Anda di halaman 1dari 13

3/16/2024

CAPAIAN PEMBELAJARAN
CPMK Uraian
Pertemuan-4
CPMK-1 Mampu menentukan prinsip-prinsip analisa
laboratorium lingkungan dari parameter kualitas udara
dan karakteristik sampah
Sub CPMK-1 Mahasiswa mampu menjelaskan tata cara sampling

ANALISA TINGKAT dan analisis laboratorium dari parameter kualitas udara


dan karakteristik sampah.

KEBISINGAN Sub CPMK-2 Mahasiswa mampu mengaplikasikan metoda sampling


dan analisis laboratorium parameter-parameter kuailtas
udara dan karakteristik sampah

LINGKUNGAN Sub CPMK-3 Mampu mengintepretasikan data hasil analisis secara


jelas dan cermat untuk menunjang perancangan
bangunan di bidang teknik lingkungan, pencegahan
pencemaran, peningkatan kualitas lingkungan dan
perlindungan terhadap kesehatan manusia
BY ISRA’ SURYATI/NOVRIDA HH/RAHMI U/MEUTIA NH CPMK-2 Mampu melakukan pengumpulkan, menganalisis data
dan informasi dengan benar serta mengambil
keputusan yang tepat berdasarkan analisis data dan
informasi

SUB TOPIK PEMBAHASAN APA ITU BISING DAN KEBISINGAN?


• Definisi, sumber dan jenis kebisingan • Bising adalah bunyi yang tidak dikehendaki sesuai kondisi
ruang dan waktu dan merusak kesehatan
• Dampak dari kebisingan
• Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
• Tujuan pengukuran tingkat kebisingan kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
• Pengukuran tingkat kebisingan dan menghitung hasil menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan
pengukuran lingkungan (KepMenLH No.48 tahun 1996)
• Interpretasi dan analisis hasil sampling kebisingan • Kebisingan adalah semua suara tidak dikehendaki yang
bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat
kerja pada tingkat tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
pendengaran (PerMenaker No.5/2018).

1
3/16/2024

SUMBER UTAMA KEBISINGAN JENIS KEBISINGAN

1 2 3 4
JASA GEDUNG
(PEMAKAIAN AKTIVITAS
TRANSPORTASI INDUSTRI KONSTRUKSI KEGIATAN RT
TENAGA WAKTU LUANG
LISTRIK)
Berdasarkan Berdasarkan sifat Berdasarkan Berdasarkan
sumber tempat terjadinya tempat rambat
sumber bunyi

JENIS KEBISINGAN JENIS KEBISINGAN


BERDASARKAN SUMBER BERDASARKAN SIFAT
Kebisingan yang kontinu dengan spektrum frekuensi
yang luas, misal; mesin mesin, kipas angin
Kebisingan mantap
Kebisingan Kontinu dengan spektrum frekuensi
sempit, misal; gergaji sirkuler, katup gas • Yaitu kebisingan monoton (contohnya suara
Kebisingan Terputus-putus, misal; lalu lintas, suara air mengalir)
kapal terbang
Kebisingan impulsif, misal; suara tembakan bedil, Kebisingan tidak mantap
suara meriam
Kebisingan impulsif berulang, misal; suara mesin
• Yaitu kebisingan yang tidak bisa diperkirakan
tempa di perusahaan frekuensnya terjadi (contohnya suara petir)

2
3/16/2024

JENIS KEBISINGAN
JENIS KEBISINGAN
BERDASARKAN TEMPAT TERJADINYA
Jenis Kebisingan
BERDASARKAN TEMPAT RAMBAT SUMBER
BISING
Bising di udara
BISING INTERIOR BISING EKSTERIOR
• misalnya suara manusia atau suara musik
• Merupakan kebisingan yang berasal dari • Merupakan kebisingan yang berasal dari
dalam ruangan. kegiatan atau aktivitas di luar ruangan. Bising karena tumbukan atau benturan
• Efek paparan terutama terjadi pada • Efek paparan akan lebih tinggi karena
reseptor yang berada dalam ruangan tsb. kebisingan terakumulasi dari berbagai
• Namun, tidak menutup kemungkinan sumber yang berpengaruh seperti deru • seperti suara bantingan pintu.
kebisingan interior akan mempengaruhi angin, hujan dsb. Bising eksterior
tingkat kebisingan di luar ruangan. sebagian besar berasal dari aktivitas lalu
• Bising interior sebagian besar berasal lintas, transportasi, industri dan lain-lain. Bising karena getaran mesin
dari manusia, alat-alat rumah tangga atau
mesin-mesin dalam ruangan.
• seperti getaran mesin pembakaran bahan bakar kendaraan.

