Anda di halaman 1dari 60

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Tahap Persiapan
Adapun persiapan sebelum melakukan skrining kesehatan pada 50 lansia
di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya Denpasar Bali, yaitu
mempersiapkan alat dan bahan sebagai berikut:
Alat :
1. Sphygmomanometer
2. Stetoskop
3. Thermometer
4. Timbangan
5. Meteran
6. Alat pemeriksaan glukosa, asam urat, dan kolesterol
7. Alat tulis
8. Buku
Bahan:
1. Alcohol swab
2. Blood lancets
3. Stick gula darah, asam urat, dan kolesterol

B. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yang dilakukan pada 50 lansia di Panti Sosial Tresna
Werdha Wana Seraya Denpasar Bali yaitu, pertama pada 30-31 Maret 2023
dilakukan survei terhadap 50 lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wana
Seraya, dilanjutkan pada 1 April 2023 melakukan perumusan masalah
berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, tahap selanjutnya adalah
melakukan perencanaan terhadap diagnosis keperawatan yang muncul,
berdasarkan rencana keperawatan kemudian implementasi dilakukan, dan
tahap terakhir yaitu melakukan evaluasi.

1
C. Pengkajian
1. Data inti (core)
Lokasi
1) Provinsi : Bali
2) Kabupaten : Kota Denpasar
3) Kecamatan : Denpasar Timur
4) Desa : Kesiman Kertalangu
5) Banjar : Biaung
6) Batas Wilayah :
a) Utara : SDN 17 Kesiman
b) Timur : Jl. Gumitir
c) Selatan : Pasar Biaung
d) Barat : Sungai Ayung

2. Data Demografi 50 lansia


a) Usia

Gambar 1 Distribusi lansia berdasarkan usia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang telah dikaji diperoleh hasil
sebagian besar lansia berusia 60-74 th yaitu sebanyak 30 orang (60%).

2
b) Jenis kelamin

Gambar 2 Distribusi Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang diperoleh hasil sebagian besar
lansia berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 32 orang (64%)

c) Pendidikan

Gambar 3 Distribusi Lansia Berdasarkan Tingkat Pendidikan di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang diperoleh hasil sebagian besar
lansia mempunyai pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 24 orang (48%).

3
d) Pekerjaan

Gambar 4 Distribusi Lansia Berdasarkan Pekerjaan di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Data diatas menunjukkan dari total seluruh lansia yaitu sebanyak 50 orang
yang disurvei, semua lansia bekerja sebagai pengrajin yaitu sebanyak 50 orang
(100%).

e) Agama

Gambar 5 Distribusi Lansia Berdasarkan Agama di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang diperoleh hasil sebagian besar
lansia beragama Hindu yaitu sebanyak 38 orang (76%).

4
f) Golongan Darah

Gambar 6 Golongan Darah pada Lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang diperoleh hasil sebagian besar
lansia mempunyai golongan darah O yaitu sebanyak 28 orang (56%).

g) Status Perkawinan

Gambar 7 Status Perkawinan pada Lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang diperoleh hasil sebagian besar
status perkawinan lansia yaitu kawin sebanyak 32 orang (64%).

5
h) Penampilan

Gambar 8 Penampilan pada Lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang diperoleh hasil sebagian besar
lansia memiliki penampilan bersih yaitu sebanyak 33 orang (66%).

i) Keluhan yang dirasakan Komunitas Lansia

Gambar 9 Keluhan yang dirasakan lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data di atas, dari 50 orang, diperoleh keluhan yang paling


dirasakan lansia yaitu nyeri sendi sebanyak 18 orang (36 %).

6
j) Tanda-Tanda Vital
1) Hasil pemeriksaan tekanan darah

Gambar 10 Hasil pemeriksaan tekanan darah sistolik pada lansia di PSTW Wana Seraya Tahun
2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian


diperoleh hasil sebagian besar lansia memiliki tekanan darah 120-139 mmHg
yaitu sebanyak 23 orang (46%).

2) Hasil penghitungan nadi

Gambar 11 Hasil pemeriksaan nadi pada lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

7
Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian
diperoleh hasil sebagian besar lansia memiliki frekuensi nadi normal dengan
rentang 60-100x/menit.

3) Hasil Pengukuran Berat Badan

Gambar 12 Hasil pengukuran berat badan pada lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian


diperoleh hasil sebagian besar lansia memiliki berat badan 51 kg – 60 kg yaitu
sebanyak 30 orang (60%).

8
4) Hasil Pengukuran Tinggi Badan

Gambar 13 Hasil pengukuran tinggi badan pada lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia sebagian besar lansia memiliki


tinggi 140 cm – 150 cm yaitu sebanyak 18 orang (36%).

5) Klasifikasi IMT

Gambar 14 Data IMT pada lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia sebagian besar memiliki berat


badan normal yaitu sebanyak 32 orang (64%).

9
k) Kejadian Penyakit (dalam lima tahun terakhir)

Gambar 15 Penyakit yang Diderita Lansia Selama 5 Tahun Terakhir di Panti Sosial Tresna
Wredha Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data di atas, dari 50 orang lansia, kasus tertinggi yang diderita
5 tahun terakhir yaitu penyakit Osteoarthritis (OA) sebanyak 48% (24 Orang).
l) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
1) Pola Pemenuhan Oksigenasi

Gambar 16 Ganguan pernafasan pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun
2023

10
Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian
diperoleh hasil sebagian besar lansia tidak mengalami gangguan pada
pernafasan yaitu sebanyak sebanyak 98% (49 orang).

Gambar 17 Frekuensi respirasi per menit pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya
Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian


diperoleh hasil sebagian besar lansia tidak mengalami gangguan respirasi
dibuktikan dengan RR (16-20x/mnt)sebanyak 98% (49 orang).

11
2) Pola Pemenuhan Nutrisi

Gambar 18 Frekuensi makan pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian


diperoleh hasil bahwa seluruh lansia mengatakan makan 3x/hari yaitu
sebanyak 100% (50 orang).

