KELAS A KELOMPOK 4
TEAM:
1. Isnaeni Tapa Astuti, M.Pd
2. Dyan Septyaningsih H. HP S.Pd
3. Lisna Rezchita Aulia Syadita
4. Nanda Adin Nisa
5. Siti Amiroh
ISU-ISU SOSIOSAINTIFIK
Materi : Laju Reaksi
Indikator Pembelajaran
1. Merancang dan melakukan eksperimen faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
2. Mendeskripsikan pengaruh konsentrasi, suhu, luas permukaan bidang sentuh dan
katalis berdasarkan data eksperimen dan data tumbukan
Konsep Laju Reaksi
Teori Tumbukan menyatakan bahwa Ketika partikel reaktan yang sesuai saling bertumbukan,
hanya presentase tertentu dari tumbukan yang menyebabkan perubahan kimia yang
nyata/signifikan.
Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi (reaktan) atau konsentrasi
hasil reaksi (produk) tiap satuan waktu. Katalis adalah zat yang dapat mengubah laju
reaksi tanpa dirinya mengalami perubahan kimia yang permanen. Katalisator adalah katalis
yang berfungsi untuk mempercepat laju reaksi.
Dari diagram diatas reaksi kimia : A → B, maka laju berubahnya zat A menjadi zat B
ditentukan oleh jumlah zat A yan bereaksi dan jumlah zat B yan terbentuk tiap satuan waktu.
Pada saat konsentrasi pereaksi zat A berkurang, konsentrasi hasil reaksi zat B bertambah.
Menurut teori tumbukan : Laju reaksi cenderung meningkat dengan adanya pengaruh
konsentrasi
Mari Simak Video Berikut Ini!
Sumber: https://youtu.be/9CP2H_L4JsY
DISKUSI
Fenomena Pertama (Pro)
Kaporit dipilih sebagai desinfektan dalam pengolahan limbah cair karena menurut
Said (2007), klor pada kaporit terutama HOCl umumnya sangat efektif untuk
inaktivasi patogen dan bakteri indikator.
Kaporit / Kalsium hipoklorit pada proses desinfeksi bisa dengan cepat membunuh
organisme yang ada di air kolam renang, dan juga bisa menyisihkan NH ₄⁺ pada air
kolam renang sehingga kadar dari ammoniak bisa berkurang dan tidak melampaui
batas dari Standar Nasional Indonasia.
Fenomena Kedua (Kontra)
Penggunaan kaporit dalam konsentrasi yang kurang dapat menyebabkan kuman yang
ada di kolam renang tidak terdesinfeksi dengan baik
Penggunaan kaporit dengan konsentrasi yang berlebih dapat meninggalkan sisa klor
yang menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan
Sebagai desinfektan, sisa klor dalam penyediaan air sengaja dipelihara, tetapi dalam
konsentrasi yang berlebih klor ini dapat terikat pada senyawa organik dan membentuk
halogenhidrokarbon (Cl-HC) banyak diantaranya dikenal sebagai senyawa
karsinogenik.
PERTANYAAN
1. Cermati permasalahan berikut ini!
Kadar klorin yang dianjurkan sebagai desinfektan untuk kolam renang mempunyai
batas hingga 0,5 ppm. Pada sebuah renang didapatkan hasil bahwa sisa kadar klor
tidak sesuai dengan ketentuan. Pada pagi hari (setelah pemberian kaporit) kadar sisa
klor melebihi 0,5 mg/L artinya melebihi batas maksimal dari ketentuan yang telah
ditetapkan, sedangkan pada sore hari (sesudah digunakan pengunjung) kadar sisa klor
kurang dari 0,2 mg/L artinya kurang dari batas minimum dari ketentuan yang telah
ditetapkan.
Menurut kedua kelompok Jika ditinjau dari seringnya pemakaian terhadap kaporit,
bagaimana pendapat saudara mengenai penggunaan bahan kimia satu ini? Apakah ini
efektif ?