Tentukanlah:
-sumber bising, Jenis bising berdasarkan sumber, sifat, tempat kejadian dan tempat
PENYEBAB TINGGINYA TINGKAT KEBISINGAN
rambat?

Pertumbuha Peningkatan Peningkatan Kurangnya


n penduduk dalam status sosial peraturan
dan segala aktivitas (taraf hidup maupun
aktivitasnya; industri, dan pengawasa
bandar perubahan n terhadap
udara,lalu
lintas dan gaya hidup) kebisingan.
teknologi.

3
3/16/2024

DECIBEL ZONA KEBISINGAN


Decibel adalah satuan dari tingkat • PERATURAN MENKES NO. 718/MENKES/PER/XI/1987 
Tentang Kebisingan yang berhubungan dengan kesehatan
intensitas suara (sound intensity
level), tingkat tekanan suara (sound • Daerah dibagi sesuai dengan titik kebisingan yang diizinkan
pressure level) atau tingkat
kekuatan/daya suara (sound power
Zona A Zona B Zona C Zona D
level), dan satu decibel sama Zona yang
diperuntukkan bagi Zona yang Zona yang Zona yang
dengan 1/10 Bell. tempat penelitian, RS, diperuntukkan bagi diperuntukkan bagi diperuntukkan bagi
tempat perawatan perumahan, tempat perkantoran, industri, pabrik,
kesehatan/sosial & pendidikan, rekreasi perdagangan, pasar Stasiun KA, terminal
sejenisnya dan sejenisnya dan sejenisnya bis dan sejenisnya
.

ZONA KEBISINGAN TINGKAT KEBISINGAN


Sumber Diam P1 – P2 = 10 log r2/r1
S r1= 100 m P1 = 100 dBA
100 – P2 = 10 log 2000/100
r2 = 2000 m
P2 = 76 dBA > 45 dBA
P2

Sumber Bergerak P1 – P2 = 10 log r2/r1


S r1=100 m
P1 = 90 dBA 90 – P2 = 10 log 500/100
r2=500 m P2 = 90 – 10 log 5
P2
P2 = 83 dBA > 45 dBA
Jalan Raya

4
3/16/2024

BEBAN BISING SUMBER BISING >1


• Beban Bising =  (Cn / Tn) < 1
• Keterangan: Bila terdapat dua atau lebih
• Cn = lama mendengar pada tingkat bising tertentu sumber bising, maka tingkat
• Tn = lama mendengar yang diijinkan pada tingkat bersangkutan kebisingannya tidak dapat
• Contoh soal: dijumlahkan begitu saja
Besarnya tingkat Lama Lama mendengar yang diijinkan
bising mendengar
110 0.25 0.50 • Lp=10 log (Σ10Li/10) (banyak
100 0.50 2 sumber)
90 1.00 8.00 • Lp=10 log (10L1/10+ 10L2/10+…)
• Beban Bising = Cn / Tn < 1
• Beban Bising = (0.25/0.5) +(0.5/2) + (1/8) = 0,875 < 1

PENGARUH KEBISINGAN DISEBABKAN


BEBERAPA FAKTOR
DAMPAK
INTENSITAS KEBISINGAN
LAMA PEMAPARAN
KEBISINGAN

NON
AUDITORY AUDITORY
LAMA TINGGAL EFFECT EFFECT

JENIS KEBISINGAN

UMUR Gangguan
Gangguan
Gangguan
Trauma Ketulian Ketulian Gangguan pelaksanaan Gangguan
Akustik sementara permanen komunikasi tidur tugas emosi faal tubuh