Gambar 19 Kebiasaan makan buah dan sayur pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana
Seraya Tahun 2023

12
Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian
diperoleh hasil sebagian besar lansia mengatakan suka makan buah dan sayur
yaitu sebanyak 66% (33 orang).

3) Pola Pemenuhan Cairan Elektrolit

Gambar 20 Kebutuhan cairan pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana SerayaTahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian


diperoleh hasil sebagian besar lansia mengaku minum air putih 1.600cc/hari
yaitu sebanyak 58% (29 orang)

13
4) Pola Istirahat Tidur

Gambar 21 Gambaran istirahat dan tidur pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya
Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian


diperoleh hasil sebagian besar lansia mengatakan tidur 6-8 jam/hari sebanyak
56% (28 orang).
5) Pola Eliminasi

Gambar 22 Frekuensi BAK pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

14
Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian
diperoleh hasil semua lansia mengatakan BAK 4-5x/hari yaitu sebanyak 100%
(50 orang).

Gambar 23 Frekuensi BAB pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian


diperoleh hasil sebagian besar lansia mengatakan BAB 1-3 hari sekali
sebanyak 64% (32 orang).

15
Gambar 24 Gangguan eliminasi fekal pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya
Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian


diperoleh hasil sebagian besar lansia tidak mengalami gangguan eliminasi
fekal sebanyak 98% (46 orang).

Gambar 25 Gangguan sistem perkemihan pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya
Tahun 2023

16
Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian
diperoleh hasil semua lansia tidak mengalami gangguan eliminasi urine 100%
(50 orang).
6) Pola Aktivitas Gerak

Gambar 26 Pola aktivitas gerak pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun
2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia, sebagian besar lansia masih


mampu memenuhi ADL secara mandiri sebanyak 72% (36 orang).

7) Pola Pemenuhan Kebersihan Diri

Gambar 27 Personal hygiene pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

17
Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian
diperoleh hasil sebagian besar lansia mandi 2x/harise banyak 38 orang (76%).

Gambar 28 Kebersihan diri pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia, sebagian besar lansia terlihat


tampak bersih sebanyak 80% (40 orang).

8) Pola Pemenuhan Seksual

Gambar 29 Pemenuhan kebutuhan seksualitas pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana
Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data di atas dari 50 lansia lansia tidak aktif dalam melakukan
hubungan seksual karna faktor usia yaitu sebanyak 50 orang (100%)

18
m) Status psikososial dan/atau psikogerontik
1) Short Portable Mental Status Questionaire (SPMSQ)

Gambar 30 Pengkajian Short Portable Mental Status Questionairepada lansia di PSTW Wana
Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data SPMSQ diatas dari 50 lansia, sebanyak 48% (24 lansia)
memiliki fungsi intelektual baik.

2) Mini – Mental State Exam (MMSE)

Gambar 31Pengkajian Mini – Mental State Exam (MMSE) pada lansia di PSTW Wana Seraya
Tahun 2023

19
Berdasarkan data pengkajian MMSE pada 50 lansia, sebagian besar lansia tidak
mengalami gangguan kognitif yaitu sebanyak 52% (26 lansia)
3) Inventaris Depresi GDS Short Form

Gambar 32 Pengkajian Inventaris Depresi GDS Short Formpada lansia di PSTW Wana Seraya
Tahun 2023

Berdasarkan data pada pengkajian Inventaris Depresi GDS Short Form


pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya Denpasar Bali
didapatkan bahwa sebanyak 76% (38 lansia) dengan depresi normal.

20
4) Pengkajian status fungsional (Indeks Kemandirian Katz)

Gambar 33 Pengkajian Status Fungsional (Indeks Kemandirian Katz) pada lansia di PSTW Wana
Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data pada Pengkajian Status Fungsional (Indeks Kemandirian


Katz) pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya Denpasar Bali
didapatkan hasil sebanyak 20% (10 lansia) dengan kemadirian dalam semua
hal kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi tambahan.

21
n) Pola perilaku tidak sehat

Gambar 34 Kebiasaan minum kopi pada lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 lansia yang dilakukan pengkajian


diperoleh hasil bahwa sebanyak 88% (44 lansia) tidak memiliki kebiasaan
merokok.

22
3. Data Subsistem
a. Lingkungan hidup
1) Kondisi tempat tinggal

Gambar 35 Kondisi tempat tinggal

Berdasarkan data diatas, dari 50 orang (100%) yang telah dilakukan


survei diperoleh hasil bahwa kondisi tempat tinggal lansia bersih dan nyaman.

2) Sumber air minum lansia

Gambar 36 Sumber Air Minum Lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

23
Berdasarkan data diatas, dari 50 orang yang telah dilakukan survei
diperoleh hasil bahwa sebagian besar 26 orang (52%) sumber air minum
lansia berasal dari sumur

3) Air minum yang dimasak sebelum dikonsumsi

Gambar 37 Air Minum yang Dimasak Sebelum Dikonsumsi di Panti Sosial Tresna Wredha Wana
Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 orang (100%) yang telah dilakukan survei
diperoleh hasil bahwa lansia memasak air minum terlebih dahulu sebelum
dikonsumsi sebanyak 50 orang (100%)

24
4) Sumber air mandi/mencuci

Gambar 38 Sumber Air Mandi/ Mencuci di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 orang yang telah dilakukan survei


diperoleh hasil bahwa sumber air mandi dan mencuci lansia adalah dari sumur
33 orang (66%), sumber dari PDAM sebesar 12 orang (44%), dan sumber dari
mata air sebesar 5 orang (10%).

5) Tempat lansia BAB dan BAK

Gambar 39 Tempat Lansia BAB dan BAK di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

25
Berdasarkan data diatas, dari 50 orang(100 %) yang telah dilakukan survei
diperoleh hasil bahwa semua lansia BAB dan BAK dengan menggunakan
jamban.
6) Jenis jamban yang digunakan

Gambar 40 Jenis Jamban yang Digunakan di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 orang (100 %) yang telah dilakukan


survei diperoleh hasil bahwa semua lansia menggunakan jamban leher angsa.

