Anda di halaman 1dari 6

OPEN ACCESS

E-ISSN : 2549-6581
Artikel Hasil Penelitian
Diterima : 12 Juni 2019
Direview : 4 Juli 2019
Dimuat : April 2018 – Juli 2019

Pengaruh Pemberian Suplementasi Besi (Fe) Dosis Tinggi


Terhadap Kondisi Sel Beta Pankreas Pada Tikus Putih (Rattus
norvegicus) Strain Wistar Bunting
Alfin Septia Putri Aldi1), Umi Kalsum2, Fatmawati3
1)
Program Studi S1 Kebidanan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, e-mail :
alfinseptia7@gmail.com, Tlp: +6281357578877
2
Laboratorium Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Email:
dr.umikalsum@gmail.com
3
Program Studi S1 Kebidanan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Email:
fatmawatibetty26@gmail.com

ABSTRACT

During pregnancy, pregnant women need various nutrients. One of the nutrients need is
iron. Iron functions for the formation of hemoglobin. Excess iron can increase free radicals
and trigger oxidative stress. The aim of this study was to determine the effect of high doses
of iron supplementation on the condition of the beta cells pancreas of the pregnant wistar
white rat (Rattus novergicus). The condition of pancreatic beta cells seen is the number of
beta cells calculated using a microscope with 400x magnification. Iron supplementation was
given 18 days with 3 different doses (0.54mg, 1.08mg, and 2.16mg). The number of
pancreatic beta cells differed significantly between the control and treatment groups (p =
0,000), the mean number of the smallest pancreatic beta cells in the group (P3) 12,17. Iron
supplementation can reduce the number of pancreatic beta cells in pregnant wistar white rat
(Rattus novergicus).

Keywords: Iron suplementation, number of pancreatic beta cells, oxidative stress

ABSTRAK

Selama masa kehamilan, ibu hamil membutuhkan berbagai zat gizi. Salah satu zat gizi yang
diperlukan yaitu zat besi. Zat besi berfungsi untuk pembentukan hemoglobin. Kelebihan zat
besi dapat meningkatkan radikal bebas dan memicu stress oksidatif. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efek pemberian suplementasi besi dosis tinggi terhadap kondisi sel beta
pankreas tikus putih (Rattus novergicus) strain wistar bunting. Kondisi sel beta pankreas
yang dilihat adalah jumlah sel beta dihitung menggunakan mikroskop cahaya dengan
perbesaran 400x. Suplementasi besi diberikan 18 hari dengan 3 dosis berbeda (0,54mg,
1,08mg, dan 2,16mg). Jumlah sel beta pankreas berbeda signifikan antar kelompok kontrol
dan perlakuan (p=0,000), rerata jumlah sel beta pankreas terkecil pada kelompok (P3)

20
21 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No.1 Bulan April – Juli 2019, Halaman 20-25

12,17. Suplementasi besi dapat menurunkan jumlah sel beta pankreas pada tikus putih
(Rattus novergicus) strain wistar bunting.

