Anda di halaman 1dari 17

FAKTOR KLIMATIK

Hujan, suhu kelembaban udara,


Angin, cahaya dan panjang hari

FAKTOR BIOTIK

TANAMAN
Potensi tanaman
FAKTOR
EDAFIK TANAH

PRODUKSI TANAMAN

FAKTOR LINGKUNGAN TANAMAN

Lahan : suatu hamparan


h : produk dari pelapukan batuan bercampur dengan produk dari dekomposisi ba
organik dan tanah merupakan media bagi tumbuhnya tanaman

TANPA PENGELOLAAN MANUSIA

Jenis tanah (genesa, komposisi, jenis, profil)

EDAFIK

Faktor
Lingk.
Tanaman

Sifat fisik (struktur, tekstur, warna, porositas,


atmosfer tanah : udara, suhu, air tanah)
Sifat kimia (pH, kandungan hara, KTK, KB, )
Fisiografi (topografi, kelerengan dll.)
Sifat biologi (keadaan fauna tanah)

KLIMATIK : Cahaya, Suhu, Presipitasi/Hujan, dll.

Merugikan : hama, m.o. patogen, gulma

BIOTIK :
Menguntungkan : leguminosae, tanaman
pupuk hijau, cover crops, pohon pelindung,
m.o. antagonis, predator, parasitoid dll.

FAKTOR EDAFIK
I. Jenis tanah
bergantung kpd proses genesanya
proses pembentukannya ditentukan oleh iklim, bahan induk , iklim, makhluk
hidup/vegetasi, topografi, dan waktu
CH : 5.000 mm/th

Regosol
Andosol

Iklim
klimosekuen

Latosol Coklat
CH : 3.000 mm/th

Latosol Coklat Merah


Podzolik Merah Kuning

CH : 1.000 mm/th

Alluvial

Batuan/bahan
induk
lithosekuen

Tuf volkan tanah latosol, andosol


Batuan metamorf podzolik merah
Batuan sedimen, batu pasir/liat
podzolik merah kuning
Batu gamping rensina

Makhluk hidup (vegetasi) tanah-tanah organosol, gambut


Topografi toposekuen
Topografi

b.i. batu pasir

b.i. tuf volkan

Datar

Hidromorf kelabu, glei humus

Latosol merah kecoklatan

Berbukit
Bergunung

Podzolik merah kuning


-

Latosol coklat
Andosol

Waktu kronosekuen
lithosol inceptisol alfisol ultisol
oxisol

Peranan tanah
Tempat bertumpu dan tegaknya tanaman
Sumber hara dan air bagi pertumbuhan
tanaman
Sumber udara bagi respirasi akar

Komposisi tanah
Padatan tanah :
a.

5%

Bahan organik :
undecomposed, partly decomposed, & humus

b. Bahan anorganik
45%
Mineral primer pasir (sand)

Mineral sekunder liat (clay) & debu (silt)

Oksida-oksida Fe3O2 (merah kuning coklat),


ANORGANIK
Fe2O2 (biru kelabu),
AIR TANAH
SiO2 (putih pucat)
Garam sisa asam + sisa basa MgSO4, NaCl.
c. Cairan tanah : air tanah, larutan ion, larutan kimia lain
d. Udara tanah : O2, CO2, H2, N2, uap air dll.
CO2 krn dekomposisi b.o., respirasi akar & respirasi m.o.

25%

25%
ORGANIK
UDARA

II. SIFAT FISIK TANAH


A. Fraksi tanah
butir-butir tanah yang beranekaragam bentuk &
ukuran Contoh : a.d. ukurannya pasir kasar,
pasir hal;us, debu, liat
B. Struktur tanah
susunan butir-butir tanah pada suatu massa tanah
Contoh : lempeng (plate), tiang (columnar), prisma,
gumpal (blocky), butir (granule), dan remah (crumb)
C. Tekst ur tanah
perbandingan kandungan fraksi pasir, debu dan liat
dari suatu massatanah ada 12 ke tekstur tanah :
pasir (sand), pasir berdebu (loamy sand),
geluh (loam), geluh berpasir (sandy loam) dsb
D. Porositas
banyaknya pori-pori makro & mikro,
yang terdapat pada suatu massa tanah.