7) Kepemilikan septic tank

Gambar 41 Kepemilikan Septic Tank di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

26
Berdasarkan data diatas, dari 50 orang (100%) yang telah dilakukan survei
diperoleh hasil bahwa PantiSosial Tresna Wredha Wana Seraya memiliki
septic tank .

8) Kondisi air dalam penampungan

Gambar 42 Kondisi Air Dalam Penampungan di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun
2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 orang yang telah dilakukan survei


diperoleh hasil bahwa penampungan air yang berasa 1 penampungan air (2%)
dan penampungan air yang tidak berasa sebanyak 49 (98%)

27
9) Ketersediaan tempat sampah

Gambar 43 Ketersediaan Tempat Sampah di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya
Tahun 2023
Berdasarkan data diatas, dari 50 orang yang telah dilakukan survei
diperoleh hasil bahwa ketersedian sampah sebesar 1 tempat tidak tersedia
(2%) dan sebesar 49 tempat sampah yang tersedia (98%)
10) Kondisi tempat sampah

Gambar 44 Kondisi Tempat Sampah di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 orang yang telah dilakukan survei


diperoleh hasil bahwa yang memiliki kondisi tempat sampah terbuka sebanyak

28
9 tempat sampah (18%), dan yang memiliki kondisi tempat sampah tertutup
sebanyak 41 tempat sampah (82%).

11) Cara pengelolaan sampah

Gambar 45 Cara Pengelolaan Sampah di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 orang yang telah dilakukan survei


diperoleh hasil bahwa lansia mengelola sampahnya dengan cara dibakar
sebanyak 4 orang (8%), dengan ditimbun sebanyak 8 orang (16%), dan
dengan cara dipilah sebanyak 38 orang (76%).

29
b. Pelayanan sosial dan kesehatan
1) Fasilitas kesehatan di dalam Panti

Gambar 46 Fasilitas Kesehatan di dalam Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 orang (100%) yang telah dilakukan survei
diperoleh hasil bahwa terdapat fasilitas kesehatan di dalam Panti Sosial
Tresna Wredha Wana Seraya.
2) Fasilitas kesehatan di luar Panti

Gambar 47 Fasilitas Kesehatan di luar Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 orang (100%) yang telah dilakukan survei
diperoleh hasil bahwa terdapat fasilitas kesehatan di luar Panti Sosial Tresna
Wredha Wana Seraya.

30
3) Jarak panti ke fasilitas kesehatan

Gambar 48 Jarak Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya ke Fasilitas Kesehatan

Berdasarkan data diatas, dari 50 orang (100%) yang telah dilakukan survei
diperoleh hasil bahwa jarak panti ke fasilitas kesehatan berada pada jarak yang
dekat (<300m).

4) Jenis fasilitas kesehatan yang ada di luar panti (medis, alternatif)

Gambar 49 Jenis Fasilitas Kesehatan yang ada di luar Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya

Berdasarkan data diatas, dari 50 orang (100%) yang telah dilakukan survei
diperoleh hasil bahwa jenis fasilitas kesehatan yang ada di luar panti yaitu
fasilitas kesehatan medis.

31
c. Rekreasi
1) Jenis rekreasi

Gambar 50 Jenis Rekreasi di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya T resna Wredha Wana Seraya
Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 orang (100%) yang telah dilakukan survei
diperoleh hasil bahwa jenis rekreasi yang ada berada di dalam Panti Sosial
Tresna Wredha Wana Seraya.
2) Hobi/minat

Gambar 51 Hobi/Minat Para Lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data diatas, dari 50 orang lansia sbagian besar yaitu 25 orang
(50%) mempunyai hobi menganyam

32
4. Data persepsi
a. Persepsi diri

Gambar 52 Persepsi diri pada lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa dari 50 orang yang dilakukan


pengujian diperoleh hasil dimana lansia lebih banyak mengatakan sakit yang
di deritanya karna faktor usia yaitu sebanyak 38 orang (76 %), sedangkan
yang mengatakan karna faktor kelelahan sebanyak 12 orang (24 %).
b. Konsep diri

Gambar 53 Konsep diri pada lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

33
Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa dari 50 orang yang dilakukan
pengujian diperoleh hasil dimana lansia lebih banyak berpikir positif dalam
mengahadapi konsep dirinya yaitu sebanyak 31 orang (62 %), lansia merasa
tidak berdaya sebanyak 8 orang (16 %), dan mengatakan merasa kesepian
sebanyak 11 orang (22 %).

c. Emosi diri

Gambar 54 Emosi pada lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa dari 50 orang yang dilakukan


pengujian diperoleh hasil semua lansia mengatakan stabil dalam mengontrol
emosinya yaitu sebanyak 50 orang (100%).

34
d. Adaptasi diri

Gambar 55 Adaptasi pada lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa dari 50 orang yang dilakukan


pengujian diperoleh hasil dimana lansia lebih banyak melakukan beradaptasi
di bandingkan tidak beradaptasi, lansia melakukan adaptasi paling banyak
dengan teman sebaya sebanyak 23 orang (46 %), beradaptasi dengan
lingkungan sekitar sebanyak 19 orang (38%), dan beradaptasi dengan
keluarga saja sebanyak 8 orang (16%).

e. Mekanisme pertahanan diri

Gambar 56 Mekanisme pertahanan diri pada lansia di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

35
Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa dari 50 orang yang dilakukan
pengujian diperoleh hasil dimana lansia beprilaku positif dalam mekanisma
pertahanan dirinya ketika menghadapi tingkat stressnya. Dimana lansia
mencari hiburan ketika stres sebanyak 35 orang (70%), dan beristirahat ketika
stres sebanyak 15 orang (30%).