Kata Kunci: Suplementasi besi , jumlah sel beta pankreas, stress oksidatif

*Korespondensi: Alfin Septia Putri Aldi. Surel: alfinseptia7@gmail.com

PENDAHULUAN untuk merusak sel, organ, dan jaringan


Selama masa kehamilan terjadi yang ada di dalam tubuh4.
perubahan pada sistem kardiovaskular Kelebihan zat besi pada
ibu. Volume darah juga mengalami pankreas juga dapat mengakibatkan
peningkatan sejumlah 50% dan massa stress oksidatif di sel beta yang diikuti
eritrosit meningkat 20-30%. dengan kematian sel, defisiensi insulin,
Pertambahan volume darah meliputi dan intolerasi glukosa5. Kerusakan sel
eritrosit dan plasma. Plasma darah beta pankreas menyebabkan tubuh
yang lebih banyak dibandingkan tidak dapat menghasilkan insulin
eritrosit dapat mengurangi sehingga dapat mengakibatkan
hemoglobin1. tingginya kadar glukosa darah atau
Salah satu zat gizi yang hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia
berpengaruh dalam kehamilan untuk dapat menghasilkan pembentukan
pembentukan hemoglobin adalah zat reactive oxygen species (ROS). Di
besi. Pemberian suplemen tablet besi mana produksi ROS yang berlebih
selama masa kehamilan dapat dapat menyebabkan stres oksidatif dan
meningkatkan status besi ibu. Bila memperparah kerusakan sel beta
selama kehamilan seorang ibu pankreas6.
mengalami kekurangan zat besi bisa Berdasarkan latar belakang di
mengakibatkan anemia dan hipoksia, atas, mendorong untuk dilakukan
namun jika mengalami kelebihan zat penelitian mengenai pengaruh
besi bisa bersifat toksik karena zat besi suplementasi besi dosis tinggi
bersifat reaktif dan dapat terakumulasi terhadap kondisi sel beta pankreas
di organ tubuh seperti liver, jantung, tikus putih bunting.
kulit, dan pankreas2.
Menurut hasil Riskesdas tahun METODE PENELITIAN
2018, prevalensi anemia pada ibu Sampel dan Suplementasi Besi
hamil di Indonesia adalah 48,9%. Sampel penelitian ini adalah tikus putih
Pemberian suplementasi tablet Fe (Rattus Norvegicus) strain wistar
yang dilaksanakan di Indonesia yaitu bunting (n=24) yang memenuhi kriteria
73,2%. Zat besi berperan dalam inklusi yaitu tikus betina, bunting, usia
pembentukan hemolgobin. Di dalam minimal 8-10 minggu, berat tikus 150-
tubuh, hemoglobin akan difagosit di 250 gram, sehat dengan bulu berwarna
dalam hati, limpa, dan sumsum tulang putih, tidak ada abnormalitas yang
serta diubah menjadi bentuk globin dan tampak, dan bergerak aktif.
heme3. Rancangan penelitian yang digunakan
Zat besi yang terlalu banyak adalah Post Test Only with Control
dalam tubuh bisa membuat reaksi Group Design. Sampel dibagi menjadi
reaktif, sifat reaktif tersebut dapat 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol
dengan mudah berikatan dengan dan 3 kelompok perlakuan. Lama
radikal bebas dan menyebabkan stress perlakuan yaitu 18 hari dengan 3 dosis
oksidatif yang mempunyai potensi yang berbeda yaitu P1 (0,54mg), P2
22 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No.1 Bulan April – Juli 2019, Halaman 20-25

(1,08mg), dan P3 (2,16mg). Masing-


masing kelompok terdiri dari 6 ekor Rerata jumlah sel beta pankreas
tikus. 140
120

Jumlah sel beta pankreas


Penghitungan Jumlah Sel Beta
100
Pankreas
Pewarnaan sel beta pankreas dengan 80
Hematoxilin-Eosin. Jumlah sel dihitung 60
dengan mikroskop cahaya perbesaran
400x. 40
20
Teknik Analisis Data
0
Data disajikan dalam rata-rata ± Kontrol P1 P2 P3
standar deviasi. Analisis data yang
Kelompok perlakuan
digunakan adalah One Way ANOVA.
Jika terdapat perbedaan yang
bermakna dilanjutkan dengan uji Post- Gambar 1. Grafik rerata jumlah sel
Hoc Tuckey. beta pankreas kelompok kontrol dan
perlakuan1, 2 dan 3
HASIL PENELITIAN
Hasil rerata jumlah sel beta pankreas Dari grafik tersebut, terlihat
kelompok kontrol dibanding perlakuan bahwa jumlah sel beta pankreas pada
disajikan dalam Tabel 1. kelompok kontrol yang paling banyak
yaitu 132,67. Pada kelompok yang
Tabel 1. Rerata jumlah sel beta diberi perlakuan, jumlah sel beta
pankreas kelompok kontrol pankreas terus menurun dari P1
dibanding perlakuan sampai P3 yaitu 63,67, 36,67, dan
Kontr 12,17. Dari hasil uji statistik didapatkan
Tikus P1 P2 P3
ol hasil signifikansi 0,000 (p<0,05). Hal ini
1 135 73 36 15 berarti terdapat perbedaan yang
2 117 57 29 18 bermakna antara pemberian
3 146 78 34 9 suplementasi besi (Fe) dosis tinggi
terhadap jumlah sel beta pankreas.
4 94 60 39 9
5 191 55 43 10 Perbandingan jumlah sel beta
6 113 59 39 12 pankreas antar kelompok dapat dilihat
Rerata 132,6 63,6 pada Gambar 2.
36,67 12,17
± 7± 7±
± ±
Std.Devi 33,80 9,45
4,844 3,656
asi 3 9
23 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No.1 Bulan April – Juli 2019, Halaman 20-25