- Pertumbuhan & perkemb. akar


- Absorpsi unsur hara dan air

Aerasi

Porositas
Peredar
-an air

Sifat
Fisik

absorpsi unsur hara dan air

Pertumbuhan akar

Konsistensi

Kemudahan untuk diolah

KTK (CEC)

Penyediaan unsur hara

KMA (WHC)

Penyediaan air

E. Warna tanah
dipengaruhi oleh oksida, mineral, b.o. & garam
Pemahaman warna tanah berguna untuk :
Memprediksi kandungan bahan organik
Menilai keadaan drainase tanah
Menaksir derajad pelapukan tanah
Menaksir kandungan mineral
Menunjukkan kondisi profil (horizon) tanah

Status air dalam tanah


Status air dalam tanah :
a)Kapasitas menahan maksimal
(maximum retentive capacity)
ialah jumlah maksimal air tanah yang
dapat ditampung tanah stlh hujan
turun. air mengisi semua
pori-pori tanah.
b) Kapasitas lapang (field capacity)
jumlah air yang terdapat dlm
tanah sesudah air gravitasi turun.
sebagian besar air
mengisi pori-pori mikro
dan menyelaputi agregat
tanah.
c) Titik layu permanen (permanent
wilting point) jumlah air tanah
yang terdapat dalam tanah saat
tanaman menjadi layu permanen
(layu tetap).
d) Titik higroskopis jumlah air
yang terdapat dalam tanah sebagai
air higroskopis yang terikat erat
menyelaputi agregat tanah.

III. SIFAT KIMIA TANAH


A.

kandungan (status) hara dalam tanah


Tersedia (Available)

Terikat (Fixed)

Chelate
Dapat Ditukar
(exchangable)

B. pH / kemasaman tanah
Berkaitan dengan keseimbangan ion H+ dan OH- di dalam tanah.
Pada tanah masam kepekatan H+ > OH- , sebaliknya pada tanah alkalin H+ > OH- .

Pengaruh pH tanah terhadap tanaman :

Langsung terhadap protoplasma dan protein dalam sel-sel akar jika pH 4


maka terjadi koagulasi protein dan tidak berfungsinya protoplasma akar
rusak/mati

Tidak langsung terhadap kelarutan unsur hara di dalam tanah


Sangat
masa
m

pH : 3

reaksi tanah
Masam

Agak
Masam

Netral

Aga
k
Alka
lis

Alkalis

Sangat
alkalis

4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0 7,5 8,0 8,5 9,0 9,5 10
Al & Fe

Semua unsur hara


tersedia optimal

C. Kapasitas Tukar Kation (KTK)


Menunjukkan kemampuan
tanah dalam menyimpan ion
jika KTK tinggi berarti tanah
tersebut mampu menyimpan hara
lebih banyak.
Tinggi rendahnya KTK
bergantung pada macam komplek
jerapan-nya. koloid liat atau
koloid humus.
Perbedaan kedua koloid

P, K, Ca, S, Mg

Sifat Koloid

Koloid Liat

Koloid Humus

a. Penyusun utama

Al, Si, Fe, O

C, H, O, N, S, P

b. Daya absorpsi ion

kecil

besar

c. Daya menyerap air

sedang atau tidak ada

besar

d. Sifat partikel

kristal

amorf

e. Sifat koloid

lebih stabil, terbentuknya lama,


dan sukar terurai

labil, mudah dibentuk, dan


mudah terurai

D. Kejenuhan basa (KB)


Menunjukkan banyaknya kation (ion positif) yang terkandung dalam tanah.
Jika KB tinggi (> 40%) berarti hara yang terkandung makin tinggi.
Jika KB rendah (< 30%) berarti tanah tersebut miskin hara