36
D. Analisis Data
Berdasarkan pengkajian diatas, analisis data asuhan keperawatan pada
lansia dengan osteoarthritis adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Analisis Data Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Osteoarthritis di


PSTW Wana SerayaTahun 2023
Masalah
Data
keperawatan
1. DS :- Penurunan
DO : status
a. Keluhan yang dirasakan lansia antara lain; 18 kesehatan
orang (36%) nyeri sendi, 10 orang (20%) pada lansia
kekakuan pada sendi, 8 orang (16%) perubahan
gaya berjalan, 5 orang (10%) sulit buang air
besar, , 5 orang (10%) pandangan mata kabur,
1 orang (2%) sesak, 10 orang (20%) ADL
dibantu penuh
b. Sebanyak 6 orang (12 %) lansia memiliki
kebiasaan merokok
c. Sebanyak 12 orang (24%) memiliki tekanan
darah sistolik ≥140 mmHg, dan sebanyak 2
orang (4%) memiliki tekanan darah sistolik ≤
80-99 mmHg
d. Klasifikasi IMT pada lansia didapat sebanyak
12 orang (24%) memiliki berat badan lebih,
dan sebanyak 6 orang (12%) memiliki berat
badan kurang
e. Jenis penyakit yang diderita lansia dalam 5
tahun terakhir yaitu; Osteoarthritis sebanyak 24
orang (48%), hipertensi sebanyak 12 orang
(24%), diabetes melittus sebanyak 7 orang
(14%), asam urat sebanyak 3 orang (6%), dan 4

37
orang (8%) dengan penyakit lainnya
2. DS :- Gangguan
DO : rasa nyaman
a. Keluhan yang dirasakan lansia antara lain; 18 pada lansia
orang (36%) nyeri sendi, 5 orang (10%)
pandangan mata kabur, 1 orang (2%) sesak, 10
orang (20%) ADL dibantu penuh
b. Sebanyak 16 orang (32%) tidur <6 jam/hari
c. Lansia menderita osteoarthritis sebanyak 24
orang (48%)
d. Lansia memiliki konsep diri tidak baik (merasa
tidak berdaya) sebanyak 8 orang (16%), dan
sebanyak 11 orang (22%) lansia merasa
kesepian

E. Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan analisis data diatas, Diagnosis keperawatan pada asuhan
keperawatan lansia dengan osteoarthritis di Panti Sosial Tresna Wredha Wana
Seraya Tahun 2023 adalah:
1. Penurunan status kesehatan pada lansia berhubungan dengan perilaku yang
tidak mendukung status kesehatan ditandai dengan:
a. Sebanyak 18 orang (36%) mengeluh nyeri sendi, 10 orang (20%)
mengeluh kekakuan pada sendi, 8 orang (16%) mengeluh perubahan gaya
berjalan, 5 orang (10%) mengeluh sulit buang air besar, 5 orang (10%)
mengeluh pandangan mata kabur, 1 orang (2%) mengeluh sesak, 10 orang
(20%) ADL dibantu penuh
b. Sebanyak 6 orang (12 %) lansia memiliki kebiasaan merokok, Sebanyak
12 orang (24%) memiliki tekanan darah sistolik ≥140 mmHg, dan
sebanyak 2 orang (4%) memiliki tekanan darah sistolik ≤ 80-99 mmHg
c. Sebanyak 12 orang (24%) memiliki berat badan lebih, dan sebanyak 6
orang (12%) memiliki berat badan kurang

38
d. Jenis penyakit yang diderita lansia dalam 5 tahun terakhir yaitu;
Osteoarthritis sebanyak 24 orang (48%), hipertensi sebanyak 12 orang
(24%), diabetes melittus sebanyak 7 orang (14%), asam urat sebanyak 3
orang (6%), dan 4 orang (8%)
2. Gangguan rasa nyaman pada lansia berhubungan dengan sensasi nyeri dan
perubahan psikologis pada lansia ditandai dengan :
a. Sebanyak 18 orang (36%) mengeluh nyeri sendi, sebanyak 5 orang (10%)
mengeluh pandangan mata kabur, sebanyak 1 orang (2%) mengeluh sesak,
sebanyak 10 orang (20%) lansia ADL dibantu penuh
b. Sebanyak 16 orang (32%) tidur <6 jam/hari
c. Lansia menderita osteoarthritis sebanyak 24 orang (48%)
d. Lansia memiliki konsep diri tidak baik (merasa tidak berdaya) sebanyak 8
orang (16%), dan sebanyak 11 orang (22%) lansia merasa kesepian

F. Rencana Keperawatan
1. Penapisan Masalah
Berdasarkan diagnosis keperawatan diatas, penapisan masalah asuhan
keperawatan pada lansia dengan osteoarthritis adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Penapisan Masalah Keperawatan dalam Asuhan Keperawatan pada Lansia


dengan Osteoarthriti di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

Diagnosis Kriteria Penapisan


No. Total
Keperawatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penurunan
status kesehatan
pada lansia
berhubungan
1. dengan dan 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 42
perilaku yang
tidak
mendukung
status kesehatan
2. Gangguan rasa 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 44
nyaman pada
lansia
berhubungan

39
dengan sensasi
nyeri dan
perubahan
psikologis pada
lansia

2. Prioritas Masalah
Berdasarkan penapisan masalah diatas, prioritas masalah asuhan
keperawatan pada lansia dengan osteoarthritis adalah sebagai berikut:

Tabel 3 Penapisan Prioritas Masalah dalam Asuhan Keperawatan pada Lansia


dengan Osteoarthriti di PSTW Wana Seraya Tahun 2023
No. Diagnosis Keperawatan Skor Penapisan
Gangguan rasa nyaman pada lansia berhubungan
1. dengan sensasi nyeri dan perubahan psikologis 44
pada lansia
Penurunan status kesehatan pada lansia
2. berhubungan perilaku yang tidak mendukung 42
status kesehatan

40
3. Rumusan Rencana Keperawatan
Tabel 4 Rencana Keperawatan dalam Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Osteoarthriti di PSTW Wana Seraya
Tahun 2023