2. Cermati kegiatan berikut ini?
Pada kegiatan berenang sangat menguntungkan bagi Kesehatan tubuh. Namun, disisi
lain ternyata kolam renang yang digunakan tidak diketahui kadar kaporit (kalsium
hipoklorit).
Bagaimana pendapat kalian mengenai kondisi kolam yang seperti ini?
Menurut kalian apakah baju renang mampu melindungi kulit dari paparan kaporit
dibandingkan dengan menggunakan baju biasa?
INQUIRY
PRAKTIKUM FAKTOR LAJU REAKSI (LUAS PERMUKAAN DAN SUHU)
Masalah : Di tengah maraknya virus corona (COVID-19), vitamin menjadi salah satu
kebutuhan dasar agar tubuh tetap sehat. Salah satu vitamin yang dipercaya untuk
meningkatkan imunitas dan kekebalan tubuh adalah vitamin C. Untuk itu, kita dianjurkan
untuk mengkonsumsi vitamin C sesuai dengan kadar yang sudah ditentukan, misalnya pada
wanita dewasa (19 tahun ke atas) dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin C 75 mg/hari.
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat berbagai macam vitamin C, ada yang berbentuk
suplemen vitamin cair, bubuk, dan tablet. Vitamin C adalah vitamin yang mudah larut dalam
air. Apakah terdapat perbedaan reaksi vitamin C bubuk dan tablet ? Bagaimana jika vitamin
C tablet dilarutkan dalam air panas dan dingin? Apakah reaksi keduanya berlangsung dalam
waktu yang sama atau berbeda?
2. Kenapa penting
Human : Peserta didik akan mengetahui perbedaan waktu pelarutan vitamin C
Makroskopis : Vitamin C, akuades
Mikroskopis : Asam askorbat, air
Simbolik : C6H8O6, H2O
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbedaan laju reaksi vitamin C yang digerus dan yang utuh?
2. Bagaimana perbedaan laju reaksi vitamin C yang dilarutkan dengan air panas dan
aquades?
C. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui perbedaan laju reaksi vitamin C yang digerus dan yang utuh.
2. Untuk mengetahui perbedaan laju reaksi vitamin C yang dilarutkan dengan air panas
dan aquades.
D. Variabel
Anda dapat menuliskan jenis-jenis variable yang mencakup:
a. Variabel bebas: luas permukaan vitamin C (vitamin C yang digerus dan utuh), suhu
akuades (panas dan biasa/dingin).
b. Variabel terikat: laju reaksi
c. Variabel kontrol: waktu
E. Hipotesis
Vitamin C yang digerus lebih cepat larut dalam akuades dan vitamin C lebih mudah larut
dalam air panas
F. Alat dan Bahan
Berdasarkan alat dan bahan diatas, tentukan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum
ini baik untuk percobaan 1 dan 2.
Bahan Kegunaan
G. Cara Kerja
Percobaan 1 ( Luas Permukaan)
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan sebelum memulai praktikum.
2. Masukan masing-masing vitamin C ke dalam gelas ukur sambil memulai stopwatch.
3. Amati proses pelarutan vitamin C tersebut dan catat perbedaan waktunya.
4. Siapkan 2 buah gelas ukur yang berisi akuades masing masing sebanyak 50 ml.
5. Ambil 2 buah vitamin C, satu bagian dibiarkan tetap utuh dan satu bagian yang lain
digerus dengan menggunakan mortar dan alue sampai benar-benar halus.
H. Hasil
I. Pembahasan
1. Jelaskan perbedaan laju reaksi vitamin C yang utuh dan digerus! Mengapa demikian?
2. Jelaskan perbedaan laju reaksi vitamin C dengan air panas dan akuades biasa!
Mengapa demikian?
3. Tuliskan reaksi yang terjadi
J. Simpulan
STEM
SAINS TEKNOLOGI
Faktual Menggunakan mesin pengupas kulit
Fermentasi dapat digunakan untuk kedelai
pengolahan bahan makanan, salah Menggunakan alat pemecah kedelai
satunya tempe. (membandingkan luas permukaan).