E. Kandungan bahan organik/humus


Pengaruh bahan organik terhadap tanah :
Memperbaiki sifat fisik tanah (terutama tekstur).
Meningkatkan KTK (Cation Exchange Capacity)
Meningkatkan KMA (Water Holding Capacity)
Menyediakan unsur hara
Menurunkan pH (jika berlebihan) b.o. ideal sekitar 5 10%

IV. KONDISI PERMUKAAN LAHAN (TOPOGRAFI)


A. ELEVASI/ALTITUDE
Ada 3 penggolongan elevasi
(faktor pembatas : suhu)
a)
Dataran rendah ( 0 300 m dpl.)
b)
Dataran medium ( 300 800 m dpl.)
c)
Dataran tinggi ( > 800 m dpl.)

Hubungan antara elevasi dan peruntukannya


Elevasi (m dpl)

Peruntukan

Dataran rendah

Tanaman tropika

Dataran medium

Tan. tropika, adaptasi tan. tropika, transgenic tan. sub-tropika


Tan. sub-tropika

Dataran tinggi

Topografi/relief lahan
Bentuk wilayah/relief

Lereng

Peruntukan

Datar

< 1%

Tanaman semusim

Agak datar (nearly flat)

13 %

Tanaman semusim

Berombak (undulating)

38%

Tan. semusim + konservasi

Bergelombang (rolling)

815%

Tan. semusim + konservasi,


vopastur

Bergumuk (hummocky)

1530%

Tan. tahunan, silvo-pastur, talun kebun


(mixed cropping).

Berbukit kecil (hillocky)

1530%

Tan. tahunan, talun kebun,


tanian(agroforestry/forest farming)

perhu-

Berbukit (hilly)

1530%

Tan. tahunan, talun kebun,


tanian(agroforestry/forest farming)

perhu-

Bergunung (mountainous)

> 30%

Hutan alam, perhutanian

sil-

C. Kelas kemampuan lahan


Kelas

Cagar
Alam

Padang rumput utk ternak


Hutan
terbatas

sedang

intensif

Pertanian & pengolahan tanah


Sangat
terbts

Terbatas

I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII

Dari segi aplikasi, pemanfaatan lahan tsb. sbb. :


Kelas I, II, III dapat dimanfaatkan untuk tanaman pangan
Kelas IV marginal untuk tanaman pangan
Kelas V sesuai utk tan. tahunan dan padang pemggembalaan
Kelas VI sesuai untuk perhutanan
VII dan VIII hanya sesuai untuk hutan lindung & cagar alam

Se-dang

intensif

V. SIFAT BIOLOGI/HAYATI TANAH


1)Mikrobia tanah terdiri atas mikroflora (algae, fungi,
bakteri),
dan mikrofauna (protozoa, collembola).
Makrofauna meliputi insekta, sentipoda, nematoda,
semut & hewan pemakan sisa lainnya
Peranan utama jasad hidup di dalam tanah
Dekomposisi bahan organik perombakan b.o.
dari susunan komplek menjadi sederhana
Mineralisasi penguraian mineral tanah dan
membebaskan unsur hara (fosfat, kalsium,
kalium, magnesium, nitrat, sulfat dsb.)
Ketersediaan nitrogen tanah beberapa jenis
bakteri secara langsung menambah ketersediaan
N melalui proses nitrifikasi, amonifikasi, dan fiksasi N
dari udara (simbiotik & non-simbiotik)

FAKTOR KLIMATIK
I.
II.
III.
IV.
V.

CAHAYA
SUHU UDARA
KELEMBABAN UDARA
CURAH HUJAN
ANGIN
I. CAHAYA
KUALITAS CAHAYA
INTENSITAS CAHAYA
FOTOPERIODISITAS

FOTOPERIODIK

MORFOGENESIS

Anda mungkin juga menyukai