Masalah Rencana Evaluasi


No. Tujuan Strategi Sasaran Pelaksana Waktu Tempat
Keperawatan Kegiatan Kriteria Standar
1 Gangguan rasa Tujuan umum: Terapi 1. Melakukan Lansia Di Mahasiswa 1. Selasa, 4 1. Aula Verbal 1. Minimal
nyaman pada
Setelah terapi Panti Profesi April pertemuan 90% lansia
lansia
berhubungan dilakukan komplementer Sosial Ners 2023 di Panti di PSTW
dengan sensasi pertemuan dengan teknik Tresna semester II Pukul Sosial Wana
nyeri dan
perubahan selama 3 x 15 akupresur Werdha Poltekkes 16.30- Tresna Seraya me-
psikologis menit Wana Kemenkes 17.00 Werdha ngikuti
diharapkan rasa Seraya Denpasar WITA Wana terapi
nyaman dan Seraya komplemen
meningkat pegawai di ter dan
Tujuan khusus: Terapi 2. Mengadakan Panti 2. Rabu, 5 2. Aula Terapi
a. Rasa nyeri terapi Sosial April pertemuan aktivitas
pada lansia aktivitas Tresna 2023 di Panti kelompok
menurun kelompok Werdha Pukul Sosial Psiko 2. Minimal
b. Perasaan pada lansia Wana 08.00- Tresna 90% lansia

41
tidak dengan Seraya 09.00 Werdha motor di PSTW
berdaya dan metode WITA Wana Wana
kesepian menebak Seraya Seraya
pada lansia judul lagu men-
menurun tahun 1980an dapatkan
c. Kualitas terapi
tidur pada komplemen
lansia ter
meningkat 3. Minimal
Verbal 60% lansia
di PSTW
Wana
Seraya me-
ngatakan
nyeri
berkurang
4. Minimal
Psiko 90% lansia
motor di PSTW

42
Wana
Seraya aktif
dalam
terapi
aktivitas
kelompok
2 Penurunan Tujuan umum: KIE 1. Memberikan Lansia Di Mahasiswa 1. Senin, 3 1. Aula Verbal 1. Minimal
status kesehatan
Setelah penyuluhan Panti Profesi April pertemuan 90% lansia
pada lansia
berhubungan dilakukan kepada lansia Sosial Ners 2023 di Panti di PSTW
dengan perilaku pertemuan mengenai Tresna semester II Pukul Sosial Wana
yang tidak
mendukung selama 3 x 120 PTM Werdha Poltekkes 09.00- Tresna Seraya
status kesehatan menit Wana Kemenkes 11.00 Werdha meng-hadiri
diharapkan Seraya Denpasar WITA Wana pe-
status kesehatan dan Seraya nyuluhan
meningkat Senam 2. Memfasilitasi pegawai di 2. Rabu, 5 2. Halaman Psiko 2. Minimal
Tujuan khusus: lansia Panti April di Panti motor 90% lansia
1. Lansia melakukan Sosial 2023 Sosial di PSTW
mendapatkan senam lansia Tresna Pukul Tresna Wana
penyuluhan Werdha 06.30- Werdha Seraya aktif

43
kesehatan Wana 07.30 Wana dalam
mengenai Seraya WITA Seraya proses
Lansia diskusi
mendapatkan Verbal 3. Informasi
PTM dan PTM dan
PHBS PHBS
2. Lansia tersebar
mimiliki kepada
jadwal rutin lansia di
melakukan PSTW
senam lansia Wana
Seraya
Verbal 4. Pegawai di
Panti Sosial
Tresna
Werdha
Wana
Seraya
bersedia

44
mem-
fasilitasi
pe-
laksanaan
senam
lansia
Psiko 5. Lansia yang
motor me-ngikuti
kegiatan
senam
sebanyak
90% lansia

G. Implementasi Keperawatan

45
Tabel 5 Tindakan Keperawatan dalam Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Osteoarthriti di PSTW Wana Seraya
Tahun 2023

Penanggung
No Tanggal Kegiatan Tempat Yang Hadir Respon
jawab

1. Senin, 3 Memberikan penyuluhan kepada Aula pertemuan Lansia Di Panti Mahasiswa 1. Seluruh lansia
April 2023 lansia mengenai PTM dan PHBS di Panti Sosial Sosial Tresna hadir mengikuti
Pukul Tresna Werdha Werdha Wana penyuluhan
09.00- Wana Seraya Seraya PTM dan PHBS
11.00
2. Sebanyak 95%
WITA
lansia aktif
dalam diskusi
saat penyuluhan

2. Selasa, 4 Melakukan terapi komplementer Aula pertemuan Lansia Di Panti Mahasiswa 1. Seluruh lansia
April 2023 dengan teknik akupresur di Panti Sosial Sosial Tresna hadir mengikuti
Pukul Tresna Werdha Werdha Wana terapi
16.30- Wana Seraya Seraya komplementer
17.00 2. Sebanyak 60%
WITA lansia setelah

46
terapi
mengatakan
nyeri berkurang
3. Rabu, 5 Memfasilitasi lansia melakukan 3. Halaman di Lansia Di Panti Mahasiswa Seluruh lansia hadir
April 2023 senam lansia Panti Sosial Sosial Tresna dan pegawai mengikuti gerakan
Pukul Tresna Werdha Wana di Panti dalam senam lansia
06.30- Werdha Seraya Sosial
07.30 Wana Seraya Tresna
WITA Werdha
Wana Seraya
4. Rabu, 5 Mengadakan terapi aktivitas Aula pertemuan Lansia Di Panti Mahasiswa 1. Seluruh lansia
April 2023 kelompok pada lansia dengan metode di Panti Sosial Sosial Tresna hadir mengikuti
Pukul menebak judul lagu tahun 1980an Tresna Werdha Werdha Wana terapi aktifitas
08.00- Wana Seraya Seraya kelompok
09.00 2. 90% lansia aktif
WITA dalam terapi
aktifitas
kelompok