FREKUENSI KERENTANAN
KEBISINGAN INDIVIDU

5
3/16/2024

METODE PENGUKURAN KEBISINGAN DI


TUJUAN PENGUKURAN
Goal 1
LINGKUNGAN KERJA
Untuk memperoleh data (informasi) konkret Pengukuran dengan Titik Sampling Pengukuran dengan Peta Kontur
dan akurat tentang tingkat pajanan kebisingan • Kebisingan melebihi NAB 1/beberapa lokasi • Gambar kondisi kebisingan dalam satu area
• Mengevaluasi kebisingan dr alat spt • Membuat gambar isophlet
kompresor, genset • Ada kode pewarnaan
• Jarak pengukuran dr sumber 3 m dg
Goal 2 ketinggian 1 m
Untuk mengevaluasi tingkat kebisingan di
lingkungan kerja dengan cara membandingkan
dengan NAB Pengukuran dengan Grid
• Membuat contoh data kebisingan pada lokasi
yang diinginkan
• Titik mempunyai jarak interval yang sama
Goal 3 • Lokasi pengukuran dibagi dalam kotak
dengan jarak yang sama (mis: 10x10)
Sebagai dasar dalam mengambil tindakan
pengendalian kebisingan

PRASYARAT PERIODE PENGUKURAN


 Tidak dalam kondisi hujan Pengukuran dilakukan selama aktifitas 24 jam (LSM)
meliputi :
 Kecepatan angin  20 km/jam  Siang hari tingkat aktifitas yang paling tinggi selama 16
jam (LS) pada selang waktu 06.00 – 22.00.
 Mikrofon dilengkapi wind screen untuk  Malam hari aktifitas selama 8 jam (LM) pada selang
menghindari pengaruh getaran dari angin waktu 22.00 – 06.00.
 Posisi alat  Setiap pengukuran harus dapat mewakili waktu
tertentu dengan menetapkan minimal 4 (empat) waktu
 ketinggian 120 s.d. 150 cm dari tanah pengukuran pada siang hari dan 3 (tiga) waktu
 minimal 3,5 meter dari bangunan/pohon pengukuran pada malam hari.

6
3/16/2024

Contoh tabel hasil perhitungan Leq


Periode pengambilan sampel bising 24 jam :
- L1 diambil pd jam 07.00 mewakili jam 06.00 – 09.00
- L2 diambil pd jam 10.00 mewakili jam 09.00 – 14.00
- L3 diambil pd jam 15.00 mewakili jam 14.00 – 17.00
- L4 diambil pd jam 20.00 mewakili jam 17.00 – 22.00
- L5 diambil pd jam 23.00 mewakili jam 22.00 – 24.00
- L6 diambil pd jam 01.00 mewakili jam 24.00 – 03.00
- L7 diambil pd jam 04.00 mewakili jam 03.00 – 06.00

PERALATAN PENGUKURAN SOUND LEVEL METER


• Instrumen dasar yang digunakan dalam pengukuran kebisingan
Kebisingan di Nilai Ambang
Tingkat Pajanan • SLM terdiri atas:
Kebisingan pada • Mikrofon
Lingkungan Pendengaran
Pekerja • Sirkuit elektronik
• 3 jaringan perespon frekuensi
• Sound Level • Audiometer • Noise Dose
• Skala indikator
Meter (SLM) Meter
• Amplifier
• Octave Band
Analyzer (OBA) • 3 jaringan distandarisasi sesuai standar SLM  memberikan
pendekatan yang terbaik dalam pengukuran kebisingan total 
berfungsi untuk mengkompensasi perbedaan respon manusia

7
3/16/2024

METODE PENGUKURAN #1. METODE SEDERHANA


CARA MENGUKUR
Pengukuran tingkat kebisingan lingkungan
dapat dilakukan dengan dua metode yaitu:  Dengan sebuah Sound Level
Biasa, diukur tingkat tekanan
 Metode Sederhana bunyi (dBA) selama 10 menit.
Untuk tiap pengukuran
 Metode Langsung pembacaan dilakukan setiap 5
(lima) detik  LTM5.
 Jumlah data yang dikumpulkan
selama 10 menit adalah 120
buah.

