Anda di halaman 1dari 5

1.

Dampak lingkungan yang ditimbulkan :


a. Tanah c. Udara
 Muka tanah  Kualitas udara
 Bentang alam  Kebisingan
 Kualitas tanah d. Flora dan Fauna
 Tata guna lahan  Komposisi
b. Air  Fungsi
 Kualitas air  Komunitas
 Kuantitas air  Ekosistem biotis
 Hidrologi e. Kehidupan Manusia
 Hidrogeologi  Demografi
 Nilai dan pola kehidupan sosekbud
 Pola kesmas
2.
3. Diketahui :

Produksi batubara PT.X : 21 juta ton/ tahun

Debit air limbah yang dibuang : 20 liter/ menit

Kadar TSS : 220 mg/ liter

JAWAB

 Produksi batubara PT.X per bulan


= 21.000.000 ton/ 12
= 1.750.000 ton/ bulan
 Total volume air limbah yang dibuang
= 20 liter/ menit X 60 menit/ jam X 24 jam/ hari X 30 hari/ bulan
= 864.000 liter/ bulan
= 864 m3/ bulan
 Volume air limbah per ton produk
3
864 m /bulan
=
1.750.000 ton /bulan
= 0,00049 m3/ ton (taat)

4. Definisi AAT, proses terbentuknya, dan faktor yang mempengaruhi


 Air asam tambang adalah air asam yang timbul oleh adanya aktifitas penambangan. Aktifitas
penambangan tersebut umumnya berupa pembongkaran batuan penutup/ batuan
pembawa,mineral berharga dan aktifitas pengolahan bahan galian.
 Terbentuknya air asam tambang disebabkan oleh proses tersingkapnya batuan sulfida yang kaya
akan pirit dan mineral sulfida lainnya yang bereaksi dengan air dan udara. Dalam penambangan
batubara sangat besar potensinya untuk terbentuk AAT karena sifat batubara yang berasosiasi
dengan pirit dan air asam tambang akan semakin besar dan akan terbentuk pada sistem tambang
terbuka karena sifatnya yang berhubungan langsung dengan udara bebas sehingga dapat
mempermudaj bereaksi dengan udara dan air serta dipengaruhi oleh kondisi cuaca.

 Faktor pembentuk secara kimia :  Faktor pembentuk variable fisik


- pH lapangan :
- Suhu
- Kondisi cuaca
- Kadar oksigen di udara
- Kadar oksigen di dalam air - Permeabilitas dari batuan buangan
- Kejenuhan air
- Aktivitas kimia dari (Fe3+) - Keamampuan dari pada pori-pori
- Luas permukaan dari mineral sulfida batuan
yang terpapar terhdap udara - Tekanan air pori
- Energi aktivasi kimia untuk
pembentukan asal mila-mula - Mekanisme masuknya air ke batuan
(aliran/ difusi)

5. Pendekatan yang dilakukan untuk menangani AAT :


 Geokimia permukaan air tanah kemudian
dipadatkan dan dilapisi dengan material
Dilihat dari kandungan sulfida dan liat.
karbonat serta reaktivitasnya dari
material sumber dan potensi dari  Bakterisida
material sumber AAT
Bakteri pereduksi sulfat memiliki
 Hidrologi kemampuan mengurangi tingkat
keasaman, Bakteri pereduksi sulfat
Memiliki prinsip menjaga air tidak dengan surfaktan anion sodium sulfat
mengaliri material pirit (keep water dan alkil benzene sulfonate dapat
away from pyritic material). menghambat terbentuknya asam.
Menempatkan timbunan di atas
6. Dampak lingkungan yang ditimbulkan :
f. Tanah h. Udara
 Muka tanah  Kualitas udara
 Bentang alam  Kebisingan
 Kualitas tanah i. Flora dan Fauna
 Tata guna lahan  Komposisi
g. Air  Fungsi
 Kualitas air  Komunitas
 Kuantitas air  Ekosistem biotis
 Hidrologi j. Kehidupan Manusia
 Hidrogeologi  Demografi
 Nilai dan pola kehidupan sosekbud
 Pola kesmas
7.
8. Diketahui :

Produksi batubara PT.X : 21 juta ton/ tahun

Debit air limbah yang dibuang : 20 liter/ menit

Kadar TSS : 220 mg/ liter

JAWAB

 Produksi batubara PT.X per bulan


= 21.000.000 ton/ 12
= 1.750.000 ton/ bulan
 Total volume air limbah yang dibuang
= 20 liter/ menit X 60 menit/ jam X 24 jam/ hari X 30 hari/ bulan
= 864.000 liter/ bulan
= 864 m3/ bulan
 Volume air limbah per ton produk
3
864 m /bulan
=
1.750.000 ton /bulan
= 0,000493 m3/ ton (taat)

9. Definisi AAT, proses terbentuknya, dan faktor yang mempengaruhi


 Air asam tambang adalah air asam yang timbul oleh adanya aktifitas penambangan. Aktifitas
penambangan tersebut umumnya berupa pembongkaran batuan penutup/ batuan
pembawa,mineral berharga dan aktifitas pengolahan bahan galian.
 Terbentuknya air asam tambang disebabkan oleh proses tersingkapnya batuan sulfida yang kaya
akan pirit dan mineral sulfida lainnya yang bereaksi dengan air dan udara. Dalam penambangan
batubara sangat besar potensinya untuk terbentuk AAT karena sifat batubara yang berasosiasi
dengan pirit dan air asam tambang akan semakin besar dan akan terbentuk pada sistem tambang
terbuka karena sifatnya yang berhubungan langsung dengan udara bebas sehingga dapat
mempermudaj bereaksi dengan udara dan air serta dipengaruhi oleh kondisi cuaca.

 Faktor pembentuk secara kimia :  Faktor pembentuk variable fisik


- pH lapangan :
- Suhu
- Kondisi cuaca
- Kadar oksigen di udara
- Kadar oksigen di dalam air - Permeabilitas dari batuan buangan
- Kejenuhan air
- Aktivitas kimia dari (Fe3+) - Keamampuan dari pada pori-pori
- Luas permukaan dari mineral sulfida batuan
yang terpapar terhdap udara - Tekanan air pori
- Energi aktivasi kimia untuk
pembentukan asal mila-mula - Mekanisme masuknya air ke batuan
(aliran/ difusi)

10. Pendekatan yang dilakukan untuk menangani AAT :


 Geokimia permukaan air tanah kemudian
dipadatkan dan dilapisi dengan material
Dilihat dari kandungan sulfida dan liat.
karbonat serta reaktivitasnya dari
material sumber dan potensi dari  Bakterisida
material sumber AAT
Bakteri pereduksi sulfat memiliki
 Hidrologi kemampuan mengurangi tingkat
keasaman, Bakteri pereduksi sulfat
Memiliki prinsip menjaga air tidak dengan surfaktan anion sodium sulfat
mengaliri material pirit (keep water dan alkil benzene sulfonate dapat
away from pyritic material). menghambat terbentuknya asam.
Menempatkan timbunan di atas

Anda mungkin juga menyukai