47
H. Evaluasi Keperawatan
Setelah dilakukan implementasi keperawatan pada 50 orang lansia di Panti
Sosial Tresna Werdha Wana Seraya, perubahan status kesehatan pada masing-
masing diagnosis keperawatan ditampilkan dalam tabel berikut:
1. Gangguan rasa nyaman pada lansia berhubungan dengan sensasi nyeri dan
perubahan psikologis ditandai dengan
Tabel 6 Perubahan Kesehatan Diagnosis 1 dalam Asuhan Keperawatan pada Lansia
dengan Osteoarthriti di PSTW Wana Seraya Tahun 2023
No. Indikator Sebelum Sesudah

1. Keluhan nyeri sendi 18 orang (36%) 12 orang (24%)

Keluhan pandangan mata


2. 5 orang (10%) 5 orang (10%)
kabur

3. Keluhan sesak 1 orang (2%) 1 orang (2%)

4. ADL dibantu penuh 10 orang (20%) 10 orang (20%)

5. Tidur <6 jam/hari 16 orang (32%) 7 orang (14%)

6. Osteoarthritis 24 orang (48%) 24 orang (48%)

Konsep diri tidak baik


7. 8 orang (16%) 5 orang (10%)
(merasa tidak berdaya)
Konsep diri tidak baik
8. 11 orang (22%) 6 orang (12%)
(merasa kesepian)

48
2. Penurunan status kesehatan pada lansia berhubungan dengan perilaku yang tidak
mendukung status kesehatan ditandai dengann
Tabel 7 Perubahan Kesehatan Diagnosis 2 dalam Asuhan Keperawatan pada Lansia
dengan Osteoarthriti di PSTW Wana Seraya Tahun 2023
No. Indikator Sebelum Sesudah
1. Keluhan nyeri sendi 18 orang (36%) 12 orang (24%)

2. Keluhan kekakuan pada


10 orang (20%) 7 orang (14%)
sendi

3. Keluhan perubahan gaya


8 orang (16%) 7 orang (14%)
berjalan

4. Keluhan sulit buang air


5 orang (10%) 1 orang (2%)
besar

5. Keluhan pandangan mata


5 orang (10%) 5 orang (10%)
kabur

6. Keluhan sesak 1 orang (2%) 1 orang (2%)

7. ADL dibantu penuh 10 orang (20%) 10 orang (20%)

8. Kebiasaan merokok 6 orang (12 %) 6 orang (%)

9. Tekanan darah sistolik


12 orang (24%) 7 orang (14%)
≥140 mmHg

10. Tekanan darah sistolik ≤


2 orang (4%) 2 orang (4%)
80-99 mmHg

11. Berat badan lebih 12 orang (24%) 12 orang (24%)

12. Berat badan kurang 6 orang (12%) 6 orang (12%)

13. Osteoarthritis 24 orang (48%) 24 orang (48%)

14. Hipertensi 12 orang (24%) 12 orang (24%)

49
15. diabetes melittus 7 orang (14%) 7 orang (14%)

16. asam urat 3 orang (6%) 3 orang (6%)

17. penyakit lainnya 4 orang (8%) 4 orang (8%)

Berdasarkan tabel perubahan kesehatan pada lansia diatas, berikut merupakan


evaluasi keperawatan:
Tabel 8 Perubahan Kesehatan Diagnosis 1 dalam Asuhan Keperawatan pada Lansia
dengan Osteoarthriti di PSTW Wana Seraya Tahun 2023

No. Tanggal/Jam Catatan perkembangan Paraf


1. Minggu, 9 S :-
O :
April 2023
a. Sebanyak 12 orang (24%) mengeluh nyeri
Pukul 08.00
sendi, sebanyak 5 orang (10%) mengeluh
WITA
pandangan mata kabur, sebanyak 1 orang
(2%) mengeluh sesak, sebanyak 10 orang
(20%) lansia ADL dibantu penuh
b. Sebanyak 7 orang (14%) tidur <6 jam/hari
c. Lansia menderita osteoarthritis sebanyak
24 orang (48%)
d. Lansia memiliki konsep diri tidak baik
(merasa tidak berdaya) sebanyak 5 orang
(16%), dan sebanyak 6 orang (22%) lansia
merasa kesepian

A : Gangguan rasa nyaman pada lansia

P :
a. Jadwalkan senam lansia di Panti Sosial

50
Tresna Werdha Wana Seraya
b. Jadwalkan terapi komplementer di Panti
Sosial Tresna Werdha Wana Seraya
S :-
O :
a. Sebanyak 12 orang (24%) mengeluh
nyeri sendi, 7 orang (6%) mengeluh
kekakuan pada sendi, 7 orang (14%)
mengeluh perubahan gaya berjalan, 1
orang (2%) mengeluh sulit buang air
besar, 5 orang (10%) mengeluh
pandangan mata kabur, 1 orang (2%)
mengeluh sesak, 10 orang (20%) ADL
dibantu penuh
b. sebanyak 6 orang (12 %) lansia
memiliki kebiasaan merokok, Sebanyak
7 orang (14%) memiliki tekanan darah
sistolik ≥140 mmHg, dan sebanyak 2
orang (4%) memiliki tekanan darah
sistolik ≤ 80-99 mmHg
c. Sebanyak 12 orang (24%) memiliki
berat badan lebih, dan sebanyak 6
orang (12%) memiliki berat badan
kurang
d. Jenis penyakit yang diderita lansia
dalam 5 tahun terakhir yaitu;
Osteoarthritis sebanyak 24 orang
(48%), hipertensi sebanyak 12 orang
(24%), diabetes melittus sebanyak 7
orang (14%), asam urat sebanyak 3

51
orang (6%), dan 4 orang (8%)

A : Penurunan status kesehatan pada


lansia

P :
1. Libatkan pegawai di Panti Sosial
Tresna Werdha Wana Seraya untuk
mengontol PHBS lansia
2. Lakukan penyuluhan PHBS dan PTM
secara berkala
3. Lakukan penyuluhan PHBS dan PTM
secara berkala
4. Jadwalkan senam lansia di Panti Sosial
Tresna Werdha Wana Seraya

