuasaan,
bukan seksualitas.
Feminis dalam
Komunikasi
Organisasi
Antara pria dan wanita dalam
melihat fenomena pelecehan
02
seksual dengan sangat
berbeda
03 Perbedaan Sosialisasi
mengenai maskulinitas dan
Pelecehan feminitas
Seksual
Adanya perilaku seperti lelucon 04
seksual dan sindiran yang
dipandang perempuan sebagai
pelecehan, sementara bagi laki-
laki sebagai cara untuk
melepaskan ketegangan dari
pekerjaan mereka yang penuh
tekanan
Banyak pendapat tentang
Problematika 01 kepemimpinan perempuan yang
terlalu mengambil banyak waktu
untuk urusan keluarga atau
Feminis dalam menjauhkan diri dari tugas
pekerjaan utama
Komunikasi
Organisasi
Sering ditandai dengan emosi
dan konflik, sehingga
02
interaksi seperti itu sering
dianggap sebagai cara
perempuan “berbicara”
sebagai dampak ekspresi
nonverbal kemarahan pada
Wacana PMS “sindrom pramenstruasi“
Kepemimpinan
Perempuan 03
Suasana kerja di dominasi
dengan pergunjingan
(gossip) yang pedas
Menganggap tubuh ideal
Problematika 01 hanya dimiliki oleh
wanita yang berkulit
Feminis dalam putih
Komunikasi
Perlu memberikan perhatian
Organisasi yang cermat pada gerakan
nonverbal— berjalan, duduk,
02
dan memberi isyarat dengan
cara tertentu
Tujuan
Sasaran
IMPLEMENTASI
Pengarusutamaan Gender (PUG) Kementerian
Keuangan
Komitmen
Pimpinan Advokasi PUG Kemenkeu 2019
IMPLEMENTASI
Pengarusutamaan Gender (PUG) Kementerian
Keuangan
Komunikasi,
Informasi dan
Edukasi PUG Media KIE
IMPLEMENTASI
Pengarusutamaan Gender (PUG) Kementerian
Keuangan
Inovasi
THANK
YOU