Salah satu zat gizi yang diperlukan


yaitu zat besi. Zat besi berfungsi untuk
pembentukan hemoglobin. Pada
keadaan sebelum hamil, seorang
wanita dapat memenuhi kebutuhan
akan zat besi dari makanan yang sehat
dan seimbang. Namun, jika dalam
masa kehamilan, kebutuhan akan zat
besi dari makanan belum dapat
mencukupi, diperlukan pemberian
suplemen tablet besi.
Metabolisme zat besi di dalam
tubuh terbagi menjadi 4 jalur. Jalur
pertama yaitu berpusat pada transferin.
Jalur yang kedua yaitu melalui sel yang
memperoleh besi melalui penyerapan
dari non-transferrin-bound iron (NTBI)
yang bisa disebut besi bebas. Terdapat
3 transporter membran seluler yang
berperan dalam penyerapan NTBI,
Gambar 2. Pankreas setiap yaitu divalent metal-ion transporter 1
kelompok perlakuan dengan (DMT1), Zrt- and Irt-like protein 14
pewarnaan HE perbesaran 400x ( = (ZIP14) dan ZIP87.
sel beta pankreas, B= sel asiner) ZIP14 memegang peranan
penting dalam akumulasi besi di
Berdasar gambar 1 terlihat jaringan dalam bentuk NTBI. Di dalam
bahwa adanya perbedaan kepadatan model tikus dengan kelebihan zat besi,
sel pada pankreas kelompok kontrol didapatkan defisiensi ZIP14 dapat
jika dibandingkan dengan kelompok mengurangi jumlah simpanan besi di
perlakuan. Pada kelompok kontrol liver dan pankreas. Jalur yang ketiga
terlihat sel yang tersusun padat dan yaitu penyerapan zat besi dalam
rapi. Pada kelompok kontrol, sel beta bentuk hemoglobin dan heme. Jalur
pankreas memenuhi pulau Langerhans keempat yaitu penyerapan zat besi
dan dari ketiga kelompok perlakuan, sebagai protein ferritin7.
perlakuan 3 memiliki jumlah sel beta Besi dalam bentuk bebas
yang paling sedikit. Hal ini membuat adanya kemungkinan reaksi
menunjukkan pemberian suplementasi redoks satu elektron. Hal ini dapat
zat besi dapat menurunkan jumlah sel mengkatalisasi elektron tunggal LOOH
beta pankreas. Pada kelompok menjadi LO yang merupakan salah
perlakuan 1 sampai 3 terdapat ruang satu bentuk radikal bebas. Radikal
kosong pada pulau Langerhans, hal ini bebas dapat menghancurkan
menunjukkan adanya nekrosis pada keseimbangan sistem biologi dengan
sel beta pankreas, selain itu juga menyebabkan kerusakan pada
terdapat edema yang merupakan salah makromolekul (lipid, protein,
satu tanda sebelum terjadinya karbohidrat, dan DNA) dan akhirnya
nekrosis. menyebabkan kematian sel 8.
Sel beta sangat rentan terhadap
PEMBAHASAN stres oksidatif karena kurangnya enzim
Selama masa kehamilan, ibu antioksidan Sel beta pankreas memiliki
hamil membutuhkan berbagai zat gizi. jumlah enzim antioksidan yang sedikit
24 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No.1 Bulan April – Juli 2019, Halaman 20-25