CONTOH DATA CONTOH PERHITUNGAN


35,6 40,0 44,4 35,2 45,1 55,0 64,9 74,8 73,5 67,9 64,7 64,4 1. Hitung range (r)  Max – Min
47,7 36,6 38,7 44,1 49,5 54,9 60,3 65,6 65,3 65,0 64,7 64,4
59,8 41,0 36,9 32,8 38,7 60,2 55,7 56,4 57,1 57,8 67,5 77,2
80,3 - 32,8 = 47,5
71,9 60,8 35,1 42,1 49,7 57,3 44,7 58,8 72,9 57,0 70,3 73,6 2. Hitung jml kelas (k)  1 + 3,3 log n
72,0 42,0 37,6 40,0 42,4 54,4 56,3 48,2 55,1 62,0 73,1 54,9
= 1 + 3,3 log120 = 7,86
56,9 73,0 40,1 54,6 35,1 51,5 67,9 54,2 66,0 77,8 75,5 73,2
41,8 43,0 42,6 69,2 42,8 48,6 54,4 60,2 76,9 71,8 77,9 70,9 3. Hitung interval kelas (i)  r/k
38,1 41,2 44,3 47,4 50,5 45,7 80,0 66,2 67,9 65,8 80,3 68,6 = 47,5/7,86 = 6,1
40,0 43,4 46,0 47,4 50,5 52,7 54,9 54,9 69,8 59,8 79,3 66,3
41,9 43,2 44,5 45,8 42,3 46,5 50,7 54,9 71,7 53,8 78,3 64,0
4. Buat distribusi frekuensi

8
3/16/2024

DISTRIBUSI FREKUENSI #2. METODE LANGSUNG


No. Interval Bising Nilai Tengah Frekuensi
ALAT UKUR
1. 32,8 – 38,7 35,8 11
Sebuah Integrating Sound Level Meter yang
2. 38,8 – 44,7 41,8 22 mempunyai fasilitas pengukuran LSM, yaitu Leq
3. 44,8 – 50,7 47,8 15 dengan mengukur setiap 5 detik dilakukan
4. 50,8 – 56,7 53,8 17 pengukuran selama 10 menit.
5. 56,8 – 62,7 59,8 13 Contoh :
6. 62,8 – 68,7 65,8 18 - Sound Level Meter Type Rion NL-05
7. 68,8 – 74,7 71,8 14 - Noise Logging Dose Meter Type M-28
8. 74,8 – 80,7 77,8 10 - dll

Tingkat Kebisingan Ekuivalen (Leq) CARA MENGHITUNG


Leq merupakan tingkat tekanan suara rerata dalam dalam Cari nilai LSM dengan formula berikut :
beban A pada interval waktu tertentu.
Berdasarkan KepMenLH No. 48 Tahun 1996 tentang Baku
1. Hitung LS :
Tingkat Kebisingan, nilai dari Leq dapat dihutung, data Leq LS = 10 log 1/16 (T1.100,1L1 + T2.100,1L2 + T3.100,1L3 + T4.100,1L4)
selama 1 menit, Leq selama 10 menit, 2. Hitung LM :
Persamaan sebagai berikut :
LM = 10 log 1/8 (T5.100,1L5 + T6.100,1L6 + T7.100,1L7)
3. Hitung LSM :
LSM = 10 log 1/24 (16.100,1Ls + 8.100,1(LM+5))

9
3/16/2024

METODA EVALUASI
• Keterangan
• Leq = Equivalent Continous Noise Level atau Tingkat Kebisingan
Sinambung Setara ialah nilai tingkat
yang berubah-ubah
kebisingan dari kebisingan
(fluktuatif) selama waktu tertentu, yang • Nilai LSM yang dihitung dibandingkan dengan nilai
setara dengan tingkat kebisingan dari kebisingan yang ajeg
(steady) pada selang waktu yang sama. Satuannya adalah
baku tingkat kebisingan yang ditetapkan dengan
dB(A). toleransi + 3 dB (A)
• LTMS = Leq dengan waktu sampling tiap 5 detik
• LS = Leq selama siang hari
• LM = Leq selama malam hari
• LSM = Leq selama siang dan malam hari

CONTOH HASIL PENGUKURAN PENYELESAIAN :