52
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan kegiatan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan yaitu :
Asuhan keperawatan gerontik dilaksanakan pada tanggal 30 Maret– 11 April 2023 di
PTSW Wana Seraya, yang diawali dengan kegiatan pengkajian yang terkait dengan
kondisi lansia sampai evaluasi.
1. Dari hasil pengkajian didapatkan masalah pada lansia, yaitu
a. Sebanyak 18 orang (36%) mengeluh nyeri sendi, 10 orang (20%)
mengeluh kekakuan pada sendi, 8 orang (16%) mengeluh perubahan gaya
berjalan, 5 orang (10%) mengeluh sulit buang air besar, 5 orang (10%)
mengeluh pandangan mata kabur, 1 orang (2%) mengeluh sesak, 10 orang
(20%) ADL dibantu penuh
b. Sebanyak 6 orang (12 %) lansia memiliki kebiasaan merokok, Sebanyak
12 orang (24%) memiliki tekanan darah sistolik ≥140 mmHg, dan
sebanyak 2 orang (4%) memiliki tekanan darah sistolik ≤ 80-99 mmHg
c. Sebanyak 12 orang (24%) memiliki berat badan lebih, dan sebanyak 6
orang (12%) memiliki berat badan kurang
d. Jenis penyakit yang diderita lansia dalam 5 tahun terakhir yaitu;
Osteoarthritis sebanyak 24 orang (48%), hipertensi sebanyak 12 orang
(24%), diabetes melittus sebanyak 7 orang (14%), asam urat sebanyak 3
orang (6%), dan 4 orang (8%)
e. Sebanyak 18 orang (36%) mengeluh nyeri sendi, sebanyak 5 orang (10%)
mengeluh pandangan mata kabur, sebanyak 1 orang (2%) mengeluh
sesak, sebanyak 10 orang (20%) lansia ADL dibantu penuh
f. Sebanyak 16 orang (32%) tidur <6 jam/hari
g. Lansia menderita osteoarthritis sebanyak 24 orang (48%)

53
h. Lansia memiliki konsep diri tidak baik (merasa tidak berdaya) sebanyak 8
orang (16%), dan sebanyak 11 orang (22%) lansia merasa kesepian
2. Diagnosis yang dapat dirumuskan dari pengkajian yang telah dilakukan yaitu
penurunan status kesehatan pada lansia berhubungan dengan perilaku yang
tidak mendukung status kesehatan dan diagnosis kedua yang dapat
dirumuskan yaitu gangguan rasa nyaman pada lansia berhubungan dengan
sensasi nyeri dan perubahan psikologis pada lansia.
3. Rencana keperawatan diagnosis keperawatan prioritas pertama yaitu
gangguan rasa nyaman pada lansia di PTSW Wana Seraya berhubungan
dengan sensasi nyeri dan perubahan psikologis pada lansia yaitu melakukaan
terpi komplementer dengan teknik akupresur dan mengadakan terapi aktivitas
kelompok pada lansia dengan metode menebak judul lagu tahun 1980an.
Sedangkan rencana keperawatan diagnosis keperawatan prioritas kedua yaitu
penurunan status kesehatan pada lansia di PTSW Wana Seraya berhubungan
dengan dan perilaku yang tidak mendukung status kesehatan yaitu
memberikan penyuluhan kepada lansia mengenai PTM dan PHBS dan
memfasilitasi lansia melakukan senam lansia.
4. Untuk menindaklanjuti masalah yang terjadi, dilaksanakan kegiatan
implementasi berupa Memberikan penyuluhan kepada lansia mengenai PTM
dan PHBS, melakukan terapi komplementer dengan teknik akupresur,
memfasilitasi lansia melakukan senam lansia, serta mengadakan terapi
aktivitas kelompok pada lansia dengan metode menebak judul lagu tahun
1980an. Didapatkan bahwa semua lansia yaitu 100% hadir dalam kegiatan
tersebut.
5. Setelah dilakukan terapi komplementer dengan teknik akupresur dan
mengadakan terapi aktivitas kelompok pada lansia dengan metode menebak
judul lagu tahun 1980an kemudian dilakukan evaluasi terhadap keluhan-
keluhan yang dirasakan lansia seperti 6 lansia dari 18 lansia yang meiliki
keluhan nyeri sendi mengatakan nyerinya sudah hilang dan sisanya
mengatakan nyerinya sudah berkurang, kualitas tidur semakin membaik.

54
Sedangkan evaluasi yang dilakukan setelah memberikan penyuluhan kepada
lansia mengenai PTM dan PHBS dan memfasilitasi lansia melakukan senam
lansia. Didapatkan bahwa semua lansia yaitu 100% hadir dalam kegiatan
tersebut dan sebanyak 95% lansia aktif dalam diskusi saat penyuluhan mampu
memberikan umpan balik saat diberikan pertanyaan, 60% sasaran mampu
menjawab 4 dari 5 pertanyaan yang diberikan petugas,dan seluruh kegiatan
berjalan lancar sesuai dengan rencana dan lansia mengatakan merasa senang
dan terbantu masalahnya setelah melakukan semua kegiatan tersebut.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan pada lansia di PTSW Wana Seraya :
1. Sebaiknya lansia menjaga pola hidup yang sehat agar meminimalisir keluhan
kesehatan
2. Partisipasi petugas panti dan keluarga dalam menjaga kesehatan lansia

55
DAFTAR PUSTAKA

Adam, M. (2011). Pengaruh Akupresur Terhadap Kekuatan Otot dan Rentang Gerak
Ekstremitas Atas Pada Pasien Stroke Pasca Rawat Inap di RSUP Fatmawati
Jakarta.

Agusman, Fery. (2011). Asuhan Keperawatan Komunitas: Suatu Pengantar.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Allen, K.D., Golightly, Y.M. (2015). Epidemiology of osteoarthritis: state of the


evidence. Curr Opin Rheumatol, 27(3), 276-283.