Selain murah, kandungan protein dan Menghaluskan sebagian ragi tempe yang
antioksidannya tinggi. digunakan.
Menggunakan komputer (Ms.Office)
Konseptual alam pengolahan data hasil percobaan,
Laju Reaksi perhitungan biaya, estimasi kebutuhan
pengunaan ragi serbuk dan pembuatan produk dan pembuatan laporan
kasar Menggunakan internet dalam pencarian
kedelai yang di gunakan utuh informasi
dan pecah
Fermentasi
ENGINEERING MATEMATIKA
STEM Projects
Step 1 Argument/Statement/Finding
Identification of Social Guide Question: Pertanyaan Panduan: Apa masalah sosial yang
Issues harus ditangani oleh prototipe targetAnda?
Sample Social Issue Berdasarkan table AKG Kemenkes RI, angka kecukupan protein bagi
masyarakat Indonesia adalah sekitar 56 -59 gram per hari bagi
perempuan dan 62 – 66 gram per hari untuk laki-laki. Kekurangan
asupan protein terus menerus dalam jangka waktu lama dapat
menyebabkan menurunnya masa otot dan nyeri sendi.
Step 2 Argument/Statement/Finding
Identification of Potential Pertanyaan Panduan: Menilai lingkungan sekitar Anda atau apa yang
Solution Anda miliki dan dapatkan, kapasitas Anda atau apa yang dapat Anda
lakukan, menurut Anda apa yang bisa menjadi solusi potensial untuk
masalah sosial yang disebutkan di atas? Diskusikan secara singkat.
Social Issue:
Masyarakat membutuhkan makanan berprotein tinggi sebagai
asupan harian dengan harga terjangkau.
Apa yang saya miliki atau Apa yang bisa saya lakukan
dapatkan yang dapat saya (kemampuan) atau jadikan
gunakan untuk solusi potensial? sebagai solusi potensial?
(bahan atau bahan)
Step 3 Argument/Statement/Finding
Need for Knowledge Pertanyaan Panduan: Untuk membuat prototipe solusi yang Anda
pikirkan, persiapan apa yang Anda lakukan sebelumnya?
Step 4 Argument/Statement/Finding
Nama:
Tipe produk:
Bahan-bahan:
Step 5 Argument/Statement/Finding
Format Bahan/Bahan:
Tautan video:
Step 6 Argument/Statement/Finding
Test and evaluation of the Panduan: Uji coba produk dan kumpulkan evaluasi mereka tentang
solution produk sesuai dengan rubrik berikut:
Criteria:
Palatabilitas
Visual/Presentasi/Kemasan
Efektivitas
Daya pasar
SAINS TEKNOLOGI
Mempelajari materi Laju Reaksi ( Pengaruh Teknik Pengolahan telur asin (di rebus)
Konsentrasi larutan garam pada proses
pembuatan telur asin).
ENGINEERING MATEMATIKA
Merancang Alat untuk proses memasak Menghitung konsentrasi larutan garam
telur asin Menghitung lama waktu perendaman
Membuat skema prosedur kerja Menghitung lama waktu proses
pemasakan
Mengkalkulasi biaya yang diperlukan
dalam pembuatan telur asin
1. Isu Sosial
Permasalahan yang sering dijumpai dimasyarakat adalah kadar konsentrasi larutan
garam yang digunakan tidak menggunakan ukuran (hanya menggunakan perkiraan).
Sehingga sering dijumpai rasa telur asin yang terlalu asin dan ada juga yang kurang
asin. Hal ini disebabkan pembuatan larutan garam yang tidak terukur dan perbedaan
jenis media pengasinan lainnya pada masa pemeraman telur.
3. Kebutuhan Pengetahuan
Agar berhasil membuat prototipe yang ingin saya buat dalam menanggapi masalah
sosial yang saya identifikasi, persiapan berikut dilakukan:
1. Siswa meneliti dan membaca artikel tentang pengaruh konsentrasi garam pada
perendaman telur asin.