Dari suatu set pengukuran diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Hitung LS :
- L1 diambil pd jam 07.00  56,7 dBA (T1 = 3) LS = 10 log 1/16 (3.105,67 + 5.106,43 + 3.106,75 + 5.104,96)
- L2 diambil pd jam 10.00  64,3 dBA (T2 = 5) = 10 log 1/16 (32187124,62) dBA
- L3 diambil pd jam 15.00  67,5 dBA (T3 = 3) = 63,04 dBA
- L4 diambil pd jam 20.00  49,6 dBA (T4 = 5) 2. Hitung LM :
- L5 diambil pd jam 23.00  38,2 dBA (T5 = 2) LM = 10 log 1/8 (2.103,82 + 3.103,24 + 3.103,18)
- L6 diambil pd jam 01.00  32,4 dBA (T6 = 3) = 10 log 1/8 (22967,96) dBA
- L7 diambil pd jam 04.00  31,8 dBA (T7 = 3) = 34,6 dBA

10
3/16/2024

PENYELESAIAN BAKU MUTU KEBISINGAN


3. Hitung LSM : Hasil perhitungan tingkat kebisingan yang diambil
LSM = 10 log 1/24 (16.106,304 + 8.100,1(34,6+5)) dalam 7 (tujuh) periode pengukuran selama 24
= 10 log 1/24 (32219588 + 72660,9) dBA jam dibandingkan dengan baku mutu menurut
= 61,3 dBA KepMenLH No.Kep-48/KEP/ XI/1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan. Untuk kawasan permukiman
tingkat kebisingan yang diperkenankan sebesar 55
dBA.

BAKU MUTU
KEBISINGAN NILAI AMBANG BATAS
KEBISINGAN
SESUAI PERMENAKER NO. 5 TH 2018
KEPMENLH TENTANG KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
48/1996 LINGKUNGAN KERJA

11
3/16/2024

DEFINISI PENGENDALIAN KEBISINGAN TEKNIK PENGENDALIAN BISING


Melakukan studi kelayakan

Memilih metode, bahan-bahan termasuk desain dan


Pengendalian Kebisingan adalah upaya untuk instalasi berbagai prototype yang dibutuhkan

mengurangi tingkat kebisingan hingga pada Melakukan evaluasi terhadap metode pengendalian
bising yang hendak diaplikasikan dan melakukan
tingkat dibawah baku mutu yang diterapkan. modifikasi yang dianggap perlu

Mengimplementasikan perubahan dan modifikasi final

Melakukan evaluasi terhadap sistem yang akan


digunakan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku

METODA PENGONTROLAN KEBISINGAN PENGENDALIAN BISING

Sumber Media Penerima


SUMBER LINGKUNGAN KERJA PENERIMA
- Substitusi bahan - Good house keeping - Training, penyuluhan jarak antar sumber dan peelindungan penerima
- Perubahan proses - Ventilasi umum - Rotasi pekerja kurangi atau hilangkan penerima diperjauh atau dari bising
sumber kebisingan diberi perisai Contoh teknis: APD,
- Menutup proses - Perlebar jarak S & P - Ruangan khusus
- Isolasi proses - Continuous monitoring - Dosimeter Contoh teknis: substitusi Contoh teknis: absorpsi, isolasi pekerja, reduksi
- Ventilasi lokal - Barrier - Pemeliharaan kesehan perpanjang jarak, perisai waktu
- APD

12
3/16/2024

CONTOH ISOLASI MESIN PENANGANAN KEBISINGAN AKIBAT


LALU LINTAS JALAN

SUMBER JALUR PERAMBATAN

• Pengaturan lalin • Pemasangan peredam bising (BPB).


• Pembatasan kendaraan berat • PB dapat berupa penghalang alami (natural
• Pengaturan kecepatan barrier) , Penghalang alami biasanya
• Perbaikan kelaikan jalan menggunakan berbagai kombinasi
• Pemilihan jenis perkerasan jalan tanaman dengan gundukan (berm) tanah
• Penghalang buatan (artificial barrier), dapat
dibuat dari berbagai bahan, seperti tembok,
kaca, kayu, aluminium, dan bahan lainnya.

CONTOH NOISE BARRIER DI JALAN

TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

13

Anda mungkin juga menyukai