yaitu sekitar 50% SOD dan 5% GPx pankreas. Pemberian aloksan


dan CAT dibandingkan dengan enzim menyebabkan kondisi hiperglikemia
antioksidan di liver. Hal ini membuat pada tikus yang dapat meningkatkan
sel beta pankreas sangat sensitif ROS dan dapat terjadi stress
terhadap ROS yang menandakan stres oksidatif11.
oksidatif9. Kondisi sel beta pankreas Pada penelitian lain yang
yang normal akan terlihat banyaknya dilakukan oleh Mutiyani pada tahun
jumlah sel beta di pulau Langerhans 2013 menunjukkan diet tinggi
yang tersusun padat dan memadati karbohidrat dapat mempengaruhi
pulau Langerhans. Namun, jika ada jumlah sel beta pankreas dari 86,96
kerusakan pada sel beta pankreas menjadi 45,05, hal ini dikarenakan
akan terlihat adanya atrofi, kerusakan adanya kondisi hiperglikemia. Kondisi
pada membran sel dan terjadi edema hiperglikemia dapat memicu stress
sebelum sel mengalami nekrosis10. oksidatif yang dapat memicu apoptosis
Jika terjadi kerusakan pada sel sel beta pankreas12.
beta pankreas mengakibatkan tubuh Dengan adanya kerusakan sel
tidak dapat memproduksi insulin beta pankreas yang diakibatkan oleh
sehingga kadar glukosa dalam darah stress oksidatif dapat menyebabkan
akan meningkat (terjadi keadaan tubuh tidak dapat menghasilkan
hiperglikemia). Kondisi hiperglikemi insulin, sehingga hal ini dapat
dapat menghasilkan pembentukan menyebabkan tingginya kadar gula
spesies oksigen reaktif (ROS). darah. Pada ibu hamil terjadi
Produksi ROS yang berlebihan dapat perubahan hormon yang meningkatkan
mengakibatkan stres oksidatif dan resistensi insulin. Jika produksi insulin
memperparah kerusakan sel beta oleh sel beta pankreas tidak seimbang
pankreas11. dapat terjadinya hiperglikemia yang
Berdasar hasil statistik pada memicu terjadinya diabetes melitus
penelitian ini, (p=0.000) terdapat gestasional.
perbedaan yang bermakna antar Pada wanita hamil dengan
kelompok kontrol dengan kelompok diabetes melitus gestasional memiliki
perlakuan yaitu terdapat pengaruh resistensi insulin yang lebih tinggi
suplementasi zat besi terhadap dibanding wanita hamil yang normal
menurunnya jumlah sel beta pankreas. dan tidak diimbangi dengan sekresi
Hal ini dapat ditunjukkan dengan insulin yang adekuat. Efek pada bayi
semakin ditingkatkan dosis pemberian yang bisa terjadi karena diabetes
suplementasi zat besi, jumlah sel beta melitus gesatsional adalah
pankreas semakin menurun. Hal ini makrosomia dan hipoglikemia yang
sesuai dengan pembahasan mendadak pada neonatus13.
sebelumnya bahwa zat besi yang Oleh karena itu, untuk
berlebih dapat memicu terjadinya mengimbangi efek dari suplemen zat
stress oksidatif karena terdapat besi besi terhadap sel beta pankreas,
dalam bentuk bebas yang dapat dibutuhkan antioksidan yang berperan
meningkatkan produksi ROS. Adanya dalam mengatasi radikal bebas. Salah
stress oksidatif dapat menyebabkan satu antioksidan yang bisa digunakan
terjadinya kematian pada sel beta adalah vitamin C. Vitamin C berperan
pankreas. dalam melindungi sel dari radikal
Pada penelitian yang dilakukan bebas. Hal ini didukung oleh penelitian
oleh Suarsana pada tahun 2010 oleh Rahmawati pada tahun 2015 yang
menyatakan bahwa pemberian aloksan menunjukkan bahwa pemberian
dapat menurunkan jumlah sel beta vitamin C yang terdapat pada
25 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No.1 Bulan April – Juli 2019, Halaman 20-25