2. Siswa mensurvei daerah kami untuk kemungkinan area yang ditemukan banyak
telur bebek. Siswa juga mengamati kualitas garam yang di gunakan.
3. Siswa melakukan trial and error takaran garam yang berbeda-beda untuk setiap
bahan produk.
4. Terakhir, siswa menganalisis kemungkinan biaya produk untuk penetapan
harga nanti.
4. Prosedur Kerja
a.Alat
1. Toples
2. Kompor
3. Panci
b.Bahan
1. Telur Bebek
2. Air
3. Garam
c.Cara kerja
1. Membuat Larutan garam konsentrasi 20% dan 25%
2. Rendam telur di dalam air selama 2 menit. Jika ada telur yang mengapung,
buang saja (telur tidak bagus).
3. Bersihkan telur secara perlahan, jangan sampai retak. Kemudian keringkan
telur.
4. Tuangkan larutan garam ke dalam toples yang dapat ditutup rapat.
5. Masukkan telur satu persatu secara perlahan-lahan. Pastikan telur terendam
semua. Rendam selama 10-12 hari.
6. Setelah proses selesai. Rebus telur dengan api kecil selama 1 jam. Bisa juga
dengan cara dikukus selama 1 jam.
Step 1 Argument/Statement/Finding
Identification of Social Guide Question: Pertanyaan Panduan: Apa masalah sosial yang
Issues harus ditangani oleh prototipe targetAnda?
Sample Social Issue Permasalahan yang sering dijumpai dimasyarakat adalah kadar
konsentrasi larutan garam yang digunakan tidak menggunakan
ukuran (hanya menggunakan perkiraan). Sehingga sering
dijumpai rasa telur asin yang terlalu asin dan ada juga yang
kurang asin. Hal ini disebabkan pembuatan larutan garam yang tidak
terukur.
Step 2 Argument/Statement/Finding
Identification of Potential Pertanyaan Panduan: Menilai lingkungan sekitar Anda atau apa yang
Solution Anda miliki dan dapatkan, kapasitas Anda atau apa yang dapat Anda
lakukan, menurut Anda apa yang bisa menjadi solusi potensial untuk
masalah sosial yang disebutkan di atas? Diskusikan secara singkat.
Apa yang saya miliki atau Apa yang bisa saya lakukan
dapatkan yang dapat saya (kemampuan) atau jadikan
gunakan untuk solusi potensial? sebagai solusi potensial?
(bahan atau bahan)
Step 3 Argument/Statement/Finding
Need for Knowledge Pertanyaan Panduan: Untuk membuat prototipe solusi yang Anda
pikirkan, persiapan apa yang Anda lakukan sebelumnya?
Sample Need for Agar berhasil membuat prototipe yang ingin saya buat dalam
Knowledge menanggapi masalah sosial yang saya identifikasi, persiapan
berikut dilakukan:
1. Saya meneliti dan membaca artikel tentang pengaruh
konsentrasi garam pada perendaman telur asin
2. Saya mensurvei daerah kami untuk kemungkinan area yang
ditemukan banyak telur asin. Saya juga mengamati kualitas
garam yang di gunakan.
3. Saya melakukan trial and error takaran garam yang
berbeda-beda untuk setiap bahan produk.
4. Saya juga mempelajari cara mendesain kemasan dan
branding produk melalui aplikasi online- Canva.com
5. Terakhir, saya menganalisis kemungkinan biaya produk
untuk penetapan harga nanti
PENGETAHUAN PADA KEBUTUHAN INFORMASI KIMIA JUGA DAPAT
DIMASUKKAN DISINI
Step 4 Argument/Statement/Finding
Nama:
Tipe produk:
Bahan-bahan:
Step 5 Argument/Statement/Finding
Format Bahan/Bahan:
Tautan video:
Step 6 Argument/Statement/Finding
Test and evaluation of the Panduan: Uji coba produk dan kumpulkan evaluasi mereka tentang
solution produk sesuai dengan rubrik berikut:
Palatabilitas
Visual/Presentasi/Kemasan
Efektivitas
Daya pasar
Step 7 Argument/Statement/Finding