Anda di halaman 1dari 1

Diskusi Kelompok

Cakupan vaksinasi covid 19 di Puskesmas Tahai

Identifikasi sasaran : Masyarakat di lingkungan kerja puskesmas Tahai yang memilki


beberapa suku jawa, banjar dan dayak

Perilaku : penolakan pemberiaan vaksinasi covid 19 dengan beberapa alasan

Contohnya: 1. mempertanyakan status kehalalan dari vaksin tersebut

2. sensitifitas budaya yang sulit menerima hal baru

3. termakan hoax yang lebih dulu menyebar

Puskesmas tahai menuju new era melalukan vaksinasi secara menyeluruh dengan metode
door to door, tetapi menerima penolakan dari masyarakat setempat dengan berbagai alasan.
Setelah terjadi penolakan hampir di seluruh lapisan masyarakat wilaya kerja, puskesmas tahai
melakukan identifikasi masalah serta penentuaan sasaran komunikasi, lalu dilanjutkan
dengan melakukan komunikasi resiko dari dampak covid 19 akibat tidak mendapatkan
vaksin.

Selain itu puskasmas Tahai melakukan pendekatan dengan cara melakukan penyuluhan
melalui siaran promosi kesehatan dengan ambulan keliling, pemberitahuannmelalui speaker
masjid serta di kegiatan yang memiliki cukup banyak kumpulan orang orang. Setelah
puskesmas melakukan pendekatan dengan kader,toga, toma, dan lintas sektor(polisi/TNI).
Dibentuklah satgas desa satgas puskesmas untuk mempermudah dalam penyampaian
informasi seputar perkembangan covid.

Setelah semua usaha yang telah dilakuakan namun perubahan yang diharapkan tidak ada hasil
signifikan. Maka pejabat eksekutif setempat mengeluarkan peraturan siapapun yang ingin
dilayani seputar administrasi di puskesmas maupun di kantor desa wajib menunjukan bukti
kartu vaksin.

Setelah adanya sanksi yang dikeluarkan oleh desa dandi setujui oleh camat maka secara
perlahan dibawah pereturan tersebut masyarakat mau tidak mau wajib mendapat kan vaksin,
dibawah beberapa orang yang telah mendapatkan vaksin tetapi tidak merasakan efek buruk
dari vaksin seperti hoax yang tersebar , masyarakat mulai sadar tentang pentignya melakukan
vaksinasi.

Anda mungkin juga menyukai