belimbing wuluh dapat menurunkan Stress in Pancreatic Beta Cell


kadar glukosa pada tikus yang Regeneration. USA : Department
mengalami hiperglikemia14. of Surgery, Medical University of
South Carolina
SIMPULAN 10. Sa’diyah, Chalimatus. 2016. Studi
Pemberian suplementasi besi dosis tentang Pengaruh Paparan Asap
tinggi dapat menurunkan jumlah sel Rokok dengan Biofilter Berbahan
beta pankreas tikus bunting. Dosis Cengkeh (Syzigium aromaticum)
efektif suplementasi besi dalam dan Daun Kelor (Moringa oleifera
menurunkan jumlah sel beta pankreas L.) terhadap Kadar Glukosa Darah
tikus putih (Rattus Norvegicus) adalah dan Histologi Pankreas Mencit
dosis 1 yaitu 0,54 mg/hari. (Mus musculus) Diabetes Mellitus.
Fakultas Sains dan Teknologi.
DAFTAR PUSTAKA Universitas Islam Negeri Maulana
1. Fikawati, Sandra dkk., 2016. Gizi Malik Ibrahim. Malang
Ibu dan Bayi. Depok: Raja 11. Suarsana, Nyoman dkk., 2010.
Grafindo Persada Profil Glukosa Darah dan
2. Pietrangelo A. 2004. Hereditary Ultrastruktur Sel Beta Pankreas
hemochromatosis – a new look at Tikus yang Diinduksi Senyawa
an old disease. New England Aloksan. Fakultas Kedokteran
Journal of Medicine Hewan Universitas Udayana, Bali
3. Murray, R. K., Granner, D. K., & 12. Mutiyani, Mira dkk,. 2013. Efek
Rodwell, V. W. Biokimia harper (27 Diet Tinggi Karbohidrat dan Diet
ed.). Jakarta: Buku Kedokteran Tinggi Lemak terhadap Kadar
EGC; 2009 Glukosa Darah dan Kepadatan Sel
4. Halliwell B, Gutteridge JM. 1999. Beta Pankreas pada Tikus Wistar.
Free radicals in medicine and Indonesian Journal of Human
biology. 2nd ed. Oxford: Clarendon Nutrition
Press 13. Cunningham F, Leveno K, Bloom
5. Cario H, Holl RW, Debatin KM, S, Hauth J, Rouse D, Spong C.
Kohne E. 2003. Insulin sensitivity Maternal Physiology. Williams
and beta-cell secretion in Obstetrics. 23rd ed. McGraw-Hill;
thalassaemia major with secondary 2010. p. 111
haemochromatosis: assessment by 14. Rahmawati, Rikhana Dwi.2015.
oral glucose tolerance test. Eur J Pengaruh Pemberian Sari Buah
Pediatr. Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi
6. Robertson dkk., 2003. Glucose L.) Terhadap Kadar Glukosa Darah
toxicity in beta-cells: type 2 Tikus Sprague Dawley. Fakultas
diabetes, good radicals gone bad, Kedokteran Universitas
and the glutathione connection. Diponegoro Semarang
Diabetes
7. Crielaard, Bart J dkk,. 2017.
Reviews Targeting Iron Metabolism
in Drug Discovery and Delivery.
Netherlands : Macmillan Publishers
Limited
8. Syamsudin. 2013. Nutrasetikal.
Yogyakarta: Graha Ilmu
9. Wang, Jingjing, Wang Hongjung.
2017. Review Article Oxidative

Anda mungkin juga menyukai