Andarmoyo, Sulistyo. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta :


Ar-Ruzz Media.

Anderson & McFarlene. (2011). Community as Partner: Theory and Practice in


Nursing. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins.

Anderson & McFarlene. (2011). Community as Partner: Theory and Practice in


Nursing. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins

Ardiansyah, M. (2012) Medikal Bedah. Yogyakarta: DIVA Press.

Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka


Cipta

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.2013. Riset Kesehatan Dasar


(RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013, 46, 1–384. https://doi.org/1
(Diakses 30 Maret 2020)

Badan Pusat Statistik, (2015). Jumlah Lansia Bali. Diunduh dari


http://www.bps.go.id (Diakses, 30 Maret 2020)

Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan Penerapan Konsep & Kerangka Kerja


(1st ed.). Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan.Bandung : Remaja Rosdakarya.

Effendi dan Makhfudi. (2010) Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawtan. Jakarta: Salemba Medika

Effendy (2010).Komunikasi Teori Dan Praktek. Jakarta: PT Grasindo Rosdakarya.

56
Fauzi, I. 2014. Buku Pintar Deteksi Dini Gejala & Pengobatan Asam Urat, Diabetes
& Hipertensi.Yogyakarta : ARASKA

Harber, P.M., & Scoot, T. (2010). Aerobic Exercise Training Improves Whole
Muscle And Single Myofiber Size And Function In Older Woman. Journal
Physical Regular Integral Company Physical,10, 11-42.

Hardywinoto & Setiabudhi, T. (2010). Panduan Gerontologi. Jakarta: Pustaka Utama.

Jayani, Dwi Hadya. 2018. Mayoritas Pekerja Lansia Berpendidikan Rendah.Online


(Available) : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/19/mayoritas-
pekerja-lansia-berpendidikan-rendah. Diakses pada 30 Maret 2020 pukul 07.12
WITA

Joseph, Novita. (2018). Manfaat Senam Lansia untuk Tingkatkan Kebugaran.


(online) http://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/senam-lansia-untuk-
kebugaran/. Diakses pada 23 Maret 2020.

Kecamatan Talang Empat Bengkulu Tengah Tahun 2015. Bengkulu : Departemen


Fisiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu

Kemenkes RI. 2010. Rencana Operasional Promosi Kesehatan Dalam


Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta. Pusat Promosi
KesehatanKemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar;


RISKESDAS. Jakarta : Balitbang Kemenkes RI

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Situasi Lanjut Usia (Lansia) di


Indonesia. Jakarta Selatan : Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
RI.

Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2010). Perkembangan Penduduk Usia


Lanjut. Diperoleh dari http://www.kemsos.go.id. (Diakses, 19 Maret 2020)

Kementrian Kesehatan RI, Pusat promosi kesehatan 2011. Rencana Operasional


Promosi Kesehatan Dalam Pengendalian Penyakit Tidak Menular Tahun 2010-2014.
Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan. 2011. Buku Paket Pelatihan
Kader Kesehatan dan Tokoh Masyarakat dalam Pengembangan Desa Siaga
(untuk kader). Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Buku Pintar Kader Penyakit Tidak Menular. Jakarta

57
Kholifah, S. N. (2016) Keperawatan Gerontik. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan

Kholifah, Siti Nur & Wahyu Widagdo.(2016).Keperawatan Keluarga dan


Komunitas. Jakarta: Kemenkes RI

Kozier, B. et al. (2016) Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, &
Praktik. Edisi 7. Jakarta: EGC.

Martha, K. (2012) Panduan Cerdas Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta: Araska.

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2012). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: CV.
SagungSeto.

Nugroho, W. (2012). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.

Potter, Perry. 2010. Fundamental Of Nursing : Consep, Proses and Practice. Edisi 7.
Vol. 3. Jakarta : EGC

Pratama, Iskandar Harun. 2017. KTI : Identifikasi Tingkat Kemandirian Lansia dalam
Melakukan Aktivitas Sehari – Hari di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula
Kendari. Kendari : Poltekkes Kendari

Price, S.A, Wilson, L.M. (2013). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit, Ed 6. Jakarta : EGC

Puspita, Yosepha. 2018. Persentase Penduduk Lanjut Usia Bekerja Berdasarkan


Status Pekerjaan Utama. Online (Available) :
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/07/4979-persen-lansia-
indonesia-masih-bekerja. Diakses pada 20 Maret 2020 pukul 06.52 WITA

Rosita, Dwi Marlina. 2012. Hubungan Antara Fungsi Kognitif dengan Kemampuan
Interaksi Sosial pada Lansia di Kelurahan Mandan Wilayah Kerja Puskesmas
Sukoharjo. Surakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta

Setiadi.(2012). Konsep & penulisan dokumentasi asuhan keperawatan. Yogyakarta :


Graha Ilmu.

Soeroso, J., Isbagio, H,, Kalim, H., Broto, R., Pramudiyo, R. (2012). Buku ajar ilmu
penyakit dalam. 4th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2538-49

Stanley, M., & Beare, PG. (2012) Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.

58
Sudoyo, A. W. et al. (2010) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Interna
Publishing.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta.

Tamher & Noorkasiani (2011). Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Jakarta:SalembaMedika

Tamher, S dan Noorkasiani. 2011. Kesehatan Lanjut Usia dengan Pendekatan


Asuhan Keperawatan. Jakarta :Salemba Medika

WHO. 2015. Global Health Observatory data repository. Diakses pada tanggal 12
Desember 2015 dari http://apps.who.int/gho/data/view.main.60750?lang=en

WHO. World Health Statistics 2015: World Health Organization; 2015.

Widianti, A T & Proverawati, A. 2010. Senam Kesehatan. Yogyakarta. Naha medika

Zahrawani, A. (2010). Pengobatan komplementer alternatif dan tradisional.


Wartayanmed, 44-46.

59
60

Anda mungkin juga menyukai